Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 03:00:50 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 177
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 149
Total: 149

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Homeschooling

Dimulai oleh galihutomo, Juni 18, 2010, 02:59:37 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

galihutomo

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "HOMESCHOOLING" ?

Mmm.... mungkin ada yang menjawab : sepertinya sekolah yang biayanya mahal....trus, persyaratannya rumit....trus, mungkin hanya kalangan orang-orang kaya saja yang bisa ikut homeschooling. Hmmm..... klo kalian masih berpikiran seperti itu, tidak adasalahnya kalian baca artikel ini untuk mengubah pandangan kalian tentang homeschooling. Selain artikel ini tentu saja banyak artikel2 lain yang ada di internet yang membahas homeschooling....sehingga wawasan kita tentang homeschooling bisa lebih luas.

Apa Homeschooling itu?

Menurut saya Homeschooling merupakan salah satu alternatif pendidikan....yang proses belajar mengajarnya tidak dilakukan di sekolah formal seperti SD, SMP ataupun SMA. Jadi....kegiatan belajar mengajar homeschooling bisa dilakukan dimana saja....di rumah, di lapangan, di jalan ataupun di tempat2 lain. Karena tidak dilaksanakan di sekolah, kita tidak perlu repot2 membayar uang gedung sekolah, membayar SPP bulanan, membuat seragam sekolah....dan biaya2 pendidikan lain yang harus kita penuhi saat belajar di sekolah. Walaupun belajar di rumah....atau tempat2 lain selain disekolah, homeschooling tetap ada kurikulumnya.....kurang lebih sama dengan kurikulum sekolah formal. Bedanya....jika di sekolah kurikulum dijabarkan menjadi materi2 pelajaran yang disampaikan dalam beberapa tahapan kelas.....yakni sekolah SD ada 6 kelas dan sekolah SMP dan SMA ada 3 kelas. sedangkan di homeschooling kurikulum dapat disampaikan sesuai dengan kecepatan anak dalam belajar..... jadi sangat mungkin terjadi kurikulum setingkat SD yang sewajarya di sekolah disampaikan dalam 6 tahun menjadi kurang dari itu....atau klo diperlukan bisa juga lebih dari itu.....
selain itu materi yang disampaikan di homeschooling bisa langsung disesuaikan dengan bakat dan minat anak....misalnya ada anak yang berbakat atau berminat dengan olahraga, bernyanyi, mempelajari bahasa asing...atau yang lainnya, tidak perlu repot2 belajar kimia atau fisika....atau setidak2nya tidak perlu sedalam materi fisika atau kimia di SMA.
alat peraga dan penerapan ilmu dalam proses belajar mengajar homeschooling dapat memanfaatkan bahan2 atau benda2 di sekitar lingkungan belajar....atau dapat juga dibuat sendiri sesuai dengan daya dana pendidikan yang tersedia....

Trus, siapa yang dapat mengajarkan Homeschooling?

Siapapun yang dapat mentransfer materi homeschooling dapat mengajarkannya....., dalam jenjang pendidikan dasar di homeschooling ini, justru peran orang tualah yang paling menonjol. Orang tua lebih berperan aktif dalam proses pendidikan.....dibandingkan jika anak harus menghabiskan waktu berjam-jam di sekolah sehingga waktu untuk berinteraksi dengan orang tua lebih terbatas. Para orang tua mengajarkan langsung materi homeschooling kepada anak2 mereka....dan tentu saja orang tua dapat menggabungkan materi homeschooling dengan materi2 lain yang mereka anggap perlu sebagai bekal anak2 mereka di masa yang akan datang.....mereka juga bisa mengontrol secara langsung perkembangan anak mereka. bakat dan minat anak mereka juga dapat mereka ketahui secara langsung sehingga relatif lebih mudah untuk dikembangkan.
Selain orangtua....., homeschooling juga dapat dibantu oleh oran lain yang sesuai dengan disiplin materi yang diajarkan atau dengan kata lain mendatangkan guru privat. bagian inilah yang terkadang membuat proses homeschooling menjadi mahal......karena orangtua harus membayar gaji bagi guru2 privat anak2 mereka.... Hal ini sebenarnya bukanlah keharusan....., intinya materi yan ada di homeschooling dapat disampaikan kepada anak. Jadi selain orang tua, materi homeschooling dapat juga disampaikan kakak si anak, paman/bibi, kakek/nenek, teman orangtua si anak ataupun orang lain. Dan tentu saja biaya pengajarnya sangat fleksibel....sesuai kesepakatan antara orangtua anak dengan pengajar.

Lalu....bagaimanakah pengujian kelulusannya? dan bagaimana bentuk ijazahnya?

jika di sekolah formal ada ujian nasional(UN) sebagai syarat kelulusan.....maka di Homeschooling ada ujian paket kesetaraan yang setara dengan UN. yakni paket A yang setara dengan kelulusan SD, paket B yang setara dengan kelulusan SMP dan paket C yang setara dengan kelulusan SMA. Lho... paket A, B, C?? yuph.... ujian paket ini tidak hanya bagi mereka yang sekolah dan tidak lulus UN. bisa juga bagi kita yang belajar sendiri di rumah dan ingin mendapatkan ijazah....

Semoga sedikit artikel tentang Homeschooling ini dapat memperluas wawasan kita. Jadi anak2  kita tidak harus sekolah di sekolah formal.....yang harus itu adalah pendidikan mereka dan pendidikan bisa kita peroleh di luar sekolah.
:D

truf777

selain dari indo bisa dapet sertifikat yang SAMA PERSIS kayak bersekolah di luar negri atau sekolah internasional
bisa ambil IGCSE (U.K) atau yg dari U.S ( aku lupa namanya )
sekarang aku lagi coba ambil IGCSE :D biar nyepetin sekolah :D
tapi gk tau bakal berhasil atau enggak
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Mat Dillom

Kutip dari: truf777 pada Juni 19, 2010, 06:19:57 PM
selain dari indo bisa dapet sertifikat yang SAMA PERSIS kayak bersekolah di luar negri atau sekolah internasional
bisa ambil IGCSE (U.K) atau yg dari U.S ( aku lupa namanya )
sekarang aku lagi coba ambil IGCSE :D biar nyepetin sekolah :D
tapi gk tau bakal berhasil atau enggak

di US = GED (General Educational Development). Merupakan test kesetaraan SMU/SLTA.

Mat Dillom

#3
Wah kalau home schooling bukan seperti yang TS bilang.

Homeschooling adalah pendidikan yang diajarkan keluarga. Materinya disesuaikan dengan sekolah yang menjadi rujukan. Jadi harusnya yang melakukan tes adalah sekolah yang dirujuk itu.

Jika diajarkan selain di rumah yang bukan homeshooling namanya. Itu bisa disebut sebagai pendidikan masyarakat (berbasis masyarakat).

Pendidikan buat anak jalanan, bukan homeshooling bisa dilakukan di jalanan. Itu bisa disebut center Base Education. Materinya antara lain: pendidikan dasar hidup, psiko sosial, pendidikan keterampilan, dll. Dan bukan pendidikan materi yang diajarkan sekolah.

Soal paket A, B, C, kebetulan saya orang yang paling menentang. Jika itu merupakan kesetaraan, tentunya setara bukan berarti sama. Tidak akan sama lulusan Paket C dengan lulusan SMU. Jadi harusnya paket A, B, dan C memiliki jalur sendiri.
Bagi saya, Indonesia sudah salah kaprah menerapkan paket A, B, C sebagai sekolah persamaan dan bukan kesetaraan.


Gitu kira-kira. Kebetulan saya keluaran dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah  dari Universitas Negeri Jakarta yang memang belajar betul soal homeshooling yang diajukan TS.

truf777

oh iya :D tambahan dikit :D
IGCSE itu bayar loh :)
1 kali tes 1 mata pelajaran itu biayanya 1 juta
dulu bisa tes di kedubes britania raya [kalo gk salah] skrg gk bisa lagi
jadi harus cari sekolah internasional deh :( ato gk ke singapura , disitu bisa tes

om mat dillom . mau tanya dikit :D IGCSE diterima di indo gk ?
soalnya di web resminya indonesia masi belom dicatet. masa harus kuliah di luar negri :( kan mahal
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Mat Dillom

#5
Kutip dari: truf777 pada Juni 20, 2010, 10:27:40 PM
oh iya :D tambahan dikit :D
IGCSE itu bayar loh :)
1 kali tes 1 mata pelajaran itu biayanya 1 juta
dulu bisa tes di kedubes britania raya [kalo gk salah] skrg gk bisa lagi
jadi harus cari sekolah internasional deh :( ato gk ke singapura , disitu bisa tes

om mat dillom . mau tanya dikit :D IGCSE diterima di indo gk ?
soalnya di web resminya indonesia masi belom dicatet. masa harus kuliah di luar negri :( kan mahal

Wah ane kagak tahu deh apakah IGCSE diterima apa enggak. Soalnya pendidikan indonesia paling beda diseluruh dunia. S1 di luar negeri cuma 3 tahun, di Indonesia 5 - 7 tahun :D, padahal ijasah S1 Indonesia gak laku di luar negeri. :D. Kalau bisa kuliah diluar negeri diterima, karena nilai bisnis aja bagi universitas luar negeri. :D.

