Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 07:10:41 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 112
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 122
Total: 122

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Umur pakai komputer

Dimulai oleh aphe, Januari 08, 2009, 06:34:33 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

heru.htl

@om insan_sains:

Ada komponen elektronika TTL (transistor - transitor logic) dan MOS (metal oxyde semikonductor), kedua komponen ini adalah komponen dasar prosesor dan RAM serta kebanyakan chip sistem kontrol peralatan digital dan komputer.
TTL dan MOS diterapkan sebagai switch (saklar) bekerja berprinsip pada aljabar Boolean dan dari dasar ini dibangun sistem-sistem komputansi logis yang cukup rumit. Aljabar Boolean (bool) itu pada pengembangannya menjadi kode binari dan lebih jauh dikembangkan menjadi bahasa-bahasa mesin semisal assembler.
Kode binari itu sendiri adalah representasi aliran fungsional berupa tegangan (beda potensial listrik), diumpamakan jika ada biner berlogika "true" berarti tegangan bernilai V volts, sebaliknya "false" bernilai 0 volts. Kode-kode assembler tertentu dapat mengarahkan kondisi bool ini menjadi "float" atau diantara 0 volts dan V volts pada suatu rentang propagasi (timing antara input menuju output suatu sistem logika), propagasi dapat menjadi semakin besar jika terjadi pada sistem logika kombinansial dan sequensial dan jika ini terjadi, pemakaian arus listrik pada hardware naik pada nilai kritis.
Kondisi float inilah, contoh pada saat RAM mengalami overflow dan memory resident akibat infeksi virus, yang ditengarai dapat membebani secara berlebihan pada sistem kontrol RAM (dimana kontrol ini melibatkan sistem analogika dan logika), jika beban arus berlebihan, kemungkinan fatal yang terjadi adalah kerusakan permanen pada kontrol RAM.
Saya tidak begitu mendalami assembler, jadi saya tidak begitu tahu kode "overflow" itu seperti apa, yang jelas, assembler dapat di-call bersamaan aplikasi/program dan bisa dengan mudah dipadukan dalam program pembuatan applikasi menggunakan IDE semacam Delphi.

Pembuat-pembuat virus saat ini mulai tertuju pada langkah-langkah destruktif pada hardware daripada sekedar mempermainkan user atau hanya sekedar menginfeksi dokumen-dokumen user.

insan sains

@Heru :
Masih mencerna nie.

kesimpulannya si hardware "dipaksa" bekerja yah? hingga titik kritis.

Jika benar demikian, berarti kita bisa bikin dong hardware yang bisa tahan "banting". *ide masih disembunyikan*. Atau paling tidak, kita bisa bikin software untuk mengecheck dan melakukan automatisasi power-off bila hardware dalam kondisi "kritis".
Menuju Indonesia sebagai THE COUNTRY MASTER OF TECHNOLOGY, 2030

heru.htl

Wah bang insan, bahayanya kalau BIOS itu yang dihajar duluan, maka ACPI dan APM sebagai kontrol power jadi malfungsi, komputer bahkan tidak bisa di-shutdown atau power off secara prosedural.