Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:35:25 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 101
Total: 101

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Fisika dan Mistik-Metafisika

Dimulai oleh Haryanto, Januari 04, 2010, 12:21:01 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Haryanto

Saya tidak tahu apakah topik spt ini pernah dibuat (dan subyek ini diluar kebiasaan materi yg saya bahas).
Tapi saya sangat penasaran dengan hubungan fisika dengan mistik/metafisika..

Begini, kita bisa terima bahwa fenomena mistik (santet, roh gaib, dstnya) adalah fenomena nyata. Bahkan kalau kita yang berasal dari daerah pelosok (termasuk saya), fenomena gaib adalah hal yang lebih dipahami oleh masyarakat sekitar kita di daerah asal tersebut dari pada Hukum Newton tentang gerak. Saya yakin, dalam tiap kitab agama apapun, keberadaan fenomena gaib ditempatkan sebagai sesuatu yang ada/nyata.

Katakanlah bahwa sains modern modern dimulai sejak zaman Galileo Galilei (bapak sains modern)
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Ilmu mistik telah ada jauh sebelum Galileo.. Mungkin semenjak manusia pertama Adam ada, fenomena mistik telah ada..

Salah satu tujuan sains, katakanlah sains fisika, adalah untuk menjelaskan kenapa fenomena yang teramati dapat terjadi.. Banyak fenomena fisis yang teramati, baik yang sederhana sampai yang rumit, sejak zaman Galileo (atau juga sebelumnya) telah dapat dijelaskan secara saintifik (artinya memenuhi metodologi sains, katakanlah dalam arti sederhana ada seperangkat data valid yang dibarengi penjelasan memuaskan). Katakan, ide yang penting dalam hal ini adalah pengamatan dan penjelasan..

Fenomena mistik dapat teramati, misalkan dari semua gambar tertangkap kamera ketika dulu acara semisal dunia lain masih diperbolehkan pasti ada yang asli/benar terjadi - tidak rekayasa, artinya harus ada penjelasan ilmiah tentang ini..

Mungkin di antara pembaca akan mengatakan, misal: Ooo, ini khan sudah dijelaskan oleh si anu, atau ini pernah ditulis di sana.., dstnya.. Tapi tetap, saya yang mengkhususkan diri untuk belajar fisika belum pernah membaca ttg ini, artinya penjelasan ttg ini oleh orang2 di luar sana belum dapat diterima secara saintifik.. Seharusnya, kalau penjelasan mereka dapat diterima secara saintifik, maka harusnya dapat dipublikasikan di jurnal dengan referee, misalkan dari IOP:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
atau Physical Review:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
dll.

Saya yakin kita semua setuju bahwa penjelasan kenapa ada roh gaib atau orang sakit kena guna-guna lebih penting dari pada kebutuhan kita untuk memahami simetri boson dan fermion (yang dicoba dijelaskan oleh teori supersimetri).. Tapi di perpustakaan sekolah saya dulu, saya bisa katakan paling tidak ada 10 buku berbeda yang berisi teori supersimetri, sementara tidak ada satupun yang menjelaskan fenomena santet..

Butuh dana 9 Miliar dollar (sktr 90 triliun rupiah) untuk membangun LHC di CERN, Swiss-Prancis, konsorsium lebih dari 100 negara.
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui keberadaan partikel Higgs (yang bertanggung jawab menghadirkan massa teori partikel), dan mungkin untuk mengecek efek dimensi ekstra atau gravitasi kuantum dalam orde energi Tera eV, yang saya pikir itu tidak urgent - tidak banyak orang butuh informasi semacam ini -, bagaimana jika tidak ada apapun yang bisa diverifikasi, seperti sifat skeptis yang ditunjukkan Stephen Hawking terhadap LHC. Tapi kenapa tidak ada satupun negara yang khusus mengalokasikan dana (yang saya pikir jauh lebih kecil dari 90 triliun) dan menggerakkan ilmuwannya untuk coba menjelaskan sains dari ilmu mistik, sehingga mistik tidak lagi ilmu metafisika, tapi juga ilmu fisika..