Pola pikir ahli pendidikan di Indonesia memang aneh menurut saya. S1 lah bisa lulus tanpa skripsi. Akibatnya sarjana Indonesia berkualitas rendah dimata dunia. Itu yang membuat sarjana indonesia gak laku di LN.

truf777

masa sih bisa lulus tanpa skripsi ?
aku aja SMA kalau mau lulus harus buat karya tulis :)
di LN pendek gara gara mereka ada pre-university
kalau kita enggak ada :) itu yang kutahu kalau di singapura :D
soalnya dulu mau ambil asean scholarship :D udah dipanggil tes :) tapi gagal gara2 telat masuk ruang tes :(
di singapura juga gk ada kata gk lulus loh :) pasti lulus
cuma kalo dibawah standar di sertifikatnya tulisannya lulus dgn nilai dibawah standar :)
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Mat Dillom

#7
Kutip dari: truf777 pada Juni 20, 2010, 10:45:44 PM
masa sih bisa lulus tanpa skripsi ?
aku aja SMA kalau mau lulus harus buat karya tulis :)
di LN pendek gara gara mereka ada pre-university
kalau kita enggak ada :) itu yang kutahu kalau di singapura :D
soalnya dulu mau ambil asean scholarship :D udah dipanggil tes :) tapi gagal gara2 telat masuk ruang tes :(
di singapura juga gk ada kata gk lulus loh :) pasti lulus
cuma kalo dibawah standar di sertifikatnya tulisannya lulus dgn nilai dibawah standar :)


Iyah tidak membuat skripsi tapi ada karya ilmiah dan ujian komprehenship. Persis karya tulis SMU, tanpa riset sama sekali. Lucunya lagi, di UNJ ada dosen yang lulus tanpa skripsi tadi. Sekarang udah bergelar doktor. Bisa bayangin gak kalau dosen itu membimbing mahasiswa bikin skripsi?. Nah dia aja tidak mampu lulus dengan skripsi. Yang saya heran, kok bisa ambil S2 dan S3 kalau S1nya aja tanpa melakukan riset dan membuat skripsi?

Kalau UNJ yang mencetak guru aja kayak gitu, gak heran kalau pendidikan Indonesia jadi amburadul. Gak jelas arahnya dan gak jelas lulusannya kecuali mereka yg memang pandai.

Iyah mendingan pre-university dari pada kuliah 5 tahun lebih tapi gak jelas manfaatnya. Kadang-kadang sarjana kita cuma jadi "SIMATUPANG" (siang malam tunggu panggilan) :D.

truf777

kalo di indo kayak begini kacaunya parah dah. kok masuk UNJ kalau tau begitu ?
kalau gini :( tetep harus berjuang mati matian untuk dapet scholarship lagi nih ke NUS ato NTU :(
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Mat Dillom

Kutip dari: truf777 pada Juni 20, 2010, 10:57:30 PM
kalo di indo kayak begini kacaunya parah dah. kok masuk UNJ kalau tau begitu ?
kalau gini :( tetep harus berjuang mati matian untuk dapet scholarship lagi nih ke NUS ato NTU :(

Justru ane tahu setelah masuk UNJ. Banyak dosen muda yang membawa nilai-nilai baru. Tapi kalah ma dosen-dosen konservatif yg masih berkuasa di UNJ.

Saya berharap dosen-dosen muda di UNJ mendapat tempat yang baik, karena disana tempat mencetak guru-guru yang akan mendidik anak bangsa.

Jika dosen muda-muda yang berfikiran maju, saya yakin anak-anak bangsa yg akan kelak dididik oleh lulusan UNJ akan lebih tahu tujuan pendidikan bagi dirinya dan bangsanya. Dan saya yakin Indonesia akan lebi maju.

Menurut sejarah sih UNJ dulunya fakultas pendidikan universitas Indonesia. Tapi karena fakultas itu berfikiran konservatif yang "sempit" akhirnya Fakultas itu diminta pisah. Akhirnya berdirilah IKIP Jakarta saat itu.

