Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 04, 2024, 02:52:12 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 28
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 27
Total: 27

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Apa Pentingnya sekolah?

Dimulai oleh Alicha, April 19, 2009, 04:16:24 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Alicha

Pendidikan adalah yang utama dan terutama di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita harus memperlengkapi diri kita dengan berbagai pendidikan. Kita jangan salah memahami bahwa pendidikan diperoleh dengan cara menempuh jalur formal saja, dengan cara datang, duduk, mendengar dan selanjutnya hingga akan memperoleh penghargaan dari test yang sudah dilewati. Umumnya yang kerap kita dengar yaitu:

LONG LIFE EDUCATION

Pendidikan dapat diperoleh dengan berbagai cara terlebih lagi semakin mendukungnya perkembangan alat-alat elektronika sekarang ini. Dengan mudah kita beroleh informasi tentang perkembangan zaman baik dari belahan bumi barat terlebih lagi dari negara tetangga.

Ilmu pengetahuan, keterampilan, pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan kecekatan seseorang berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Seseorang yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik diharapkan mampu mengubah keluarganya, kelak mengubah daerahnya dan kemudian mengubah negaranya serta mengubah dunia dimana dia hidup. Seperti puisi seorang suster yang sangat mengharapkan terciptanya kedamaian di muka bumi ini. Seseorang memiliki eksistensi tentang arti penting dirinya dan kehidupan yang diberikan Tuhan bagi dia dan sangat disayangkan jika itu berbuah dalam kesiasiaan.

Jika kita melirik sebentar ke negara-negara di Barat, mereka memberi perhatian penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan keterampilan sebab hal itu bagi mereka merupakan asset, modal utama untuk boleh andil bersaing dengan yang lain.

Misalnya saja, negara USA dengan penemuan-penemuan baru di bidang IPTEK, yang dapat dijadikan sebagai "nilai jual" ke negara lain tanpa menghilangkan keoriginalan penemuan awal yang mereka lakukan. Mereka tidak segan-segan harus mengeluarkan berjuta dolar untuk merealisasikan penemuan mereka.

Kita sebagai warga negara Indonesia tidak menuntut seperti itu di negara kita sebab melihat kondisi pendidikan masih jauh perlu pembenahan di berbagai bidang pendidikan. Sekalipun demikian realitanya, bukan berarti kita hanya berpangku tangan saja dan menonton berharap dari negara lain yang akhirnya di era free trade ini kita tidak lagi mampu maju untuk memberdayakan diri agar layak bersaing dan layak jual. Kita boleh bermimpi tapi hati-hati jangan menjadi pemimpi.

Secara ruang lingkup yang sempit di kawasan Negara kita sendiri masih ada yang tertinggal, tidak mampu baca dan tulis. Hal ini merupakan suatu kekhawatiran yang sangat sulit untuk diberantas jika kita masih berkutat pada pemahaman yang primitif atau sedikit lebih maju namun sekedar tekhnis saja.

Memandang keluar dan melihat keterbukaan dalam dunia globalisasi, menjadikan peranan pendidikan sangat vital untuk jadi penentu sebab dunia pendidikan mampu memotivasi terciptanya tekhnologi yang bisa diadaptasi, diimitasi bahkan disebarkan dengan cara yang cepat dan mudah. Yang kemudian hal tersebut dapat mendukung laju perkembangan suatu Negara.

Saat ini kita ditantang untuk belajar dan belajar sebab semakin kita tahu justru semakin banyak yang kita tidak tahu. Perkembangan bukan hitungan hari tetapi sudah bertolak ukur dengan hitungan detik. Dari waktu detik ke detik berikutnya sudah menghasilkan berbagai daya kreasi penemuan-penemuan di berbagai bidang. Mengingat hal itu, maka mari kita memanfaatkan kesempatan yang tersedia, bukan kesempatan yang memanfaatkan kita. Sebab saat ini telah dinyatakan dalam prakteknya bahwa manusia adalah subyeknya dan kualitasnya adalah kunci, bukan soal kuantitas lagi.

