Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 10:01:51 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 136
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 142
Total: 142

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Toilet Jongkok Lebih Baik Daripada Toilet Duduk

Dimulai oleh syx, Juli 05, 2008, 01:09:26 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

syx

gw liat di depo bangunan, tempat jual alat dan bahan bangunan. gw miris banget ngeliat berbagai macam toilet duduk, sedangkan toilet jongkok sangat terbatas dan tidak ada bentuk lain, ya modelnya gitu aja. padahal riset di eropa dan amerika menunjukkan pengaruh posisi duduk yg mereka terapkan ternyata berpengaruh pada peningkatan kemungkinan terjadinya wasir dan kanker usus besar. kedua penyakit ini lebih jarang ditemui di negara-negara afrika, mediterania, dan asia yang menggunakan posisi jongkok.
toilet duduk semula digunakan oleh golongan ningrat kerajaan inggris. setelah meluas seakan toilet ini adalah toilet kelas atas. setelah diteliti peningkatan kemungkinan wasir dan kanker kolon ini karena posisi duduk tidak bisa membersihkan secara tuntas isi perut. posisinya tidak selurus posisi jongkok (lihat gambar).

beberapa keuntungan toilet jongkok bisa dibaca di blog gw:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

yg mo bikin rumah, pertimbangkan hal ini. kembali aja ke budaya kita yg ternyata jauh lebih baik dan sehat ketimbang budaya barat...

reborn

wah, ini beneran nih? Emang sih, toilet duduk makin populer karena identik sama status sosial yang lebih tinggi.
Kalo bener, bersyukurlah gw karena masih pake toilet jongkok sampe skrg.
Gimana, ada yang kurang aja rasanya kalo ga jongkok ;D

syx

di eropa sendiri awalnya juga toilet jongkok. ini ditemukan di salah satu reruntuhan kota purba. pengaruh toilet duduk mulai muncul dari keluarga kerajaan inggris, terus diikuti kaum ningrat dan kaya. akhirnya dianggap bentuk toilet level atas. tau sendiri kalo manusia itu demen ama gengsi... langsung aja banyak yg niru-niru. di indonesia sendiri juga gitu. banyak yg anggap budaya barat lebih baik dari budaya sendiri. toilet duduk pun lebih marak ketimbang toilet jongkok.

reborn

Kutip dari: syx pada Juli 05, 2008, 02:16:33 PM
tau sendiri kalo manusia itu demen ama gengsi... langsung aja banyak yg niru-niru. di indonesia sendiri juga gitu. banyak yg anggap budaya barat lebih baik dari budaya sendiri. toilet duduk pun lebih marak ketimbang toilet jongkok.

setuju. dulu gw pernah becanda sama temen, andai papua jadi bangsa paling maju mungkin ga ada yang pake kemeja atau jas. Semua bakal dengan bangga pake... koteka  ;D

OOT : ternyata blogger ya? barusan mampir ke blognya, bnyk juga postnya. ntar main2 ke sana lagi ahh

syx

OOT: jarang nulis kecuali kalo pingin aja... itu pun kalo ada yg bisa ditulis. beberapa artikel udah masuk ke forum ini.

willy4987

kalo gw sihh lom punya rumah jadi masih ngontrakk itupun dengan toilet yang jongkok
kl punya rumah tergantung dananya banyak apa ga

soalnya toilet duduk khan mahallll

syx


lovianettesherry_gonz

secara juga,toilet jongkok melatih otot-otot yang digunakan waktu buang hajat..ahahahaha

violin

Kalo untuk fasilitas umum sich aku lebih pilih toilet jongkok. Abiznya khan itu dipake rame2, dari pantat yg 1 ke yg laen. Bisa dibayangin khan,joroknya? ::)

Tapi kalo di rumahku,,emang pake toilet duduk.....
Nggak tau tuh, dulu papa mikir gmana?

Tapi kata my sister toilet duduk amat bermanfaat terutama waktu dia hamil besar.
He...3x! JAdi nggak repot katanya....

reborn

@violin
ajak papanya baca topik ini aja ;D
Kalo dia protes, silahkan protes ke yang bikin topik... (kabur ah)

violin

He...3x!

Jangan dong....

Ntar kalo semua toilet rumah dibongkar...
Mama bisa ngamuk ngamuk
karena jatah belanjanya berkurang n pengeluarannya membengkak...

Ujung2nya,uang sakuku kena potong deh!
Hikz... :'(

syx

gw sih ga maksa... cuma buat bahan pertimbangan aja.
irritable bowel syndrome (IBS) adalah salah satu gangguan gastrointestinal yang umum di amerika serikat. bisa jadi salah satu penyebabnya adalah toilet duduk, berkaitan proses defekasi yg ga tuntas.

maulana altof

setuju deh , soale lebih nikmat, lebih lancar, lebih assoy
;D ;D ;D
???   
-perjuangan itu sampai di gerbang surga-

syx

Toilet, Pilih Duduk atau Jongkok?
Rabu, 8 Desember 2010 | 12:03 WIB

Kloset adalah area paling intim yang Anda diami ketika berada di kamar mandi. Tanpa dapat dipungkiri, ia menjadi bagian paling krusial yang ingin dipastikan higienitas juga kenyamanannya. Maklum, posisinya berada paling dekat dengan organ intim juga menentukan kelancaran melakukan buang air besar.

