Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 04, 2024, 03:47:57 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 37
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 31
Total: 31

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Para orang tua perlu untuk menyesuaikan sikap mereka

Dimulai oleh Farabi, September 03, 2011, 08:44:42 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Orang tua perlu untuk menyesuaikan sikap mereka untuk meningkatkan kemampuan anak anak mereka dalam motivasi untuk mengerjakan PR, menurut para ahli.

ScienceDaily(31 agus 2011)- Para orang tua yang menginginkan anaknya untuk meningkatkan motivasi anak dalam menyelesaikan tugas tugas sekolah mereka untuk tahun ini harus mengubah sikap dan kebiasaan mereka, berdasarkan pada studi baru oleh para peneliti Ben-Gurion University of the Negev(BGU).

Dalam studi yang telah di publikasikan di Learning and Individual Differences, BGU. Para peneliti menemukan bahwa jika para orang tua bisa menjadi lebih positif, mempunyai sikap yang mendukung dan bisa mengkomunikasikan hikmah dari belajar sebagai motivasi, daripada memfokuskan mereka untuk menyelesaikan tugas tugas mereka untuk rangking yang lebih besar, maka yang terjadi kemudian adalah sikap dan motivasi anak anak mereka menjadi lebih meningkat.

Dr. Idit Katz, Dr. Avi Kaplan dan doctoral student Tamara Buzukashvily, dari BGU's Department of Education, menyarankan para orang tua untuk memberikan anak anak mereka lebih banyak pilihan, termasuk kapan dan dimana mereka akan melakukan pekerjaan rumah mereka. "Orang tua bisa meningkatkan naluri bersaing anak anak dengan memperbolehkan mereka untuk mengatur tugas tugas mereka dan dengan memberikan anak anak perasaan bahwa dia akan dicintai dan dihargai biarpun dia sukses ataupun tidak suksen entah dalam pelajaran bahasa ataupun matematika", kata para peneliti.

Studi ini juga menontonkan bahwa para orang tua seharusnya bertanya kepada diri mereka sendiri tentang motivasi mereka sendiri, sikap dan kemampuan sebelum mencoba untuk, "menyarankan" atau "mengubah" anak anak mereka. Dan lebih lagi, program pendidikan yang mencoba untuk mengubah sikap dan motivasi dari murid muridnya kepada pekerjaan rumah seharusnya tidak membuat para orang tua berada "di luar lingkaran" karena perilaku mereka juga sangat penting.

"Sebuah penelitian formal kecil sudah dilakukan yang mengetengahkan tentang rumah lingkungan dimana pekerjaan rumah dikerjakan, biarpun sudah menjadi bagian utuh dari sistem pendidikan tapi masih tetap kontroversial dan juga sering kali lazim dalam sistem pendidikan", berdasarkan hasil studi. "Lingkungan rumah sangat penting untuk meneguhkan motivasi positif sebagaimana di sekolah".

Para peneliti membuat penelitian di dua sekolah dasar dengan sekitar 135 anak anak kelas 4 SD dengan setiap 1 anak dari setiap keluarga. Para murid kemudian berhasil menyelesaikan pertanyaan pertanyaan yang berada diseputar tingkat motivasi mereka untuk melakukan pekerjaan rumah, pada saat para orang tua mereka  menjawab survey yang lain tentang kesediaan mereka untuk menjawab. Ini berhasil untuk memungkinkan persepsi dari lingkungan rumah untuk di amati dari perspektif (sudut pandang) dari kedua belah pihak.

Diantara semua sampel, lebih dari 60 persen dari para orang tua dilaporkan terlibat dengan pekerjaan rumah anak anak mereka sekali seminggu dan 35 persen menunjukkan terlibat setiap hari atau lebih dari sekali setiap minggu. Hanya empat persen yang mengatakan mereka tidak pernah terlibat dalam pekerjaan rumah anak anak mereka.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.