Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Desember 03, 2024, 06:36:08 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 42
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 34
Total: 34

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Anda Bertanya Geocentrist Menjawab

Dimulai oleh nʇǝʌ∀, Desember 23, 2014, 01:02:43 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 17, 2015, 09:08:24 PMya saya nangkep maksudnya. tapi masih ada opsi lain yang bisa diambil :

galaksi-galaksi tsb berputar pada "porosnya" dan porosnya itulah yang menciptakan Coriolis effect pada "Hemisphere" "utara" dan "selatan" pada planet-planet lain yang terletak di "bawah" dan "atas" galaksi-galaksi spiral tsb. Atau dengan kata lain, ada planet-planet lain yang mengalami "keanehan" seperti ini seperti yang dialami bumi. atau taruhlah benar ada poros misterius yang menyebabkan "prefered axis". tapi hasilnya tetap sama. keanehan itu bisa menyebabkan planet lain seperti pusat alam semesta.

karena lokasi bumi tidak berada di tengah galaksi bimasakti, melainkan di pinggirnya. dengan demikian bumi bukanlah pusat bimasakti. dan bukan pusat alam semesta karena ada di pinggir galaksi bimasakti.
Pertanyaan mendasar. Darimana Anda tahu kita sedang tinggal di dalam galaksi, terlebih lagi di pinggirnya?

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 17, 2015, 09:20:03 PMok. dan kata anda sebelumnya yang menghasilkan pusat massa adalah massa-massa di alam semesta. bukan perputaran ether atau perputaran alam semesta. berarti pernyataan ini dalam geocentrism salah ya :

"perputaran alam semesta yang membawa ether berputar bersamanya menghasilkan pusat massa."
Pusat massa, ya dibentuk oleh massa-massa yang ada di dalam suatu sistem. Ether memiliki massa, jadi ether juga memiliki andil membentuk pusat massa dalam suatu sistem. Ketika sistem ini berputar, pusat putarannya akan ada di pusat massa.

Jadi pernyataan bold di atas, ya bisa dibenarkan dengan sedikit koreksi:

"Perputaran alam semesta yang membawa ether berputar bersamanya menghasilkan *pusat pusaran di* pusat massa."

KutipOK, jadi dalam geocentrism, jumlah massa atau body di alam semesta makin berkurang. artinya jumlah mereka tak mungkin bertambah. jadi meskipun ether bisa berubah jadi massa atau massa bisa berubah jadi ether, jumlah massa/body tetap berkurang. artinya jumlah bintang, planet, quassar, galaksi, cluster, dll pasti makin sedikit dan akan habis total ya.
Total massa tidak akan berkurang. Ibarat menimbang rumah-rumahan dari pasir, beratnya akan sama dengan ketika rumah-rumahan itu di hancurkan.

Kutiptidak konstannya signifikan atau tidak?
Tidak konstannya ini tentu karena keberadaan faktor-faktor eksternal. Kalau faktor eksternal ini ada, ke-konstannya hilang. Misal, melewati medium yang lebih padat, kecepatan cahaya akan menurun. Melewati gravitasi atau accelerative force yang lebih kuat, kecepatan cahaya akan semakin naik.

Kutipokelah kalo gitu, jadi kiamat atau musnahnya alam semesta dalam geocentrism itu apa?
Ya, musnah saja.

Kutip1. Nerakanya di sekitar bintang distant galaxies atau "lebih jauh" atau "di belakang" mereka?
Di belakang mereka. Galaksi, bintang, planet dan semacamnya hanya ada di langit pertama.

Kutip2. Kalau neraka di langit ke satu dan surga di langit ke tujuh, berarti neraka ada di bawah air yang membungkus alam semesta? (nerakanya di luar angkasa)
Surga di atas langit ke tujuh, di bawah 'arsy. Ya, neraka di bawah air yang membungkus alam semesta.

Kutip3. Sejak kapan ether mulai menyeret matahari mengelilingi bumi (pusat massa) dari Timur ke Barat, dan sampai kapan?
Dari sejak hari ke-3 penciptaan sampai hari Kiamat.

Kutip4. Sejak kapan Bumi mulai ada di lokasi pusat massa semesta, dan sampai kapan?
Sejak hari ke-1 penciptaan sampai hari Kiamat.

Kutip5. Kalau ada benda langit tidak terpengaruh oleh gravitasi/gaya sentripugal benda langit lain, apakah ether akan menyeretnya seperti matahari ? benda langit tak punya kehendak bebas kan.
Iya.

Kutipmasih ada opsi lain kok. yaitu ether ada dan kecepatan cahaya tidak konstan (kalau ditambah Sagnac experiment). bedanya ethernya bukan ether komidi putar penyeret matahari ;D. ethernya itu berasal dari massa. aura/roh peri misterius tsb telah dibuktikan oleh Casimir effect. kalau anda lebih suka ether komidi putar penyeret matahari, ya suka-suka anda saja. namanya juga toleransi dalam beragama. ;D
Argumen Anda soal adanya ether dan kecepatan cahaya tidak konstan ibaratnya hanya memunculkan aktor di dalam suatu skenario cerita. Tapi, Anda tidak menjelaskan peran aktor-aktor tersebut terkait skenario kenapa eksperimen Michelson-Morley gagal mendeteksi pergerakan bumi mengelilingi matahari.

Pi-One

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:05:29 PMciap ciap...
Dan lu bahkan gak sadar apa yang lagi dibicarakan.
Well, tepatnya gak mau tahu.
Toh seaneh apapun, tinggal lari ke supranatural  :P

nʇǝʌ∀

#62
@Goen

saya tidak menerapkan standar ganda. boleh saja kok anda berpendapat black hole itu supranatural. tapi anda harus pertimbangkan cara menjawab setiap member. tidak semua member bisa anda respon dengan cara yang sama sebagaimana anda berdebat dengan Pi-One. apalagi kalau gaya berdiskusi mereka tidak sama.

saya bukan member yang keras menentang keyakinan anda hingga membawa film sains fiksi. jadi anda tak perlu melakukan hal itu pada saya, misal dengan membawa link ke film sains fiksi ketika saya tanya apa bukti ilmiah black hole tidak ada. ya lihatlah situasinya. kita tidak dalam posisi seperti "teman dekat yang sedang bercanda". ya saya terima banding anda, namun anda tak usah menyebut saya dengan julukan sesuka hati anda. karena saya tidak pernah menjuluki anda macam-macam. kalau saya minta bukti ilmiah black hole tidak ada ya harusnya anda tunjukkan saja. dengan cara itu barulah anda bisa memberi catatan tambahan bahwa black hole memberi inspirasi untuk membuat film sains fiksi.

