Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:48:52 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 142
Total: 142

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

expired

Dimulai oleh Gari Gomes, Maret 17, 2009, 05:13:18 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Gari Gomes

hai tolongin don.
bagaimana caranya kita untuk menentukan kapang produk yang kita buat itu bisa expired.
thx. ??? :-[ :-\ :'( ;D :D :)

riandono

Paling mudah biasanya dilakukan dengan "uji stabilitas dipercepat" dengan pemanasan.

Dengan memanfaatkan teori kinetika reaksi,  parameter yang akan didapat yaitu:
-orde reaksi
-tetapan kecepatan reaksi dan t1/2 reaksi
-ntar kita dapet deh waktu kedaluarsanya

sisca, chemistry

Oh..
Jadi mas, biasa pabrik2 bikin tanggal kadarluarsa itu dari itung2an gitu ya..?
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

riandono

waduh kalo di pabrik aku kurang tau mbak, biasanya sudah ada SOP nya.
ini cara waktu kuliah dulu hehe

sisca, chemistry

Oh keren..
Berati kita bikin tempe sendiri pun bisa tau kapan kadarluarsa ya...
Woww...
Mantep..
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

riandono

kalo tempe sulit pake metode itu mbak, karena ga punya parameter penetapan kadarnya utk menentukan orde reaksi.

tempe ga perlu dengan uji stabilitas dipercepat. cukup ditunggu dengan membiarkannya aja, terus dilihat berapa lama dia rusak, biasanya kurang dari 1 minggu udah rusak kan?

Huriah M Putra

Kuliah apa sih sebenarnya? hahaha...
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

sisca, chemistry

hehehe...
Gak tau mas dono...
Gak pernah liat tempe busuk.. ^^"

Oh..
Jadi misalnya kita buat sabun baru pake itung2an gini ya mas..?
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

riandono

#8
sabun pake Expired Date (ED) ya? ehm gmn ya caranya?

Prinsipnya yg penting kita tentukan dulu batasan EDnya, misalnya: seberapa besar prosentase zat induk yg rusak

contoh ya:
Mencari ED asetosal
Parameter ED: hidrolisis asetosal menjadi asam salisilat dan asam asetat

Dicari kinetika reaksi hidrolisis pada suhu 40, 55, 70 Celcius secara experimental
misal didapat:
kinetika reaksi hidrolisis pada semua suhu tersebut mengikuti Orde 1 semu, ln Ct = -k.t + ln C0
t   : waktu
k   : tetapan laju reaksi
Ct   : konsentrasi obat pada waktu t
C0   : konsentrasi awal obat

Dari persamaan ini kita bisa mencari EDnya
misalnya ditentukan EDnya adalah t saat konsentrasi asetosal terhidrolisis (Ct) sebanyak 10 persen dari konsentrasi awal (C0)
 

sisca, chemistry

Wohoow... kelenn~
suhunya itu emang di sekitar2 segitu aja ya mas..?

[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

nandaz

..bikin sabun memang ada hidrolisis dan suhu tertentu kok...satu lagi sebenarnya yang mempengaruhi dalam penanggalan expired sayangnya ngga banyak di teliti...zat pembungkus produk, misalkan zat tersebut dari alumunium foil masih bisa tetap terjaga meski terkena langsung sinar matahari dan gangguan fisik lain, tetapi kalo pake timah?(biasanya bahan campuran kaleng yang digunakan secara tin plating), kalo ada goresan saja justru mempercepat rusak produk dan expired bisa saja jatuh di tahun yang lebih cepat...
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

riandono

Suhunya bisa diatur ga hanya disitu2 aja, prinsipnya hanya untuk "mempercepat" uji. Ibarat buah dikarbit gt deh...

----Faktor2 yang mempengaruhi stabilitas sediaan ada banyak
Kemasan harus diperhatikan sesuai dengan sifat fisik-kemis produk.
Contoh: Asetosal (lagi), Krn mudah terhidrolisis, kemasannya jangan dalam botol berisi banyak tablet, tp kemasannya diusahakan dalam strip atau blister satuan. Untuk menghindari kontak dengan udara terbuka, karena kalo botol sering dibuka2

Suhu penyimpanan juga harus diperhatikan.
Contoh: Supositoria, Karena mudah meleleh, maka harus disimpan dalam lemari es

Dan banyak deh faktor2 lain yang mempengaruhi stabilitas suatu sediaan.

sisca, chemistry

"karena kalo botol sering dibuka2..." ada lanjutannya mas..?
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

riandono

oh, kalimatku menggantung ya? hehehe maaf

Kalo disimpan dalam botol kan sering dibuka2 waktu ngambil obat, jadinya sering terjadi kontak dengan luar yang bisa mempercepat hidrolisis. Beda kalo dalam wadah satuan, satu obat yang diambil tidak membuat obat lain kena udara luar.
Penanda yang paling mudah diamati pada hidrolisis asetosal adalah terciumnya bau khas asam asetat (bau kecut) ketika kemasan asetosal dibuka.

sekarang kalimatku ga menggantung kan? hehe

syx

ada beberapa macam uji stabilitas:
- uji stabilitas dipercepat. biasanya dilakukan dalam kondisi lebih ekstrem ketimbang kondisi penyimpanan yang dianjurkan. misalnya jika produk disimpan dalam suhu ruang maka untuk uji stabilitas dipercepat dilakukan pada suhu 40 C/75%RH. kalo produk harus disimpan di kulkas (2-8 C) maka stabilitas dipercepatnya dilakukan pada suhu 25 C/60%RH. waktu minimum sekitar 6 bulan. kondisi penyimpanan yang berbeda masih bisa dilakukan misalnya karena alasan produk yang sensitif suhu seperti supositoria. umumnya untuk tahap awal pengembangan produk.

- uji stabilitas jangka panjang. dilakukan dalam kondisi ga beda jauh dari kondisi penyimpanannya. WHO sudah memberikan panduan bahwa stabilitas jangka panjang untuk negara tertentu. misalnya untuk indonesia disarankan menggunakan suhu 30 C/75%RH. pada kemasan nantinya tertulis 'simpan di bawah suhu 30 C'. waktunya bisa 2 tahun atau lebih.

- uji stabilitas dalam pemakaian (in-use stability). ini yang disebutkan riandono. misalnya untuk sediaan multidose ato pemakaian berulang seperti sirup. prinsipnya meniru prosedur pemakaian. jika obat dipake sehari tiga kali ya wadah dibuka-tutup sehari tiga kali. produk diperiksa saban hari.
bisa juga untuk sediaan lain seperti injeksi. meskipun diindikasikan multidose kadang tenaga medis menyimpan sisa produk untuk diinjeksikan berikutnya. produsen tetep bisa memberikan data stabilitas secara kimia fisika. pemakaian berulang produk injeksi single dose tidak disarankan, tetapi tetap dilakukan pada prakteknya. di sini pada brosur bisa kita informasikan bahwa stabilitas secara kimia fisika dalam kondisi penyimpanan tertentu masih ok selama waktu tertentu, tetapi dari segi mikrobiologi tidak disarankan dan sudah di luar tanggung jawab produsen. pemakaian berulang dari segi mikrobiologi sudah menjadi tanggung jawab pengguna, dalam hal ini tenaga medis yang bersangkutan.

- fotostabilitas. ini stabilitas produk dalam paparan cahaya dengan intensitas tertentu. umumnya lebih untuk produk OTC yang seringkali dipajang di etalase toko klontong ato kios kecil.