Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:19:28 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 126
Total: 126

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

SUSU - penjelasan dan rasionalisasi

Dimulai oleh jesuisnoel, Juli 03, 2007, 09:57:20 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

jesuisnoel

Temans...baru dapet dr milis sebelah nih. Bener ga siy?  ??? Mungkin ada yg bisa confirm atau justru kontra...
Kalo emang bener kasian penggemar susu dong  :(

Kutip
Silahkan baca dari banyak sumber, terutama hasil penelitian yang
DIBUNGKAM karena kepentingan industri dan ekonomi. Ada 2 text book yang bisa dicari (bukan di Indonesia) yang bisa menjelaskan mengenai fenomena anti susu.

Health War, tulisan Phillip Day dan Optimal Nutrition dari Thomas Levy PhD dengan subjudul : Milk: The Good food Made Toxic.

Rasionalisasinya:
1. CARA sapi dibesarkan pada era ini tidak sama dengan jaman Nabi.
Jadi susu tinggallah legenda dan mitos. Masalah terbesar terletak pada SAPI yang tadinya herbivora memamah biak diganti menjadi kanibal oleh Tuhan barunya :manusia. Dengan mengkonsumsi MBM (meat bone meal - pakan sapi kaya protein dari rumah pemotongan hewan - almarhum engkong2nya yang jerohan & sisa tubuhnya dijadikan makanan sapi generasi berikut supaya lebih cepet
tumbuh dan besar, menghasilkan keuntungan lebih BANYAK bagi PRODUSEN) - dan ini cikal bakal terbentuknya prion, protein asing pencetus MAD COW.

2. Dengan keserakahan yang sama sapi ditambah lagi siksaannya dengan percepatan tumbuh melalui BGH, Bovine Growth Hormone. Ngga usah komentar lagi, anda sudah tahu akibatnya dengan semua produk sapi yang dikonsumsi orang.

3. SUSU betul sebagai makanan cair pertama yang dikenal manusia. TAPI BUKAN SUSU SAPI. melainkan ASI. Casein, protein susu sapi TIDAK SAMA dengan protein ASI. Casein sapi 400x lebih tinggi - BUKAN BERARTI BAIK, (biasa, orang pan kaga mau rugi, dikira yang lebih tinggi pasti lebih baik) tapi justru TIDAK COCOK dengan pencernaan anak manusia. Karena itu bayi yang diberi susu sapi pencernaannya sering terganggu bahkan kotorannya menjadi
keras. Dengan tumbuhnya gigi pada usia 6 bulan, ini menjadi pertanda PERUBAHAN MAKANAN dari cair menjadi SOLID. Makhluk hidup mamalia yang masih mengkonsumsi susu begitu sudah jalan dan masa penyapihan cuma ORANG. Mengapa? Milk is the most political food (Philip Day). bukan cuma itu. Dorongan minum susu lebih cenderung sebagai commercially motivated factor (ini juga kutipan beliau, bukan saya). Terbukti dengan kampanye anti susu formula bagi bayi ternyata tidak menyurutkan genderang perang produsen
susu sapi. Mereka melancarkan kampanye minum susu pada.... IBU HAMIL. Ini jelas menggelikan. Hanya orang bodoh yang bisa berpikir bhw seakan2 dengan minum susu 'bisa ngeluarin susu juga'. Sama seperti (maaf) saya makan duren maka kotoran saya keluarnya duren lagi....

4. TIDAK BENAR bahwa susu mencegah keropos tulang. Negara yang
penduduknya paling banyak minum susu justru terbukti mempunyai nilai keropos tulang PALING TINGGI. Keropos tulang tidak semata2 karena DEFISIENSI CALCIUM, itu pun BUKAN kalsium susu) melainkan banyak faktor: dari mineral lain (seperti magnesium) sampai bahan organik makanan bahkan Pro Vitamin D3 DARI MATAHARI.
Jadi keropos tulang lebih banyak dihubungan dengan MINIMNYA cahaya matahari pagi yang dikonsumsi oleh seseorang. Ini juga masalah commercially motivated factor dimana orang asia selalu menjadi yang terjajah. Bangsa BERWARNA mempunyai lindungan terhadap paparan negatif ultra violet karena kita PUNYA
KELIR. Melanosit bertanggung jawab untuk mengeluarkan bahan yang
mencegah kanker kulit. Tapi apa yang terjadi? konsep CANTIK diubah oleh (maaf) penduduk yang BERKULIT PUTIH, bahwa KULIT PUTIH -lah = cantik. Ini pembodohan gila2an. Akibatnya keropos tulang dan kanker kulit malah terjadi dengan pemutihan kulit manusia berwarna.

5. Ini yang lebih parah: "kegilaan" konsumen dengan hal2 berbau
"mengandung kalsium tinggi" justru menimbulkan masalah yang jauh lebih besar. Lets say, misalkan kita masukkan kalsium sejumlah 100, tapi bila tubuh hanya mampu menyerap 5 untuk konsumsi tulang dll, maka 95-nya KEMANA? Jelas tidak mungkin terbuang begitu saja. Kalsium tidak larut dalam air. Maka kalsium ini akan mengendap di seluruh dinding pembuluh darah arteri, yang paling mengerikan adalah kalsifikasi atau aterosklerosis (pengkakuan) dinding pembuluh darah jantung koroner. Jadi, HIPERTENSI terjadi lebih muda begitu
pula penyakit jantung koroner. Bayangkan bila sejak balita hingga usia lanjut manusia 'dicekokin' susu yang ngga jelas fungsinya itu (Protein dan kalsium di luar usia bayi banyak pada ikan, telur, ayam, sayuran berwarna hijau gelap, kacang2an, so WHY NOT THESE???).

6. Pasteurisasi? Ini juga masalah besar. Dengan beberapa teknik
pasteurisasi, maka manusia justru MERUSAK nilai gizi (destructing the
nutritional value) dari susu. Bisa disimak dengan jauh lebih komprehensif pada bukunya Thomas Levy, peneliti terbesar abad ini untuk masalah makanan dan vitamin C setelah Linus Pauling.

7. Now get BACK being ASIANS. True Asians get their valuable nutrition not from technology and food industries. Ayo makan tempe, oncom, ikan laut, sayur daun singkong, pepes teri, jamur portabella yang aduhai kayak daging itu, bisa di grill sampai dibuat isi omelette.... .
Slllllurrrrrrpppppp ...!

lakipadada

kalau begitu minuman apa yang sehat, lezat, halal dan baik???minum air, sudah tercemar!minum kopi, nggak bisa tidur!!alkohol, haramm!!!minum ASI, aku udah gede'!!!

reborn

Rada bingung bacanya, apalagi point ketujuh :

Now get BACK being ASIANS

Orang asia sebaiknya ga minum susu gitu ???
Maksud artikelnya sendiri apa ya ini?

jesuisnoel

Hehehe..maap, lgs copy paste aja nih :p
Stelah dibaca lg kemana2 ya artikel nya.. Kayanya ada curhat2 tersembunyi juga.

Intinya sih gw mo nanya aja bener/ngga nya....

Hacques

Jangan percaya...

Nggak ada bukti kongkritnya.

Gw setiap hari sejak disapih dari emak selalu minum susu.

Nggak ada pertanda tulang keropos atau apa.

Dan satu lagi. Itu produsen susu di negara mana? Keropos tulang tertinggi darimana? Siapapun yang buat artikel ngawur ini beneran nggak kepikiran darimana orang eskimo dapet kalsium dan vitamin D kalo nggak dari susu? Mereka rela membeli susu dengan harga 8 dolar pergalon (nonton Oprah Winfrey show gak sih dia?) karena mereka jarang dapet sinar matahari (yang notabene adalah sumber vitamin D kata si penulis artikel) dan tumbuhan susah hidup.

