Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 06:03:48 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 2
Guests: 78
Total: 80

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

kenapa tidak menjadi seorang pengusaha / bussinessman aja ?

Dimulai oleh iput, Oktober 12, 2012, 09:39:57 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

iput

permisi om2 sekalian..
walaupun saya masih remaja bolehkan saya nanya2 dikit di sini..  ;D

saya masih bingung nih.. kenapa orang2 masih banyak yang berpikiran untuk mencari / melamar pekerjaan? padahal menjadi seorang kariawan / bawahan itu kan selalu di perintah2 sama bos nya (dan saya yakin rasanya pasti tertindas), sedangkan lowongan pekerjaan sebuah perusahaan di ibaratkan 1 : 1000 yang diterima, ditambah lagi gaji yang diterima pas2an dengan kebutuhan, bahkan banyak yang merasa kurang.

kenapa orang2 masih jarang berpikir untuk menciptakan sebuah usaha yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang2 lainnya? kan banyak pengangguran yang menunggu lowongan pekerjaan.

ytridyrevsielixetuls

pertama-tama, selama tidak ada yang menyalahgunakan kekuasaannya terhadap orang lain maka tidak ada yang menindas dan yang tertindas. semua orang harus menjalankan tugasnya dengan baik, mau itu pemimpin, bawahan, dan sebagainya.

untuk di Indonesia, mayoritas masyarakatnya masih memuja gelar akademik dan menganggap itu adalah indikasi kesuksesan sehingga tidak sedikit di antara mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan gelar akademik. dan mereka pikir hanya itulah peluang terbesar yang harus diraih untuk mencari nafkah, disamping untuk gengsi.

masyarakat indonesia juga sepertinya masih kekurangan orang yang kreatif dalam menciptakan peluang usaha. beberapa orang yang kreatif dalam mencipta justru malah menunggu dirangkul orang lain yang berjiwa pengusaha. bagi kebanyakan orang di sini, asal dapat gelar akademik, maka kita sudah masuk titik aman. pemujaan berlebihan terhadap gelar akademik dan mau cari aman dengan jadi pegawai membuat kita masih kekurangan orang berjiwa pengusaha.

tentu masih ada faktor lainnya. dan tentu saja tidak semua orang indonesia bermental pegawai. sebenarnya masih ada banyak juga lapangan pekerjaan. setahu saya terlepas dari masalah pengangguran di sini, ada juga tersedia banyak pekerjaan untuk para lulusan beberapa perguruan tinggi tertentu dengan gelar tertentu.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

topazo

Saya ingin berbagi, karena saya telah memilih jalan pengusaha sebagai gantungan hidup, meskipun sama sekali belum berhasil untuk menjadi pengusaha sukses...

Sebetulnya sama saja, mau memilih menjadi karyawan (employee) ataupun memilih menjadi pengusaha (employer)... Dua2nya mempunyai tugas, tanggung jawab, dan hak yang berimbang...

Siapa bilang pengusaha tidak di perintah dan disuruh2? Pengusaha diperintah dan disuruh2 oleh yang namanya keadaan perusahaan, dan oleh yang namanya konsumen... Seorang pengusaha sebetulnya juga adalah bawahan terhadap karyawannya sendiri...

Kita lihat dua profesi ini secara singkat...

Orang yang menjadi pengusaha di mata umum:
- Bebas menentukan kapan mau bekerja
- Bebas mengekspresikan kreatifitas dalam sebuah produk
- Bebas secara finansial dan mengatur keuangannya sendiri
- Secara umum lebih kaya dibandingkan orang yang menjadi karyawan

Padahal, kenyataannya, kebanyakan pandangan diatas hanya berlaku terhadap seorang pengusaha yang sudah sukses mengatur usaha dan menstabilkan jalan usahanya... Dan ini hal yang relatif lama dan sulit...
Kenyataanya:
- Seorang pengusaha pemula harus bekerja 24 jam jika serius ingin membangun usahanya (pagi sampai sore untuk menjual, malam untuk evaluasi dan berpikir tentang jalannya usaha esok hari yang belum pasti). Produk yang dijual belum tentu dibeli konsumen, konsumen yang beli belum tentu puas, dan bahkan konsumen yang beli belum tentu bayar...

