Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

November 04, 2024, 02:05:41 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 72
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 26
Total: 26

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

kelarutan senyawa non polar

Dimulai oleh faenscy, September 08, 2010, 12:53:58 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

faenscy

ada yg bisa jelasin ga proses detail n pnyebab larutnya senyawa non polar dlm pelarut non polar??  :o

galihutomo

Saya sebenarnya juga gak tau detailnya......
untuk awalan saya copas aja sebuah artikel  :P

Aksi pelarut dari cairan non polar seperti hidrokarbon berbeda dengan zat polar. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion elektrolit kuat dan lemah, karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut juga tidak dapat memecahkan ikatan kovalen dan elektrolit dan berionisasi lemah karena pelarut non polar tidak dapat membentuk jembatan hidrogen dengan non elektrolit. Oleh karena itu, zat terlarut ionik dan polar tidak dapat larut atau hanya dapat larut sedikit dalam pelarut non polar. Tetapi senyawa non polar dapat melarutkan zat terlarut non polar dengan tekanan yang sama melalui interaksi dipol induksi. Molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan dengan adanya sejenis gaya van der waals – London lemah. Maka, minyak dan lemak larut dalam karbon tetraklorida, benzena dan minyak mineral. Alkaloida basa dan asam lemak larut dalam pelarut non polar


faenscy

Kutip dari: galihutomo pada September 12, 2010, 09:08:35 PM
Saya sebenarnya juga gak tau detailnya......
untuk awalan saya copas aja sebuah artikel  :P

Oleh karena itu, zat terlarut ionik dan polar tidak dapat larut atau hanya dapat larut sedikit dalam pelarut non polar.



kalo zat terlarutnya yg non polar tapi pelarutnya polar apa bisa larut? krn apa?

galihutomo

#3
Hmmm.... :-\

Menurut saya... zat terlarut non polar juga susah dilarutkan dalam senyawa polar. misalnya minyak dalam air, dengan alasan yang sama....yaitu minyak non polar maka konstanta dieletriknya rendah sehingga tidak memisahkan ikatan antar dipol dan ikatan hidrogen dalam air. hal ini berakibat minyak tidak dapat larut dalam air.

tapi jika ada zat lain misalnya Na2CO3 yang ditambahkan dalam air dapat menyebabkan minyak larut dalam air (walaupun penambahan dengan Na2CO3 air tetap polarkan.... :D) hal ini karena antara Na2CO3 dengan minyak terjadi reaksi penyabunan...sehingga minyak mengalami perubahan dan dapat larut dalam air. ;D

faenscy

hmm.. kalo gitu, knp gula yg nonpolar bisa larut dalam air ya? apa berarti konstanta dielektrik gula itu besar?
trs dalam kasus pnambahan Na2CO3, apa Na2CO3 itu bisa disebut zat surfaktan? kalo ga, apa ada nama sebutannya (zat yg ditambahkan agar snyawa non polar bisa larut ke pelarut polar)?

galihutomo

#5
Kutip dari: faenscy pada September 20, 2010, 04:25:01 PM
hmm.. kalo gitu, knp gula yg nonpolar bisa larut dalam air ya? apa berarti konstanta dielektrik gula itu besar?
emang banyak faktor sih yang menyebabkan zat terlarut dapat larut dalam suatu pelarut....jadi tidak sekedar karena kepolarannya aja....

setahu saya di minyak ada suatu gugus (bagian molekul yang aktif bereaksi) yang bersifat hidrofobik (tidaksuka/menolak air) sehingga minyak tidak dapat bercampur dg air.

sedangkan gula tidak ada gugus yang hidrofobik....justru ada gugus hidrofilik (suka air) melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan air. sehingga gula dapat larut dengan baik di air.

Kutip dari: faenscy pada September 20, 2010, 04:25:01 PM
trs dalam kasus pnambahan Na2CO3, apa Na2CO3 itu bisa disebut zat surfaktan?

setelah sy cari2 ternyata bukan surfaktan.....tapi emulgator. zat bersifat menstabilkan emulsi, karena membantu mendispersikan (memisahkan gabungan antar molekul2 minyak). dengan cara melapisi molekul2 minyak sehingga molekul2 tersebut tidak dapat bergabung/menggumpal.
tambahan :

gugus  non-polar  seperti  etil,  metil  dan senyawa aromatik yang bersifat hidrofobik, gugus ini memiliki kecenderungan  untuk  bergabung  (berasosiasi)  satu dengan yang  lainnya dan akan bersifat menolak  air.

gugus  yang  bersifat  hidrofilik  seperti karboksilat dan   hidroksil bersifat polar  dan dapat berasosiasi dan berinteraksi dengan air melalui  ikatan hidrogen

:D :D silakan dikonfirmasi klo masih ada yg bingung..... skalin untuk belajar aq juga.... (Hhe.... sebenarnya aq juga masih gak begitu paham tapi bisa jadi pendorong untuk cari jawaban di artikel2 terkait  ;D)

faenscy


sy jg uda baca2 dr byk buku..
scr garis besar dikatakan ky gini y kesimpulannya?

jika interaksi antar molekul sejenis lebih besar atu lebih kecil(sedikit) dari interaksi antar molekul tidak sejenis, maka dapat terbentuk larutan non ideal..
jika interaksinya sama terbentuk larutan ideal..
jika interaksi antar molekul sejenis jauh lebih besar dari yg tdk sejenis, maka  terpisah, karena cenderung berkumpul antar molekul sejenis..

interaksi itu nanti yang ada macam2 (gaya london,ikatan hidrogen,dll)
trus jg molekul yg secara keseluruhan non polar masih bisa larut karena ada gugus di struktur molekulnya yang bersifat polar..