Bapak gw ada pabrik susu yang mroduksi WAM dan Prenagen, susu untuk bahan utamanya diambil dari para peternak di berbagai daerah, dikumpulkan lewat Koperasi Susu yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI, beralamat di Jl, Prof. Dr. Soepomo, Jaksel) dan langsung diproduksi menjadi susu dalam kemasan maupun susu bubuk.

Sapi yang dipelihara oleh para peternak tradisional yang diberdayakan GKSI, nggak kenal sama sekali dengan bahan aneh-aneh yang kayak gitu. Mereka diberi pengetahuan mengenai penanaman dan pemilihan tanaman khusus pangan ternak, seperti rumput gajah, dan lain-lain. Malah kadang sapinya dibawa langsung ke padang rumput atau si peternaknya bela-belain nyabit rumput sendiri buat sapi mereka. Berarti poin satu dan dua udah gugur di Indonesia.


Buat poin ketiga. Dimana-mana juga orang tahu kalo anak bayi nggak boleh dikasih susu. Dan asal tahu aja, susu itu basa, apabila terlalu banyak maka akan mengganggu keseimbangan asam dalam lambung, dan yang pasti TIDAK MEMBUAT FESES MENJADI KERAS, sebaliknya, menjadi lebih encer.

Nggak percaya? Silakan buktikan dengan minum segelas susu putih dingin begitu bangun tidur pada pagi hari, dijamin langsung kabur ke wc. Cocok buat mengatasi sembelit secara alami.

Poin 4 isinya sangat subjektif. Lewat lah...


Poin no 5 jelas ngawur... arteriosklerosis memang pengapuran pada pembuluh darah, tapi bukan karena kalsium atau kebanyakan minum susu... itu lebih disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, kurang olahraga, merokok, dan kadar kolesterol tinggi!

Poin no 6 juga nggak usah dibaca. Pasteurisasi adalah cara terbaik membunuh kuman dalam susu dan sama sekali TIDAK MENGHILANGKAN NUTRISI DALAM SUSU karena dilakukan dalam berbagai tingkat suhu dan dalam jangka waktu tertentu. Pasteurisasi dilakukan dengan suhu tinggi dilaksanakan paling lama adalah 6 detik, dan suhu rendah membutuhkan waktu sedikit lebih lama, tetapi tidak pernah mencapai titik didih karena susu akan terurai. Si Thomas Levy dan Linus Pauling itu cuma mencari ketenaran dengan cara yang aneh, atau jangan-jangan nama mereka cuma catutan dan asal buat?

Poin no 7 cuma satu komentar gw. Masih inget dengan slogan 4 Sehat 5 Sempurna? Itu harus diganti dengan 5 sehat lagi sempurna. Susu is a must. Perintah minum susu ada pada Al-Qurán. Ngapain ngikutin artikel hoax?


Dah laa... gak usah dibaca ulang. Ni artikel 100 % ngawur.

ceefour

Saya sendiri belum pernah ketemu sama Tom Levy, M.D. tapi berdasarkan biodata yang ada:

KutipTHOMAS LEVY, M.D., J.D. received his Medical Degree from Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana in 1976. He later became board-certified in both Internal Medicine and Cardi-ology. For 3 years following his training he served as an Assistant Professor of Medicine at Tulane Medical School. In 1988, Dr. Levy received his Law Degree from the University of Denver in Colorado.

Dr. Levy practiced Cardiology for 15 years before beginning his exploration of the many facets of medicine beyond its traditional framework. He worked closely with Hal Huggins, D.D.S. for 6 years with a large number of patients who had toxic dental materials and dental infections removed from their mouths, observing many clinical responses that appeared to defy the teachings of mainstream medicine.

He is the author of 4 books: Uninformed Consent: The Hidden Dangers in Dental Care, co-authored with Dr. Huggins; Optimal Nutrition for Optimal Health; The Roots of Disease: Connecting Dentistry and Medicine, co-authored with Robert Kulacz, D.D.S.; and Vitamin C, Infectious Diseases and Toxins: Curing the Incurable.

