Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Oktober 13, 2024, 03:37:44 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 63
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 92
Total: 92

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Mengapa Remaja Melakukan Hal-hal Gila?

Dimulai oleh krigjsman, Desember 27, 2006, 01:46:47 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

krigjsman

Perilaku remaja masa kini sering mengkhawatirkan. Dari mulai mabuk-mabukan, penggunaan narkoba sampai free sex mereka lakoni. Menurut hasil penelitian terakhir para remaja ini bukan tidak menyadari berbahayanya hal tersebut. Fakta yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, remaja menghabiskan waktu lebih bayak untuk mempertimbangkan akibat yang akan terjadi sebelum berbuat sesuatu, dibandingkan dengan orang dewasa. Namun sayangnya, keinginan untuk memperoleh pengakuan dari teman-teman sebayanya menjadi prioritas yang lebih utama dalam mengambil suatu keputusan.

Dua orang peneliti, Valerie Reyna dari Cornell University dan Frank Farley dari Temple University berhasil menyimpulkan sejumlah fakta ilmiah dari perilaku remaja ini.

Dibandingkan dengan orang dewasa, remaja menghabiskan 170 milisekon lebih banyak untuk mempertimbangkan baik buruknya akibat yang mungkin terjadi sebelum melakukan perilaku yang menyimpang. Orang dewasa dapat dengan segera memutuskan bahwa suatu perilaku tertentu berbahaya, karena mereka secara intuitif merasakan dampak yang akan timbul, sebelum dampak tersebut terjadi. Sedangkan remaja masih membanding-bandingkan dampak yang mungkin terjadi dengan manfaat yang mungkin mereka peroleh.

"Dengan kata lain, orang dewasa mengandalkan pengalamannya sebagai dasar mengambil keputusan. Sedangkan para remaja masih bergantung pada logika mereka semata", ucap Reyna peneliti dari Cornell University ini.

Para remaja sering mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu karena merasa hal itu akan membuatnya mudah diterima oleh teman-teman sebayanya. Walaupun perilaku tersebut beresiko.

Karena itu sadarkanlah mereka bagaimana sakitnya over dosis kerena obat terlarang, ketimbang sekedar menerangkan akibat-akibat yang dapat terjadi berdasarkan data-data yang ada. Buat mereka merasakan sakitnya sifilis, ketimbang sekedar mempertontonkan gambar-gambar penderita sifilis.

Hasil penelitian kedua ahli dari Cornell University dan Temple University ini, diterbitkan dalam Psychological Science in the Public Interest edisi September 2006.

arie_ds

"Buat mereka merasakan sakitnya sifilis, ketimbang sekedar mempertontonkan gambar-gambar penderita sifilis."

Gmana nih maksudnya?  ???

Buat mereka merasakan sakitnya sifilis, berarti biar mereka melakukan gitu? atau tunjukkan mereka ke rumah sakit terdekat dan tunjukkan sakitnya sifilis?


krigjsman

metodanya sih bisa macem2. cuman medianya saja yang belum populer.  Ninjau langsung bisa, pakai simulasi juga bisa.  contoh:  ada acara tv luar yang nunjukin bagaimana sakitnya sakaw.  caranya pesertanya dihipnoterapi dulu, dirangsang biar bisa ngerasain tanpa harus make.  Ada juga reality show di tv rusia yang nunjukin bahayanya kebut-kebutan.  Caranya target yg sering ngebut dilacak tanpa disadari targetnya, terus aktor dari stasiun tv nyamar jadi polisi.  Skenarionya si target dikejar polisi, terus ditangkep (seolah-olah betulan).  Efek yang diharapkan agar si target jera.

clayaiken

yah, udah kodratnya remaja memang suka coba-coba ;D... mereka semua kan sedang dalam proses belajar dan beradaptasi pada hal-hal baru yang ditawarkan hidup. Dengan demikian, mereka suka banget melakukan hal-hal yang mereka anggap beda dari orang lain untuk menyatakan identitas diri. Sedikit narkoba, mencoba-coba rokok, bahkan mencari peluang untuk mencari partner seks sebaya  :P untuk sekadar tahu bagaimana rasanya, bukan lagi hal yang asing.
Pasti dulu kita juga pernah seperti itu kan ???
:-)

budiutomo


korewa

kan masa remaja adalah masa-masa mencari jati diri....

