Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:21:04 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 119
Total: 119

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Siapa saja yang berisiko tinggi terkena kanker lambung?

Dimulai oleh modencancercanter, Mei 19, 2019, 04:13:23 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

modencancercanter

Siapa saja yang berisiko tinggi terkena kanker lambung?   



         Saat ini banyak pasien kanker lambung yang baru terdiagnosa saat sudah memasuki stadium lanjut, hal ini biasanya disebabkan oleh dua hal. Pertama, gejala awal kanker lambung mirip dengan penyakit lambung biasa, ini dapat menimbulkan salah diagnosa. Kedua, banyak pasien yang tidak menghiraukan gejala, terlebih jika gejala yang dialami tidak terlalu berarti. Sikap seperti ini dapat membuat pasien kehilangan waktu pengobatan terbaik, sangat disayangkan.


Sebuah penelitian menemukan bahwa timbulnya kanker lambung juga memiliki tanda tertentu, dan pada beberapa orang kemungkinannya bisa lebih tinggi, ini yang disebut kelompok orang dengan risiko kanker lambung yang tingi. Lalu, siapa saja mereka?


Pertama-tama, kita lihat terlebih dahulu penyebab kanker lambung.


Penyebab 1 : Faktor lingkungan

Tingkat insiden kanker lambung berhubungan dengan perbedaan lingkungan dan wilayah, pada beberapa wilayah, tingkat insiden kanker lambung cenderung lebih tinggi.


Penyebab 2 : Faktor makanan dan pola hidup

Kelompok orang yang suka mengkonsumsi makanan yang dibakar dan diasinkan dalam jangka waktu lama memiliki tingkat risiko kanker lambung yang lebih tinggi, ini berkaitan dengan tingginya kandungan karsinogen, seperti nitrit, mikotoksin, dan hidrokarbon aromatik polisiklik pada makanan-makanan tersebut. Selain itu, perokok juga memiliki risiko kanker lambung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok.


Penyebab 3 : Infeksi Helicobacter pylori (Hp)

Helicobacter pylori memicu konversi nitrat menjadi nitrit dan nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker. Peradangan kronis mukosa lambung akibat infeksi Hp yang ditambah dengan faktor lingkungan, dapat mempercepat proliferasi sel epitel mukosa, yang kemudian mengarah pada distorsi dan karsinogenesis. Senyawa beracun seperti CagA dan VacA, memiliki peran dalam menyebabkan kanker, oleh karena itu, pasien kanker lambung umumnya memiliki tingkat anti-CagA yang lebih tinggi.


Penyebab 4 : Penyakit lambung yang berubah menjadi kanker

Berbagai penyakit pada perut, seperti polip lambung, gastritis atrofi kronis, serta pasca reseksi lambung parsial, merupakan beberapa contoh penyakit yang mungkin saja memiliki berbagai tingkat inflamasi kronis, metaplasia intestinal atau hiperplasia atipikal, yang dapat berubah menjadi kanker. Lesi prakanker mengacu pada perubahan histopatologis mukosa lambung yang rentan terhadap kanker, merupakan perubahan patologis jaringan epitel jinak menjadi kanker. Displasia epitel lambung adalah kondisi premalignant, yang berdasarkan tingkat kelainan selnya, terbagi menjadi ringan, sedang dan berat. Terkadang, displasia berat dan kanker lambung stadium awal dengan diferensiasi baik cenderung sulit dibedakan.


Penyebab 5 : Faktor gen dan keturunan

Penelitian biologi genetika dan molekuler menunjukkan bahwa kelompok orang dengan riwayat kanker lambung pada keluarga memiliki risiko 4 kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Pembentukan kanker lambung adalah proses perubahan berbagai faktor, berbagai tahap, yang melibatkan perubahan onkogen, gen penekan tumor, gen apoptosis, serta gen metastasis. Sedangkan, bentuk perubahan genetika pun bermacam-macam.

1. Tinggal di lingkungan tidak sehat : Berdasarkan himbauan dari lembaga kesehatan, jika Anda tinggal di lingkungan yang memiliki faktor risiko kanker lambung, disarankan untuk lebih berhati-hati. Terlebih kaum pria yang berusia di atas 40 tahun.


2. Memiliki pola hidup yang tidak sehat : Ini ditujukan bagi Anda merokok, mengkonsumsi alkohol, suka mengkonsumsi makanan panas, diasinkan dan dibakar, makanan asin dan berjamur dalam jangka waktu panjang. Kebiasaan ini menyebabkan kerusakan serius pada mukosa lambung, kemudian menjadi kanker lambung. Oleh karena itu, kebiasaan ini perlu dihentikan.


3. Penderita Infeksi Helicobacter pylori (Hp) : Racun dan enzim toksikyang diproduksi oleh Helicobacter pylori dapat menghancurkan penghalang mukosa lambung, kemudian menyebabkan peradangan dan reaksi imun dalam tubuh, meningkatkan sekresi gastrin, yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit lambung. Namun, positifnya Helicobacter pylori (Hp) tidak berarti Anda pasti akan terkena kanker lambung, ini hanya merupakan penghubung dalam patogenesis kanker lambung. Selain itu, faktor manusia dan lingkungan juga memiliki kaitan yang penting.


4. Penderita tukak lambung, gastritis kronis dan penyakit lambung lainnya : Gastritis atrofi kronis adalah lesi prakanker yang paling umum, peluangnya menjadi kanker mencapai 10%; tukak lambung kronis memiliki peluang menjuadi kanker kurang dari 3%; sedangkan jika pada kasus tukak lambung timbul hal yang serius, seperti nafsu makan menurun, mual muntah, dan tubuh menjadi kurus, perlu diwaspadai adanya kanker lambung. Mereka yang menderita penyakit ini disarankan untuk aktif menjalani pengobatan, dan rutin melakukan pemeriksaan. Selain itu, sejumlah besar data menunjukkan bahwa risiko kanker lambung pada pasien dengan residu pasca gastrektomi cenderung meningkat, yaitu sekitar 0.3-10%. Sedangkan polip lambung umumnya tidak akan berubah menjadi kanker, namun perlu diwaspadai jika diameternya lebih dari 2cm.


5. Riwayat kanker lambung : Pada silsilah keluarga, keturunan penderita kanker lambung umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi, bisa mencapai 2-3 kali lebih tinggi daripada orang biasa.


6. Lain-lain : Hidup yang disertai dengan tekanan berat, sering begadang, memiliki pola makan yang tidak sehat, anemia, dan BAB berwarna hitam.


Alasan mengapa kanker lambung sulit diobati dan memiliki prognosis yang tidak baik, adalah karena umumnya kanker lambung terdeteksi di waktu yang sudah terlambat, pada saat itu pasien sudah melewatkan waktu pengobatan terbaik. Oleh karena itu, kita perlu lebih memperhatikan pencegahan dan pengobatan kanker lambung, serta rutin menjalani pemeriksaan. Terlebih jika Anda termasuk dalam kelompok dengan risiko kanker lambung yang tinggi, segera periksa jika Anda mengalami gejala.