Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 02, 2024, 09:04:58 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 154
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 31
Total: 31

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Mikrokontroler ATMEGA16

Dimulai oleh syaiful1986, November 05, 2016, 09:02:47 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

syaiful1986

Ringkasan materi tentang mikro ini sebenarnya buat saya sendiri, jadi mohon maaf kalo kurang berkenan. heheh


CMOS = atau complementary metal oxide semiconductor adalah sebuah IC. Dan digunakan di mikroprosesor, pengontrol mikro, RAM statis,dan sirkuit logika digital lainnya.Dapat juga digunakan dalam banyak analog seperti sensor gambar,pengubah data, dan trimancar terintegrasi untuk berbagai jenis komunikasi. Frank wanlass mematenkan CMOS th 1967. Desain digital berbasis  CMOS menggunakan pasangan komplementer  dan simetris dari MOSFET semikonduktor  tipe-p dan semikonduktor tipe -n untuk  fungsi logika. Dua karakter penting  cmos adalah kekebalan desahnya yang  tinggi dan penggunaan daya statis yang  rendah. daya hanya diambil saat  transistor dalam cmos berpindah  diantara kondisi hidup dan mati.Akibatnya piranti cmos tidak menimbulkan bahang sebanyak sirkuit logika lainnya, seperti logika transistor2 logic (TTL) atau logika nmos, yang hanya menggunakan piranti tipe-n tanpa tipe-p.cmos juga memungkinkan chip loika dengan kepadatan tinggi dibuat.
**************************************************************************************************
bahang n 1 hawa panas yg terjadi krn nyala api atau dr panas tubuh; 2 Fis tenaga gerak (energi kinetik), gerak rambang total atom atau molekul penyusun suatu benda;
-- jenis Fis kapasitas bahang per satuan massa atau jumlah bahang yg diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan massa zat satu derajat tanpa perubahan fase atau kimia; kapasitas bahang jenis;
-- Joule Fis bahang yg timbul apabila arus listrik (elektrik) mengalir melalui zat antara atau penghantar yg mempunyai hambatan elektrik yg besarnya ditentukan oleh hukum Joule;
-- laten Fis jumlah energi atau bahang yg diperoleh suatu zat tanpa kenaikan suhu selama perubahan fase berlangsung

RISC = reduced instruction set computing atau "komputasi set instruksi yang disederhanakan" dimana  bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya. RISC merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana.

REGISTER GENERAL PURPOSE = adalah register-register serbaguna, sering dimanfaatkan untuk keperluan-keperluan lain yang bukan merupakan fungsi khasnya  dan menampung secara sementara data-data yang akan diolah, sebelum diambil dan diproses oleh ALU(Aritmathic and logical Unit), walaupun demikian ada juga intruksi-intruksi tertentu yang mengharuskan penggunaan register-register secara spesifik(sesuai fungsi sebenarnya), yang mempunyai 16 bit, dan dapat digunakan penuh 16 bit (1 word = 1 kata) atau 8 bit (1 byte = 1 karakter) saja. Singkatnya register general purpose digunakan untuk menyimpan angka dan alamat sekaligus

SERIAL UART = serial Universal asynchronous Receiver-Transmitter adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit seriam. UART biasanya berupa IC yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.  UART terdapat di dalam beberapa mikrokontroler. keping UART terdiri dari
- penyangga(buffer)transmite/receive
- pengendali(control)transmite/receive
- penyangga bus data
- logika kendali read/write
- kendali modem

PROGRAMMER WATCHDOG TIMER = adalah hardware komputer yang berfungsi sebagai alat timer yang dapat memacu sistem untuk restart suatu program ketika kondisi seperti hang. untuk menghindari reset yang tidak seharusnya(aplikasi berjalan normal), aplikasi harus secara periodik mereset watchdog timer sebelum interval tertentu berakhir, istilah ini disebut  "kicking the dog". Watchdog timer bisa berupa stand-alone hardware component (external) atau build-in dalam processor (internal). External watchdog timer merupakan IC yang secara fisik saling terhubung kedalam pin processor, sehingga mekanisme reset bisa dilakukan oleh watchdog. Merupakan metode yang biasa dilakukan karena watchdog dan processor berdiri sendiri-sendiri sehingga bisa lebih dikontrol. Banyak processor dan microcontroller mempunyai build-in watchdog (internal watchdog) yang bisa dikontrol oleh penguna mengunakan software. Berbeda dengan external watchdog yang mengunakan I/O pin assertion untuk mereset, internal watchdong mengunakan internal counter untuk meresert kembali ke nilai awal