Mungkin salah satu jawabannya adalah: paranormal terlalu takut untuk belajar fisika (karena memang tidak gampang belajar fisika) sebagaimana para fisikawan takut untuk masuk dunia paranormal (apa saya salah pada point ini?).

Saya merindukan suatu saat ilmu-ilmu metafisika ini dapat dibawa dalam fisika, dijelaskan secara saintifik yang baik, dan jelas akan memperluas cakrawala pengetahuan kita, misalkan ada seorang dosen yang memberikan kuliah sains dari sebuah fenomena yg kita anggap gaib, data didemonstrasikan sekaligus disajikan teorinya.. Masalah ini adalah masalah klasik, telah ada seumur dengan peradaban manusia, tetapi tetap misteri..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

Mat Dillom

Sebuah opini yang menarik. Saya sudah lama memikirkan ini. Sedikit asumsi saya bahwa untuk menjangkau dunia mistik perlu sebuah "keyword" (baca: mantera). Itu semacam password untuk login kedunia mistik. Mentranportasikan "materi" untuk dijadikan "imateri" lalu kembali menjadi "materi" juga perlu "password" dimaksud (dalam ranah ilmu teluh).

Persoalannya, apa kita akan mengamati system antar dimensi di alam ("mesinnya/hardwarenya") atau cukup pada ranah "keywordnya" ("manteranya/sofwarenya").

Para dukun/paranormal bermain pada ranah keyword. Tentu jika kita mau masukkan mistik dalam dunia fisika, kita harus masuk mempelajari hardwarenya. Persoalannya, ranah mistik relatif hardwarenya tidak kasat mata.

Haryanto

Software-Hardware.. OK, saya bisa terima..
Masalah kasat mata, seperti yg saya singgung di atas, pastilah fenomena makhluk halus pernah tertangkap kamera.. Sekarang kita bicara fisika (saya pikir level Skul menengah cukup..). Artinya 'wujud' makhluk halus adalah fisis, sama saja dengan benda pemantul cahaya yg lain.. Masalah kadang ia mantulin cahaya, kadang tidak ya perlu investigasi.. Tapi tetap saja, belum ada investigasi yang sistematis dan saintifik sejauh yang saya tahu..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

Mat Dillom

Kutip dari: Haryanto pada Januari 04, 2010, 04:18:47 AM
Software-Hardware.. OK, saya bisa terima..
Masalah kasat mata, seperti yg saya singgung di atas, pastilah fenomena makhluk halus pernah tertangkap kamera.. Sekarang kita bicara fisika (saya pikir level Skul menengah cukup..). Artinya 'wujud' makhluk halus adalah fisis, sama saja dengan benda pemantul cahaya yg lain.. Masalah kadang ia mantulin cahaya, kadang tidak ya perlu investigasi.. Tapi tetap saja, belum ada investigasi yang sistematis dan saintifik sejauh yang saya tahu..
Saya pernah lihat di TV (TV 7 kalau tidak salah), seorang penjahat ditembak oleh polisi di suatu gubung dari jarak dekat , ia tidak mati (penjahat itu memegang parang). Lalu seorang polisi dapat saran agar menembak cincinnya. Ternyata benar. Setelah cincinnya patah tertembak, penjahat itu mempan ditembak. Kejadiannya di Indonesia tengah/timur saya lupa.

Mungkin jika mau meniliti hal semacam itu, kita harus menghubungi para dukun. Persoalannya, banyak dukun palsu :D.

