Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:14:14 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 128
Total: 128

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Science vs Pseudoscience

Dimulai oleh reborn, November 19, 2006, 12:33:49 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 2 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Siau.lung

Kenapa kaum agama samawi selalu ingin menyisipkan Tuhan dalam sains, bisakah Tuhan diletakkan hanya dalam ranahnya sendiri? Tuhan dalam agama manapun selalu dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak terjamah/tidak terlogika oleh manusia sedangkan sains HARUS  dapat dibuktikan.
pleaseee deh

Mat Dillom

Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:19:58 AM
Kenapa kaum agama samawi selalu ingin menyisipkan Tuhan dalam sains, bisakah Tuhan diletakkan hanya dalam ranahnya sendiri? Tuhan dalam agama manapun selalu dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak terjamah/tidak terlogika oleh manusia sedangkan sains HARUS  dapat dibuktikan.
pleaseee deh

Kenapa juga seorang atheis selalu menafikkan bahwa Ilmu ada karena ada yang Mengadakan. Tiada lain Dia Yang Maha Berilmu.

Siau.lung

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 03, 2010, 10:29:34 AM
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 10:19:58 AM
Kenapa kaum agama samawi selalu ingin menyisipkan Tuhan dalam sains, bisakah Tuhan diletakkan hanya dalam ranahnya sendiri? Tuhan dalam agama manapun selalu dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak terjamah/tidak terlogika oleh manusia sedangkan sains HARUS  dapat dibuktikan.
pleaseee deh

Kenapa juga seorang atheis selalu menafikkan bahwa Ilmu ada karena ada yang Mengadakan. Tiada lain Dia Yang Maha Berilmu.

Menafikkan? saya rasa tidak.

saya ambil contoh:
saya melemparkan 2 buah dadu ... maka secara matematis/Sains dapat ditebak probability hasil dari lemparan batu tersebut.
Apakah jika sains tidak memasukkan unsur Tuhan/Allah dalam probability tersebut berarti sains menafikkan Tuhan/Allah. ataukah harus ditulis bahwa probability terjadinya 2 dadu muncul 6-6 adalah 1/36 +jika Tuhan mengijinkan?

atau contoh lain:
petir disebabkan oleh perpindahan elektron yang sangat besar di awan. apakah itu juga harus dimasukkan Petir disebabkan oleh amarah Zeus/Tuhan/Allah? tidak demikian bukan?

Sains menjelaskan Fenomena alam, sampai saat ini tidak terbukti ada tangan2 gaib(Zeus) yang menyebabkan petir, sehingga wajarlah kita menafikkan bahwa petir itu ada yang mengadakan (zeus misalnya)

Mat Dillom

Sains belum sampai pada ilmu media tertinggi. Saya tanya, apa semua benda apapun bentuknya (padat, gas, cair, dan plasma) apakah perlu media?

Jawab dulu itu.

Siau.lung

@Mat Dillom: tidak ada zat/energi didunia ini yang tidak terikat dalam 3 dimensi (ruang) + 1 dimensi waktu.

Mat Dillom

#35
Kutip dari: Siau.lung pada Juli 03, 2010, 03:53:54 PM
@Mat Dillom: tidak ada zat/energi didunia ini yang tidak terikat dalam 3 dimensi (ruang) + 1 dimensi waktu.

Kecuali Dzat Yang Maha Tinggi :). Semua zat yg ada 'bermedia' kepadaNYA. Tidak ada zat yang luput dari 'Genggaman'-Nya. itulah sebabnya saya tanya tentang media pada postingan sebelumnya.

Alam semesta dan alam lain (diluar semesta) bermedia pada alam malakut. Alam malakut bermedia pada Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara ilmu pengetahuan yang ada tidak mengerti apa ada alam lain selain alam semesta. Padahal ada. Kesemua alam itu, ada dalam alam malakut, dimana kesemua alam itu memiliki hukum alam masing-masing dari yang menjaga hukum-hukum alam itu adalah malaikat. Dan malaikat hidup dalam alam malakut.

Orang yang bukan islam  sesungguhnya akan buta selamanya (tentang hal itu). Buta di dunia dan buta pula di akhirat.