oh ya. dengan membawa link ke film sains fiksi setelah ditanya bukti black hole tidak ada, saya khawatir kalau-kalau ada member lain yang meniru seperti yang anda lakukan, yaitu bawa-bawa link ke film sains fiksi berbau SARA untuk menyindir keyakinan anda. dan khawatir dengan alasan islam adalah supranatural, bisa saja dia membawa film SARA untuk menyindir teori islam geocentrism anda. jadi positif thinking-lah dengan teguran saya.

and as always even until now, anda masih bisa dengan leluasa mengungkapkan geocentrism bahkan islam geocentrism di sini. jangan lupa, hingga saat ini tidak ada penghapusan atau sensor pada post anda oleh saya. lihat, saya sudah sangat toleran pada anda kan.

tidak perlu sungkan mempertanyakan kebenaran teori-teori sains mainstream disini. tidak ada larangan pula menolak mereka atau mengkritisi mereka. ya tidak apa-apa melanjutkan diskusi tentang islam geocentrism. daripada standar ganda.

nah, silahkan dilanjut diskusinya.



                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

nʇǝʌ∀

#63
saya tidak berpendapat black hole harus seperti yang diprediksi Einstein. saya hanya setuju bahwa bumi mengelilingi matahari. mengenai tiga teori mainstream, yang sempat dibahas yaitu Big Bag, Universe Expansion, dan Copernican Principle. saya masih belum bisa mengambil kesimpulan. tapi berharap, Goen dan Pi-One (karena yang selama ini paling kukuh pendiriannya ya anda berdua) bisa menjelaskan ketiganya.

dan kalau fisika kuantum memang open minded, tentu seharusnya terbuka kemungkinan juga donk bahwa ada vacuum absolut dan alam semesta tak terbatas atau jumlah ether bisa bertambah atau massa super besar mampu terkompresi menjadi titik kecil bekas supernova. dan titik itu adalah "reverse-big bang" alias jumlah titiknya ada banyak. ini hanya contoh tapi kalau memang terdengar aneh, ya sama saja dengan yang lain-lain. namanya juga fisika kuantum.

makanya saya bilang tadi, tak apa terbuka pada teori Einstein, Newton, dan Le Sage sekaligus. mereka bertiga manusia yang bisa saja salah, terlepas dari teori ilmiah yang mereka kemukakan.

saya juga tahu kok dari dulu bahwa Dark Energy dan Dark Matter adalah hipotesa ilmuwan karena mereka butuh jawaban tentang teori universe expansion yang berlanjut dari Big Bang. memang sejak kapan saya bilang keduanya fakta? jawaban alternatif yang bisa diambil adalah Casimir effect. kemudian gabungkan saja dengan hukum Newton klasik dan gravitasi Le Sage. kemudian cocokkan dengan Pionner Anomaly.

PS : ytridyrevsielixetuls, anda punya solusi lain selain geocentrism? silahkan berikan teori pembanding dan jabarkan.  :) bagaimana dengan fairycentrism yang sejak tadi anda sebut-sebut ?


                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Pi-One

#64
Well, mau dilanjutkan juga sebenarnya gak bakal ada ujungan.
yang mau diterima cuma fakta yang sesuai pandangan sendiri.
Fakta yang lebih baru akan dibaaikan karena sudah gak sesuai.
Sama halnya teori dan hukum baru juga gak diterima, karena gak bisa dipakai untuk pandangan dia.

Dan jika ada konsep yang gak masuk akal (macam ether yang mampu nyeret obyek raksasa bergerak melebihi kecepatan cahaya, bahkan entah berapa ribu kali, tapi roket dengan mudah melawan gaya seret tersebut), tinggal lari ke supranatural.

Sains tentu saja gak kenal dogma, bahkan fakta pun bukan sesuatu yang gak mungkin salah. tapi sains gak bakal nerima jawaban suprnatural semta biar cocok dengan pandangan tertentu. Atau quote mining, cuma ngambil bagian yang bisa diambil dan mengabaikan sisanya. Atau yang parah juga, mengkampanyekan seakan pandangna lain itu sama rendah levelnya dengan pandangan dia sendiri.

Entah Goen sebenarnya cuma melawak, atau serius memaksakan klaim supranatural dia.

nʇǝʌ∀

Kutip dari: Pi-One pada Januari 19, 2015, 11:19:28 AM
Well, mau dilanjutkan juga sebenarnya gak bakal ada ujungan.

saya menerima banding dari Goen karena saya tidak mau menerapkan standar ganda. thread ini juga saya yang membuatnya. dan saya tidak mau Goen melarikan diri karena merasa mendapat perlakuan diskriminatif. gaya berdiskusi anda, Goen, dan ytridyrevsielixetuls tidak saya permasalahkan. masih saya anggap wajar meski penuh sindiran dan olokan. saya menegur Goen karena dia merespon post saya seperti dia merespon post anda dan ytridyrevsielixetuls. padahal saya selama ini bersikap lebih lunak terhadap dia dan keyakinan geocentrism bahkan islam geocentrism-nya. terbukti tidak ada satupun post member ini yang membawa-bawa agama yang saya sensor atau hapus. karena saya masih membuka kesempatan bagi siapa saja untuk membuktikan kebenaran dan kesalahannya.

jadi Goen tak perlu sungkan lagi karena saya sudah dengarkan banding yang dia ajukan dan saya sudah terima.

nah selebihnya, diskusi ini tetap bisa dilanjutkan sebagaimana biasanya. saya setuju pada anda bahwa bumi mengelilingi matahari. dan saya juga terbuka pada Fisika Kuantum.

Kutip dari: Pi-One pada Januari 19, 2015, 11:19:28 AM
yang mau diterima cuma fakta yang sesuai pandangan sendiri.
Fakta yang lebih baru akan dibaaikan karena sudah gak sesuai.
Sama halnya teori dan hukum baru juga gak diterima, karena gak bisa dipakai untuk pandangan dia.

Dan jika ada konsep yang gak masuk akal (macam ether yang mampu nyeret obyek raksasa bergerak melebihi kecepatan cahaya, bahkan entah berapa ribu kali, tapi roket dengan mudah melawan gaya seret tersebut), tinggal lari ke supranatural.

