mengapa dalam penulisan nama pengarang di daftar pustaka harus dibalik?
contoh : Rista Delina => Delina, Rista ....
dan mengapa juga banyak selingan koma dalam 1 kalimat?

Penulisan nama pengarang yang dibalik karena mengikuti kebiasaan di barat, yang menggunakan nama belakang (nama marga/keluarga) untuk mengidentifikasi seseorang secara formal. Bahkan tidak jarang nama depannya diabaikan, atau cuma berupa inisial/singkatan.

Contoh, kita mengenal Newton dan Einstein sebagai fisikawan terkemuka pada zamannya. Orang-orang menyebut mereka dengan nama belakangnya.

Di Indonesia sendiri, nama belakang belum tentu merupakan nama keluarga/marganya, namun kebiasaan di atas masih tetap dilanjutkan, mungkin biar seragam dengan pustaka di luar negeri.

koma dalam daftar pustaka untuk memisahkan satu informasi dari yang lainnya, antara lain pengarang, judul, penerbit, tempat/kota penerbitan, tahun terbit.

oh jadi begit. kadang2 dibalik namanya seperti tayangan kartun Jepang ya. apa sama-sama ngikutin kebiasaan barat?

Kalau penulisan nama asli orang Jepang dan China, yang ditulis di depan justru nama keluarga/marganya.
Namun kadang-kadang juga ditulis seperti nama barat (dengan nama keluarga di belakang), terutama untuk masalah yang kurang formal, misalnya penyebutan nama artis di film, video clip, komik, iklan, dsb. Mungkin tujuannya agar lebih "go international".
Namun hal ini sering membingungkan orang-orang yang belum terbiasa.

Terus kalau nama penulis dari Jepang atau China ada di daftar pustaka, yang ditulis duluan itu nama marganya atau nama belakangnya?