All of his writings reflect Dr. Levy’s own ongoing medical education. Dr. Levy continues to research and write, in the hopes of helping to assure that the very best available treatments can always be offered to those in need of them.

He presently serves as the Medical Director of the Colorado Integrative Medical Center in Denver, Colorado. Dr. Levy has the following contact information by phone 303-750-2121 and 866-750-2121, by fax 303-750-4992, by website [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] and e-mail [email protected].

He will speak on Dental Toxicity, Cancer & Heart Disease.

Beliau juga sepertinya suka mempublikasikan hasil risetnya bagi masyarakat umum:

KutipDespite hundreds of published studies, the true power of vitamin C as an infection fighter is vastly under-appreciated. Dr Thomas Levy, a doctor from Colorado, has painstakingly reviewed all of the research in his book Vitamin C, Infectious Diseases, and Toxins: Curing the Incurable. Here, he tells me of the true proven power of vitamin C.

Sumber dan resources di antaranya:

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Saya akan sangat salut (dengan cara beliau menipu masyarakat) apabila dengan banyaknya perkembangan yang beliau sumbangkan, ternyata nama Tom Levy hanya sekedar "catutan dan asal buat".

peregrin

#6
barangkali, background dan kredibilitas si pembicara emang penting, biarpun utk saya pribadi sih lebih enak utk berusaha mengkritisi content tanpa peduli siapa yg berbicara  ;D  *Apalagi kemarin baru saja dengar si profesornya teman saya bisa ngasih pertanyaan yg benar2 oon hehe (lucu juga sih  ;D).


Eniwei, balik ke susu  :-[ ... post kopas yg pertama itu apa emang benar terjemahan langsung dr tulisan si Levy ya? atau jangan2 udah diinterpretasikan bebas dan diforward bbrp kali?  ;D

ada bbrp point yg aneh soalnya, misalnya point ke 5:

KutipLets say, misalkan kita masukkan kalsium sejumlah 100, tapi bila tubuh hanya mampu menyerap 5 untuk konsumsi tulang dll, maka 95-nya KEMANA? Jelas tidak mungkin terbuang begitu saja. Kalsium tidak larut dalam air. Maka kalsium ini akan mengendap di seluruh dinding pembuluh darah arteri, yang paling mengerikan adalah kalsifikasi atau aterosklerosis (pengkakuan) dinding pembuluh darah jantung koroner. Jadi, HIPERTENSI terjadi lebih muda begitu pula penyakit jantung koroner.

Pada umumnya, tissue calcification memang sering ditemukan pada inflamasi, misalnya pada penyakit arthritis. Ada misalnya penelitian yg melihat korelasi antara meningkatnya deposit kalsium fosfat dengan C-reactive protein (marker utk inflamasi). Atherosclerosis juga merupakan proses inflamasi dan bisa ditemukan deposit kalsium juga dalam atherosclerotic plaque.
Tapi kalsifikasi ini terjadi pada saat ada peradangan jaringan, sekalipun kadar kalsium dalam darah kita normal / rendah. Jadi bukan ditentukan oleh banyaknya masukan kalsium yg kita makan / minum. Calcium-phosphate homeostasis, yg a.l. melibatkan parathyroid hormon dan calcitonin, sebenarnya selalu mengatur keseimbangan antara kadar kalsium dalam darah, deposit kalsium di tulang, dan pembuangan kalsium melalui ginjal.


Nah kalo kita banyak minum susu berkalsium tinggi ini trus katanya: eh eh.. ntar dinding2 pembuluh darah kita mengeras lho, krn endapan kalsium yg ngga larut..... lha emangnya tubuh kita sama kaya saluran pipa air ledeng ;D  yg kalo lama dialiri air bermineral tinggi (hard water) jd ada endapan putih2nya gitu, kaya water-cooker saya di dapur itu gitu juga ;D kekekkekekekee


point2 yg lain, biar yg lain aja deh  ;D  Si Hacques udah komentar, yg lain gimana?  ;)
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

