Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 04:52:36 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 208
Total: 208

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Jin, Iblis dan Setan

Dimulai oleh marshall, Mei 13, 2008, 09:33:00 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Pi-One

Kasus kesurupan gak selalu bisa dikaitkan dengan jin atau makhluk halus juga.

Dulu waktu lagi seru-serunya drama radio, saat jumpa fans dengan pengisi suara, juga ada kasus kesurupan. Dimana orang yang kesurupan mengaku sebagai salah satu tokoh dari drama radio, dan meminta ditunjukkan senjata (keris) dari drama radio tersebut. padahal baik karakter maupun kerisnya kan fiktif...

eky

jadi sebenarnya, ada yang bisa dengan gamblang menjelaskan masalah jin dan jun ini ga ??? tentang jin nya aja deh, jun nya mah udah ga usah dijelasin lagi .. hee

Ndoro Mas

Kutip dari: marshall pada Mei 13, 2008, 09:33:00 PM
kalo tentang si jun..mungkin saya sedikit banyak udah tau ;D
nah, kalo tentang si jin ini..ada ga sih penjelasan ilmiah yang sederhana aja tentang jin dan konco-konconya..?? ya, setidaknya mereka kan ikut ngisi kemisteriusan di dunia ini..
hehehe..betul gitu yah ;D

Ikutan berbagi cerita dan pengalaman di sini ya,
Dimensi Dunia Nyata dan Dunia Ghaib adalah dua dimensi yg ada persamaan tetapi juga ada perbedaannya, ada ilmu/fenomena Ghaib yg bisa dibuktikan secara ilmiah (Dunia) tetapi ada banyak yg blm bisa di ilmiahkan. Di sisni saya tidak akan memperdebatkan secara ilmiahnya......semua saya serahkan kepada kawan2 yang membaca.
Saya pernah menjawab pertanyaan2 seputar Jin di posting tetangga, diantaranya yaitu :

1. Apakah sama seperti dunia manusia ?
    - Ada yang sama tetapi ada yang beda, mereka memiliki komunitas seperti Manusia. Justru Dunia sebagian terefleksi dari     dunia mereka, contoh : masih suka bergolong2an, setiap golongan menganggap paling benar, itu contoh secara komunitas di alam Jin/Setan, (Setan dan Jin adalah satu alam, tetapi mereka punya komunitas sendiri2)

2. Apakah ada pegunungan/hutan/rumah/sekolah/dll seperti di dunia manusia ?
    - Yang tidak ada adalah sekolah, Kendaraan berMotor, barang2 elektronik, tetapi kalau Pedati/Gerobak/Kereta beserta Kuda, sapi atau kerbau ada.

3. Karena yg saya tau jin suka meminjam barang manusia, apakah barang2 itu dibawa ke dunianya ?
    - Bisa jadi begitu, jangankan barang2, "manusia-pun" bisa dibawa ke alamnya. Tetapi waktunya sangat terbatas, tergantung sejauhmana kesediaan orang itu dalam berhubungan dengan Jin, semakin dekat bahkan sampai bisa "menyatu" maka kolaborasi keduanya bisa semakin "sempurna". (tetapi perbuatan itu tidak bagus dan tidak dibenarkan Allah/Tuhan)

4. Jin itu makan apa ?
    - Sebenarnya secara fitrahnya mereka seperti Malaikat yaitu tdk makan tidak apa2. Tetapi karena Nafsu Angkara yang meledak2 dalam dirinya, dan merekapun tidak bisa mengendalikan maka ketika Mereka mengintervensi Dunia, Nafsu Angkara-nyapun lambat laun tergoda keindahan Dunia, sehingga merekapun seakan terbius kenikmatan2 di Dunia. Kemudian mulai mencicipi dan  pada akhirnya menjadi ketergantungan. Contoh : Bermacam2 bunga2an, wangi2an, sesaji, dan beberapa produk2 Bumi diantaranya : tempe busuk, telor ayam kampung yg baru ditelorkan, telor ayam kampung busuk, telor Angsa, dsb. (makanan2 Jin di atas juga sekaligus mengisyaratkan bidang dan kekuatan  mereka masing2. Cara makannya-pun tidak seperti manusia, karena Setan/Jin tidak memiliki alat pencernaan, jadi cara makannya adalah dengan melalui hirupan/menghirup. Nah kalo ada yang menggunakan sesaji dengan kemenyan itulah mereka menghirup untuk kekuatan mereka.