Tatkala harus menggunakan kloset, ada banyak pertimbangan yang dipikirkan sebelum berlanjut menggunakannya. Mulai dari bagaimana kondisi sekitar, permukaan, ketersediaan air membilas hingga menempel dan tidak menempel dengan bokong.

Ya, untung saja masih ada pilihan model kloset yang mengakomodir berbagai kepentingan. Jongkok atau duduk?

Apapun itu, sebaiknya sesuaikan saja dengan kebutuhan. Kelebihan dan kekurangan masing-masing model kloset ini, dijabarkan dr. Toto Imam Soeparmono, SpOG (K.Onk), kepala departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, dari sudut pandang medis.

Asia Lebih Suka Kloset Jongkok

Pada awalnya, kloset diciptakan untuk mempermudah orang membuang air besar tanpa harus mencari sungai. Ide utamanya adalah membuat tempat privat di mana orang bisa membuang kotoran dan menyiramnya hingga kotoran itu terbawa air bilasan menuju saluran pembuangan. Namun pada perkembangannya, kloset juga didesain menyesuaikan kebutuhan kenyamanan penggunanya.

Di Asia yang lebih menyukai posisi alami BAB berjongkok, lebih banyak terdapat kloset jongkok ketimbang kloset duduk. Kondisi ini berbalik dengan di Barat yang lebih menyukai kloset duduk.

Memperkecil Risiko Ambeien

Menurut Toto, menggunakan kloset jongkok memang dapat disarankan pada beberapa orang.
Orang-orang dengan risiko ambeien misalnya, kloset jongkok lebih disarankan karena memperkecil risiko pemicu ambeien. Kloset jongkok dikatakan membantu kontraksi otot perut secara maksimal ketika proses buang air besar berlangsung. Kontraksi otot perut yang maksimal ini membuat tenaga mengejan yang lebih besar sehingga proses BAB pun lebih cepat selesai.

Proses yang cepat inilah yang memperkecil risiko ambeien. Jika prosesnya lama, maka otot dan pembuluh darah balik di seputar anus menjadi teregang maksimal. Selain itu, posisi duduk yang terlalu lama (pada pemakaian kloset duduk, red.) dapat menyebabkan paha menekan di tempat duduk sehingga aliran darah dari bawah ke atas lebih terhambat. Inilah yang kemudian membuat ambeien mudah terpicu.

Selain baik bagi penderita ambeien, kloset jongkok juga meminimalisir risiko infeksi saluran kencing dan kelamin terutama pada wanita. Risiko perpindahan jamur, bakteri maupun flagelata penyebab keputihan ini, mampu ditekan oleh tidak ada permukaan yang menempel atau terlalu dekat dengan saluran kencing.

Tidak Cocok untuk Arthritis

Kendati dikatakan kloset jongkok memiliki banyak sisi positif untuk kesehatan, namun kloset jongkok tidaklah cocok untuk penderita arthritis (gangguan lutut). Posisi jongkok yang memberi banyak tarikan pada lutut, tentunya akan menyiksa penderita arthritis, yang mengganjal dan lutut yang mudah capek.


Favorit Ibu Hamil

Saat menggunakan kloset duduk, orang kerap merasa lebih nyaman karena tidak banyak tarikan pada lutut yang menimbulkan rasa capek. Kloset duduk pun menjadi favorit bagi ibu hamil, orang tua, penderita arthritis juga obesitas karena minim menyebabkan ketidak- nyamanan baik di lutut maupun perut.

Awas Infeksi Kuman!

Saat Anda duduk di kloset, selain kaki yang menempel pada lantai, paha dan bokong tak bisa terhindarkan menempel pada dudukan kloset. Ini menjadi potensi perpindahan infeksi kuman dan virus yang menempel di permukaan kloset. Jika kurang higienis, infeksi dapat pindah ke saluran kencing maupun alat kelamin wanita.

"Laki-laki saluran kencing dan kelaminnya agak jauh, sedangkan wanita lebih dekat. Kalau kena infeksi saluran kencing (sistitis), saluran kelamin juga bisa terkena karena muaranya dekat!" tegas Toto.

Risiko yang paling ringan, menyebabkan anyang-anyangan (yang termasuk tanda-tanda infeksi saluran kencing) dan keputihan (baik disebabkan jamur, bakteri maupun flagelata). Sedangkan risiko terberat, infeksi kelamin atau mulut vagina bisa masuk  lebih dalam. Jika berlanjut bisa menjadi infeksi rongga rahim (endometritis) bahkan saluran telur (salpingitis). Risiko paling buruk, infeksi saluran telur dapat menyebabkan kebuntuan saluran telur sehingga tidak bisa memiliki keturunan. "Maka, begitu kena keputihan, wanita sebaiknya langsung waspada dan berobat ke dokter," ungkap Toto.

(NOVA/ Laili Damayanti)

artyans

 :kribo:untung gw lebih suka jongkok
Pada awalnya, kloset diciptakan untuk mempermudah orang membuang air besar tanpa harus mencari sungai. Ide utamanya adalah membuat tempat privat di mana orang bisa membuang kotoran dan menyiramnya hingga kotoran itu terbawa air bilasan menuju saluran pembuangan. Namun pada perkembangannya, kloset juga didesain menyesuaikan kebutuhan kenyamanan penggunanya.
kaya atm - atm pinggir sungi itu yah....hahaha