SERIAL SPI = serial peripheral interface
MIPS PER MHZ = Million Instruction per Second

Atmega 16 mempunyai 4 port yang merupakan jalur bidirectional dengan pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai 3 buah register bit, yaitu :
DDxn, PORTxn, dan PINxn
Huruf "x" mewakili nama huruf dari Port sedangkan huruf "n" mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada Input/Output address DDRx sama seperti PORTx dan PINx. Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menetukan arah PIN.
-   Bila DDxn di set 1 maka Px berfungsi sebagai Pin Output dan bila DDxn di set 0 maka Px berfungsi sebagai pin Input

   DDxn = 1    Px = Pin Output
   DDxn = 0    Px = Pin Input

-   Bila PORTxn di set 1 pada saat PIN terkonfigurasi sebagai PIN input, maka resistor pull-up akan diaktifkan. Untuk mematikan resistor pull-up PORTxn harus di set 0 atau PIN di konfigurasi sebagai PIN output. PIN port adalah tri-state setelah kondisi reset.

-   Bila PORTxn di set 1 pada saat PIN adalah PIN output maka PIN port berlogika 1. Dan bila PORTxn di set 0 pada saat PIN adalah Pin Input maka PIN port berlogika 0

   PORTxn = 1    Pin Output                 PIN Port = 1
   PORTxn = 0    Pin Output                 PIN Port = 0

-   Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state (DDxn = 0, PORTxn = 0) ke kondisi output high (DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada kondisi peralihan, apakah itu kondisi Pull-up enabled (DDxn = 0, PORTxn = 1) atau kondisi output low (DDxn = 1, PORTxn = 0)


syaiful1986


Tabel Konfigurasi Pin Port


-   Bit 2  -  PUD : Pull Up Disable
Bila bit di set bernilai 1 maka pull-up pada port I/O akan dimatikan walaupun register DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk menyalakan pull-up (DDxn = 0, PORTxn =1).

Timer pada mikro digunakan untuk perhitungan pewaktuan. Fasilitas channel dari timer counter antara lain : counter channel tunggal, pengosongan data timer  sesuai dengan data pembanding, bebas glitch, tahap yang tepat PWM, pembangkit frekuensi, event control external.
Dekripsi  Register Timer/Counter 8 bit


-   Bit 7 – FOCO : perbandingan kemampuan output
FOCO hanya akan aktif ketika spesifik-spesifik bit WGM00 tanpa PWM mode. Adapun untuk meyakinkan terhadap kesesuaian dengan device-device yang akan digunakan, bit ini harus diset 0 ketika TCCR0 ditulisi saat mengoperasikan mode PWM. Ketika menulisi logika 1 ke bit FOCO, dengan segera dipaksakan untuk disesuiakan pada unit pembangkit bentuk gelombang. Output OCO disesuaikan pada COM01: bit 0 menentukan pengaruh daya pembanding

-   Bit 6 dan 3 – WGM01:0 : Waveform Generation Mode
Bit ini mengontrol perhitungan yang teratur pada counter maksimal (TOP), dan tipe apa dari pembangkit bentuk gelombang yang digunakan. Mode-mode operasi didukung oleh unit timer/counter sebagai berikut : mode normal, pembersih timer pada mode penyesuaian dengan pembanding (CTC). Dan 2 tipe mode PWM

Deskripsi bit mode pembangkit gelombang

*catatan : definisi nama-nama bit CTC0 dan PWM0 sekarang tidak digunakan lagi. Gunakan WGM 01: 0 definisi. Bagaimanapun lokasi dan fungsional dan lokasi dari masing-masing bit sesuai dengan versi timer sebelumnya.