;D

Mr.Cikal


maulana altof

bagiku remaja merupakan saat-saat dimana teman adalah segalanya. pergaulanya mulai meluas. dan yang pergaulanya paling luas lah yang paling brandal. karena dia berteman dengan siapapun (yang baik dan yang jelek). ketika bergaul dengan teman maka ada semacam "irama". "irama" pergaulan yang "asik". tak aneh jika semboyan mereka teman itu segalanya. "irama" ini dari terjalinya komunikasi yang saling bertautan, sehingga sering bagi mereka bermain tanpa memperhatikan waktu. dan mereka sering bergerombol. bahkan ada yang cuma ikut nimbrung saja sudah menjadi bagian dari mereka, karena mereka seakan ikut berpatisipasi dalam terjalinya komunikasi. jadi semacam komunikasi non verbal. ketika saling menikmati "irama" ini maka seorang teman akan bersedia diajak apa saja "demi teman". mereka akan enggan jika terputus begitu saja. mending kalo yang diajak hal2 kebaikan. kebanyakan ajakan ini menjurus yang jelek2. dan ini asik menurut mereka karena ada teman. karena saling asik maka hal2 yang jelek ini terus dan terus terjadi. ada sih yang remaja yang tau diri dan mereka lebih bisa memilah-milah yang baek dan benar di samping pergaulanya luas, tapi yang ini jarang.
    begitu juga ajakan yang baik2. tapi yang baik2 ini jarang karena seakan2 kebaikan itu akan hilang. gampangnya gini klo kita bicara sama seseorang pasti jarang yang mbicarain tentang kebaikan. seakan2 mbicarain itu hanya pantas di pengajian saja. padahal akan lebih mengena bila kita bicarakan hal2 yang baik2 di dalam keseharian kita. bersama ayah ibu kakak adek teman. dan memang hidup berjamaah itu sangat dianjurkan tetapi tolong menolong lah dalam kebaikan, jangan tolong menolong yang jelek2.
    -ni berdasarkan pengalaman ku-         
-perjuangan itu sampai di gerbang surga-

MACHROEZAR

klo aq rasa mereka kekurangan iman N udah kpengen alias kgk tahan lg x....

sheilasibugar

Karena ada hasrat dan napsu untuk TAMPIL BEDA!!!!!

mereka cenderung berpikir bahwa penampilan yang berbada itu adalah sesuatu yang KEREN!!!



Tapi kata pak Kismantoro selaku guru Sosiologi SMAN 1 pekanbaru, hal ini disebut dengan pencarian JATI DIRI...



hhehehhhe.. ;)

Ahazveroz

Kalau dari kecil seseorang tidak disiapkan untuk menghadapi masa transisi keremajaan sulit rasanya untuk tidak terpengaruh hal-hal yang cenderung dihadapi mereka secara naif di rentang usia tersebut. :angel:

Monox D. I-Fly

Kutip dari: clayaiken pada Mei 07, 2008, 06:21:20 PM
yah, udah kodratnya remaja memang suka coba-coba ;D... mereka semua kan sedang dalam proses belajar dan beradaptasi pada hal-hal baru yang ditawarkan hidup. Dengan demikian, mereka suka banget melakukan hal-hal yang mereka anggap beda dari orang lain untuk menyatakan identitas diri. Sedikit narkoba, mencoba-coba rokok, bahkan mencari peluang untuk mencari partner seks sebaya  :P untuk sekadar tahu bagaimana rasanya, bukan lagi hal yang asing.
Pasti dulu kita juga pernah seperti itu kan ???

Heran juga sama para remaja. Pengennya dianggap beda, tapi justru dengan cara ikut-ikutan orang lain. Malah jadi semacam paradoks. Waktu aku masih remaja dulu sih, aku pengennya bener-bener dianggap beda. Jadi aku pakai pin di salah satu tautan sabuk, temenku pada bilang kalau aku pengen gaul tapi enggak pas. Well, aku cuma ingin menunjukkan identitasku sendiri, nggak ikut-ikutan gaya orang lain.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

elbuy10

Saya katakan bahwa remaka sudah mengalami STRESS SOSIAL. tidak bergaul stres dan bergaul pun stress. Dan kebanyakan sudah mengalami "NEGATIFISME SOSIAL" (Vickinisasi sosial,hehe)

Monox D. I-Fly

Kalau saya dulu cuma berani melakukan hal-hal gila sampai waktu SMP. Waktu itu masih belum takut mati. Waktu udah SMA, udah mikir dosa. Jadi nyawa jangan sampai dibuang sia-sia.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.