Sains tentu saja gak kenal dogma, bahkan fakta pun bukan sesuatu yang gak mungkin salah. tapi sains gak bakal nerima jawaban suprnatural semta biar cocok dengan pandangan tertentu. Atau quote mining, cuma ngambil bagian yang bisa diambil dan mengabaikan sisanya. Atau yang parah juga, mengkampanyekan seakan pandangna lain itu sama rendah levelnya dengan pandangan dia sendiri.

Entah Goen sebenarnya cuma melawak, atau serius memaksakan klaim supranatural dia.

tentu saya juga mempertanyakan klaim Goen yang juga terbuka pada Fisika Kuantum tapi menolak kemungkinan jumlah ether bertambah atau berkurang padahal hukum kekekalan energi bisa dilanggar dalam Fisika Kuantum. begitu juga kemungkinan alam semesta ini memiliki vakum absolut, atau kemungkinan alam semesta ini bertambah luas. dan saya juga bertanya-tanya mengapa Goen berkesimpulan bahwa efek Coriolis tidak terjadi pada planet-planet lain selain bumi dan langsung memvonis bumi diam dan pusat semesta sementara dia sendiri tidak menunjukkan bukti observasi langsung pada semua planet lain....

dan Goen sudah terlanjur mengatakan Black Hole adalah supranatural karena tidak ada observasi langsung. saya pun harus rela kalau black hole dianggap dogma karena tidak ada observasi langsung. tapi entah bagaimana dengan efek Coriolis pada semua planet. apakah Goen punya bukti observasi langsung pada efek Coriolis pada semua planet?

mau tahu jawabannya? ya makanya itu kita tetap buka thread ini dan tunggu jawaban dari Goen sendiri.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Pi-One

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 19, 2015, 05:22:57 PMgaya berdiskusi anda, Goen, dan ytridyrevsielixetuls tidak saya permasalahkan. masih saya anggap wajar meski penuh sindiran dan olokan.
Untuk yang ini, mesti minta maaf.
Secara alami cenderung bersikap sinis pada yang mengajukan pseudo sains, dan memasukkan segala jawaban supranbatural dalam bahasan sains.

ytridyrevsielixetuls

Pi-One dan Goen

anda berdua sepertinya kurang menangkap maksud perkataan mod nʇǝʌ∀.
'kan sudah dia bilang dia tidak mempermasalahkan gaya berdiskusi kita.
jadi diambil enak dan nyaman saja...

karena yang dipersoalkan oleh nʇǝʌ∀ cuma 1 yaitu :

cara Goen merespon post nʇǝʌ∀ dan cuma di satu post itu saja. karena nʇǝʌ∀ bersikap lebih lunak tapi Goen merespon nʇǝʌ∀ seperti Goen merespon Pi-One. padahal nʇǝʌ∀ selama ini tidak menunjukkan sikap "keras".

selebihnya sih tidak ada yang dipermasalahkan oleh mod nʇǝʌ∀.

dan ketika Goen mengajukan banding malah diterima oleh mod nʇǝʌ∀. argumen Goen terkait keputusannya membawa film sains fiksi dan mempertanyakan "standar ganda" moderasi disini pun akhirnya didengarkan dan diterima mod nʇǝʌ∀.

jadi saya bingung kenapa anda berdua jadi menganggap mod nʇǝʌ∀ sedang memberi warning pada kalian terkait gaya berdiskusi kalian secara umum?

diskusi saja lagi seperti biasanya.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Pertanyaan mendasar. Darimana Anda tahu kita sedang tinggal di dalam galaksi, terlebih lagi di pinggirnya?

dari supranatural. tapi bukti yang mengarah ada disini. sama supranaturalnya dengan Black Hole. jadi tak bisa memaksakan ini dalam sains.

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dan apa anda sendiri punya observasi langsung pada semua planet selain bumi bahwa mereka tidak memiliki efek Coriolis seperti di bumi ? kalau tidak punya, atas dasar ilmiah apa anda berkesimpulan cuma planet bumi saja yang mengalami efek Coriolis tsb sehingga dengan mudahnya menyimpulkan bumi adalah pusat semesta?

kalau anda cuma percaya ya tidak apa-apa. berarti teori geosentris adalah kepercayaan supranatural seperti Black Hole dan relativitas. dan anda pun tergopoh-gopoh menyimpulkan teori geosentris benar terbukti ilmiah.. ;D

Pioneer Anomaly juga masih ada opsi lain kok. geocentrism tidak terbukti telak benar. karena belum ada bukti ilmiah menutup kemungkinan lain. menurut fairycentrism, Pioneer 10 dan 11 melambat bukan karena gravitasi matahari. melainkan karena pengaruh aura/ether berkurang. mereka memasuki kawasan dimana densitas aura/ether menipis ketika keluar dari tata surya. dalam fairycentrism, densitas aura atau ether di alam semesta tidak absolut 100 persen. jadi Pioneer 10 dan 11 melambat ketika memasuki kawasan dimana ia keluar dari sistem berputar massa-massa besar (tata surya). dan disitulah pengaruh ether dari tata surya berkurang. jadi massa yang memancarkan ether. semakin jauh dari massa itu ya semakin lemah pengaruhnya.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

ytridyrevsielixetuls

#69
Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Pusat massa, ya dibentuk oleh massa-massa yang ada di dalam suatu sistem. Ether memiliki massa, jadi ether juga memiliki andil membentuk pusat massa dalam suatu sistem. Ketika sistem ini berputar, pusat putarannya akan ada di pusat massa.

Jadi pernyataan bold di atas, ya bisa dibenarkan dengan sedikit koreksi:

"Perputaran alam semesta yang membawa ether berputar bersamanya menghasilkan *pusat pusaran di* pusat massa."

ya tetap saja kalimat itu salah kan (sebelum anda koreksi)? karena maksud kalimatnya saja sudah berbeda. thus, kalau saya katakan dalam kalimat yang berbeda :

Semesta dalam geocentrism itu ibarat bola berisi air yang berputar teratur 23 jam 56 menit sehari membawa objek-objek di dalamnya. Pusaran air ini menjadi "center of mass" bagi sistem tersebut.

hasilnya tetap saja salah total karena sudah berbeda arti (bertentangan dengan geocentrism).