Pi-One

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AM
Alam semesta dan alam lain (diluar semesta) bermedia pada alam malakut. Alam malakut bermedia pada Tuhan Yang Maha Esa.
Dan sudahkah alam ini dibuktikan? Tanpa itu, jangan berharap sains menerimanya.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AMSementara ilmu pengetahuan yang ada tidak mengerti apa ada alam lain selain alam semesta. Padahal ada. Kesemua alam itu, ada dalam alam malakut, dimana kesemua alam itu memiliki hukum alam masing-masing dari yang menjaga hukum-hukum alam itu adalah malaikat. Dan malaikat hidup dalam alam malakut.
Sejatinya sains menerima kemungkinan ada alam/dimsnesi lain selain dimensi ruang-waktu kita. Hanya karena belum bisa dibuktikan, makanya masih berupa hipotesa.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AMOrang yang bukan islam  sesungguhnya akan buta selamanya (tentang hal itu). Buta di dunia dan buta pula di akhirat.
Ceritanya nyanjung kaum sendiri sambil menjatuhkan kaum lain? :)

Mat Dillom

Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 01:28:09 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AM
Alam semesta dan alam lain (diluar semesta) bermedia pada alam malakut. Alam malakut bermedia pada Tuhan Yang Maha Esa.
Dan sudahkah alam ini dibuktikan? Tanpa itu, jangan berharap sains menerimanya.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AMSementara ilmu pengetahuan yang ada tidak mengerti apa ada alam lain selain alam semesta. Padahal ada. Kesemua alam itu, ada dalam alam malakut, dimana kesemua alam itu memiliki hukum alam masing-masing dari yang menjaga hukum-hukum alam itu adalah malaikat. Dan malaikat hidup dalam alam malakut.
Sejatinya sains menerima kemungkinan ada alam/dimsnesi lain selain dimensi ruang-waktu kita. Hanya karena belum bisa dibuktikan, makanya masih berupa hipotesa.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AMOrang yang bukan islam  sesungguhnya akan buta selamanya (tentang hal itu). Buta di dunia dan buta pula di akhirat.
Ceritanya nyanjung kaum sendiri sambil menjatuhkan kaum lain? :)

Bagi saya gak penting sains mengakui islam atau nggak.
Bukan maksud saya menjatuhkan kaum lain. Karena dikaum lain gak dikabarkan secara benar soal alam semesta, terlebih dimensi lain. Silahkan cek di semua agama, apa menjelaskan soal fenomena alam selengkap Al-Quran?.

Siau.lung

@Mat Dillom: klaim and klaim lagi...anyone can claim anything but if they cant proof it, it will means nothing.

Kecuali "X" . Semua zat yg ada 'bermedia' kepada"X". Tidak ada zat yang luput dari 'Genggaman'-"X". itulah sebabnya saya tanya tentang media pada postingan sebelumnya.

Alam semesta dan alam lain (diluar semesta) bermedia pada alam "Y". Alam "Y" bermedia pada "X".

Sementara ilmu pengetahuan yang ada tidak mengerti apa ada alam lain selain alam semesta. Padahal ada. Kesemua alam itu, ada dalam alam "Y", dimana kesemua alam itu memiliki hukum alam masing-masing dari yang menjaga hukum-hukum alam itu adalah "Z". Dan "Z" hidup dalam alam "Y".

Orang yang bukan "X'er"  sesungguhnya akan buta selamanya (tentang hal itu). Buta di bumi dan buta pula di "Y".

----
Jika saya ubah X = Zeus, Y= Olimpus, dan Z="dewa-dewa olimpus", maka makna tulisan anda tetap sama.

apakah anda percaya kepada Zeus? :D

Siau.lung

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 01:31:11 PM
Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 01:28:09 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AM
Alam semesta dan alam lain (diluar semesta) bermedia pada alam malakut. Alam malakut bermedia pada Tuhan Yang Maha Esa.
Dan sudahkah alam ini dibuktikan? Tanpa itu, jangan berharap sains menerimanya.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AMSementara ilmu pengetahuan yang ada tidak mengerti apa ada alam lain selain alam semesta. Padahal ada. Kesemua alam itu, ada dalam alam malakut, dimana kesemua alam itu memiliki hukum alam masing-masing dari yang menjaga hukum-hukum alam itu adalah malaikat. Dan malaikat hidup dalam alam malakut.
Sejatinya sains menerima kemungkinan ada alam/dimsnesi lain selain dimensi ruang-waktu kita. Hanya karena belum bisa dibuktikan, makanya masih berupa hipotesa.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 12:00:08 AMOrang yang bukan islam  sesungguhnya akan buta selamanya (tentang hal itu). Buta di dunia dan buta pula di akhirat.
Ceritanya nyanjung kaum sendiri sambil menjatuhkan kaum lain? :)

Bagi saya gak penting sains mengakui islam atau nggak.
Bukan maksud saya menjatuhkan kaum lain. Karena dikaum lain gak dikabarkan secara benar soal alam semesta, terlebih dimensi lain. Silahkan cek di semua agama, apa menjelaskan soal fenomena alam selengkap Al-Quran?.

Sudahkah anda baca semua agama didunia? saya rasa agama yang di anut  pi-one lebih menjelaskan fenomena alam lebih lengkap dari Al-Quran anda, :D

Pi-One

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 01:31:11 PM
Bagi saya gak penting sains mengakui islam atau nggak.
Bukan maksud saya menjatuhkan kaum lain. Karena dikaum lain gak dikabarkan secara benar soal alam semesta, terlebih dimensi lain. Silahkan cek di semua agama, apa menjelaskan soal fenomena alam selengkap Al-Quran?.
lengkap? Kitab suci anda bahkan lupa memuat satu ayat sederhana seperti 'bumi mengelilingi matahari' :)

Mat Dillom

Kutip dari: Pi-One pada Juli 04, 2010, 09:32:17 PM
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 04, 2010, 01:31:11 PM
Bagi saya gak penting sains mengakui islam atau nggak.
Bukan maksud saya menjatuhkan kaum lain. Karena dikaum lain gak dikabarkan secara benar soal alam semesta, terlebih dimensi lain. Silahkan cek di semua agama, apa menjelaskan soal fenomena alam selengkap Al-Quran?.
lengkap? Kitab suci anda bahkan lupa memuat satu ayat sederhana seperti 'bumi mengelilingi matahari' :)

Kalimat bahwa matahari dan bulan beredar menurut garis edarnya aja itu udah cukup mengagetkan ilmuwan kok, lha wong penyataan itu ada abad ke 6. Kecuali yang memiliki kedengkian terhadap Islam.

Belum lagi beberapa keterangan yang justru dapat terbukti di abad 20.

Buka pikiran Anda secara bijaksana, bandingkan dengan kitab lain. :). Anda bisa bijaksana kalau tidak ada rasa dengki dan iri.

Siau.lung

18 Al-Kahfi 86:

86. Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang ]berlumpur hitam , dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.

-----
mungkin bung pi-one dengki karna kenyataan matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam.

Pi-One

#43
Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 05, 2010, 01:43:31 AM
Kalimat bahwa matahari dan bulan beredar menurut garis edarnya aja itu udah cukup mengagetkan ilmuwan kok, lha wong penyataan itu ada abad ke 6. Kecuali yang memiliki kedengkian terhadap Islam.
mengagetkan? kalimat itu mirip dengan konsep geosentris. Orbit planet dan bulan sudah bukan hal baru di abad ke-6, wong konsep itu sudah ada sejak ratusan tahun sebelumnya di Yunani.

Kutip dari: Mat Dillom pada Juli 05, 2010, 01:43:31 AMBelum lagi beberapa keterangan yang justru dapat terbukti di abad 20.

Buka pikiran Anda secara bijaksana, bandingkan dengan kitab lain. :). Anda bisa bijaksana kalau tidak ada rasa dengki dan iri.
ngapain dengki? Selama sekian tahun di forum, aku sudah sering menemukan klaim ini, dan selalu saja yang disodorkan adalah kalimat bermakna luas yang fleksibel, dan bisa ditafsirkan apa saja.

mailz dont cry

ilmu pengetahuan kok si sama2in sama agama ya jelas ga ada abis nya gmn si ???
einstein aja abis bikin teori relativitas umum langsung sadar bahwa alam semesta itu ga terjadi dgn sendirinya tapi ada yg buat *yaitu tuhan (kalo gw allah)
mailz dont cry