Biasanya dukun menyarankan:

1. Bertapa di salah satu tempat keramat;
2. Membaca mantera tertentu;
3. Melakukan persembahan tertentu (termasuk sesajen lengkap dengan apel jin, madat, kemenyan, dll) ;

Nah kalau mau dikaji secara ilmiyah, apanya?. Itu baru sebagian saja udah sulit.


si anak gajah

tapi sepertinya kalau kita membahas ini, kita juga akan kembali membahas tentang konsep ID yang sampai sekarang debatnya masih belum jelas di forum agama dan filosofi...
fenomena mistik seperti ini akan menyentuh konsep 'gaib' dan ID juga...

tapi, menurut saya sih, pendekatannya dilakukan dari viewpoint psikologi terlebih dahulu...
kalau langsung melalui fisika sepertinya terlalu 'kasar'...
tetapi akan sulit juga kemudian melakukan pendekatan fisika dari pendekatan psikologinya, tapi paling nggak setelah fenomena ini terjelaskan secara psikologis, kita mungkin bisa melakukan analisis fisika...

coba baca post professor Houwliong tentang transpersonal Psychology...
melalui analisis ini dijelaskan fenomena-fenomena rohani secara fisika dengan TOE...
tapi jujur, saya juga belum mengerti sama sekali tentang ini...

Untuk analogi hardware-softwarenya Mat Dillom. saya masih belum bisa terima sepenuhnya...
sama seperti saya belum menerima tentang konsep manusia bisa dianggap robot yang pernah kita bicarakan...
saya tidak menolak pikiran-pikiran baru, tetapi analogi ini masih belum 'kena' saja di nalar saya..
CMIIW
[move]Keep Moving Forward!!![/move]

Haryanto

Kutip dari: si anak gajah pada Januari 05, 2010, 01:46:36 PM
tapi sepertinya kalau kita membahas ini, kita juga akan kembali membahas tentang konsep ID yang sampai sekarang debatnya masih belum jelas di forum agama dan filosofi...
fenomena mistik seperti ini akan menyentuh konsep 'gaib' dan ID juga...

tapi, menurut saya sih, pendekatannya dilakukan dari viewpoint psikologi terlebih dahulu...
kalau langsung melalui fisika sepertinya terlalu 'kasar'...
tetapi akan sulit juga kemudian melakukan pendekatan fisika dari pendekatan psikologinya, tapi paling nggak setelah fenomena ini terjelaskan secara psikologis, kita mungkin bisa melakukan analisis fisika...

coba baca post professor Houwliong tentang transpersonal Psychology...
melalui analisis ini dijelaskan fenomena-fenomena rohani secara fisika dengan TOE...
tapi jujur, saya juga belum mengerti sama sekali tentang ini...

Untuk analogi hardware-softwarenya Mat Dillom. saya masih belum bisa terima sepenuhnya...
sama seperti saya belum menerima tentang konsep manusia bisa dianggap robot yang pernah kita bicarakan...
saya tidak menolak pikiran-pikiran baru, tetapi analogi ini masih belum 'kena' saja di nalar saya..
CMIIW

Apa itu ID?? Kita kesampingkan dulu masalah2 di luar fisika, krn yang saya kuasai hanya fisika dan matematika.. Saya awam dengan psikologi, filsafat, agama, dst..

Kita khan bicara masalah fenomena gaib yang teramati, bukan yang dirasakan.. pengamatan adalah salah satu modal kita supaya dapat berpikir empiris.. Coba kita persempit kasus, fenomena tertangkapnya makhluk halus/gaib di kamera.. artinya ada cahaya (kita tidak usah bicara foton sbg kuantum nya cahaya di sini) yang dipantulkan sebuah objek dan sampai pd kamera.. artinya, objek yang kita duga sbg makhluk halus tsb adalah benda fisis, memantulkan cahaya.. lebih jauh, objek ini mematuhi hukum fisis (pada saat tertangkap kamera).. lebih jauh lagi harusnya ini dapat dipelajari/dijadikan objek riset.. kamera tidak punya otak, artinya tidak perlu psikologi..

Kalau mau bicara masalah teknis, saya dapat katakan bahwa fenomena makhluk gaib ini terjadi dalam energi rendah, bahkan tidak perlu siklotron untuk mengamatinya..