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Total massa tidak akan berkurang. Ibarat menimbang rumah-rumahan dari pasir, beratnya akan sama dengan ketika rumah-rumahan itu di hancurkan.

ok, artinya sudah jelas ya dalam geocentrism, total massa tidak berkurang. yang berkurang hanya jumlah massa berupa benda langit atau celestial body. dan ketika semua massa/body jadi ether, maka hukum Newton tak berlaku lagi. karena pusat massa tidak tergantung pada pusaran/perputaran ether atau alam semesta. jadi pusat massa bisa berbeda lokasinya dari pusat pusaran ether atau alam semesta.

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Tidak konstannya ini tentu karena keberadaan faktor-faktor eksternal. Kalau faktor eksternal ini ada, ke-konstannya hilang. Misal, melewati medium yang lebih padat, kecepatan cahaya akan menurun. Melewati gravitasi atau accelerative force yang lebih kuat, kecepatan cahaya akan semakin naik.

ya. saya juga berasumsi begitu...

ok. bolehkah menaksir 7000 tahun cahaya dengan menggunakan c (300000 km/sec) ?
saya tidak merujuk pada kebebasan saya. melainkan menurut Islam geocentrism.

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Ya, musnah saja.

kalau boleh tahu prosesnya bagaimana?

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Di belakang mereka. Galaksi, bintang, planet dan semacamnya hanya ada di langit pertama.

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Surga di atas langit ke tujuh, di bawah 'arsy. Ya, neraka di bawah air yang membungkus alam semesta.

ok, berarti sudah jelas ya kalau manusia terjatuh dari jembatan sirathal mustaqim, sebelum masuk ke neraka, ia tercebur dulu ke airnya. dan dari air, baru jatuh ke neraka.

dan seperti yang anda katakan bahwa neraka ada di bawah air yg membungkus alam semesta, berarti kalau manusia pilihan dari bumi mau bertemu Tuhan, ia harus masuk lewat bawah neraka dulu kemudian masuk ke air dan baru sampai ke langit ketujuh? dan hal ini juga berarti malaikat harus terjun ke neraka dulu untuk menyampaikan wahyu atau rezeki dari Tuhan ke manusia di bumi?

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Dari sejak hari ke-3 penciptaan sampai hari Kiamat.

ok, berarti sudah jelas ya, matahari tidak pernah terbit dari barat. selalu terbit dari timur. jadi matahari terbit dari barat bukanlah tanda kiamat.

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Sejak hari ke-1 penciptaan sampai hari Kiamat.

meskipun massa-massa atau body-body di alam semesta terus berkurang/lenyap?

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Iya.

hmmm.... mau nanya apa lagi yah ;D
udahan aja deh.. thanks

Kutip dari: Goen pada Januari 18, 2015, 02:10:03 PM
Argumen Anda soal adanya ether dan kecepatan cahaya tidak konstan ibaratnya hanya memunculkan aktor di dalam suatu skenario cerita. Tapi, Anda tidak menjelaskan peran aktor-aktor tersebut terkait skenario kenapa eksperimen Michelson-Morley gagal mendeteksi pergerakan bumi mengelilingi matahari.

benar. Michelson-Morley experiment memang tidak bisa membuat 2 klaim saya tsb sempurna. sama halnya geocentrist tak bisa membuktikan bumi diam dengan eksprimen itu. karena masih ada opsi lain yaitu ether ada atau kerangka acuan terbawa oleh cahaya. jadi diperlukan eksperimen lain. dengan demikian, geocentrism dan fairycentrism sebenarnya sama. kurang bukti.

untunglah ada eksperimen Sagnac. nah saya menggunakan Sagnac experiment untuk mempertegas klaim kecepatan cahaya tidak konstan dan ether anda. dengan demikian, kedua eksperimen tsb bisa digunakan untuk mendukung teori geosentris dan fairycentris. tidak bisa diklaim salah satu. namun untuk fairycentrism, saya menggunakan Casimir experiment sebagai pendukung klaim bahwa massa lah yang memancarkan ether.

dan densitas ether di alam semesta tidak absolut menyeluruh. bukti yang saya pakai ya Pioneer Anomaly. dimana wahana Pioneer 10 dan 11 melambat ketika baru keluar dari Tata Surya karena densitas ether disana lebih tipis. jadi bukan karena gravitasi matahari.

anda dan saya itu sama. sama-sama tidak bisa membuktikan kepercayaan kita benar telak dalam sains. karena masih ada kemungkinan lain yang bisa diambil selain dari kepercayaan kita.

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 19, 2015, 09:29:05 PM
anda berdua sepertinya kurang menangkap maksud perkataan mod nʇǝʌ∀.
'kan sudah dia bilang dia tidak mempermasalahkan gaya berdiskusi kita.
jadi diambil enak dan nyaman saja...
I know.
Tetap saja mestinya gak boleh kelewat sinis juga dalam diskusi dan debat.

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 19, 2015, 09:29:05 PMjadi saya bingung kenapa anda berdua jadi menganggap mod nʇǝʌ∀ sedang memberi warning pada kalian terkait gaya berdiskusi kalian secara umum?
Nope.
Masalah etika semata :)

Goen

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 19, 2015, 12:38:26 AM@Goen

saya tidak menerapkan standar ganda. boleh saja kok anda berpendapat black hole itu supranatural. tapi anda harus pertimbangkan cara menjawab setiap member. tidak semua member bisa anda respon dengan cara yang sama sebagaimana anda berdebat dengan Pi-One. apalagi kalau gaya berdiskusi mereka tidak sama.
Jadi dalam hal ini saya bertugas menghapal karakteristik setiap member dan berusaha memberi tanggapan yang menyenangkan dan sesuai mood masing-masing member, begitu? ;D

Tugas yang sangat berat sekali. Karena saya tidak punya background ilmu psikologi untuk mengenali karakteristik dan mood masing-masing member. Terlebih, kadang-kadang, member lunak mengutip perkataan member keras dan saya harus memberi tanggapan yang berbeda ke masing-masing member meski esensinya sama. ;D

Bagaimana kalau begini saja. Kita bebas berpendapat macam-macam asalkan sesuai tema thread, tidak berkomentar SARA dan personal insult sebagaimana hal ini lazim dalam etika berdiskusi dimana-mana. Fair enough?