5. Apakah wujudnya seram semua tau ada yg cantik atau sebetulnya dia tak punya wujud alias hanya menggunakan teknik kamuflase saja ?
   - Jin itu berwujud, tetapi bermacam2 dan tidak ada yang baik, seperti sifat2 mereka pada umumnya. Kalaupun dia menampakkan wujud cantik atau ganteng itu adalah KAMUFLASE. Diantara wujud Jin yang aku temui adalah : Kyai Petruk penguasa Gunung Merapi, Kyai Semar Guru dari Ratu Kidul, keduanya berujud spt manusia dengan tinggi di alamnya kira-kira 2 kali tinggi pohon kelapa. Gajah Teleng adalah penjaga Waduk Gajah Mungkur di Solo, dia termasuk golongan Jin air. Ada juga yang berujud aslinya Ular, semakin tinggi ilmu Jin itu ukuran Ular juga semakin besar disertai dengan Mahkota, taring dan sinar merah di matanya.  Sudah ribuan JIN yg pernah bertemu denganku sejak 16 th yg lalu sampai sekarang. Salam Damai.

biobio

Kutip dari: Ndoro Mas pada Januari 07, 2009, 02:46:13 PM
Ikutan berbagi cerita dan pengalaman di sini ya,
Dimensi Dunia Nyata dan Dunia Ghaib adalah dua dimensi yg ada persamaan tetapi juga ada perbedaannya, ada ilmu/fenomena Ghaib yg bisa dibuktikan secara ilmiah (Dunia) tetapi ada banyak yg blm bisa di ilmiahkan. Di sisni saya tidak akan memperdebatkan secara ilmiahnya......semua saya serahkan kepada kawan2 yang membaca.
Saya pernah menjawab pertanyaan2 seputar Jin di posting tetangga, diantaranya yaitu :

1. Apakah sama seperti dunia manusia ?
    - Ada yang sama tetapi ada yang beda, mereka memiliki komunitas seperti Manusia. Justru Dunia sebagian terefleksi dari     dunia mereka, contoh : masih suka bergolong2an, setiap golongan menganggap paling benar, itu contoh secara komunitas di alam Jin/Setan, (Setan dan Jin adalah satu alam, tetapi mereka punya komunitas sendiri2)

2. Apakah ada pegunungan/hutan/rumah/sekolah/dll seperti di dunia manusia ?
    - Yang tidak ada adalah sekolah, Kendaraan berMotor, barang2 elektronik, tetapi kalau Pedati/Gerobak/Kereta beserta Kuda, sapi atau kerbau ada.

3. Karena yg saya tau jin suka meminjam barang manusia, apakah barang2 itu dibawa ke dunianya ?
    - Bisa jadi begitu, jangankan barang2, "manusia-pun" bisa dibawa ke alamnya. Tetapi waktunya sangat terbatas, tergantung sejauhmana kesediaan orang itu dalam berhubungan dengan Jin, semakin dekat bahkan sampai bisa "menyatu" maka kolaborasi keduanya bisa semakin "sempurna". (tetapi perbuatan itu tidak bagus dan tidak dibenarkan Allah/Tuhan)

4. Jin itu makan apa ?
    - Sebenarnya secara fitrahnya mereka seperti Malaikat yaitu tdk makan tidak apa2. Tetapi karena Nafsu Angkara yang meledak2 dalam dirinya, dan merekapun tidak bisa mengendalikan maka ketika Mereka mengintervensi Dunia, Nafsu Angkara-nyapun lambat laun tergoda keindahan Dunia, sehingga merekapun seakan terbius kenikmatan2 di Dunia. Kemudian mulai mencicipi dan  pada akhirnya menjadi ketergantungan. Contoh : Bermacam2 bunga2an, wangi2an, sesaji, dan beberapa produk2 Bumi diantaranya : tempe busuk, telor ayam kampung yg baru ditelorkan, telor ayam kampung busuk, telor Angsa, dsb. (makanan2 Jin di atas juga sekaligus mengisyaratkan bidang dan kekuatan  mereka masing2. Cara makannya-pun tidak seperti manusia, karena Setan/Jin tidak memiliki alat pencernaan, jadi cara makannya adalah dengan melalui hirupan/menghirup. Nah kalo ada yang menggunakan sesaji dengan kemenyan itulah mereka menghirup untuk kekuatan mereka.