KrisnaRosita

Wah wah, seru banged neh tentang si susu.. hehe.. Ada benernya ada gak nya, walaupun seperti ada yang mengatakan "tidak ada bentuk konkritnya". Tapi yang gue percaya sih, segala sesuatunya kalau dikonsumsi secara "berlebihan", tentu hasilnya gak akan baik, kan?  ;)
Contohnya aja, adik gw dulu pas bayi, wuidiiiii... doyan berat minum susu (catatan: dia pastinya minum ASI, tapi cuma sampe umur 1 th, trus selanjutnya minum susu bayi bubuk, dan bukannya gak boleh loh bayi minum susu :D), pas balita, sempet obesitas, sehingga harus diet (can you imagine a 4 years-old child has to take diet??). Jadi bukan cuma susu saja toh, yang kalau dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan efek tidak baik.. telor kalau kebanyakan, bisa bikin bisul, jerawat (buat yang sensistif), trus kebanyakan makan daging, juga bisa menimbulkan kolesterol dkk, etc..

Jadi, what you should believe is, enough is good! ;) Tidur cukup, makan cukup, main cukup, kerja cukup (walaupun kadang lembur seh hihihi), sampe punya pacar juga cukup 1!(hehehe. jangan lebih dari satu donks akh! repot ntar =p)

Gw bukan penggemar susu, bahkan di keluarga gw, gw satu2nya orang yang paling gak doyan susu, tapi sampai dengan detik ini, puji Tuhan, gw dalam keadaan sehat selalu (kadang juga pernah duonk minum susu klo lagi niat). Dan masalah keropos tulang yang karena kekurangan vit.D tadi itu, kan bukan cuma terdapat di susu, tapi ada di bahan2 makanan yang lainnya yang mengandung kalsium (terutama pisang tuh paling bagueezz loh sodara2! Eh apalagi dalemnya kulit pisang yah, kalau kalian jadiin masker di wajah, wajah bisa kenceng dan halus loh, bisa membantu menghilangkan bekas jerawat! lah, kok jadi promosi gw?!?)
Yah pokoknya intinya bgitu lah yah.. hueheu.. segala sesuatunya jika dilakukan secara berlebihan pasti tidak akan baik hasilnya ;)

insan sains

Ck...ck...ck...!!! Hebat euy ulasan dan tanggapan-tanggapan yang disampaikannya.
Sebelumnya, salam kenal yach...!!! Ini artikel pertama yang saya baca di situs komunitas ini, dan subhanalllah LUAR BIASA. Di tambah lagi tanggapan dari Mrs Hacques yang NAMBAH RUARRRRRR BIASAAA...!!!!

Hm...!! nyoba nambahin dikit yach, terutama untuk point tentang teknologi PASTEURISASI. Saya ambil dari artikel saya yang dah cukup lama, dan sempat di submit ke situs komunitas yang lainnya juga. Saya dapet juga dari departemen kesehatan.

Ceritanya dulu, gak ada teknologi (apalagi situs Forum Sains ini) yang bisa mengawetkan susu. Jadi begitu susu itu diperah dari sumbernya, cuman bisa bertahan beberapa jam saja. Lebih dari itu bisa basi (bukan lagi basa seperti kata Mrs Hacques). So... manusia mulai berpikir bagaimana cara agar bisa mengawetkan susu, tapi tanpa menghilangkan sedikitpun kualitas dari susu tersebut. Masa, harus nyedot dari sumbernya...!! he.he.. :D

# G e n e r a s i â€" P e r t a m a :
Teknologi paling sederhana. Susu yang sudah diperas itu, didinginkan pada suhu 0 â€" 4 derajat Celcius. Dengan cara ini susu bisa disimpan hingga 48 jam.

# G e n e r a s i â€" K e d u a :
Pasteurisasi. Susu dipanaskan pada suhu 72 derajat Celcius selama 15 detik, lalu disimpan dalam suhu 5 â€" 7 derajat Celcius. Dengan cara ini susu bisa bertahan hingga 2 minggu. Keren kan…!!! Tapi ada teknologi yang lebih keren lagi…!