Kutipsaya bukan member yang keras menentang keyakinan anda hingga membawa film sains fiksi. jadi anda tak perlu melakukan hal itu pada saya, misal dengan membawa link ke film sains fiksi ketika saya tanya apa bukti ilmiah black hole tidak ada. ya lihatlah situasinya. kita tidak dalam posisi seperti "teman dekat yang sedang bercanda". ya saya terima banding anda, namun anda tak usah menyebut saya dengan julukan sesuka hati anda. karena saya tidak pernah menjuluki anda macam-macam. kalau saya minta bukti ilmiah black hole tidak ada ya harusnya anda tunjukkan saja. dengan cara itu barulah anda bisa memberi catatan tambahan bahwa black hole memberi inspirasi untuk membuat film sains fiksi.
Anda memang lagi sensitif waktu itu, kok. Sampai dibuat post khusus buat saya disertai analogi:

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 17, 2015, 03:52:55 AMapakah anda rela kalau member lain bawa link ke film "supranatural SARA" untuk mengolok-olok pendapat anda ?

Jelas kalau Anda cermati tanggapan saya, seandainya itu suatu olok-olokan, hal itu ditujukan pada black hole. Bukan Anda. Lagipula, memangnya ada, ya, seseorang mengolok-olok orang lain dengan sesuatu yang dia sukai? Seperti saya menyukai film fiksi Interstellar dan menjadikannya olok-olokan buat Anda. ;D

Lagipula ada kesalahan berpikir di sini. Seseorang yang mengklaim sesuatu itu ada, dialah yang bertanggung jawab membuktikan keberadaannya. Not the otherwise. :)

Kutipoh ya. dengan membawa link ke film sains fiksi setelah ditanya bukti black hole tidak ada, saya khawatir kalau-kalau ada member lain yang meniru seperti yang anda lakukan, yaitu bawa-bawa link ke film sains fiksi berbau SARA untuk menyindir keyakinan anda. dan khawatir dengan alasan islam adalah supranatural, bisa saja dia membawa film SARA untuk menyindir teori islam geocentrism anda. jadi positif thinking-lah dengan teguran saya.
Terima kasih atas perhatiannya. I really appreciate it. :)

Tapi saya sudah terbiasa, kok, menerima cacian dan makian di tempat-tempat lain sebelum forum ini. Tinggal abaikan saja dan biarkan moderator seperti Anda bekerja. Karena saya tahu, menanggapi orang-orang seperti itu hanya akan mengotori forum dengan debat kusir yang tidak ada ujungnya. ;D

Kutipand as always even until now, anda masih bisa dengan leluasa mengungkapkan geocentrism bahkan islam geocentrism di sini. jangan lupa, hingga saat ini tidak ada penghapusan atau sensor pada post anda oleh saya. lihat, saya sudah sangat toleran pada anda kan.

tidak perlu sungkan mempertanyakan kebenaran teori-teori sains mainstream disini. tidak ada larangan pula menolak mereka atau mengkritisi mereka. ya tidak apa-apa melanjutkan diskusi tentang islam geocentrism. daripada standar ganda.

nah, silahkan dilanjut diskusinya.
Terima kasih banyak. :)

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 19, 2015, 12:42:15 AMsaya tidak berpendapat black hole harus seperti yang diprediksi Einstein. saya hanya setuju bahwa bumi mengelilingi matahari. mengenai tiga teori mainstream, yang sempat dibahas yaitu Big Bag, Universe Expansion, dan Copernican Principle. saya masih belum bisa mengambil kesimpulan. tapi berharap, Goen dan Pi-One (karena yang selama ini paling kukuh pendiriannya ya anda berdua) bisa menjelaskan ketiganya.
Oke, saya akan coba jelaskan secara ringkas.

Semua bermula di masa Newton, ketika orang-orang mulai memahami bagaimana gravitasi bekerja. Yaitu, gaya tarik-menarik yang muncul karena kehadiran suatu massa. Gravity exists due to mass.

Tapi waktu itu pemikiran masih dalam lingkup sempit. Dua objek, tiga objek, n-objek, tata surya dan semisalnya. Hingga ketika pemikiran ini diperluas ke-keseluruhan semesta, Newton berpikir bahwa semesta ini seharusnya tidak ada dari sejak awalnya. Karena sifat tarik-menarik antara satu massa dengan massa yang lain, sejauh apa pun, pada akhirnya akan membuat semuanya mendekat satu sama lain dan akhirnya kolaps. Satelit-satelit jatuh ke planetnya, planet-planet jatuh ke mataharinya, matahari-matahari jatuh ke pusat galaksinya, galaksi-galaksi bertabrakan satu sama lain. Dan seterusnya, dan seterusnya.

Jadi untuk mengatasi hal ini, Newton membuat pemikiran bahwa semesta itu infinite (tidak ada batas) dan static. Biasanya diwakili dengan penyebutan Static Universe saja. Dimana dengan jumlah massa yang tak terbatas, akan berlangsung keseimbangan gaya tarik-menarik tak terbatas pula antara massa satu dengan massa-massa yang lainnya meskipun saling berjauhan. From everlasting to everlasting.

Sampai era Einstein, pemikiran ini masih menjadi pemikiran mainstream dan awalnya pun Einstein mendukung pemikiran Static Universe ini. Bedanya, pada masa Einstein orang-orang mulai menggunakan permodelan matematis untuk mewakili realismenya. Dan seperti halnya Newton, Einstein mengalami masalah pada permodelan matematis buatannya yang dapat membuat semesta kolaps.

In 1915, when Einstein developed his general relativity theory, the permanence of the universe was a fixed item of belief in Western philosophy. "The heavens endure from everlasting to everlasting." Thus, it disturbed Einstein greatly to discover that his geometrodynamic law G = 8πT predicts a nonpermanent universe. [Misner, Thorne and Wheeler, "Gravitation," hal. 409.]

Untuk mengatasi hal ini, Einstein "menambal" persamaan matematisnya dengan menambahkan konstanta yang disebut sebagai Cosmological Constant (simbol "Λ") sebagai konstanta penyeimbang agar semesta tidak kolaps. Menjadi:

Gμν - Λgμν  = 8πGΤμν.

