Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 09:24:21 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 174
Total: 174

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Perawatan Payudara

Dimulai oleh syx, Agustus 26, 2008, 04:08:08 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Siapa_saya

Wah, ada tips serupa buat cowok

syx

saya rasa bukan cuma bagi perempuan... para cowo juga mengidamkan hal yang sama, tapi bagi pasangannya tentunya.

r.a.n

Emang..kalo masalah payudara..bukan cuma masalah wanita...bisa masalh sama suaminya ,pacarnya >:D..anaknya...atau Bangsa dan nEGARANYA..???
[move]"stem..cell apa BTKV..aduh bingung..???" [/move]

Bree

Kutip dari: r.a.n pada Januari 26, 2010, 03:07:55 PM
Emang..kalo masalah payudara..bukan cuma masalah wanita...bisa masalh sama suaminya ,pacarnya >:D..anaknya...atau Bangsa dan nEGARANYA..???

Hahaha...

Sekedar berbagi, Bree juga berusaha merawat aset berharga ini. Hihi...
1. Melepas penggunaan bra sewaktu tidur dengan catatan tidur telentang. Dengan cara tidur begini maka efek gravitasi tidak akan merusak bentuk payudara karena ditopang oleh dada.
2. Olahraga untuk menguatkan otot dada. Bayangkan, payudara itu disusun oleh lemak loh. Bree biasanya akan beban di pagi hari.
3. Penting banget. Pilih bra yang tepat. Bree yakin kebanyakan perempuan salah memilih ukuran bra. Bree dulu tidak diajarkan Mama untuk mengukur payudara dan menentukan ukuran bra yang tepat. Ntar, anak perempuanku akan kuajarkan deh... ;)
Common sense is the collection of prejudices acquired by age eighteen - Einstein

Huriah M Putra

Hahahaha... Nih topik yang paling laku kayaknya. DIlihat 16.662 kali. Aku yang ke 16.663 kali. coba bandingkan dengan topik lain... Memang judul sangat mempengaruhi.

Ooohh... Ingat juga.. Selain perawatan payudara, pemeriksaan payudara juga penting. Boleh dilakukan untuk yang sudah 30 tahun ke atas (Iya ya? Atau 40 ke atas?).. Namanya SADARI (perikSA payuDAra sendiRI).

Nah, perlu dijabarkan caranya? Atau ada yang berminat untuk menjabarkan?
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Bree

Kutip dari: Huriah M Putra pada Januari 31, 2010, 02:16:30 PM
Hahahaha... Nih topik yang paling laku kayaknya. DIlihat 16.662 kali. Aku yang ke 16.663 kali. coba bandingkan dengan topik lain... Memang judul sangat mempengaruhi.

Yoi, pasti. Berkaitan dengan kebutuhan mempertahankan spesies. Hahaha...
Kutip
Ooohh... Ingat juga.. Selain perawatan payudara, pemeriksaan payudara juga penting. Boleh dilakukan untuk yang sudah 30 tahun ke atas (Iya ya? Atau 40 ke atas?).. Namanya SADARI (perikSA payuDAra sendiRI).

Nah, perlu dijabarkan caranya? Atau ada yang berminat untuk menjabarkan?

Coba baca di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Common sense is the collection of prejudices acquired by age eighteen - Einstein

Huriah M Putra

Yak yak.... Memang seperti itu. Lagi malas ngetik2 panjang soalnya..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

syx

Soy safe for breast cancer: Study
Yen Yen Yip

Soy intake may not harm breast cancer survivors, and could even help reduce their risk of death and cancer recurrence, according to recent results from a population-based study of more than 5,000 breast cancer survivors.

The study marks the latest update in the controversy between soy – which has often been touted as a "miracle food" – and breast cancer. [JAMA 2009;302(22):2437-2443]

The association between soy and breast cancer recurrence originally surfaced in a 2001 literature review, which reported that the isoflavones contained in soy foods – genistein and daidzein – were found to stimulate breast tumor growth in animal studies. The authors noted that women with current or past breast cancer should be alerted to this potential risk. [Ann Pharmacother 2001;35(9):1118-1121] In 2006, while conceding that soy may reduce the risk of breast cancer through various possible mechanisms, another review recommended that "the impact of isoflavones should be evaluated at the cellular level in women at high risk for breast cancer." [J Natl Cancer Inst 2006;98(18):1275-1284]

Apart from the role of isoflavones in cancer cell growth, other in vivo and in vitro data had also suggested a potential interaction between soy isoflavones and tamoxifen. [Nutr Rev 2009;67(7):398-415]

Against a backdrop of such concerns, the Shanghai Breast Cancer Survival Study was conducted to evaluate the association of soy food intake among breast cancer patients with cancer recurrence. In the study, 5,042 female breast cancer survivors in China, aged 20 to 75, were followed up for a median period of 3.9 years. This is the largest population-based study of breast cancer survival to date.