Kata bijak dari seorang berkebangsaan China yang menyatakan:

Give a man a fish
And you will feed him for a meal
But
Teach a man how to fish
And you will feed him for life

Kata bijak yang sangat menggugah kita yang mempunyai arti "berikan pada seseorang seekor ikan maka kamu memberi dia hanya sekali makan tapi ajarilah seseorang untuk memancing maka kamu telah memberi dia makan seumur hidupnya." Suatu ungkapan yang boleh diberi acungan jempol. Dalam ungkapan itu tersimpan makna yang ingin disampaikan adalah manusiakan manusia agar ia menjadi manusia, berdayakan, didik, latih, beri keterampilan agar kelak dia yang memberdayakan dan bertanggungjawab pada dirinya, kehidupannya serta masa depannya.

Kaum muda adalah pemegang kunci di setiap daerah, pemuda adalah penerus bangsa. Adalah realita yang harus kita akui bahwa pemuda-pemuda bangsa kita, sebelum maju bersaing sudah hampir kalah bersaing, tetapi tidak ada kata terlambat, sekarang juga mari semua kita perlengkapi anak-anak, diri kita untuk menjadi manusia-manusia kunci sebagai langkah menuju manusia yang siap pakai dan mempunyai daya kreatif tinggi serta bernilai jual yang layak di dunia Internasional. Tidak mudah tapi kita mampu. Mari kita buktikan kepada dunia bahwa kita sebagai anak bangsa sanggup berkreasi di kancah dunia.
Belajar yang giat ya!!
"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]

skuler

mantap2... tulisan sapa ni? yg ngarang jago jg....

hayo kawan2 smua pada rajin blajar... kita harus bisa mempelajari cara ikan2 memancing makanannya...demi kebenaran dan keadilan universal...
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

Alicha

"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]

skuler

dengan memancing ikan2 untuk belajar menangkap makanannya.. berarti kita telah memberi makan seumur hidup si filsuf cina yg bijak tersebut.... HAYO SMANGAT...!!!... kita harus blajar yg giat...!!
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

Alicha

dengan memancing ikan kita bisa menghitungnya (emangnya gw masih TK gw dah kuliah tau)
"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]

The Houw Liong

UUD 45 menyatakan supaya Indonesia menjadi bangsa yang cerdas, sehingga dapat menguasai sains dan teknologi serta dapat hidup setara dengan bangsa bangsa lain. Tentu cita cita ini hanya bisa melalui pendidikan.

Selain itu hal yang penting ialah menumbuhkan etos kerja, etika dan moral yang sesuai dengan perkembangan bangsa yang maju dan menegakkan keadilan dan tertib Hukum, sehingga cita cita untuk menjadi negara yang adil dan makmur dapat tercapai.
HouwLiong

nash

gw adlh pelajar (kini msh pelajar sma), hampir 12 taun mrasakan gimana masyarakat indonesia mmandang arti pdidikan,
dan dari apa yg dah gw tela'ah, tnyata memang pdidikan tuh cuma kwajiban mpe kita dpt IJAZAH ja,
stlh tu, slesai.
liat ja gmana murid2 yg ikut UAN pontang-panting nyari kunci jwbn ksana-kmari cuma demi dpt 1 hal: LULUS.
orang yg pandai, d tngh masyarakat kita, seolah DIPANDANG SBELAH MATA.

miris,
miris bgt rasanya
"Perhaps it is good to have a beautiful mind, but an even greater gift is to discover a beautiful heart"

(John Nash, "A Beautiful Mind")

Alicha

"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]

zwink

sekolah adalah sarana di mana kita bisa saling kenal antara seama manusia,ama alam juga ama lingkungan, itu semua membuat kita jadi tahu,
intinya sekolah adalah mencari tahu apa yang kita gak tahu.  ;D ;D ;D

Nabih

Sekoalh adalah tempat untuk

- Pendidikan wawasan
- Pendidikan Karakter
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Kewarganegaraan
- Pendidikan professionalisme
- pembentukan pola pikir

luth

menurut saya ,,,
sekolah itu sangat perlu,,
tapi metode pembelajarannya yang harus dikoreksi

harus lebih mengedepankan aspek praktek dari pada teoritis,,
dan harus menyesuaikan dengan kondisi/kebutuhan industri yg ada di negara kita Indonesia,,
contohnya adalah sekolah kejuruan,,
wah itu bagus banget buat  indonesia,,
seperti smk perikanan dan pertanian,,
bukan kah kita bisa di sebut negara bahari/kepulauan sehingga perairan laut kita potensinya begitu besar
dan kita juga bisa dibilang negara agraris, karena luasnya lahan pertanian besrta potensiny yg ada di Indonesia,,

