Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 05:55:09 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 167
Total: 167

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

"Manis"-nya garam di secangkir kopi

Dimulai oleh peregrin, November 22, 2011, 09:26:21 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

peregrin

Ada seorang pria yg jatuh cinta pada seorang wanita. Ketika mereka sedang duduk di sebuah cafe, sang pria yg gugup tanpa sadar memesan garam utk kopinya. Krn malu dan kepalang basah, sang pria terus saja meminum kopinya, bahkan mengaku menikmatinya. Singkat cerita, mrk berjodoh dan menikah. Sang istri yg mengira suaminya benar2 suka kopi dg garam selalu setia membuatkannya setiap pagi (*busett ;D) ... Hingga di akhir hayatnya, sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang suami akhirnya mengaku bahwa sebenarnya dia ngga suka kopi asin ::)  Namun kata sang suami, "Jika aku bisa mengulang masa2 bersamamu, istriku, aku tidak keberatan utk sekali lagi, selama 40 th, bertahan meminum kopi asin, demi cintaku padamu (lebaaaaayy...  :-[).


Barangkali teman2 banyak yg tahu cerita "tragis" di atas  ;D  Namun, benarkah kombinasi kopi dg garam sama sekali tdk enak?

Ternyata di belahan dunia lain, tepatnya di Swedia bagian utara, kebiasaan menambahkan sejumput garam ke dalam kopi merupakan tradisi. Terutama utk kopi2 yg sangat pahit, kandungan natrium / sodium dalam garam mempengaruhi mekanisme transduksi sinyal dan menekan reseptor rasa pahit. Penambahan sejumput garam ke dalam kopi akan sedikit mengubah rasa kopi, membuatnya lebih bisa dinikmati, tanpa menjadi asin.

Di Swedia utara, penyajian daging yg sdh diasinkan dengan kopi jg merupakan tradisi. Dalam sebuah novel berjudul "Popular music from Vitula", sang pengarang menggambarkan tradisi tsb:

"... and then the pièce de résistance among all the sweetmeats: a hard, brown lump of dried reindeer meat. Salty slices were cut and placed in the coffee, chunks of coffee-cheese stirred in, and white sugar lumps were held between the lips. And then, fingers trembling, we all poured the coffee mixture into our saucers, and slurped our way to heaven."


Pengaruh garam terhadap rasa pahit bisa juga kita tes dg tonic water, minuman bersoda yg berasa agak pahit krn mengandung kina. Ambil segelas tonic water, rasakan. Kemudian tambahkan 1/2 sendok garam, rasakan lagi. Tambahkan terus sedikit2 garam. Lama kelamaan, rasa pahit tonic water akan hilang, digantikan dg rasa sedikit manis  :)


Nah, silahkan teman2 mencoba menambahkan sedikit garam ke dalam kopi masing2, ntar cerita di sini gimana rasanya ya  :D



Referensi:

Breslin, P. A. S; Beauchamp, G.K. "Suppression of Bitterness by Sodium: Variation Among Bitter Taste Stimuli" Chemical Senses 1995, 20, 609-623.
Breslin, P. A. S; Beauchamp, G.K. "Salt enhances flavour by suppressing bitterness" Nature 1997 (387), 563.
Bresling, P. A. S "Interactions among salty, sour and bitter compounds" Trends in Food Science & Technology 1996 (7), 390.
Keast, R. S. J.; Breslin, P. A. S. "An overview of binary taste–taste interactions" Food Quality and Preference 2003, 14(2), 111.
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

syx

iya... dalam taste-masking emang salah satu caranya pake garam. dipake juga di formulasi produk farmasi.