5. Apakah wujudnya seram semua tau ada yg cantik atau sebetulnya dia tak punya wujud alias hanya menggunakan teknik kamuflase saja ?
   - Jin itu berwujud, tetapi bermacam2 dan tidak ada yang baik, seperti sifat2 mereka pada umumnya. Kalaupun dia menampakkan wujud cantik atau ganteng itu adalah KAMUFLASE. Diantara wujud Jin yang aku temui adalah : Kyai Petruk penguasa Gunung Merapi, Kyai Semar Guru dari Ratu Kidul, keduanya berujud spt manusia dengan tinggi di alamnya kira-kira 2 kali tinggi pohon kelapa. Gajah Teleng adalah penjaga Waduk Gajah Mungkur di Solo, dia termasuk golongan Jin air. Ada juga yang berujud aslinya Ular, semakin tinggi ilmu Jin itu ukuran Ular juga semakin besar disertai dengan Mahkota, taring dan sinar merah di matanya.  Sudah ribuan JIN yg pernah bertemu denganku sejak 16 th yg lalu sampai sekarang. Salam Damai.
sumpah, mistik bgt si ndoro mas ini... Jahat2 ga jin nya? Kenalin 1 dnk.wkakaka.
"The pen is mightier than the sword"

Ndoro Mas

Halah...emang begitu kok Biobio...., aku bercerita tentang pengalamanku aja, soalnya kalau menurut cerita ini itu atau dari buku malah nggak berkesan, yah aku cerita apa adanya aja...
Emang aku juga belajar seperti hal2 demikian sudah cukup lama.....ada 16 tahunan. Aku punya koleksi nama2 Jin dari berbagai bidang selama aku belajar kira2 ada 1300 an yang pernah aku temui. Salam Damai. ;D


dhiya

Kutip dari: Ndoro Mas pada Januari 07, 2009, 02:46:13 PM
Ikutan berbagi cerita dan pengalaman di sini ya,
Dimensi Dunia Nyata dan Dunia Ghaib adalah dua dimensi yg ada persamaan tetapi juga ada perbedaannya, ada ilmu/fenomena Ghaib yg bisa dibuktikan secara ilmiah (Dunia) tetapi ada banyak yg blm bisa di ilmiahkan. Di sisni saya tidak akan memperdebatkan secara ilmiahnya......semua saya serahkan kepada kawan2 yang membaca.
Saya pernah menjawab pertanyaan2 seputar Jin di posting tetangga, diantaranya yaitu :

1. Apakah sama seperti dunia manusia ?
    - Ada yang sama tetapi ada yang beda, mereka memiliki komunitas seperti Manusia. Justru Dunia sebagian terefleksi dari     dunia mereka, contoh : masih suka bergolong2an, setiap golongan menganggap paling benar, itu contoh secara komunitas di alam Jin/Setan, (Setan dan Jin adalah satu alam, tetapi mereka punya komunitas sendiri2)

2. Apakah ada pegunungan/hutan/rumah/sekolah/dll seperti di dunia manusia ?
    - Yang tidak ada adalah sekolah, Kendaraan berMotor, barang2 elektronik, tetapi kalau Pedati/Gerobak/Kereta beserta Kuda, sapi atau kerbau ada.

3. Karena yg saya tau jin suka meminjam barang manusia, apakah barang2 itu dibawa ke dunianya ?
    - Bisa jadi begitu, jangankan barang2, "manusia-pun" bisa dibawa ke alamnya. Tetapi waktunya sangat terbatas, tergantung sejauhmana kesediaan orang itu dalam berhubungan dengan Jin, semakin dekat bahkan sampai bisa "menyatu" maka kolaborasi keduanya bisa semakin "sempurna". (tetapi perbuatan itu tidak bagus dan tidak dibenarkan Allah/Tuhan)

4. Jin itu makan apa ?
    - Sebenarnya secara fitrahnya mereka seperti Malaikat yaitu tdk makan tidak apa2. Tetapi karena Nafsu Angkara yang meledak2 dalam dirinya, dan merekapun tidak bisa mengendalikan maka ketika Mereka mengintervensi Dunia, Nafsu Angkara-nyapun lambat laun tergoda keindahan Dunia, sehingga merekapun seakan terbius kenikmatan2 di Dunia. Kemudian mulai mencicipi dan  pada akhirnya menjadi ketergantungan. Contoh : Bermacam2 bunga2an, wangi2an, sesaji, dan beberapa produk2 Bumi diantaranya : tempe busuk, telor ayam kampung yg baru ditelorkan, telor ayam kampung busuk, telor Angsa, dsb. (makanan2 Jin di atas juga sekaligus mengisyaratkan bidang dan kekuatan  mereka masing2. Cara makannya-pun tidak seperti manusia, karena Setan/Jin tidak memiliki alat pencernaan, jadi cara makannya adalah dengan melalui hirupan/menghirup. Nah kalo ada yang menggunakan sesaji dengan kemenyan itulah mereka menghirup untuk kekuatan mereka.

5. Apakah wujudnya seram semua tau ada yg cantik atau sebetulnya dia tak punya wujud alias hanya menggunakan teknik kamuflase saja ?
   - Jin itu berwujud, tetapi bermacam2 dan tidak ada yang baik, seperti sifat2 mereka pada umumnya. Kalaupun dia menampakkan wujud cantik atau ganteng itu adalah KAMUFLASE. Diantara wujud Jin yang aku temui adalah : Kyai Petruk penguasa Gunung Merapi, Kyai Semar Guru dari Ratu Kidul, keduanya berujud spt manusia dengan tinggi di alamnya kira-kira 2 kali tinggi pohon kelapa. Gajah Teleng adalah penjaga Waduk Gajah Mungkur di Solo, dia termasuk golongan Jin air. Ada juga yang berujud aslinya Ular, semakin tinggi ilmu Jin itu ukuran Ular juga semakin besar disertai dengan Mahkota, taring dan sinar merah di matanya.  Sudah ribuan JIN yg pernah bertemu denganku sejak 16 th yg lalu sampai sekarang. Salam Damai.


waah kyaknya tau byk nii...

tpi ikutan bgung dee..
koq jin punya alam..
bukannya mereka tgl di bumi sperti kita...
canggih juga dunk klo mereka iktan punya peradaban..
bngung nii... ??? ???

biobio

Kutip dari: Ndoro Mas pada Januari 08, 2009, 11:34:11 AM
Halah...emang begitu kok Biobio...., aku bercerita tentang pengalamanku aja, soalnya kalau menurut cerita ini itu atau dari buku malah nggak berkesan, yah aku cerita apa adanya aja...
Emang aku juga belajar seperti hal2 demikian sudah cukup lama.....ada 16 tahunan. Aku punya koleksi nama2 Jin dari berbagai bidang selama aku belajar kira2 ada 1300 an yang pernah aku temui. Salam Damai. ;D


Lowh.... jangan marah donk... kan saya cuma pengen tahu,..
"The pen is mightier than the sword"

Ndoro Mas

Kutip dari: dhiya pada Januari 08, 2009, 11:43:32 AM

waah kyaknya tau byk nii...

tpi ikutan bgung dee..
koq jin punya alam..
bukannya mereka tgl di bumi sperti kita...
canggih juga dunk klo mereka iktan punya peradaban..
bngung nii... ??? ???

Itulah kesalahan Setan/Jin, sebenarnya pasca kejadian di Surga dulu kala (sayang dulu kita kagak inget..he...he..), saat Setan diperintahkan oleh Allah/Tuhan untuk sujud pada Manusia, dia (Setan) melakukan pembangkangan yang berakibat dikeluarkannya Mereka dari Surga dan diberi tempat sendiri, yaitu Alam dia yg sesungguhnya. Namun sebelum Setan, Manusia dan Malaikat diciptakan, Jagad Alam Raya ini sudah ada terlebih dulu, termasuk Bumi.

Nah, jadi sebenarnya Setan/Jin itu sudah telah diberi tempat sendiri oleh Allah/Tuhan, namun bukan Setan/Jin kalau selalu mengikuti aturan (makanya sifat /sikap tidak mentaati aturan itu merupakan hasil adopsi dari Setan/Jin), sehingga meski telah diberi tempat sendiri sifat "Dendam-nya" yg pernah diikrarkan dulu "akan menggoda anak Adam sampai Kiamat tiba" tetap dijalankan.