Kemudian di tahun 1927, sahabat Albert Einstein, [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.], seorang Pendeta sekaligus Profesor Fisika dan Astronomer, ber-"cocoklogi" menggabungkan konsep sains dan agama dan menghasilkan pemikiran Expanding Universe (semesta yang terus mengembang) yang di awali dengan Big-bang. Sebuah Dynamic Universe, lawan Static Universe. Einstein pun sepakat dengan pemikiran Lemaître karena dianggapnya mampu mengatasi masalah semesta kolaps yang dia hadapi sebelumnya. Einstein pun memodifikasi model matematisnya menjadi:

Gμν = 8πGΤμν + Λgμν.

Einstein memindahkan Cosmological Constant dari sebelah kiri persamaan matematis Static Universe-nya, ke sebelah kanan persamaan matematis Dynamic Universe-nya dan kemudian diberi nama Dark Energy.

Perhatikan di sini, bagaimana mudahnya realisme diubah bertolak-belakang hanya dengan memodifikasi model matematisnya. ;D ;D ;D

Yang kurang dari konsep ini tinggal masalah bukti observasi. And here comes Edwin Hubble to save the day. Di tahun 1929, Hubble berkesimpulan bahwa bukti semesta mengembang terlihat pada Redshift-nya galaksi-galaksi yang diamati dari bumi karena Doppler Effect. Tapi, hal ini mengkonsekuensikan bumi menjadi pusat semesta yang mengembang itu.

Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah semacam konsensus berupa Copernican Principle yang menyatakan bahwa tidak ada tempat spesial di semesta ini, tidak ada pusat. Semua tempat di manapun di semesta model ini akan mengamati Redshift yang sama, istilahnya, Homogeneous Isotropic.

Makanya saya menyebut ketiganya ini: Big-bang, Expanding Universe dan Copernican Principle adalah satu paket.

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Januari 19, 2015, 05:22:57 PMtentu saya juga mempertanyakan klaim Goen yang juga terbuka pada Fisika Kuantum tapi menolak kemungkinan jumlah ether bertambah atau berkurang padahal hukum kekekalan energi bisa dilanggar dalam Fisika Kuantum. begitu juga kemungkinan alam semesta ini memiliki vakum absolut, atau kemungkinan alam semesta ini bertambah luas.
Karena berupa "kemungkinan". ;D

Kutipdan saya juga bertanya-tanya mengapa Goen berkesimpulan bahwa efek Coriolis tidak terjadi pada planet-planet lain selain bumi dan langsung memvonis bumi diam dan pusat semesta sementara dia sendiri tidak menunjukkan bukti observasi langsung pada semua planet lain....
Wow! Dimana saya berkesimpulan bahwa efek Coriolis tidak terjadi pada planet-planet lain selain bumi? Seingat saya, saya malah bilang:

Kutip dari: Goen pada Januari 16, 2015, 02:19:32 PMDengan kata lain, Coriolis Effect (dan temannya Foucault Pendulum) tidak bisa diklaim sebagai milik salah satu pihak, heliocentrism maupun geocentrism.

Goen

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 19, 2015, 09:39:28 PMPioneer Anomaly juga masih ada opsi lain kok. geocentrism tidak terbukti telak benar. karena belum ada bukti ilmiah menutup kemungkinan lain. menurut fairycentrism, Pioneer 10 dan 11 melambat bukan karena gravitasi matahari. melainkan karena pengaruh aura/ether berkurang. mereka memasuki kawasan dimana densitas aura/ether menipis ketika keluar dari tata surya. dalam fairycentrism, densitas aura atau ether di alam semesta tidak absolut 100 persen. jadi Pioneer 10 dan 11 melambat ketika memasuki kawasan dimana ia keluar dari sistem berputar massa-massa besar (tata surya). dan disitulah pengaruh ether dari tata surya berkurang. jadi massa yang memancarkan ether. semakin jauh dari massa itu ya semakin lemah pengaruhnya.
Ketika pengaruh luar berkurang, harusnya Pioneer tambah cepat. Bukan begitu? ;D

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 19, 2015, 09:58:25 PMya tetap saja kalimat itu salah kan (sebelum anda koreksi)? karena maksud kalimatnya saja sudah berbeda. Thus, kalau saya katakan dalam kalimat yang berbeda :

Semesta dalam geocentrism itu ibarat bola berisi air yang berputar teratur 23 jam 56 menit sehari membawa objek-objek di dalamnya. Pusaran air ini menjadi "center of mass" bagi sistem tersebut.

hasilnya tetap saja salah total karena sudah berbeda arti (bertentangan dengan geocentrism).
Saya malah memandangnya tidak salah, ya? Pusaran air letaknya memang pasti di "center of mass" dalam kalimat di atas.

Salah pengertian yang timbul kemudian, ketika Anda dan kawan-kawan bertanya mengenai apakah pusaran itu MENGHASILKAN "center of mass", kan? Dan sudah saya confirm berkali-kali, center-of-mass tidak dihasilkan oleh pusaran air (atau pusaran ether), tapi oleh massa-massa dalam suatu sistem. Harusnya sudah clear-lah.

Atau mungkin Anda ingin menyarankan kalimat yang lebih deskriptif, ya silahkan saja. :)

Kutipok, artinya sudah jelas ya dalam geocentrism, total massa tidak berkurang. yang berkurang hanya jumlah massa berupa benda langit atau celestial body. dan ketika semua massa/body jadi ether, maka hukum Newton tak berlaku lagi. karena pusat massa tidak tergantung pada pusaran/perputaran ether atau alam semesta. jadi pusat massa bisa berbeda lokasinya dari pusat pusaran ether atau alam semesta.
Jadi, sebagai penegasan kembali. Center-of-mass itu terbentuk oleh massa-massa di dalam suatu sistem dan letaknya tergantung distribusi jarak massa-massa itu. Ketika ada perubahan massa dan distribusi jarak, center-of-mass akan bergeser DIIKUTI oleh pusat pusaran.

Kutipya. saya juga berasumsi begitu...

ok. bolehkah menaksir 7000 tahun cahaya dengan menggunakan c (300000 km/sec) ?
saya tidak merujuk pada kebebasan saya. melainkan menurut Islam geocentrism.
Ya, boleh-boleh saja. Namanya juga cocoklogi. ;D

Kutipkalau boleh tahu prosesnya bagaimana?
Wah, saya musti ngutip banyak ayat dan hadits, nih. ;D ;D ;D

Kejadian kiamat dalam Islam banyak tercantum di dalam ayat Qur-an dan Hadits shahih. Termasuk perkara gaib yang yang wajib diimani oleh seorang muslim seperti saya. Menjelaskannya dari sudut pandang sains, saya rasa, ujung-ujungnya hanya cocoklogi.