The results showed that soy protein intake was inversely associated with mortality and recurrence. Patients with the highest levels of soy protein intake had a 29 percent lower risk of death and a 32 percent reduced risk of recurrence, compared to those with the lowest consumption levels. This dose response relationship follows a linear pattern until soy protein intake reaches 11 g per day or soy isoflavone intake reaches 40 mg per day.

"After these points, the association appears to level off or even rebound," the investigators reported. The benefits applied regardless of whether the women had estrogen-receptor positive or negative breast cancer, or early- or late-stage cancers.

The authors of the study also uncovered an interesting link between tamoxifen use and soy food intake. Soy consumption was associated with improved survival regardless of tamoxifen use. However, in contrast, tamoxifen only improved survival among subjects with low or moderate soy intake. For women who had the highest level of soy intake, tamoxifen did not improve survival rates.

"More importantly, women who had the highest level of soy food intake and who did not take tamoxifen had a lower risk of mortality and a lower recurrence rate than women who had the lowest level of soy food intake and used tamoxifen, suggesting that high soy food intake and tamoxifen use may have a comparable effect on breast cancer outcomes," the authors wrote.

Sumber: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Logan

Aku pernah baca, kalau untuk masalah memperbesar dan menjaga elastisitas payudara bisa menggunakan ramuan herbal, yaitu sari pati dari kacang panjang. oleskan ekstrak kacang panjang pada payudara setiap harinnya untuk menjaga elastisitas dan memperbesar payudara! :D (kayak di iklan aja... ;D)

Astrawinata G

memperbesar pyudara? dengan menambah jaringan lemak disana? hehehehe :)
Best Regards,


Astrawinata G

Huriah M Putra

Memasukkan benda (silikon) disana juga bisa..
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

CENTERALhealth

#26
Hampir stiap wanita ingin memiliki bentuk tubuh yang indah.Salah satu pendukung keindahan bentuk tubuh wanita adalah payudara yang padat, kencang, dan indah. Tetapi 90% wanita kurang memperhatikan kesehatan dan keindahan payudara terutama sehabis menyusui, sehingga tanpa disadari payudara menjadi kendur, layu dan mualai keriput. Salah satu hal yang jarang diperhatikan adalah terjadinya penggumpalan sisa-sisa air susu yang mengeras sehingga menyumbat kelenjar saluran susu dan menghambat peredaran darah di payudara. Bila dibiarkan saja bisa berakibat tumbuhnya benjolan yang lama kelamaan bisa beruabah menjadi tumor atau kanker.

Bagaimana agar payudara sehat dan indah ?

riandono

meskipun ini iklan..

boleh dong kita tanya, gmn cara kerja obat anda tsb

syx

penggumpalan sisa-sisa air susu? emang tidak ada mekanisme normal tubuh untuk menghancurkan sisa susu? sel yang rusak aja seringkali dimusnahkan oleh sel imun kita kan?

Huriah M Putra

Hooo..
Saya suka itu.
Challenge.
Rata2 semua salesman gini menjawabnya dengan jawaban yang terdengar ilmiah tapi kalau ditelusuri lagi, nampak bolongnya.
Contoh:
Kutip dari: CENTERALhealth pada November 25, 2010, 12:56:05 PM
Salah satu hal yang jarang diperhatikan adalah terjadinya penggumpalan sisa-sisa air susu yang mengeras sehingga menyumbat kelenjar saluran susu dan menghambat peredaran darah di payudara. Bila dibiarkan saja bisa berakibat tumbuhnya benjolan yang lama kelamaan bisa beruabah menjadi tumor atau kanker.
Pembuluh darah dengan saluran ASI itu beda bok..
Gimana bisa tersumbat ini, jadinya pembuluh darah yang terhambat?
Lagian... akibatnya bukan kanker, tapi emank pembengkakan karna tersumbat.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]