Bandingkan dengan seorang karyawan yang jam kerjanya sudah ditentukan... Sore sehabis kerja mereka tinggal istirahat, ngumpul bareng teman dan keluarga, dan mempersiapkan tugas yang sudah pasti untuk esok hari...

-Pengusaha terbatas kekreatifitasannya dalam produk... Terbatas pada konsumen... Sebagus apapun produk yang diciptakan, sebaik apapun management sebuah perusahaan, jika produknya tidak laku atau tidak diminati konsumen, harus siap2 memodifikasi produk atau siap2 bangkrut...

Bandingkan dengan karyawan (misalnya buruh)... Meskipun produk buatannya tidak laku, mereka tidak ambil pusing, pokoknya awal bulan tinggal menunggu gaji...

-Pengusaha pemula mempunyai kebebasan finansial yang sangat terbatas saat usahanya belum stabil.

Oiya, saya mau mengemukakan defenisi pengusaha dalam kamus saya pribadi...
Pengusaha adalah orang yang mempunyai produk/berdagang dan mempunyai tanggungan berupa karyawan minimal seorang... Kalau ada seseorang yang menjual sesuatu sendirian tanpa mempunyai seorang karyawan (contohnya tukang bakso dengan gerobak dan bakso sendiri, atau penjual online yang bekerja sendiri), itu bukanlah seorang pengusaha, itu adalah seorang self-employment... Pada saat dia mempekerjakan seorang lain untuk membantu pekerjaannya... Itulah baru yang dinamakan pengusaha...

Pengusaha pemula tidak mempunyai kebebasan secara finansial dan bahkan dalam satu poin dalam hidup, dia bisa lebih miskin dari karyawannya, dia bahkan harus rela tidak mempunyai penghasilan hanya untuk membayar gaji karyawan jika usaha sedang surut.

Berdasarkan pengalaman saya di bidang ini, saya sering menemui teman2 pengusaha yang meminjam uang hanya untuk membayar karyawannya, bahkan dia rela menjual barangnya satu persatu hanya untuk mensejahterakan karyawan serta kelangsungan usahanya! Sangat mulia... Tapi sulit...

Bedakan dengan karyawan yang tinggal demo dan berlindung ke Undang-Undang Ketenagakerjaan... Kadang mereka tidak melihat bahwa Boss nya empot2an untuk menggaji mereka, padahal perusahaan sedang kacau2nya... Dan setelah itu tidak mereka dapatkan... Mereka dengan relatif mudah, berhenti dan pindah ke perusahaan lain...

Pada saat pemerintah menaikkan Upah Minimum Regional... Karyawan melompat kegirangan, karena bagaimanapun keadaan perusahaan, gaji mereka wajib naik... Sementara Boss nya bagaimana? mending kalau usaha lagi bagus2nya... Ini kalau lagi jelek2nya"?

Pada saat pemerintah memberi peraturan bahwa setiap perusahaan wajib menyediakan Jaminan Kesehatan, Karyawan senang karena kesehatannya pasti terjamin, sedangkan Si Boss harus berpikir keras untuk mendapatkan penghasilan tambahan untuk membayar Jamkes tersebut. (Untuk informasi, umumnya setengah biaya Jaminan Kesehatan harus disediakan perusahaan, setengahnya lagi melalui pemotongan gaji pegawai).

Oiya, Jaminan Kesehatan (swasta umumnya memakai Jamsostek) itu wajib lo menurut undang-undang sebetulnya jika perusahaan (minimal CV atau PD) sudah terbentuk, meskipun karyawan cuman satu...

Orang semakin lama semakin tua... dan semakin banyak tanggungannya... Pada saat sekolah dan kuliah mungkin kita bisa mempunyai usaha sambilan... Tapi pada saat itu status kita masihlah pelajar/mahasiswa... Kalaupun usaha tidak sukses, kewajiban utama adalah belajar...