Kutipok, berarti sudah jelas ya kalau manusia terjatuh dari jembatan sirathal mustaqim, sebelum masuk ke neraka, ia tercebur dulu ke airnya. dan dari air, baru jatuh ke neraka.
Keadaan setelah Kiamat, tidak sama dengan keadaan sebelum Kiamat. Ketika kiamat terjadi, semua ciptaan mati atau hancur, kecuali beberapa hal yang sengaja dibiarkan, Neraka dan Surga termasuk dibiarkan. Setelah Kiamat, masuk fase Kebangkitan. Pada fase Kebangkitan ini, terjadi restrukturisasi lagi alam semesta yang kondisinya tidak sama dengan sebelum Kiamat.

Kutipdan seperti yang anda katakan bahwa neraka ada di bawah air yg membungkus alam semesta, berarti kalau manusia pilihan dari bumi mau bertemu Tuhan, ia harus masuk lewat bawah neraka dulu kemudian masuk ke air dan baru sampai ke langit ketujuh?
Benar, tapi urutannya keliru. Kira-kira seperti ini: Bumi - Tujuh lapis langit (Neraka di lapisan pertama) - Qursiy - Air - Surga - `Arsy.

Kutipdan hal ini juga berarti malaikat harus terjun ke neraka dulu untuk menyampaikan wahyu atau rezeki dari Tuhan ke manusia di bumi?
Lebih tepatnya "melewati" Neraka. Tapi, tak berarti bila dikatakan Neraka ada di lapisan langit pertama maka lapisan langit pertama isinya Neraka semua.

Kutipok, berarti sudah jelas ya, matahari tidak pernah terbit dari barat. selalu terbit dari timur. jadi matahari terbit dari barat bukanlah tanda kiamat.
Matahari terbit dari Barat adalah salah satu tanda Kiamat.

Pertanyaan Anda 'kan:

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 17, 2015, 09:20:03 PMSejak kapan ether mulai menyeret matahari mengelilingi bumi (pusat massa) dari Timur ke Barat, dan sampai kapan?

Ether akan selalu berputar dari Timur Ke Barat menyeret apapun sampai hari Kiamat. Tapi, ketika matahari terbit dari Barat, saat itu matahari melawan seretan ether. Hal ini ditunjukkan dalam nash-nash shahih bahwa cuma matahari yang akan berperilaku seperti itu, bukan yang lain.

Kutipmeskipun massa-massa atau body-body di alam semesta terus berkurang/lenyap?
Tidak ada pengurangan massa di alam semesta. Hanya perubahan bentuk massa.

Kutipbenar. Michelson-Morley experiment memang tidak bisa membuat 2 klaim saya tsb sempurna. sama halnya geocentrist tak bisa membuktikan bumi diam dengan eksprimen itu. karena masih ada opsi lain yaitu ether ada atau kerangka acuan terbawa oleh cahaya. jadi diperlukan eksperimen lain. dengan demikian, geocentrism dan fairycentrism sebenarnya sama. kurang bukti.

untunglah ada eksperimen Sagnac. nah saya menggunakan Sagnac experiment untuk mempertegas klaim kecepatan cahaya tidak konstan dan ether anda. dengan demikian, kedua eksperimen tsb bisa digunakan untuk mendukung teori geosentris dan fairycentris. tidak bisa diklaim salah satu. namun untuk fairycentrism, saya menggunakan Casimir experiment sebagai pendukung klaim bahwa massa lah yang memancarkan ether.

dan densitas ether di alam semesta tidak absolut menyeluruh. bukti yang saya pakai ya Pioneer Anomaly. dimana wahana Pioneer 10 dan 11 melambat ketika baru keluar dari Tata Surya karena densitas ether disana lebih tipis. jadi bukan karena gravitasi matahari.

anda dan saya itu sama. sama-sama tidak bisa membuktikan kepercayaan kita benar telak dalam sains. karena masih ada kemungkinan lain yang bisa diambil selain dari kepercayaan kita.
Untuk eksperimen Michelson-Morley dan Sagnac, hasilnya bertolak-belakang. ;D ;D ;D

Jika kerangka acuan ether terbawa bumi sehingga eksperimen Michelson-Morley tak berhasil melihat disparitas cahaya sebagai wujud perputaran bumi mengelilingi matahari, seharusnya eksperimen Sagnac juga tidak berhasil melihat disparitas cahaya sebagai wujud perputaran interferometernya. Bukan begitu?

ytridyrevsielixetuls

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:35:52 PM
Wow! Dimana saya berkesimpulan bahwa efek Coriolis tidak terjadi pada planet-planet lain selain bumi? Seingat saya, saya malah bilang:

kalau planet-planet lain mengalami Coriolis effect seperti bumi, apakah ada observasi langsung? 'kan saya minta tempo hari.
dan kalau memang mereka begitu, maka masih ada kemungkinan donk bukan bumi yang jadi pusat semesta.  ;D
kalau tidak ada observasinya, sama saja dengan black hole kan.  ;D

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Ketika pengaruh luar berkurang, harusnya Pioneer tambah cepat. Bukan begitu? ;D

saya tidak mengerti pengaruh luar apakah yang anda maksud? pengaruh massa atau pengaruh ether? ether kan dipancarkan oleh massa. kalau keluar dari tata surya jelas makin jauh dari pengaruhnya. kecuali kalau ketemu tata surya lain.

kalau saya harus mengulangi penjelasan saya : semakin jauh dari pengaruh ether, malah semakin lambat wahananya. justru dengan adanya ether inilah, kita dapat bergerak. karena semakin rendah densitas ether, maka semakin mendekati vakum. dalam vakum absolut, Pioneer takkan bisa bergerak. tapi cahaya tetap dapat bergerak dan berkecepatan tetap.

di luar angkasa, kalau tidak ada ether sama sekali, pesawat tetap tak bisa bergerak. justru semakin rendah densitas ethernya, malah semakin lambat gerakan Pioneer-nya. ketika keluar dari tata surya, densitas ether yang dilalui Pioneer lebih kecil, makanya jadi melambat. jadi di dalam tata surya, densitas ethernya lebih tinggi. akan tetapi luar tata surya kita, bukan berarti densitas ethernya selalu sama. sebab masih banyak tata surya dan galaksi lain di luar sana.