Tentang TOE... We are still far far away from this theory.. to build such a machine to explore physics at TeV energy (thousands of GeV), we need 90 billion dollars.. To verify quantum gravity, or in your words TOE, we need to explore physics at Planck energy, around  10^{19} GeV.. I think you can see my point..

Teori kuantum dan relativitas saya pikir cukup untuk menelaah fenomena ini, karena... fenomena ini terjadi dalam domain energi rendah, our daily life..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

The Houw Liong

Metafisika berarti di luar fisika. Namun dengan berkembangnya TOE gejala yang dahulu dianggap di luar fisika sekarang bisa saja dibahas secara fisika, misalnya bidang yang menyangkut inteligen dan kesadaran sekarang banyak dibahas oleh fisikawan seperti Hopfield, R.Penrose dan B.Josephson.
Penelitian dalam bidang psikologi (Psychical Research, parapsikologi dan transpersonal psikologi) melengkapi penelitian berbagai gejala yang sekarang masih dianggap berada di luar fisika.

Baca :

The Society for Psychical Research (SPR) was founded in London in 1882. The formation of the SPR was the first systematic effort to organize scientists and scholars for a critical and sustained investigation of paranormal phenomena. The early membership of the SPR included philosophers, scholars, scientists, educators and politicians, such as Henry Sidgwick, Arthur Balfour, William Crookes, Rufus Osgood Mason and Charles Richet.[25]
The SPR classified its subjects of study into several areas: telepathy, hypnotism, Reichenbach's phenomena, apparitions, haunts, and the physical aspects of Spiritualism such as table-tilting and the appearance of matter from unknown sources, otherwise known as materialization. One of the first collaborative efforts of the SPR was its Census of Hallucinations, which researched apparitional experiences and hallucinations in the sane. The census was the Society's first attempt at a statistical evaluation of paranormal phenomena, and the resulting publication in 1886, Phantasms of the Living is still widely referenced in parapsychological literature today. The SPR became the model for similar societies in other European countries and the United States during the late 19th century. Largely due to the support of psychologist William James, the American Society for Psychical Research (ASPR) opened its doors in New York City in 1885.[24] The SPR and ASPR continue research in parapsychology.[26]
HouwLiong

Pi-One

Oh no... Dan thread ini pun juga diinvasi THL dengan kaset yang sama....

Haryanto

@ Pi one: hahaha.. ;D
@ Prof THL

Hopfield, R.Penrose dan B.Josephson, they are distinguished scientists..

Ya.., yg saya penasaran fokus pada:
appearance of matter from unknown sources, otherwise known as materialization...

Kita punya seperangkat pemahaman yang cukuplah (for low energy physics) berdasarkan teori kuantum mungkin??
Anyway, maksud anda ttg TOE di sini apa? apa quantum gravity? menurut saya TOE itu ya quantum gravity.. tapi bisa saja ini salah..

We must know — we will know!
-David Hilbert -

The Houw Liong

Kutip dari: Haryanto pada Januari 06, 2010, 10:51:44 AM
@ Pi one: hahaha.. ;D
@ Prof THL

Hopfield, R.Penrose dan B.Josephson, they are distinguished scientists..

Ya.., yg saya penasaran fokus pada:
appearance of matter from unknown sources, otherwise known as materialization...

Kita punya seperangkat pemahaman yang cukuplah (for low energy physics) berdasarkan teori kuantum mungkin??
Anyway, maksud anda ttg TOE di sini apa? apa quantum gravity? menurut saya TOE itu ya quantum gravity.. tapi bisa saja ini salah..