UI ternyata memang jauh lebih maju dari UNJ.

truf777

kenapa gk di UI dulu ?
bukannya [maaf] bayak orang berpikir universitas top di indo cuma
ITB , UI dan UGM . selebihnya hanya top di satu bidang
USU dan undip[kedokteran] UPI [pendidikan]
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Mat Dillom

#11
Kutip dari: truf777 pada Juni 20, 2010, 11:11:35 PM
kenapa gk di UI dulu ?
bukannya [maaf] bayak orang berpikir universitas top di indo cuma
ITB , UI dan UGM . selebihnya hanya top di satu bidang
USU dan undip[kedokteran] UPI [pendidikan]

Ane baru bisa kuliah setelah punya uang. itu pun ambil ekstensi (pararel). Maklum yatim piatu gak ada yg biayain. Sempet DO SMU lama banget lagi. Baru ikut ujian persamaan SMU yang diselenggarakan oleh Kanwil P&K. Ujian persamaan beda sama Paket C. Ijasahnya juga sama dengan SMU. Hanya nama sekolah diganti jadi Kanwil P&K. Ujian persamaan SMU malah ditiadakan tahun 2003. Padahal itu yang benar ketimbang Paket C. Homeschooling harusnya ikut ujian persamaan bukan ujian paket C. Paket C harusnya jalur tersendiri dan merupakan pendidikan Menengah atas dari Paket A (dasar), Paket B (Menengah pertama) dan Paket C (Menengah atasnya). Jadi kedudukannya setara dengan jalur formal SD, SMP, dan SMU.

Hasil pengamatan saya terhadap lulusan Paket C dan SMU jauh banget mas. Paket C lebih cocok penguasaan dibidang keterampilan. Sementara SMU lebih cocok ke akademisnya.

Untuk sekolah tingginya, paket C harusnya hanya bisa diterima di pendidikan Diploma. Setelah itu baru bisa S1. itu menurut saya yang lama mengamati pendidikan kesetaraan di Indonesia. Sekarang lagi mengamati pendidikan kesetaraan di US. :D. Hasil pengamatan di US belum banyak yg saya dapat. Kelak saya akan menulis buku "Pendidikan Keteraan di US/Negara Maju". Semoga akan bermanfaat bagi yg ambil jurusan pendidikan nonformal di Indonesia sebagai perbandingan.

truf777

ee :( sori .
DO kenapa om ?
tapi sekarang sukses kan om :D bisa masuk univ sendiri
kalo menurutku paket C itu diskriminasi :(
soalnya percuma juga beberapa sekolah katanya gk nerima yang lulus pake paket C karena udah terlanjur di cap gagal. kalo ijasahnya sama persis kayak lulu SMU mah gpp :D
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Mat Dillom

#13
Kutip dari: truf777 pada Juni 20, 2010, 11:34:08 PM
ee :( sori .
DO kenapa om ?
tapi sekarang sukses kan om :D bisa masuk univ sendiri
kalo menurutku paket C itu diskriminasi :(
soalnya percuma juga beberapa sekolah katanya gk nerima yang lulus pake paket C karena udah terlanjur di cap gagal. kalo ijasahnya sama persis kayak lulu SMU mah gpp :D


Bukan diskriminasi kalau menempatkan jalurnya secara benar. Yang ada sekarang nyampur aduk tidak karuan. Pendidikan Paket C malah dimarjinalkan oleh pemerintah. Yaitu pemerintah menganjurkan yg tidak lulus SMU boleh ikut Paket C. Ini akan berakibat buruk buat Indonesia. Mendingan murid gagal dan mengulang dari pada dipaksakan ambil yang bukan semestinya.

Menyamakan Paket C dengan SMU kelihatannya memang adil. Tapi kelak akan merugikan Indonesia sendiri. Kecuali anak menentukan lain, yaitu dia lebih memilih pendidikan keterampilan untuk kerja dan bukan pendidikan umum untuk kuliah misalnya.

SMU cocok untuk melanjutkan kuliah dan menjadi pemikir/konseptor dll. Paket C harusnya lebih cocok menyiapkan tenaga-tenaga muda untuk siap kerja.

Kalau ada orang yg kurang pendidikannya dan terpaksa bekerja, kemudian dia ingin kuliah menjadi engineer misalnya, harusnya ikut sekolah persamaan dan bukan kesetaraan. Homeshooling harusnya merupakan "sekolah" persamaan. Ujiannya di sekolah umum dan kemudian kuliah di Universitas. Kalau orang itu ambil paket C, ujiannya baru di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan kemudian kuliah di Akademi setelah lulus baru ambil meneruskan ke S1 teknik di universitas.

Sekalilagi ini menurut pemikiran saya.

Blue_Rain

EH kalo homeschooling ntu bisa lebih cepet lulusnya yah...??

Tmenku waktu kelas 1 SMA seangkatan tapi anaknya rada-rada autis gimana gitu..
Trus pas kelas dua dia gak sekolah lagi, ngambil homeschooling katanya skarang kata temen-temen yang laen dia tuh udah kuliah lagi..
:o

Lah hebat bener tuh gw aja baru naek ke kelas 3 >:( >:(

homeschooling tuh kayak akselerasi gitu bukan sih?? ??? ???





[move]The Rain Always Blue...[/move]