# G e n e r a s i â€" k e t i g a :
Sterilisasi konvensional. Yaitu dipanaskan pada suhu 120 derajat Celcius selama 15 menit (lama juga yach, tapi apa gak pecah yach susu bagian atasnya..??) Susu dengan teknologi ini bisa bertahan hingga 6 bulan.

# G e n e r a s i â€" k e e m p a t :
Teknologi susu bubuk. Susu dipanaskan pada suhu 80 derajat Celcius selama 30 detik, lalu dikeringkan dengan spray dryer pada suhu 180 derajat Celcius. Tahu gak, dengan teknologi ini susu bisa awet sampai berapa bulan??? 24 bulan (2 tahun). WUPS..!!

Eit… apakah teknologi yang ke-empat itu yang terbaik??? Cukup sering saya mengkonsumsi susu bubuk, walaupun kurang begitu suka. Tahu gak kenapa? Karena dengan cara ini, secara tidak langsung selain membunuh bakteri, juga menghilangkan beberapa persen kandungan gizinya. Bahkan kandungan protein bisa berkurang hingga 30% (berdasarkan informasi depkes). Nah saya lebih suka susu yang diproses dengan cara dibawah ini.

# G e n e r a s i â€" k e l i m a :
Ultra High Temperature (UHT), yaitu memanaskan susu segar pada suhu 140 derajat celcius selama 4 detik saja. Nah cara ini ampuh untuk membunuh bakteri, tanpa menghilangkan nilai gizinya. Setelah dikemas dengan kemasan kedap udara, susu ini bisa tahan hingga 10 bulan tanpa bahan pengawet. Apalagi sekarang sudah didukung dengan ditemukannya kemasan Aseptik, bisa tahan lebih lama lagi..!!!
Menuju Indonesia sebagai THE COUNTRY MASTER OF TECHNOLOGY, 2030

reborn

Salam kenal insan sains.
Usernamenya keren banget, post pertamanya juga mantep.
Thanks buat postnya ya  ;D

Mo sedikit off-topic soal si susu, bbrp bulan yg lalu orang berkeley bilang mungkin pasteurisasi bisa dipake buat  membunuh HIV pada ASI :

A new study led by researchers at UC Berkeley finds that a simple method of flash-heating breast milk infected with HIV successfully inactivated the free-floating virus. Studies by this research team have shown that flash-heating breast milk can kill bacteria while retaining most of the milk’s nutritional and antimicrobial properties, as well as a majority of its important antibodies.

Flash-heating is a type of pasteurization that brings the milk to a higher temperature for a shorter period of time, a method known to better protect the anti-infective and nutritional properties of breast milk than the one typically used in human milk banks. Moreover, the low-tech materials used for this study are readily available in local communities in the developing world, and the heating method can be easily incorporated into a mother’s normal daily routine.

Sumber : [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Melnick

Waduh.. Berat euy bahasanya.  ::)
Hehe.. Maklum, masih SMA. Salam kenal semua  ;)

Gawat nih kalo susu ternyata begitu.
Jadi sekarang minum apa yah yg sehat? Masa mau balik lagi ke ASI?  :P
"Crystals are like people, it is the defects in them which tend to make them interesting!" -Colin Humphreys.

@melissaniken ;D

musik_ajah

tapi emank klo ndak ada susu bikin binun....  :-*

apa lagi susu itu ... ( gomen )

peace ahh
<b>loving current Osin</b>

syx

nikmati aja susunya... yg UHT lebih bagus karena bebas pengawet. kalo gw sih ga bisa kebanyakan minum susu, rada alergi lactose.

izumi

oh ya mau nanya,, katanya produk susu yang ada diindonesia tu produk2 terbelakang ya???
yang bagus2 dikirim ke amerika jepang dan lain2 sedang yang kualitasnya bad jadi konsumsi kita masyarakat indonesia,,,ko' gitu sih??? apa karena biar murah...
ko' pilih2 sih...kan kita juga mau sehat

syx

info dari mana tuh? produk terbelakang dari mana?