Perkembangan fisika  yang sangat konstruktif dimulai oleh Maxwell, ketika ia menggabungkan teori listrik dengan teori magnetik menjadi elektromagnetik, diteruskan oleh Einstein dengan mengusulkan unified field theory, Feynman dengan quantum electrodynamics, .... M-Theory yang bisa menggabungkan semua interaksi fundamental yang dikenal termasuk quantum gravity, sehingga bisa mencakup model partikel elementer dan model kosmologi. Sekarang ditambah satu sumbu lagi yaitu teori kompleksitas/sistem kompleks yang berkembang di Santa Fe (dipelopori oleh Gelmann) sehingga menjadi TOE.
HouwLiong

Haryanto

Kutip dari: The Houw Liong pada Januari 06, 2010, 03:30:14 PM
Kutip dari: Haryanto pada Januari 06, 2010, 10:51:44 AM
@ Pi one: hahaha.. ;D
@ Prof THL

Hopfield, R.Penrose dan B.Josephson, they are distinguished scientists..

Ya.., yg saya penasaran fokus pada:
appearance of matter from unknown sources, otherwise known as materialization...

Kita punya seperangkat pemahaman yang cukuplah (for low energy physics) berdasarkan teori kuantum mungkin??
Anyway, maksud anda ttg TOE di sini apa? apa quantum gravity? menurut saya TOE itu ya quantum gravity.. tapi bisa saja ini salah..


Perkembangan fisika  yang sangat konstruktif dimulai oleh Maxwell, ketika ia menggabungkan teori listrik dengan teori magnetik menjadi elektromagnetik, diteruskan oleh Einstein dengan mengusulkan unified field theory, Feynman dengan quantum electrodynamics, .... M-Theory yang bisa menggabungkan semua interaksi fundamental yang dikenal termasuk quantum gravity, sehingga bisa mencakup model partikel elementer dan model kosmologi. Sekarang ditambah satu sumbu lagi yaitu teori kompleksitas/sistem kompleks yang berkembang di Santa Fe (dipelopori oleh Gelmann) sehingga menjadi TOE.

But we don't know about the right M-theory yet.. Matrix theory, proposed by Susskind et al so far is accepted as the strongest candidate to be M-theory, but still a conjecture;
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Masih sulit untuk memverifikasi M theory, krn domain kopling kuatnya..

Tentang kompleksitas, saya pikir ini aliran yg berbeda.. koreksi: Gell-Mann [The Man With Five Brains]
Sejauh ini, saya tidak pernah lihat ada usaha serius untuk menggabungkan kompleksitas dan teori string..
We must know — we will know!
-David Hilbert -

The Houw Liong

But we don't know about the right M-theory yet.. Matrix theory, proposed by Susskind et al so far is accepted as the strongest candidate to be M-theory, but still a conjecture;
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Masih sulit untuk memverifikasi M theory, krn domain kopling kuatnya..

Tentang kompleksitas, saya pikir ini aliran yg berbeda.. koreksi: Gell-Mann [The Man With Five Brains]
Sejauh ini, saya tidak pernah lihat ada usaha serius untuk menggabungkan kompleksitas dan teori string..

Ikuti saja perkembangannya, karena paradigma TOE ternyata sangat banyak memberi kontribusi ("fruitfull") pada perkembangan sains.
HouwLiong

Mat Dillom

#12
Kutip dari: si anak gajah pada Januari 05, 2010, 01:46:36 PM
Untuk analogi hardware-softwarenya Mat Dillom. saya masih belum bisa terima sepenuhnya...
sama seperti saya belum menerima tentang konsep manusia bisa dianggap robot yang pernah kita bicarakan...
saya tidak menolak pikiran-pikiran baru, tetapi analogi ini masih belum 'kena' saja di nalar saya..
CMIIW

Gini, selama ini mistik hanya dilihat baru pada pengaruhnya pada benda-benda nyata yg ada disekitar kita. Dan tentu saja efeknya pada kejiwaan kita. Maknya saya mencoba memisahkan kalau memang mau diteliti.

Kita tentu tidak bisa hanya melulu melihat dampaknya dari akibat sihir pada jiwa kita. Bahkan kebanyakan orang yang gak disihir pun merasa disihir. Oleh karenanya kita harus memahami dulu apa itu sihir/mistik dan sebagainya yg terkait dengan itu.

