percaya atau ngga, silahkan dibaca dulu ;D
Kapur tulis sudah sangat jarang digunakan di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan, meski masih banyak digunakan di sekolah yang ada di pedesaan karena harganya yang lebih murah. Kapur tulis sering dianggap kotor dan berdebu, juga dianggap dapat membahayakan kesehatan. Namun pada dasarnya bahan dasar kapur tulis tidaklah beracun. Kapur tulis standar yang digunakan di kelas pada umumnya terbuat dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam.
Untuk beberapa orang yang menderita asma atau masalah pernapasan seperti batuk, debu dari kapur tulis bisa menjadi alergen atau pemicu kambuhnya penyakit, yang ditandai dengan gejala batuk, mengi, sesak dada dan sesak napas.
Hal ini karena partikel kapur tulis yang tergolong besar (sehingga masih terlihat beterbangan di ruangan) tersaring oleh filter pertama pada sistem pernapasan manusia, yaitu bulu hidung.
Partikel kapur tulis tersebut tidak masuk ke dalam paru-paru namun tertahan oleh bulu hidung, sehingga untuk beberapa orang debu kapur tulis bisa menyebabkan reaksi bersin dan batuk.
Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata mengandung bahan kimia yang disebut xylene , yaitu bahan kimia inilah yang menimbulkan aroma khas pada spidol dan juga banyak digunakan pada cat, thinner dan pernis.
Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada banyak barang-barang rumah tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di Amerika Serikat.
Partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit.
Dari hasil studi yang dikutip dari Toxicological Profile for Xylene, Agency for Toxic Substances and Disease Registry, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu pernapasan, pusing, sakit kepala dan kehilangan memori jangka pendek.
Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kerusakan hati, ginjal dan sistem saraf pusat. Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan.
Untuk mengatasi bahaya tersebut, sebaiknya jangan gunakan spidol dengan jarak dekat atau dalam jangka waktu yang lama. Juga jangan dengan sengaja menghirup spidol dan batasi penggunaannya.
Ventilasi ruangan yang baik, segera mencuci tangan dan sering-sering bernapas dalam udara yang segar dapat mengurangi dampak dan bahaya dari debu kapur tulis dan juga partikel spidol.
gimana???
silahkan comment... :kribo:
Q kurang begitu tahu sih, tapi sekarang jadi agak ngeh juga kenapa di sekolah2 luar negeri papan tulisnya masih pake' blackboard... Rupanya itu ya alasannya? Makes sense...
Kutip dari: FAHMI_T pada April 28, 2011, 08:26:51 AMPartikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol, yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit.
huummm... jadi inget pas kuliah dosenku pernah bilang kalo spidol juga salah satu kelompok narkoba, kirain cuma bercanda....
iya,saya juga baru ngeh ko.
mudah-mudahan menambah pengetahuan kita ya :)
nice info..untung univ sy kbanyakn msh pk kapur.. :)
pantas aja aku sering merasa kehilangan kesadaran meskipun cuma sebentar....
kata orang jawa sih "sliyut" gitu.
padahal aku ini termasuk orang yang alergi pada debu.
terus solusinya gimana dooong.......
pantes aja dlu pas smp guru fisika saya sering nutup hidung+agak jauh pas nulis pake spidol,berguna bgt nih,makasih y infony
Kutip dari: wiwien hariyanto pada Juli 26, 2011, 03:30:57 PM
pantas aja aku sering merasa kehilangan kesadaran meskipun cuma sebentar....
kata orang jawa sih "sliyut" gitu.
padahal aku ini termasuk orang yang alergi pada debu.
terus solusinya gimana dooong.......
pake masker..haha
makasih ya buat infonya.
sayangnya disekolah saya sudah memakai spidol. tapi dgn info ini sangat bermanfaat
akan pembatasan penggunaan spidol ;D
baik kapur atau pun spidol, yang pasti diperhatikan adalah sirkulasi dalam ruang. sirkulasi harus baik hingga debu atau uap pelarut bisa segera disingkirkan dari ruang sehingga tidak terjadi akumulasi yang berpotensi bahaya untuk tubuh.
Mungkinkah AC juga berperan serta dalam menambah resiko penggunaan spidol?
pantes ane demen banget nyiumin spidol :P
sayangnya dikelas saya itu menyedihkan, hordengnya copot, kipas angin-nya mau copot