-   Bit 5 dan 4 – COM01:0 : Penyesuain Pembanding mode output
Bit ini mengontrol pin output compare (OCO) jika satu atau kedua bit COM01:0 di set, output melebihi fungsional port normal I/O dan keduanya terhubung juga. Bagaimanapun, catatan bahwa bit Direksi Data Register (DDR) mencocokan ke pin OC0 yang mana harus di set dengan tujuan mengaktifkan. Ketika OC0 dihubungkan ke pin, fungsi dari bit COM01:0 tergantung dari pergeseran bit WGM01:0 di set ke normal atau mode CTC (non PWM)



Tabel -mode output pembanding tanpa PWM

Sedangkan tabel dibawah menunjukkan bit COM01:0 fungsional ketika bit WGM01:0 di set ke mode fast PWM

Tabel -mode output pembanding, mode fast PWM


Tabel selanjutnya menunjukkan bit COM01:0 fungsional ketika bit WGM01:0 diset ke mode phase correct PWM

Tabel –mode output pembanding, mode phase correct PWM


-   Bit 2 dan 0 – CS02:0 : Clock Select
Tiga bit clock select sumber clock digunakan dengan timer/counter. Jika mode pin eksternal digunakan untuk timer/counter 0 , perpindahan dari pin T0 akan member clock counter

Tabel –deskripsi bit clock select

Sesuai tabel maka sumber clock dapat dibagi sehingga timer/counter dapat disesuaikan dengan banyak data yang dihitung.

Register Timer/Counter TCNT0


Register timer/counter memberikan akses secara langsung. Keduanya digunakan u/membaca dan menulis operasi, untuk penghitung unit 8 – bit timer/counter. Menulis ke blok-blok register TCNT0 (removes) disesuaikan dengan blok timer berikutnya.
Memodifikasi counter (TCNT0) ketika perhitungan berjalan, memperkenalkan resiko kehilangan perbandingan antara TCNC0 dengan register OCR0

Register Timer/Counter OCR0


Register output pembanding berisi sebuah harga 8 bit yang mana secara terus menerus dibandingkan dengan harga counter (TCNT0) sebuah penyesuaian dapat digunakan untuk membangkitkan output interrupt pembanding atau untuk membangkitkan sebuah ouput bentuk gelombang pada pin OC0

Register Timer/Counter interrupt mask
-   Bit 1 – OCIE0 : output timer counter menyesuaikan dengan kesesuaian interrupt yang aktif.
Ketika bit OCIE0 ditulis 1, dan 1 –bit pada register status dalam kondisi set (satu), membandingkan timer/counter pada interrupt yang sesuai diaktifkan. Mencocokkan interrupt yang dijalankan kesesuain pembanding pada timer/counter 0 terjadi , ketika bit OCF0 diset pada register penanda timer/counter -TIFR
-   Bit 0 – TOIE0 : Timer/counter 0 overflow interrupt enable
Ketika bit TOIE0 ditulisi 1, dan 1 – bit pada register status dalam kondisi set (satu), timer/counter melebihi interrupt diaktifkan. Mencocokkan interrupt dijalankan jika kelebihan pada timer/counter 0 terjadi, ketika bit TOV0 diset pada register penanda timer/counter TIFR

Register Timer/Counter – TIFR
-   Bit 1 – OCF0 : output Compare Flag
OCF0 dalam kondisi set(satu) kesesuaian pembanding terjadi antara timer/counter dan data pada OCR0 – Register 0 keluaran pembanding. OCF0 di clear oleh hardware ketika eksekusi pencocokan penanganan vector interrupt. Dengan alternatif menngclearkan OCF0 dengan menuliskan logika satu pada flag. Ketika 1 bit pada SREG, OCIE0 (Timer/counter penyesuaian interrupt enable), dan OCF0 di set (satu), timer/counter pembanding kesesuaian interrupt dijalankan.
-   Bit 0 – TOV0 : Timer/counter Overflow Flag
Bit TOV0 di set (satu) ketika kelebihan terjadi pada timer/counter 0. TOV0 di clearkan dengan hardware ketika perjalanan pencocokan penanganan vector interrupt. Dengan alternatif, TOV0 di clearkan dengan jalan memberikan logika 1 pada flag. Ketika 1-bit pada SREG, TOIE0 (Timer/counter overflow interrupt enable), dan TOVo di set (satu), timer/counter overflow interrupt di jalankan. Pada tahap mode PWM yang tepat, bit ini di set ketika timer/counter merubah bagian perhitungan pada $00