Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 20, 2024, 05:39:53 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 188
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 183
Total: 183

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Ternyata Tak Ada Musim Panas 20.000 Tahun Lalu

Dimulai oleh nandaz, Oktober 23, 2009, 08:20:57 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

nandaz


.....Beberapa ilmuwan Austria mendapati bahwa 13.000 tahun sampai 19.000 tahun lalu tak ada musim panas "yang sesungguhnya" di Bumi.

Tatkala itu, temperatur rata-rata pada musim panas rendah dan sangat mudah bergolak.

Kerstin Huber, ilmuwan di Institute for Limnology, Austrian Academy of Sciences, menyatakan dalam laporan akademis paling akhirnya bahwa, menurut analisis sisa ganggang dan tepung sari dari endapan di Danau Lange, Carinthia, Austria, tak ada musim panas di daerah tersebut saat itu, dan rangkaian fluktuasi mencapai hampir 8 derajat celsius.

Menurut laporan tersebut, setelah berakhirnya zaman es sekitar 20.000 tahun lalu, temperatur di Bumi menjadi kian hangat. Sekitar 17.000 tahun lalu, Bumi mengalami gelombang dingin yang drastis yang berlangsung selama hampir 2.500 tahun. Sampai 14.500 tahun lalu, temperatur naik lagi.

Saat itu, di daerah Danau Lange, temperatur rata-rata air pada musim panas memiliki perubahan cepat. Pada masa suhu hangat, temperatur mencapai 18 derajat celsius, sementara pada masa dingin, temperatur hanya mencapai 10 derajat celsius. Temperatur atmosfer di wilayah tersebut juga memperlihatkan kondisi turun-naik yang sama.

Saat iklim berubah, kondisi itu akan secara langsung memengaruhi berbagai jenis tanaman yang tumbuh, seperti belukar. Sementara rumput dan ganggang dapat bertahan hidup pada kondisi temperatur rendah, sedangkan pepohonan dan tanaman lain hanya cocok buat cuaca yang lebih hangat.

Hal itu sangat mirip dengan lingkaran pohon, endapan tersebut bercampur dengan serbuk sari ganggang dan tanaman terestrial telah bertumpuk dari hari ke hari di dasar danau, yang juga menyimpan keterangan mengenai iklim.

Oleh karena itu, dengan menganalisis endapan ganggang dan serbuk sari dari bermacam zaman di dasar danau, akan dapat dipahami kondisi iklim saat itu dengan mengidentifikasi jenis tanaman di sana.

Beberapa ilmuwan Austria mengumpulkan inti endapan dari kedalaman 3,4 sampai 4,4 meter di dasar Danau Lange, yang sejalan dengan usia 19.000 sampai 13.000 tahun lalu. Dengan menganalisis jenis ganggang dan serbuk sari pada inti endapan, mereka menyimpulkan bahwa temperatur planet ini saat itu rendah dan mudah berubah.

Dengan laporan itu, Hubert menempati posisi pertama dalam kompetisi "ilmuwan menulis siaran pers 2009", yang diselenggarakan oleh perhimpunan "rekayasa dialog-genetika" melalui kerja sama dengan Austrian Press Agency (APA).
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

Nabih

Mungkin ga srekan taun lagi bumi ga punya musim dingin?

Monox D. I-Fly

Kutip dari: Nabih pada Oktober 30, 2009, 09:15:07 PM
Mungkin ga srekan taun lagi bumi ga punya musim dingin?

Well, di tempat saya dulu (Lartasura, dekat Solo) waktu tahun 2012 kemarau sepanjang tahun kecuali di bulan puasa, terus tahun 2013 hujan sepanjang tahun kecuali di bulan puasa.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.