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Saya malah memandangnya tidak salah, ya? Pusaran air letaknya memang pasti di "center of mass" dalam kalimat di atas.

Salah pengertian yang timbul kemudian, ketika Anda dan kawan-kawan bertanya mengenai apakah pusaran itu MENGHASILKAN "center of mass", kan? Dan sudah saya confirm berkali-kali, center-of-mass tidak dihasilkan oleh pusaran air (atau pusaran ether), tapi oleh massa-massa dalam suatu sistem. Harusnya sudah clear-lah.

Atau mungkin Anda ingin menyarankan kalimat yang lebih deskriptif, ya silahkan saja. :)
Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Jadi, sebagai penegasan kembali. Center-of-mass itu terbentuk oleh massa-massa di dalam suatu sistem dan letaknya tergantung distribusi jarak massa-massa itu. Ketika ada perubahan massa dan distribusi jarak, center-of-mass akan bergeser DIIKUTI oleh pusat pusaran.

Kalau memang begitu, lokasi bumi akan bergeser dari tengah alam semesta, kalau anda bersikeras mengatakan bumi tetap di pusat massa. dan kita akan melihat akan ada bintang-bintang non-langit polar bergerak ke blue shift secara permanen.

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Wah, saya musti ngutip banyak ayat dan hadits, nih. ;D ;D ;D

Keadaan setelah Kiamat, tidak sama dengan keadaan sebelum Kiamat. Ketika kiamat terjadi, semua ciptaan mati atau hancur, kecuali beberapa hal yang sengaja dibiarkan, Neraka dan Surga termasuk dibiarkan. Setelah Kiamat, masuk fase Kebangkitan. Pada fase Kebangkitan ini, terjadi restrukturisasi lagi alam semesta yang kondisinya tidak sama dengan sebelum Kiamat.

ya tetap saja lokasi neraka di bawah air kan?
surga di atas air. berarti ada 2 kemungkinan :

1. Jembatan sirathal mustaqim di atas air. sebelum jatuh ke neraka, tercebur dulu di air.
2. Jembatan sirathal mustaqim di bawah air. sebelum masuk ke surga, masuk dulu dari bawah air.

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Benar, tapi urutannya keliru. Kira-kira seperti ini: Bumi - Tujuh lapis langit (Neraka di lapisan pertama) - Qursiy - Air - Surga - `Arsy.

Berarti :

1. Si manusia pilihan Tuhan benar-benar sempat masuk ke neraka? tapi dari bawah.
2. Si manusia pilihan juga harus masuk ke air karena seluruh alam semesta dibungkus oleh air. jadi sebelum bertemu Tuhan harus rela basah dulu?
3. Adam dan Hawa mesti tercebur ke air dulu sebelum jatuh bumi?

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Matahari terbit dari Barat adalah salah satu tanda Kiamat.

Ether akan selalu berputar dari Timur Ke Barat menyeret apapun sampai hari Kiamat. Tapi, ketika matahari terbit dari Barat, saat itu matahari melawan seretan ether. Hal ini ditunjukkan dalam nash-nash shahih bahwa cuma matahari yang akan berperilaku seperti itu, bukan yang lain.

anda tahu salah satu tanda kiamat besar adalah :

"Keluarnya api dari dasar teluk Aden atau dari Timur yang akan menggiring manusia ke padang Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka."

Sorry but you are not allowed to view spoiler contents.


Kata anda tempo hari, padang Mahsyar itu setelah kiamat.

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143873/#msg143873

coba seandainya anda terima cocoknologi dari saya, yaitu bintang memenuhi alam semesta. cocok kan.  ;D

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Tidak ada pengurangan massa di alam semesta. Hanya perubahan bentuk massa.

yes disini anda membenarkan massa-massa atau body-body di alam semesta terus berkurang atau lenyap.

Pertanyaan saya :

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Januari 12, 2015, 09:14:26 PM
OK, berarti jelas ya dalam geocentrism, body-body atau massa-massa di alam semesta jumlahnya terbatas dan terus berkurang atau lenyap.

http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143863/#msg143863

Jawaban anda :

Kutip dari: Goen pada Januari 13, 2015, 02:30:34 PM
Iya.
http://www.forumsains.com/astronomi-dan-kosmologi/anda-bertanya-geocentrist-menjawab/msg143873/#msg143873

Kutip dari: Goen pada Januari 20, 2015, 01:41:43 PM
Untuk eksperimen Michelson-Morley dan Sagnac, hasilnya bertolak-belakang. ;D ;D ;D

Jika kerangka acuan ether terbawa bumi sehingga eksperimen Michelson-Morley tak berhasil melihat disparitas cahaya sebagai wujud perputaran bumi mengelilingi matahari, seharusnya eksperimen Sagnac juga tidak berhasil melihat disparitas cahaya sebagai wujud perputaran interferometernya. Bukan begitu?

saya sih mencomot yang cocok dengan agama saya saja. kalau memang 2 eksperimen itu malah membatalkan heliocentrism, ya coret saja. kalau tidak, ya cari alasan lain, misal roh peri lagi iseng. atau cahayanya beda, misal cahaya bumi dan laser. densitas udara, pengaruh elemen lain, dsb.  sebagaimana anda menjawab pertanyaan saya dengan alasan gaib (eh, bukan saya lho yang pertama kali bawa-bawa agama disini). dan sebagaimana relativist menghubungkan Black Hole dengan teori relativitas. mereka sama dengan anda. dan anda sama dengan saya. ;D

untuk casimir experiment, saya pakai untuk mendukung klaim ether dipancarkan massa. dan kemudian saya gabungkan dengan hukum Newton klasik. jadilah heliocentrism. sayang, kebanyakan heliocentrist tak percaya ether. kalau eksperimen casimir dirasa tidak cocok dengan geocentrism yang anda anut, ya anda tinggal coret saja. kan saya sudah bilang. anda dan saya itu sama. saya berlandaskan Fairy Goddess of Yuri Heaven. Anda berdasarkan Islam. :)

omong-omong soal ether, ada kok cara langsung melihat ether tanpa teknologi. Langsung oleh mata anda sendiri. ether itu dipancarkan oleh massa. tubuh anda juga memancarkan ether kok.
[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Pi-One

Neraka? Air mengelilingi alam semesta?
Sepertinya ini sudah bukan bahasan sains lagi.