thx y bwt jwbnnya.. uda aga ngerti kq.. hehe


faenscy

tanya lagii..
tidak semua senyawa ion dapat larut dalam air, itu contohnya senyawa ion apa? knapa kq sukar larut dalam air?

trus glukosa itu polar atau non polar?

mungkin atau g kalo secara keseluruhan suatu molekul bersifat non polar, namun ada gugus yang bersifat polar, misalnya gugus hidroksi, sehingga dapat larut dalam pelarut polar? kalo mungkin, apa ya senyawanya kira2?

makasii.. hehe

galihutomo

#9
Untuk mengetahui suatu senyawa mudah atau sukar larut....ada dua cara. Cara pertama menggunakan tabel kelarutan (dengan menghitung nilai perbandingan Ksp dengan Qsp nya). Cara kedua dengan menghafalkan tabel di bawah ini :



setahu saya tabel di atas diperoleh melalui percobaan di lab. dan berkaitan erat dengan nilai Ksp dari zat2 tsb.... semakin besar nilai Kspnya berarti semakin mudah larut.

Trus..... :-\

tentang glukosa ada baiknya kmu lihat sendiri link di bawah ini....

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dari artikel di atas menerangkan bahwa glukosa mpy gugus aldehid berarti glukosa merupakan senyawa polar.

nih pembahasan ttg aldehid....
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Kutip dari: faenscy pada September 25, 2010, 11:02:47 PM
mungkin atau g kalo secara keseluruhan suatu molekul bersifat non polar, namun ada gugus yang bersifat polar, misalnya gugus hidroksi, sehingga dapat larut dalam pelarut polar? kalo mungkin, apa ya senyawanya kira2?

Tentu saja mungkin.....dalam arti suatu senyawa bisa jadi mempunyai gugus yang bersifat polar (aldehid, keton) sekaligus mempunyai gugus lain yang non polar (etil, metil, senyawa aromatis). contohnya banyak terdapat dalam senyawa2 organik kompleks....misal dalam humus (asam humat, asam fulvat....)

:D mungkin ini aj yang kutahu....

faenscy

ow.. ok2..
makasii byk y.. hehe..  :D

nandaz

#11
ikutan yaa...
Kutip dari: galihutomo pada September 20, 2010, 11:01:06 PM


setahu saya di minyak ada suatu gugus (bagian molekul yang aktif bereaksi) yang bersifat hidrofobik (tidaksuka/menolak air) sehingga minyak tidak dapat bercampur dg air.

Kalo ngga salah kejadian ini sering dianalogikan oleh ilmuwan sebagai magnet yg dulu dibilang Om Gali khan? ::). Misalkan apakah dua zat yang memiliki momen dipol istrik sama maka akan cendrung larut? kita melihat zat yang larut seperti magnet kutub utara yang terikat dengan kutub selatan lain kemudian ujung dari bagian itu juga mengikat keujung magnet lain tapi dipol listrik dijuga diakhiri oleh dipol listrik positif dan negatif, dan besarnya muatan positif belum tentu sebanding dengan muatan negatif. Nah, bukankah perbedaan besar muatan itulah yang menentukan jarak antara dua zat tersebut bukan? ::). Kemudian muatan yang dipol2nya sebanding akan larut bersama, sedangkan yang dipolnya dengan kekuatan berbeda tidak, Minyak dan air memiliki momen dipol yang sangat berbeda jadi itulah alasannya mereka ngga pernah akur...
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

faenscy

 
Kutipmuatan yang dipol2nya sebanding akan larut bersama, sedangkan yang dipolnya dengan kekuatan berbeda tidak, Minyak dan air memiliki momen dipol yang sangat berbeda jadi itulah alasannya mereka ngga pernah akur...

trus pengaruh juga di struktur molekulnya minyak juga ya kalo ga salah. jadi karena di molekul minyak itu tidak ada gugus yang bersifat polar, maka tidak bisa berinteraksi dengan air yg polar. interaksi antarmolekul minyak dan air hanya gaya dipol-dipol terinduksi yang lebih kecil dan tdk bisa mengatasi interaksi intramolekul air itu sendiri. sehingga air cenderung berkumpul dengan molekul air lainnya daripada bercampur dengan minyak.

hmm.ini kn sy nglakuin percobaan dan data yg aneh yg saya dapat:
1. asam asetat pekat (polar) larut dalam kloroform (non polar)
2. minyak goreng (nonpolar) juga dapat larut dalam etanol (polar)
3. naftalen (nonpolar) dapat larut pada etanol (polar)

knp ya bisa begitu? padahl ketiganya kan berbeda sifat kepolaran.. padahal pada minyak goreng dan naftalen juga tidak terdapat gugus polar yang dapat bereaksi dengan etanol..
apa hasil percobaan saya yg salah??  ???

galihutomo

 :o wah... hebat tuh pake percobaan segala.... emang kmu tuh msh SMA ato udah kuliah sihh?

klo aq pas SMA jarang bgt ada percobaan kyk gitu....klo pas kuliah agak lumayan sih....

setelah gogling akhirnya dapat info :

etanol tuh, mempunyai dua gugus yang bersifat polar dan non polar. gugus yang polar adalah gugus hidroksi (-OH) sedangkan yang non polar gugus metil (CH3)....sehingga etanol bersifat dapat larut pada kedua jenis pelarut.....yakni pelarut polar (air) dan non polar (minyak goreng, naftalen...)

berarti pada kasus asam asetat alasannya juga sama kan....

( :D aq juga jadi tambah ilmu nih...walau gak percobaan langsung....)

nandaz

iya, etanol mang pelarut serbaguna. Dan tentu saja larut dalam air maupun pelarut organik, termasuk benzen. mungkin karena hidroksil etanol yang mudah membentuk ikatan hidrogen
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl