Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 03:30:36 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 95
Total: 95

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

High IQ society

Dimulai oleh alinc, Maret 05, 2007, 05:08:46 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: exile_rstd pada Desember 24, 2011, 09:15:42 AM
IQ terendah itu 80 kan? saya mau tau bagaimana cara berpikir orang dengan IQ 80
mungkin ada yang mau kasih comment?

Ng? Masa' 80? Terus kenapa "titik mutlak"nya itu nggak dibikin 0 aja biar lebih gampang? Jadi yg IQ-nya 21 dah terbilang pinter gt...
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

mhyworld

KutipAn intelligence quotient, or IQ, is a score derived from one of several different standardized tests designed to assess intelligence. When modern IQ tests are constructed, the mean (average) score within an age group is set to 100 and the standard deviation (SD) to 15.[1] Today almost all IQ tests adhere to the assignment of 15 IQ points to each standard deviation, but this has not been the case historically. Approximately 95% of the population have scores within two SDs of the mean, i.e., an IQ between 70 and 130.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Jadi nilai IQ adalah nilai relatif yang diperoleh dari statistik, yaitu dibandingkan dengan rata-rata orang dewasa, atau anak-anak dalam kelompok umur yang sama. IQ 100 artinya sama dengan IQ rata-rata.



Standar IQ dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Ini mengindikasikan bahwa generasi mendatang cenderung lebih cerdas daripada generasi sebelumnya.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
once we have eternity, everything else can wait

exile_rstd

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Januari 11, 2012, 07:02:07 PM
Ng? Masa' 80? Terus kenapa "titik mutlak"nya itu nggak dibikin 0 aja biar lebih gampang? Jadi yg IQ-nya 21 dah terbilang pinter gt...
saya bisa menyimpulkan sedikitnya komentar dari myhworld dan menjawab pertanyaan anda, kenapa nilai IQ tidak sampai 0.
walaupun saya tidak tau banyak psikologi; IMHO dengan adanya tes IQ yang biasa diadakan disekolah atau saat kuliah, bisa mengukur bagaimana cara berpikir, bakat, minat, sinkronasi seorang pelajar atau mahasiswa. nilai didapatkan dari jawaban pelajar/mahasiswa dari pertanyaan tes IQ. tidak mungkin manusia tidak bisa berpikir kecuali seorang yang idiot.
i adore your intelligence

Monox D. I-Fly

Kutip dari: exile_rstd pada Januari 12, 2012, 04:47:16 PM
saya bisa menyimpulkan sedikitnya komentar dari myhworld dan menjawab pertanyaan anda, kenapa nilai IQ tidak sampai 0.
walaupun saya tidak tau banyak psikologi; IMHO dengan adanya tes IQ yang biasa diadakan disekolah atau saat kuliah, bisa mengukur bagaimana cara berpikir, bakat, minat, sinkronasi seorang pelajar atau mahasiswa. nilai didapatkan dari jawaban pelajar/mahasiswa dari pertanyaan tes IQ. tidak mungkin manusia tidak bisa berpikir kecuali seorang yang idiot.

Lalu bagaimana dg orang yg buta-bisu-tuli sejak lahir sehingga tidak bisa "merasakan dunia", apakah mereka juga bisa berpikir?
& mengenai tes, bagaimana seandainya mereka menjawabnya ngawur? Alih2 tolok ukur IQ, hasil yg muncul bisa menjadi "tolok ukur keberuntungan"...  :P
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

exile_rstd

#19
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Januari 14, 2012, 10:30:42 AM
Lalu bagaimana dg orang yg buta-bisu-tuli sejak lahir sehingga tidak bisa "merasakan dunia", apakah mereka juga bisa berpikir?
& mengenai tes, bagaimana seandainya mereka menjawabnya ngawur? Alih2 tolok ukur IQ, hasil yg muncul bisa menjadi "tolok ukur keberuntungan"...  :P
jarang (bagi saya) menemukan orang dengan berbagai 'gabungan' keterbatasan seperti itu. yang paling wajar hanya satu dan biasanya tidak ada alasan untuk tidak berprestasi. kalau anda sering nonton acara semacam Kick Andy, pasti pernah menghadirkan seorang perempuan yang buta tapi bisa menjadi seorang Profesor dan kuliah di luar negeri, atau seorang anak yang buta tetapi bisa bermain piano dengan sangat memukau. 
jika ada orang dengan 'gabungan' keterbasan seperti itu, akan sangat sulit dalam berbagai perkembangan.
i adore your intelligence

ytridyrevsielixetuls

apalah artinya IQ, dulu wkt test sy dpt nilai skitar 100-an dan sy dah puas. yg ptg aplikasi ilmu dan penggunaan ilmu dlm dunia nyata. bahkan orang buta huruf aja bisa disegani banyak orang dan dikerubutin banyak wanita cm krn pinter komunikasi dan ahli memainkan perasaan orang.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

mhyworld

Tujuan test IQ adalah untuk mengukur kemampuan problem solving dalam berbagai bidang, seperti kemampuan verbal, spatial, numeric, pattern recognition, serta ketelitian.

Contoh profesi yang memerlukan kemampuan spatial yang baik antara lain arsitek, dokter bedah.
Contoh profesi yang memerlukan kemampuan verbal yang baik antara lain pengacara, guru/dosen.
Contoh profesi yang memerlukan kemampuan numeric yang baik antara lain akuntan, programmer.

Jika anda seorang pasien, tentunya tidak ingin dioperasi oleh dokter yang kurang teliti bukan?
Jika anda seorang manajer pabrik, tentunya anda ingin pabrik anda dioperasikan oleh operator dan teknisi yang memiliki penalaran dan kemampuan problem solving yang baik, karena kesalahan pengoperasian dapat membuat perusahaan tersebut bangkrut atau kalah bersaing dengan perusahaan lain.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Kutip dari: mhyworld pada Januari 15, 2012, 10:47:30 PM
Tujuan test IQ adalah untuk mengukur kemampuan problem solving dalam berbagai bidang, seperti kemampuan verbal, spatial, numeric, pattern recognition, serta ketelitian.
Aspek yang juga menentukan hasil test IQ antara lain kecepatan berpikir, daya ingat, kosa kata (untuk tes verbal). Pengalaman sebelumnya dalam mengerjakan soal-soal yang sejenis juga turut membantu menaikkan nilai test IQ seseorang.

Orang yang baru pertama kali mengerjakan test IQ kadang mengalami kesulitan karena tidak tahu apa yang dimaksud oleh soal, sehingga nilai IQ yang diperoleh lebih rendah daripada kemampuannya yang sesungguhnya.
once we have eternity, everything else can wait

Monox D. I-Fly

Kutip dari: exile_rstd pada Januari 14, 2012, 11:36:11 AM
jarang (bagi saya) menemukan orang dengan berbagai 'gabungan' keterbatasan seperti itu. yang paling wajar hanya satu dan biasanya tidak ada alasan untuk tidak berprestasi. kalau anda sering nonton acara semacam Kick Andy, pasti pernah menghadirkan seorang perempuan yang buta tapi bisa menjadi seorang Profesor dan kuliah di luar negeri, atau seorang anak yang buta tetapi bisa bermain piano dengan sangat memukau. 
jika ada orang dengan 'gabungan' keterbasan seperti itu, akan sangat sulit dalam berbagai perkembangan.

Yg di Kick Andy itu, karena manusia saat salah satu bagian tubuhnya cacat, akan cenderung mengasah bagian tubuhnya yang lain supaya dapat mengimbangi (atau bahkan melebihi) bagian tubuh yang hilang (seperti saat pendengaran manusia bertambah tajam di kala gelap sehingga mata tidak bisa melihat).
Namun yang saya tanyakan sebelumnya memang manusia dengan "gabungan" keterbatasan seperti itu. Bagian mana lagi yang bisa dia asah sebagai substitusi? Mungkinkah IQ-nya bisa mencapai nol?
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

exile_rstd

klau ditest IQ juga bagaimana, 3 panca inderanya sudah cacat, kalau ditest IQ kemungkinan juga sangat bisa dibawah 70 tapi tidak sampai 0. (toh, berbagai tes tidak bisa dijalani)
i adore your intelligence

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: mhyworld pada Januari 16, 2012, 12:17:56 AM
Orang yang baru pertama kali mengerjakan test IQ kadang mengalami kesulitan karena tidak tahu apa yang dimaksud oleh soal, sehingga nilai IQ yang diperoleh lebih rendah daripada kemampuannya yang sesungguhnya.

orang yg IQ-nya tinggi terkadang tidak cocok melakukan test IQ krn metodenya tidak cocok dng kepribadiannya.

mungkin tdk sedikit orang yg IQ-nya rendah setelah test tapi nalarnya dlm berhitung maupun meng-estimasi hukum2 fisika sangat pintar ketika menghadapi berbagai hal di dunia nyata seperti berdagang, memecahkan permainan angka dlm kuis, memperkirakan potensi kecelakaan kerja, atau malah bikin senjata buat tawuran :D

ini sama aja dengan menguji logika atau kemampuan kejelian mata dengan 2 metode yg berbeda, yang satu dng soal matematika biasa sedangkan satunya lagi dengan video game yg penuh gambar, warna, dan cerita.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

chemjr125

Kutip dari: exile_rstd pada Desember 05, 2011, 06:40:36 PM
yang benar, kebiasaan bisa dijadikan faktor penentu IQ?

Terus, kalau orang ber-IQ 148 apakah sudah tentu sukses? Saya rasa tidak.
Menurut hemat saya, Kesuksesan lebih ditentukan oleh usaha seseorang. Lepas dari pengukuran IQ, orang yang tekun lebih baik dari orang IQ tinggi tapi bermalas2an.
WAlaupun hal itu nantinya bisa meningkatkan IQ.
APa gunanya hidup, kalau tidak untuk saling membantu dan berguna bagi orang lain?
CMIIW

exile_rstd

iyap, seperti statement di thread yang serupa.
i adore your intelligence