Konon sihir melibatkan mahluk di luar dimesi kita (Jin misalnya). Tapi siapa dari kita yang pernah benar-benar melihat Jin?. Apalagi melihat alam jin?. Kita tidak bisa memasuki ranah itu. Anggap saja fisik jin dan alam jin merupakan hardware.

Timbul pertanyaan, bagaimana bisa sebuah benda bisa masuk ke tubuh bayi misalnya seperti kasus anak di teluh di Brasil. [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Walau dokter meyakini jarum itu dimasukkan dengan cara konvensional (ditusukkan), tapi banyak yang meyakini itu hasil imu hitam.

Anggap benar itu hasil ilmu hitam. Tapi bagaimana caranya? Salah satu cara yang biasa dikenal oleh orang yang meyakini ilmu sihir adalah cara teluh/vudu dimana sipelaku menusukkan pada boneka selanjutnya si korban akan tertusuk. Ada juga yang menduga di manterakan jarum-jarum itu kemudian menghilang dan pindah kedalam tubuh korban.

Kalau kita mau meneliti, tentu kita tidak bisa mengikuti alur pejalanan jarum itu. Paling tidak kita bisa mempelajari manteranya. Biasnya mantera adalah kumpulan kata-kata. Inilah yang saya maksud dengan "keyword". Untuk membuka satu system di alam (atau mungkin menyuruh jin) untuk memindahkan jarum itu (misalnya) ke tubuh korban.

Sayangnya kita tidak pernah bisa membuktikan apa pun itu dengan cara fisika. Mungkin yang lebih masuk akal adalah adanya keterlibatan mahluk halus dalam ranah sihir seperti yang dijelaskan agama. Oleh karenanya, kita perlu menemukan alat yang mungkin bisa melihat jin. Jika telah ketemu, kita tentu akan bisa membuktikan lebih lanjut. Mungkin alat ini yang dimaksud TS untuk mengungkap dunia halus secara fisika.

Agak heran bagi saya jika "anak gajah" tidak bisa menerima konsep hardware dan software. Kenapa? karena sebagai orang yang tidak percaya agama, harusnya lebih mudah memahami itu. Karena pasti "anak gajah" tidak percaya sama konsep "roh", benar?.

Dalam agama dikenal jasmani (fisik), psikis (jiwa), rohani/nyawa (roh), mana yang Anda percayai wahai anak gajah? Nanti kita lanjutkan lagi tukar pehamannya.

mudhy axl Trump

@Mat Dillom : Banyak Orang bro bisa masuk ke Dimensi Dunia Lain, Contoh nya sebagian anak2 Indigo...saya punya teman indigo dan dia bisa masuk ke Dimensi dunia yang berbeda. dan Dia bisa masuk ke Komputer MainFramenya Tuhan utk melihat masa lalu manusia...jiakaka....ngeri Gan....mohon tanggapan...

Haryanto

Kutip dari: mudhy axl Trump pada Januari 19, 2010, 09:29:53 PM
@Mat Dillom : Banyak Orang bro bisa masuk ke Dimensi Dunia Lain, Contoh nya sebagian anak2 Indigo...saya punya teman indigo dan dia bisa masuk ke Dimensi dunia yang berbeda. dan Dia bisa masuk ke Komputer MainFramenya Tuhan utk melihat masa lalu manusia...jiakaka....ngeri Gan....mohon tanggapan...

Nah itu, udah ada objek pengamatan tuh.. tinggal lakukan pengamatan secara saintifik.. kumpulin data (deskripsi kejadian dst..), knapa bisa demikian? bandingkan dengan teori2 fisis.. masa kita bisa buat LCD atau roket s/d ke bulan, atau bom atom, trus ada fenomena ganjil di depan mata ga ditelusuri...
We must know — we will know!
-David Hilbert -