ok2..

Berdasarkan jenis kepolaran partikelnya, gaya van der Waals dibedakan menjadi:
1.   Interaksi ion-dipol
Interaksi zat ion dan molekul polar (dipol) dapat menimbulkan gaya tarik listrik (elektrostatis). Gaya ini cukup kuat dan sangat penting dalam proses larutnya zat dalam pelarut. Misalnya, NaCl yang dapat larut dalam air dan AgBr yang dapat larut dalam NH3.
2.   Interaksi dipol-dipol
Interaksi antara molekul polar terjadi antara kutub positif molekul yang tarik menarik dengan kutub negatif molekul lain. Ikatan hidrogen termasuk interaksi jenis ini. Dengan adanya interaksi ini, senyawa polar dapat larut dalam pelarut polar karena kutubnya saling berinteraksi, contohnya alkohol dapat larut dalam air.
3.   Interaksi ion-dipol terinduksi
Molekul netral dapat menjadi dipol akibat induksi ion yang berada di dekatnya.
4.   Interaksi dipol-dipol terinduksi
Molekul polar juga dapat membuat molekul netral lain bersifat dipol terinduksi, sehingga terjadi interaksi dipo-dipol terinduksi. Ikatan ini cukup lemah, sehingga prosesnya berjalan lambat. Contohnya metana dan kripton dalam air.
5.   Interaksi dipol terinduksi-dipol terinduksi
Pasangan elektron suatu molekul, baik PEB maupun PEI, selalu bergerak mengitari inti. Elektron yang bergerak tersebut dapat menginduksi sesaat molekul tetangganya, karena elektron bermuatan listrik. Akibatnya, molekul tetangga menjadi polar terinduksi sesaat. Molekul ini kemudian dapat juga menginduksi molekul-molekul lain di sebelahnya, sehingga terbentuk molekul-molekul dipol terinduksi. Interaksi ini disebut gaya london. Gaya london menonjol pada molekul-molekul nonpolar dalam wujud zat cair.


menurut saya, kemungkinan gaya ion-dipol dan dipol-dipol lebih kuat  daripada ke 3dan 4,karena kutub yang ada bersifat permanen.. sementara, pada gaya 3 dan 4, interaksi terjadi dengan kutub yg hanya bersifat sementara (terinduksi).. kemudian, gaya london merupakan yg pling lemah mnurut saya..

setauQ Campuran dibagi menjadi 2 yaitu campuran homogen (1 fasa) dan heterogen (lebih dari 1 fasa). Nah campuran yang homogen ini biasa kita sebut dengan larutan, yang salah satu ciri2nya tidak bisa dipisahkan dengan penyaringan,, sedangkan campuran heterogen ini dibagi menjadi 2 yaitu koloid (pendispersi+terdispersi) yang bisa dipisahkan dengan kertas whatman ukuran tertentu, sedangkan yang kedua adalah suspensi yang bisa dipisahkan dengan dengan kertas saring biasa,,
Untuk contoh larutan seperti NaCl + H2O menjadi larutan garam melalui proses ionisasi (NaCl menjadi Na+ dan Cl-),,

Na+ dan Cl- ini sering disebut dengan ion terhidrasi karena ion-ion ini dikerubuti oleh molekul H2O. sedangkan coontoh lain seperti larutan gula terbentuk mungkin karena adanya ikatan hidrogen antara H2O dg molekul gula tersebut.
Untuk contoh koloid = embun, BaCl2 dalam air dll
Untuk contoh suspensi = air+kopi, ait+pasir dll

@adisea

Maaf kalo ngaco, saya sumbernya buku kimia SMA 2B+sedikit pengetahuan yang didapet dari kelas...

Kutip dari: anggik2002 pada Oktober 03, 2010, 02:08:52 PM
Untuk contoh larutan seperti NaCl + H2O menjadi larutan garam melalui proses ionisasi (NaCl menjadi Na+ dan Cl-),,

tidak semua NaCl menjadi Na+ dan Cl- dalam larutan...

@Blue

OK lah..tapi aku g bilang kamu ngaco loh perasaan..
cuma bilang kalo aku ga ngaco..

emang kalo masalah istilah itu udah beda bahasa bisa lain artinya kok..
sumberku kimia wikipedia..mungkin mang ga sepenuhnya di ajarkan di SMA

Kutip dari: syx pada Oktober 04, 2010, 08:51:11 AM

Kutip dari: anggik2002 pada Oktober 03, 2010, 02:08:52 PM
Untuk contoh larutan seperti NaCl + H2O menjadi larutan garam melalui proses ionisasi (NaCl menjadi Na+ dan Cl-),,

tidak semua NaCl menjadi Na+ dan Cl- dalam larutan...

terus jadi apa mas syx?

tetep sebagai NaCl.

Kutip dari: syx pada Oktober 04, 2010, 04:28:12 PM
tetep sebagai NaCl.

hmm.. kalo tetap sebagai NaCl lalu proses larutnya sprti apa ya?
soalnya dari sumber2 yg sya dpt, senyawa ion akan dapat larut setelah terionisasi. ion2nya kemudian akan dikelilingi molekul pelarut dan keadaan demikian yang dinyatakan sebagai 'larut'.

o....tergantung derajat ionisasinya ya? Jd tidak semuanya membentuk ion gtukan?

semua senyawa ionik tidak harus dalam bentuk ion untuk bisa terlarut. kelarutan di sini tergantung pada pH juga berkaitan dengan pKa bahan tersebut, yang akan menentukan kesetimbangan antara bentuk ion dan nonion dalam larutan.

Kutip dari: syx pada Oktober 04, 2010, 08:51:11 AM

Kutip dari: anggik2002 pada Oktober 03, 2010, 02:08:52 PM
Untuk contoh larutan seperti NaCl + H2O menjadi larutan garam melalui proses ionisasi (NaCl menjadi Na+ dan Cl-),,

tidak semua NaCl menjadi Na+ dan Cl- dalam larutan...

Dalam konteks pelarutnya adalah H₂O, semua senyawa ionik harus terion untuk dapat larut dalam air.
NaCl hanya tetap dalam bentuk tak terion bila jumlah H₂O nya kurang, berapa ya kelarutan NaCl dalam air, sekitar 350an g/L ya.

ga harus begitu. emang bentuk terionkan memiliki kelarutan lebih tinggi dalam air ketimbang bentuk tidak terionkan. tapi bukan berarti semua senyawa harus terionisasi dulu baru bisa larut dalam air.

bisa dijelasin lebih lanjut?

hmm.. jika tdk terion, maka apa bisa dikatakan sperti ini proses larutnya?

molekul NaCl secara utuh dikelilingi oleh H₂O di mana bagian Na dikelilingi kutub parsial negatif (O) molekul H₂O dan bagian Cl dikelilingi kutub parsial positif molekul H₂O