Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 01:56:28 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 200
Total: 200

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Kejutan fluoresensi dari buah pisang

Dimulai oleh nandaz, April 28, 2009, 12:16:12 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

nandaz

......
Mungkinkah pisang-pisang masak akan menjadi glowstick yang baru untuk klub-klub malam.....? ::) ;D Buah yang berwarna kuning ini bersinar biru terang dibawah sinar UV, sebuah temuan yang mengejutkan pada peneliti di Austria. Intensitas pancaran sinar biru mencapai puncak pada saat buah ini dalam kematangan sempurna untuk dimakan.

Bernhard Kräutler dan rekan-rekannya di Universitas Innsbruck menemukan fenomena ini pada saat sedang mencari bahan-bahan kimia yang menyebabkan timbulnya warna kuning pada kulit pisang. Mereka mencelupkan pisang-pisang segar ke dalam nitrogen cair untuk mengekstrak senyawa-senyawa tersebut dan kemudian menganalisisnya dengan HPLC. "Kami sangat terkejut karena beberapa diantaranya memancarkan sinar biru," kata Kräutler ke Chemistry World.
Fluoresensi ini, yang tidak ditemukan pada tanaman atau buah lain manapun, tampaknya berasal dari produk-produk penguraian dari klorofil − yang mana dalam buah pisang memerlukan waktu lebih lama dari biasanya untuk dikonversi menjadi senyawa-senyawa yang tidak berwarna. Mereka kemudian menyelidiki kulit-kulit pisang yang masak alami dan masak buatan dibawah sinar ultraviolet dan menemukan pancara sinar biru terang. "Yang paling mengherankan kami adalah bahwa belum ada seorang pun yang melaporkan hal ini sebelumnya," tambah Kräutle

.....Klorofil penyerap cahaya berada di balik kimia warna buah tersebut. Klorofil penting bagi pisang untuk tumbuh dan bertanggung jawab untuk warna hijau pada buah pisang yang belum masak. Tetapi jika sudah masak dan siap untuk dimakan, klorofil dengan cepat terurai − menyebabkan warna kuning dari karotenoid menjadi dominan dalam kulit pisang.

Peranan di alam
Seperti halnya peranan yang dimiliki zat kimia ini dalam lingkungan, kemungkinan banyak peran-peran lain yang dimiliki. Kräutler berspekulasi bahwa dibawah sinar matahari langsung, fluoresensi biru kemungkinan berkontribusi bagi warna kuning terang yang khas dari pisang, dan memungkinkan untuk ditemukan lebih mudah oleh makhluk-makhluk yang memakannya. Philip Rea di Universitas Pennsylvania, US, juga terkejut dengan temuan ini, tetapi kurang yakin dengan peranan tersebut yang dimiliki oleh senyawa ini di alam. "Banyak hewan pemakan buah yang memakan pisang, misalnya kelelawar buah, yang beroperasi di malam hari." Yang lainnya bergantung pada penciuman, atau memerlukan jarak pandang yang sangat sempit untuk menemukan emisi biru tersebut.
Dugaan lain adalah bahwa senyawa-senyawa fluoresens biru ini bisa memegang peranan biologis, misalnya mengkatalisis reaksi-reaksi tertentu atau mungkin hanya melindungi pisang dari sinar UV yang memungkinkan buah tetap segar dalam jangka waktu yang lebih lama. Tim Kräutler masih terus meneliti dan sekarang ini beralih ke buah-buah lain yang memiliki perilaku serupa dengan pisang.
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

Eifraim

waaah!
bole dicobaa neh !!
btw, HPLC itu ap yaa ?

sisca, chemistry

weuw,,,
itu kan masi kulitnya,,,,
g'mana klo isinya y....?
bisa mancarin cahaya jg gag,,,,,?
hm.,.,

???
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

raisuien

@Eifraim
HPLC = High Performance Liquid Chromatography


sisca, chemistry

ituch alat utk apa...?
yg ttg cairan2....?
kanada liquidnya..
hha,,
???
[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

raisuien

Kromatografi cair berperforma tinggi (high performance liquid chromatography, HPLC) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang biasanya disertai dengan tekanan tinggi. Seperti teknik kromatografi pada umumnya, HPLC berupaya untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu. Cairan yang akan dipisahkan merupakan fasa cair dan zat padatnya merupakan fasa diam (stasioner). Teknik ini sangat berguna untuk memisahkan beberapa senyawa sekaligus karena setiap senyawa mempunyai afinitas selektif antara fasa diam tertentu dan fasa gerak tertentu.

sisca, chemistry

[move]
~ You are what you eat ~
[/move]

raisuien


Eifraim

wowo!
kerennnn
brarti HPLC udah tingkat tinggi dong yaa. .
thx bwat infony!

nandaz

...wah, teknik kromatografi khan sudah biasa bagi anak labor...Btw, klorofil juga dapat di ekstrak dengan alkohol setelah di rabus dengan air, ada yang dapat jelasin kenapa cuma klorofil pisang saja yang dikejut floresensi menjadi biru atau info buah lain( kalo ada yang punya insting kaya' kelelawar buah)...kalo buah yang lain bisa ngga dibuat berflorensi warna kaya' ungu, merah, kuning , putih....dsb ::)
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

raisuien

sorry copas...
moga2 berguna....