Beda jika usaha yang sudah kita rintis pada saat sekolah/kuliah kita bawa saat sudah lulus... Sesudah lulus, kita sudah merubah status...
Setelah masa belajar usai, sudah saatnya memasuki masa angkatan kerja (karyawan ataupun pengusaha sama saja).
Pada masa angkatan kerja ini, mending kalau usahanya sudah stabil (kalau sudah dirintis semenjak masa belajar)... Kalau belum bagaimana? soalnya banyak lo yang harus dipikirkan:

-Angkatan kerja sudah tidak mendapatkan sokongan dari keluarga (umumnya orang tua), jadi kita harus mencari makan sendiri, dengan menjadi karyawan, uang untuk makan dan kesehatan sudah tidak perlu mikir lagi, mikir itu tugasnya si boss dan perusahaannya...
-Angkatan kerja tapi usahanya seret, mau gak mau dianggap pengangguran... Bayangkan, jualan gak laku, untuk operasional kan harus ada uang, bahkan bagi pengusaha online juga harus punya minimal 100-350 ribu per bulan untuk bayar internet... Atau untuk bensin jualan, atau untuk pulsa komunikasi... Akhirnya cuman bisa terduduk di rumah, dan mendapat cibiran dari keluarga dan masyarakat sekitar...

Kebayang gak kenapa akhirnya banyak yang memutuskan jadi karyawan... Teman2 saya yang pada saat kuliah mempunyai usaha (atau minimal self-employed), banyak yang putar haluan lo jadi karyawan... Hanya beberapa yang bertahan dengan jalan hidupnya yang teguh...

Saran saya bagi yang mau beranjak dari Angkatan Belajar ke status Angkatan Kerja, bersiap2lah kalau ingin menjadi pengusaha betulan dan serius... Pas kuliah atau sekolah, stabilkan usahanya, jadi pas lulus tinggal dilanjutkan... Bagi yang belum stabil usahanya, siap2 mencari backup plan, ganti usaha, modifikasi usaha, cari pinjaman investasi, seriuskan manajemen usaha, dan teguhkan hati... Karena berusaha saat Angkatan Belajar, sangat berbeda dengan berusaha saat menjadi Angkatan Kerja... Siapkan untuk itu... Siapkan kemungkinan bahwa gelar sarjana mungkin tidak akan pernah terpakai... Siapkan untuk mendapat cibiran karena dikira pengangguran... Siapkan mental sesiap-siapnya...
Atau tinggal cari jalan yang relatif mudah... Mencari kerja dan menjadi karyawan...

BSJS... Saya cerita hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi... Pengalaman orang bisa sangat berbeda...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

iput

wah..
ternyata karyawan dan pengusaha sama ya sebernya...
yang membedakan hanya status dan penghasilannya....
sekarang banyak juga loh.. anak2 remaja yang seperti saya atau bahkan lebih muda yang mulai merambah ke dunia bisnis...
dari bisnis kecil2 an sperti jualan pulsa, snak, stiker.. sampe ada yang merintis network marketing segala....

Monox D. I-Fly

Kutip dari: topazo pada Oktober 13, 2012, 06:54:31 AM
Bedakan dengan karyawan yang tinggal demo dan berlindung ke Undang-Undang Ketenagakerjaan... Kadang mereka tidak melihat bahwa Boss nya empot2an untuk menggaji mereka, padahal perusahaan sedang kacau2nya... Dan setelah itu tidak mereka dapatkan... Mereka dengan relatif mudah, berhenti dan pindah ke perusahaan lain...

Khihihi48x... Inget pas lagi marak-maraknya demo karyawan beberapa minggu yang lalu... Emang tuh mereka nggak bisa ngerti kondisi perusahaan, pengennya dibanyakin gajinya melulu, padahal perusahaan bisanya cuma bayar segitu... Eh, mereka malah mogok kerja, alhasil perusahaan jadi rugi, terus kalau perusahaan rugi, duit buat bayar mereka darimana coba? Ntar kalo' gitu terus mau nggak mau perusahaan melakukan PHK... Kalo' dah gitu mereka malah melas2 minta lapangan pekerjaan... Konyolnya lagi, ada juga beberapa karyawan yang sebenernya OK2 aja sama kondisi perusahaan, cuma mereka ikut demo alasannya hanya demi kesetiakawanan... Ckckck48...
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.