yg menjadi permasalahan umumny adalah kita kurang mengolah hasil2 kekayaan alam tersebut dengan optimal,,
karena tenaga pengolahnya sedikit,,
mungkin orang lebih memilih jadi sarjana,yang ia sendiripun tak yakin akan manfaat lmu yg ia pelajari,,
trus cari kerjaan dah,di perusahaan2 gede,,dibelakang meja dah,,nyaman gitu,,
sdikit  kali ada pemuda2 yang mau mempelajari teknologi pengolahan pertanian atau perikanan trus mencoba mempraktekanny,,ribet2 megang ikan,,mengolahnya,,dll(*saya termasuk mungkin ;D)

makany ke depan katanya depdknas bakal membuat prosentase smk dngn sma itu 70:30
saya dukung hal trsbt!

indonesia butuh pemuda yang tidak hanya mau bekerja di balik meja,,
tetapi mau turun ke lapangan!

sebodoh-bodohnya sifat adalah sombong[move][/move]

Nabih

Kutip dari: luth pada Mei 24, 2009, 11:22:49 PM
menurut saya ,,,
sekolah itu sangat perlu,,
tapi metode pembelajarannya yang harus dikoreksi

harus lebih mengedepankan aspek praktek dari pada teoritis,,
dan harus menyesuaikan dengan kondisi/kebutuhan industri yg ada di negara kita Indonesia,,
contohnya adalah sekolah kejuruan,,
wah itu bagus banget buat  indonesia,,
seperti smk perikanan dan pertanian,,
bukan kah kita bisa di sebut negara bahari/kepulauan sehingga perairan laut kita potensinya begitu besar
dan kita juga bisa dibilang negara agraris, karena luasnya lahan pertanian besrta potensiny yg ada di Indonesia,,

yg menjadi permasalahan umumny adalah kita kurang mengolah hasil2 kekayaan alam tersebut dengan optimal,,
karena tenaga pengolahnya sedikit,,
mungkin orang lebih memilih jadi sarjana,yang ia sendiripun tak yakin akan manfaat lmu yg ia pelajari,,
trus cari kerjaan dah,di perusahaan2 gede,,dibelakang meja dah,,nyaman gitu,,
sdikit  kali ada pemuda2 yang mau mempelajari teknologi pengolahan pertanian atau perikanan trus mencoba mempraktekanny,,ribet2 megang ikan,,mengolahnya,,dll(*saya termasuk mungkin ;D)

makany ke depan katanya depdknas bakal membuat prosentase smk dngn sma itu 70:30
saya dukung hal trsbt!

indonesia butuh pemuda yang tidak hanya mau bekerja di balik meja,,
tetapi mau turun ke lapangan!




Kok jadi kaya visi SMK yaaaa

Alicha

iya sekolah negeri sudah digeratiskan mari kita memanfaatkannya
g jadi jd pemancing deh
jadi,jadi Dokter aja.
Biar bapaknya tukang becak anaknya bisa jadi Pengusaha Pabrik
"Jadilah Orang Yang Berguna Bagi Bangsa Dan Yang Lain

[move]Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah[/move]

Nabih

Kutip dari: Alicha pada Mei 26, 2009, 10:37:48 AM
iya sekolah negeri sudah digeratiskan mari kita memanfaatkannya
g jadi jd pemancing deh
jadi,jadi Dokter aja.
Biar bapaknya tukang becak anaknya bisa jadi Pengusaha Pabrik
Itu iklanya menteri pendidikan (lupa namanya) biar dipake lagi ama pak pres 2009-2014 (kalo ga mungin tahun 2014 mau nyalon jadi cawapres)

pk3dot

mentri pendidikan BAMBANG SUDIBYO.... emang betul tu... kl sekarang yang penting ijasahnya... bukan ilmunya.. tapi kalau di luar negeri yagn penting lmunya dari pada ijasahnya. sehingga kalau temen2 tanpa sekolah udah bisa jadi hacker handal, bisa langsung di rekrut oleh om google tu..