Itulah cerita yg sebenarnya, jadi kalo ada penghuni Pohon besar yang angker, tempat Keramat......semua itu tipu daya dan peng-klaiman Setan saja.

Eit...aku kagak marah lho, lawong aku nulisnya aja sambil nyantai kok......, tenag aja. Tetp salam damai ya... ;D

utusan langit

Kutip dari: Ndoro Mas pada Januari 09, 2009, 03:04:53 PM
Itulah kesalahan Setan/Jin, sebenarnya pasca kejadian di Surga dulu kala (sayang dulu kita kagak inget..he...he..), saat Setan diperintahkan oleh Allah/Tuhan untuk sujud pada Manusia, dia (Setan) melakukan pembangkangan yang berakibat dikeluarkannya Mereka dari Surga dan diberi tempat sendiri, yaitu Alam dia yg sesungguhnya. Namun sebelum Setan, Manusia dan Malaikat diciptakan, Jagad Alam Raya ini sudah ada terlebih dulu, termasuk Bumi.

Nah, jadi sebenarnya Setan/Jin itu sudah telah diberi tempat sendiri oleh Allah/Tuhan, namun bukan Setan/Jin kalau selalu mengikuti aturan (makanya sifat /sikap tidak mentaati aturan itu merupakan hasil adopsi dari Setan/Jin), sehingga meski telah diberi tempat sendiri sifat "Dendam-nya" yg pernah diikrarkan dulu "akan menggoda anak Adam sampai Kiamat tiba" tetap dijalankan.

Itulah cerita yg sebenarnya, jadi kalo ada penghuni Pohon besar yang angker, tempat Keramat......semua itu tipu daya dan peng-klaiman Setan saja.

Eit...aku kagak marah lho, lawong aku nulisnya aja sambil nyantai kok......, tenag aja. Tetp salam damai ya... ;D

waduh mas ndoro, aku kok punya pendapat lain,...
jadi jin sama setan tu berbeda,.. meskipun sama-sama diciptakan dari api,..
saya tahu ada jin Islam, jin Kafir,. ada di Al-Quran "Tidak Aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah" (QS. Adz Dzariyat (51): 56

jadi jin dan manusia tu berbeda (menurutku lho, hehehee), lha yang dipohon besar tu Jin,.. Jin memang bisa masuk Alam manusia, tapi setan tidak,.. menurutku, setan tu tempatnya di hati masing-masing indifidu,... jin bisa menjelma menjadi apapun (tergantung seberapa besar ilmunya),.. monggo comentnya

Ndoro Mas

Kutip dari: utusan langit pada Januari 09, 2009, 06:38:52 PM
waduh mas ndoro, aku kok punya pendapat lain,...
jadi jin sama setan tu berbeda,.. meskipun sama-sama diciptakan dari api,..
saya tahu ada jin Islam, jin Kafir,. ada di Al-Quran "Tidak Aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah" (QS. Adz Dzariyat (51): 56

jadi jin dan manusia tu berbeda (menurutku lho, hehehee), lha yang dipohon besar tu Jin,.. Jin memang bisa masuk Alam manusia, tapi setan tidak,.. menurutku, setan tu tempatnya di hati masing-masing indifidu,... jin bisa menjelma menjadi apapun (tergantung seberapa besar ilmunya),.. monggo comentnya


Benar 100% kalau Jin dan Setan itu berbeda. Jin murni mempunyai sifat Api, tetapi kalau JIN itu memiliki sifat 50% setan dan 50% sifat Manusia. Silahkan monggo saja mo beranggapan ada Jin muslim atau Jin kafir, tetapi sebagai informasi saja bahwa katakanlah ada Jin Muslim, karena melihat dari sifatnya yang 50% setan dan 50% sifat manusia, nah berarti bahwa yang dikatakan Muslim adalah sifat Manusianya, nah tetapi apakah kita mampu dan Jin juga mau meninggalkan sifat yang 50% setan-nya ? Nah itulah sebenarnya problem dari Jin itu sendiri.

Manusia saja yang tidak dibekali dengan sifat2 Setan apalagi Jin....., coba baca posting saya yg laen.

Kemudian pertanyaan saya, sudahkah anda bertemu dan mengerti karakter Setan ataupun Jin ? Kalau saya sudah. Salam Damai.  ;)

utusan langit

 ;D ;D ;D ;D saya belum pernah sich,.. yach moga moga nggak pernah,..
tapi saya mempelajari sedikit tentang jin,..
katanya jin itu ada macam-macam salah satunya jin khodim, yaitu jin yang menemani manusia waktu hidupnya,. jadi pas lahir selain malaikat pencatat amal manusia juga di bekali 1 jin dan 10 malaikat,...
temenku banyak yang mempelajati TI(tenaga inti) dan sejenisnya,.. ya bukan saya yang bilang, tapi mereka bilang bahwa disetiap masjid, selalu ada jin muslim yang beribadah, dan hal itu yang menyebabkan masjid selalu terasa sejuk,..

lagi, eh pernah denger ada jin IPritnya Nabi Sulaiman, itu apakah jin Iprit tidak baik? yang digunakan untuk memindahkan kerajaannya ratu Bulqis?

wah jadi makin menarik ni,.. ;D ;D ;D :D :D

eh mas ndoro, pengen tahu nich, di Al-Quran kan disebutkan bahwa Jin n Manusia diciptakn untuk beribadah, tapi? gimana?

terus kata kiyaiku, gini, Jin yang baik tidak akan dengan sengaja menampakkan dirinya di Alam manusia,..

hmmf bingung de ??? ??? ???

Ndoro Mas

Kutip dari: utusan langit pada Januari 09, 2009, 08:30:36 PM
;D ;D ;D ;D saya belum pernah sich,.. yach moga moga nggak pernah,..
tapi saya mempelajari sedikit tentang jin,..
katanya jin itu ada macam-macam salah satunya jin khodim, yaitu jin yang menemani manusia waktu hidupnya,. jadi pas lahir selain malaikat pencatat amal manusia juga di bekali 1 jin dan 10 malaikat,...
temenku banyak yang mempelajati TI(tenaga inti) dan sejenisnya,.. ya bukan saya yang bilang, tapi mereka bilang bahwa disetiap masjid, selalu ada jin muslim yang beribadah, dan hal itu yang menyebabkan masjid selalu terasa sejuk,..

lagi, eh pernah denger ada jin IPritnya Nabi Sulaiman, itu apakah jin Iprit tidak baik? yang digunakan untuk memindahkan kerajaannya ratu Bulqis?

wah jadi makin menarik ni,.. ;D ;D ;D :D :D

eh mas ndoro, pengen tahu nich, di Al-Quran kan disebutkan bahwa Jin n Manusia diciptakn untuk beribadah, tapi? gimana?

terus kata kiyaiku, gini, Jin yang baik tidak akan dengan sengaja menampakkan dirinya di Alam manusia,..

hmmf bingung de ??? ??? ???

Yang anda ceritakan adalah merupakan hasil dari "tutur tinular" artinya cerita dan cerita, katanya dan katanya........dari orang satu ke orang yang lainnya, inilah yang menjadikan kita hanya sebagai orang yang mewarisi ilmu yg kita sendiri tidak tau kebenarannya,dan tidak pernah berusaha membuktikannya, tetapi celakanya justru kita juga turut andil menyebarkan berita yg belum tentu benar ini pada orang lain, ini yg sebenarnya akan kita pertanggung jawabkan juga di akherat kelak.

Kalau menurutku yang mengatakan manusia dibekali 1 Jin dalam kelahirannya saya anjurkan perlu belajar lagi tentang proses penciptaan Manusia....he..he.., mengapa demikian ?, karena tidak di agama manapun mengajarkan utk berkolaborasi dengan Setan, berujud apa saja dan mengaku apa saja. Jin adalah sebuah proses evolusi dari setan, oleh karena itu walaupun Jin bisa berbuat baik, beribadah seperti layaknya Manusia Muslim tetapi dia juga masih punya problem yaitu menghilangkan sifat setan-nya. Namun pertanyaannya apa Jin mampu dan mau meninggalkan sifat Setannya ? Belum tentu dan memang tidak ada yang mau dan mampu.

Anda adalah Manusia, pasti anda juga punya Nafsu kan ? itulah fitrahnya Manusia, tetapi bila Nafsu itu berubah menjadi Nafsu Angkara (contoh Nafsu Angkara : Iri, Dengki, Dendam, Egoisme pengen menang sendiri meski salah, mudah tersinggung, dsb) ini yang bukan fitrah manusia yang sebenarnya, karena sifat Nafsu Angkara ini sejatinya milik Setan. Nah pertanyaannya lagi, bisakah anda menghilangkan sifat2 Nafsu Angkara tadi ? saya yakin 99,999999999......manusia tidak akan mau meninggalkan karena dianggap sifat2 tadi adalah Manusiawi (ini kekeliruan besar, karena sifat2 itu adalah Setan-i).

Oleh karena itu, manusia saja yang tidak dibekali sifat2 setan masing saja menganggap sifat setan adalah miliknya, apalagi Jin yang senyata2nya memiliki 50% sifat manusia, dan 50% sifat setan. Kalau anda sudah bisa mengenal betul Psikologi Jin maka anda akan bisa menilai siapa Jin itu sebenarnya, dari mulai tingkat Jin yang arogan, Jin yg mendekati manusia dengan maksud mencelakai, sampai Jin yang berani mengaku Allah/Tuhan........, makanya "Seburuk2nya manusia adalah sebaik2nya Jin", kalau begitu Logikanya mengapa kita tidak "bersahabat" dengan Manusia saja.

Jin Iprit atau Jin Kuprit atau apalah....kalau bagi saya banyak cerita2 tentang Nabi Sulaiman yang beredar ada yag benar tetapi ada yang juga masih perlu diuji kebenarannya, bukan menyangsikan tentang Nabi Sulaimannya, tetapi siapa yg bercerita ? apakah seperti orang2 yg mendengarkan cerita kemudian diceritakan ke orang lain, kemungkinan juga ada bumbu2nya yg biar seraaaaammmm...begitu ?

Berinteraksi dengan Jin itu sangat Riskan, artinya bila kita masih punya egoisme dan Nafsu Angkara, kita tidak akan bisa mengendalikannya justru berbalik Jin yg akan mengendalikan kita (ini yg dilarang oleh Allah/Tuhan). Maka dari itu Nabi Sulaiman sendiri pernah berdoa kepada Allah/Tuhan, "ya Allah sepininggalanku nanti jangan sampai ada orang yang melakukan seperti ini (interaksi dengan Jin)".

Tentang Jin yg di Masjid dan membuat sejuk (emang bawa AC..he..he..) bisa saja terjadi, cuma begini, Jin itu hanya diperintahkan untuk beribadah untuk dirinya sendiri, tetapi yg jadi pertanyaannya Dia sendiri masih perlu beribadah untuk kebutuhannya mengapa tampil seoalh2 jadi "Pahlawan" yg siap memberikan petunjuk, wejangan tentang kebenaran ? Dan Jin/Setan itu sebenarnya diperintahkan oleh Allah/Tuhan untuk Sujud (Sujud dalam arti : menghormati kodrat-Takdir Manusia) dengan cara mencontoh orang2 yang beriman, bukan mengadakan interaksi dan kolaborasi sampai pada tahap pertemanan, persahabatan ataupun "memperbudak" Manusia.

Benar kalau di dalam diri Manusia ada 10 Malaikat, saya sudah bisa bertemu dengan mereka.
Di diri manusia ada 10 Malaikat yang menyertai disetiap bidang2 nafsu.
Contoh :    3 di Sexual/Alat reproduksi
               1 di Angkara Dunia
               1 di Egoisme/Keakuan
               1 di Keinginan
               1 di Niat/nawaitu
               1 di Katresnan Jati/Cinta Kasih
               1 di Budi dan Jiwa
               1 di Kebijaksanaan.

Malaikat2 inilah yg "Mencatat" perjalanan hidup dan kehidupan kita, kita nggak akan bisa menghindar dari "catatan" nya barang sedetikpun. Arti "Mencatat" jangan dipaksakan seperti persepsi kita, sehingga Malaikat pada bawa buku kayak kita mo sekolah..he..he...., "mencatat" saya meminjam istilah "Cermin" utk bisa mewakili sebuah penggambaran,  Malaikat adalah pantulan/cermin, nah kalau kita bercermin dan kita mencoreng2 wajah kita apakah berarti Cerminnya juga ikut tercoreng ? Dan Rakib - Atit (yg disebutkan dlm Al Qur'an) adalah sedikit ilustrasi yang memang perlu diungkap mendalam dengan Daya Cipta kita.

Alhamdulillah saya sudah mengawalinya sejak sekian tahun yang lalu. Uniknya ketika kita masuk di dimensi Malaikat trus kemudian kita melihat Setan/Jin mereka tidak akan bisa melihat kehadiran kita. Sama seperti ketika Setan/Jin masuk di Dunia Manusia, manusia ada yang tidak mengetahui kehadiran Setan/Jin itu.

Oh ya....coba tanyakan ke kyai anda, sudah bisa bertemu dan mengerti Psikologi Jin belum ?, jangan tersinggung ya.....kalau didalam mencari kebenaran kita harus obyektif, jujur dan tentunya fitrah, gitu ya.. Salam Damai.  :)

utusan langit

waduh, tapi saya kan belum pernah bertemu dengan Jin/sebangsanya,...
nah kalo saya ingin tahu bagaimana? mohon bimbingannya ya,...!!! ;D ;D ;D ;D

saya memang tidak punya keinginan untuk bertemu dengan jin,..
terus bagaimana saya mempelajarinya?

hehehe,... terlihat goblok banget ya,....
maaf dech,..  ;D ;D ;D ;D

Ndoro Mas

Kutip dari: utusan langit pada Januari 10, 2009, 06:40:26 PM
waduh, tapi saya kan belum pernah bertemu dengan Jin/sebangsanya,...
nah kalo saya ingin tahu bagaimana? mohon bimbingannya ya,...!!! ;D ;D ;D ;D

saya memang tidak punya keinginan untuk bertemu dengan jin,..
terus bagaimana saya mempelajarinya?

hehehe,... terlihat goblok banget ya,....
maaf dech,..  ;D ;D ;D ;D


Saran saya tidak perlu belajar untuk bertemu dengan Setan/Jin, tetapi saya lebih menyarankan untuk belajar dan memahami sifat2 kita dulu, atau secara global bagaimana sih sebenarnya tugas dan kewajiban kita menjadi Manusia ? Hal itu akan membawa kita dalam pematangan Budi dan Jiwa kita, sehingga kita akan mampu dan bersikap lebih bijaksana dalam memandang serta memperlakukan semua isi Jagad Alam Raya ini, tak terkecuali memahami bagaimana bersikap dan memperlakukan Setan, Jin, Malaikat atau sistem Allah/Tuhan itu sendiri.

Umumnya di Masyarakat lebih menekankan pada belajar untuk bertemu dengan Setan/Jin dulu tanpa memahami fungsi Alat2 kita, sehingga kebanyakan di sana akan ditemui dampak yang tidak baik, seperti Stress, seakan dikejar2 Halusinasi, dalam istilah Psikologi (karena saya jg orang Psikologi) disebut :Delusi, Waham, sampai pada tingkat Schizofrenia/

Kalau menurut saya lebih baik kita kembali ke Fitrahnya sebagai Manusia saja apa adanya. Belajar keghaiban tidak bisa dilakukan secara On Line dan Instant seperti yang ditawarkan di beberapa media. Belajar keghaiban yg bertanggung jawab perlu tuntunan yang intensif, ketat, serta sistematis dan proporsional. Tidak asal membayar sekian terus jadi sakti...itu BOHONG BESAR..!!

Anjuran saya, kendalikan sifat Iri, dengki, dendam, emosi yg meledak2, gampang tersinggung, ingin menang sendiri meski salah, dan semua saja yang bisa mengotori batin kita. Hingga nantinya sampai pada tingkat "enyahkan" dari batin kita. Keliatannya sepele tapi itulah JIHAD yang sesungguhnya dalam mencapai Ke-Fitrahan kita sehingga jalan Contact dengan Malaikat-pun secara tidak langsung terbuka. Tanpa anda sadari (dan tidak perlu anda angan2kan) Daya Illahiyah akan turun dengan sendirinya.

Jadi bisa melihat Setan/Jin atau Malaikat bukanlah tujuan utama dalam hidup ini, pembenahan dirilah yg utama. Jadi jika pada saatnya kita bisa diijinkan Allah/Tuhan (melalui sistemNYA) bisa melihat Setan/Jin atau Malaikat itu hasil dari perjalanan Hidup yang memang telah kita lakukan dengan benar dan tepat. Selamat mendalami keilmuan saya. salam damai.  :)

superstring39

Apa sich keuntungannya mempelajari alam Jin, setan dll buat kehidupan kita sebagai manusia? terus kerugiannya apa? kalo kerugiannya lebih besar daripada untungnya buat apa belajar?