Pisang: Si Manis yang Berfluoresensi

Fluoresensi yang belum ditemukan pada tanaman atau buah manapun ini berasal dari produk-produk penguraian klorofil yang di dalam buah pisang memerlukan waktu lebih lama dibandingkan buah lainnya untuk dikonversi menjadi senyawa-senyawa yang tidak berwarna.

Buah yang berwarna kuning ini bersinar biru terang jika disinari ultraviolet. Intensitas pancaran sinar biru terang ini mencapai puncak pada saat buah pisang mencapai kematangan yang sempurna untuk dimakan. Komunitas kimia Austria pun terkejut akan hasil riset ini.

Tim riset pimpinan Bernhard Krautler dari Universitas Innsbruck Austria menemukan fenomena ini pada saat sedang mencari senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap timbulnya warna kuning pada kulit pisang. Mereka mencelupkan pisang-pisang segar ke dalam nitrogen cair untuk mengekstrak dan menganalisisnya menggunakan instrumen High Performance Liquid Chromatography (HPLC), yaitu suatu instrumen analitis yang dapat memisahkan campuran ke dalam komponen-komponen penyusunnya. Krautler mengungkapkan kepada Chemistry World bahwa tim risetnya terkejut karena beberapa di antara pisang tersebut memancarkan sinar biru terang yang belum pernah ditemukan pada riset-riset sebelumnya.

Kita dapat menjelaskan fluoresensi dengan bahasa yang sederhana. Tanpa pemberian sinar ultraviolet, elektron-elektron dalam atom-atom yang menyusun buah pisang hanya mampu bervibrasi, berotasi, dan bertranslasi. Pemberian sinar ultraviolet menyebabkan elektron-elektron tersebut memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas yang lebih tinggi berupa eksitasi, yaitu perpindahan elektron-elektron ke kulit atau subkulit yang memiliki tingkat energi yang lebih tinggi. Misalnya, elektron-elektron berpindah dari subkulit 2s ke 3s, 4s, 4d, 4f, atau bahkan ke kulit tak terhingga. Setelah melalui tahap eksitasi, elektron-elektron tersebut kembali ke keadaan dasarnya (ground state) seperti sebelum disinari ultraviolet. Aktivitas ini disebut relaksasi. Pada saat relaksasi inilah elektron-elektron memancarkan energi berupa cahaya yang dipendarkan. Sesungguhnya, fluoresensi adalah implikasi dari relaksasi elektron-elektron berupa pendaran cahaya. Hal yang sama juga terjadi pada glow in the dark, glowstick, tongkat polisi lalu lintas, dan benda-benda lain yang dapat berpendar dalam gelap.

Fluoresensi yang belum ditemukan pada tanaman atau buah manapun ini berasal dari produk-produk penguraian klorofil yang di dalam buah pisang memerlukan waktu lebih lama dibandingkan buah lainnya untuk dikonversi menjadi senyawa-senyawa yang tidak berwarna. Krautler dan rekan-rekannya pun menyelidiki kulit-kulit pisang yang masak secara alami dan masak dengan bantuan manusia di bawah sinar ultraviolet. Hasilnya, mereka menemukan pancaran sinar biru terang pada keduanya.

Klorofil penyerap cahaya bertanggung jawab terhadap warna buah pisang. Klorofil berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan memberikan warna hijau pada buah pisang yang belum masak. Namun, jika sudah masak dan siap untuk dimakan, klorofil terurai dengan cepat dan perannya digantikan oleh karotenoid yang berwarna kuning sehingga  buah pisang yang telah masak tidak lagi berwarna hijau, tetapi berwarna kuning.

Selain peran yang telah disebutkan di atas, mungkin masih banyak peran lain yang dimiliki oleh fluoresensi pisang. Krautler berspekulasi bahwa di bawah sinar matahari langsung, fluoresensi biru berkontribusi bagi warna kuning terang yang khas bagi pisang serta memudahkan hewan-hewan pemakan pisang untuk menemukan dan memakannya. Philip Rea dari Universitas Pensylvania juga terkejut dengan penemuan ini. Namun, Rea kurang yakin dengan peran senyawa ini di alam. Menurut  Rea, banyak hewan pemakan pisang yang mencari makan di malam hari lewat indra penglihatan yang tidak berkembang sesempurna manusia, misalnya kelelawar buah. Sementara itu, hewan lain menemukan pisang lewat penciuman atau jarak pandang yang sempit. Jadi, menurut Rea, fluoresensi pisang tidak berperan dalam memudahkan hewan-hewan pemakan pisang untuk menemukan makanannya.

Kimiawan lain berspekulasi bahwa senyawa-senyawa fluoresensi  biru ini memegang peran biologis, misalnya mengkatalisis reaksi-reaksi tertentu atau  melindungi pisang dari sinar ultraviolet yang menjaga buah pisang tetap segar dalam waktu yang lebih lama. Tim Krautler masih terus melakukan riset dan saat ini beralih ke buah-buah lain yang memiliki gejala serupa dengan pisang.

nandaz

...sama sih dengan keterangan yang kudapat...jadi dapat ambil spekulasi bahwa pisang cukup istimewa, bila usianya lanjut warna hijau akan ditutupi oleh sifat karotenoid kuning yang bila di floresensi UV menjadi biru terang didalam gelap....
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl