Forum Sains Indonesia

Ilmu Sosial => Sastra dan Budaya => Topik dimulai oleh: m-Engineer pada November 04, 2011, 03:01:34 PM

Judul: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: m-Engineer pada November 04, 2011, 03:01:34 PM
 :) :) :)
Jam karet, demikianlah sebuah ungkapan yang menggambarkan suatu keadaan molornya sebuah agenda atau jadwal dari yang sudah dijadwalkan semestinya. Fenomena ini biasanya terjadi pada acara-acara, kegiatan-kegiatan tertentu, dan rapat/sidang sekalipun. Terlepas dari segi positif dan negatifnya, ternyata budaya molor alias jam karet merupakan suatu hal yang spesial bagi bangsa Indonesia, mengingat budaya seperti ini jarang ditemukan pada bangsa lain.

Sebagaimana kebudayaan jam karet telah menjadi kebiasaan sejak lama hingga di berbagai belahan indonesia, maka merupakan hal yang wajar jika hal ini patut dijadikan budaya bahkan sebagai budaya asli indonesia. Sebuah budaya asli bangsa memang sebaiknya dilestarikan. Karena di samping segi negatif yang sudah diketahui bersama, budaya molor ini juga memiliki beberapa sisi positif. Diantaranya adalah:
1. memberikan ruang kosong bagi waktu untuk beristirahat, sehingga dalam pelaksanaan suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan rilek dan dinikmati.
2. dapat mengantisipasi kejadian tak diinginkan yang tidak terduga, sehingga dampak dari keterlambatan karena kejadian tersebut tidak mengakibatkan dampak yang cukup besar.
3. memberikan waktu lebih bagi pihak panitia dan penyelenggara untuk melakukan persiapan. Sedang acara yang telah disiapkan dengan baik dan tidak tergesa-gesa akan memberikan efek pada pelaksanaan yang lebih baik.

Judul: Re: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: syx pada November 04, 2011, 05:24:13 PM
paling sebal dng jam karet. kita datang on-time ternyata ruang masih kosong, musti nunggu sekian waktu. padahal waktu tersebut masih bisa kita gunakan dengan lebih produktif.
Judul: Re: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada November 04, 2011, 05:38:23 PM
Kutip dari: m-Engineer pada November 04, 2011, 03:01:34 PM
:) :) :)
Jam karet, demikianlah sebuah ungkapan yang menggambarkan suatu keadaan molornya sebuah agenda atau jadwal dari yang sudah dijadwalkan semestinya. Fenomena ini biasanya terjadi pada acara-acara, kegiatan-kegiatan tertentu, dan rapat/sidang sekalipun. Terlepas dari segi positif dan negatifnya, ternyata budaya molor alias jam karet merupakan suatu hal yang spesial bagi bangsa Indonesia, mengingat budaya seperti ini jarang ditemukan pada bangsa lain.

Sebagaimana kebudayaan jam karet telah menjadi kebiasaan sejak lama hingga di berbagai belahan indonesia, maka merupakan hal yang wajar jika hal ini patut dijadikan budaya bahkan sebagai budaya asli indonesia. Sebuah budaya asli bangsa memang sebaiknya dilestarikan. Karena di samping segi negatif yang sudah diketahui bersama, budaya molor ini juga memiliki beberapa sisi positif. Diantaranya adalah:
1. memberikan ruang kosong bagi waktu untuk beristirahat, sehingga dalam pelaksanaan suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan rilek dan dinikmati.
2. dapat mengantisipasi kejadian tak diinginkan yang tidak terduga, sehingga dampak dari keterlambatan karena kejadian tersebut tidak mengakibatkan dampak yang cukup besar.
3. memberikan waktu lebih bagi pihak panitia dan penyelenggara untuk melakukan persiapan. Sedang acara yang telah disiapkan dengan baik dan tidak tergesa-gesa akan memberikan efek pada pelaksanaan yang lebih baik.



Serius? Atau satire?  :-\
Judul: Re: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: syx pada November 04, 2011, 05:43:58 PM
... ntah, tidak jelas. sepertinya tidak ada penumpang yang senang pesawatnya delayed. kecuali kalau penumpangnya telat sampai bandara, pasti lega banget kalau mendengar pesawatnya belum berangkat.
Judul: Re: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada November 04, 2011, 06:52:59 PM
jam karet? artinya itu keterlambatan ya ??? CMIIW
saya rasa ga semua orang bisa menerima jam karet. apalagi dilestarikan, ga semua setuju lho.
Judul: Re: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: m-Engineer pada November 07, 2011, 05:23:09 PM
Kutipjam karet? artinya itu keterlambatan ya huh CMIIW
saya rasa ga semua orang bisa menerima jam karet. apalagi dilestarikan, ga semua setuju lho.

Saya aja juga enggak setuju lho, mungkin sisi positifnya ada tapi sisi negatifnya buanyak n bikin SEBEL juga.
hanya saja KADANG-KADANG itu sangat berguna disaat kita tanpa sengaja TERLAMBAT dalam sebuah acara, jadwal bus, kereta, pesawat, dsb.  ;D ;D
Judul: Re: Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada November 07, 2011, 07:24:18 PM
tapi saya rasa sisi positifnya hanya dirasakan oleh yang mengalami jam karet tersebut. dan diluar itu mengalami sisi negatifnya.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Adelia.rike351 pada Maret 27, 2012, 04:52:36 PM
Kutip dari: exile_rstd pada November 07, 2011, 07:24:18 PM
tapi saya rasa sisi positifnya hanya dirasakan oleh yang mengalami jam karet tersebut. dan diluar itu mengalami sisi negatifnya.

bener juga. lagipula kalau ini dilestarikan, menjadikan bangsa ini JAUH dari kedisiplinan waktu
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Alan adhityo pada Maret 27, 2012, 07:19:54 PM
saya tidak setuju, karena kebiasaan ngaret baik dari acara maupun peserta dapat merugikan sebagian pihak. pengalaman saya, pernah ingin menghadiri suatu acara rapat yang diagendakan hanya 60 menit, saya datang 10 menit sebelum acara dimulai, ternyata dari total 40 orang peserta yang baru datang ontime tidak lebih dari setengahnya. baru sekitar 30menit berlalu dari agenda yang telah ditetapkan, mulailah acara (menunggu peserta). yang saya dapatkan, ketika telah diagendakan 60 menit itu, waktu acara hanya tinggal 30 menit sehingga tidak efektif jika dilangsungkan tepat 30 menit, apabila dibuat 60 menit orang yang bersangkutan apabila ada acara diluar jam itu akan merasa dirugikan atau perlu mengorbankan salah satu kegiatan (padahal sebelumnya telah diagendakan dengan matang).

menurut saya, intinya ini hal yang menyebalkan dan tidak menghargai satu sama lain, :)
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada Maret 29, 2012, 04:49:12 PM
iyap, dan semua tidak menyukai orang yang tidak bisa menghargai kedisplinan akan waktu.

apalagi jika orang yang ngaret itu dengan 'enaknya' bilang minta maaf diselingi candaan.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: topazo pada April 11, 2012, 06:05:05 AM
Mungkin ada hubungannya juga dengan budaya "maklum" yang dipunyai oleh sebagian Manusia Indonesia... Di sisi pelaku, jam karet merupakan sesuatu yang biasa, namun ternyata sang penderita jam karet juga kadang maklum dan terbiasa... Kalau menurut saya budaya yang tidak baik ya harus dihilangkan dan juga harus dari 2 sisi...

Kalau kita benci jam karet, kita juga harus benci budaya maklum jam karet...
Kalau ada janji, orangnya belum datang, ditinggal aja, toh kita juga masih ada agenda lain... Hayoo, berani nggak... Soalnya budaya "main tinggal" ini udah ada di luar negeri lo, terutama yang budaya waktunya sangat disiplin seperti Jepang...
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada April 11, 2012, 07:32:11 AM
Kutip dari: topazo pada April 11, 2012, 06:05:05 AM
..Kalau kita benci jam karet, kita juga harus benci budaya maklum jam karet...
Kalau ada janji, orangnya belum datang, ditinggal aja, toh kita juga masih ada agenda lain... Hayoo, berani nggak... Soalnya budaya "main tinggal" ini udah ada di luar negeri lo, terutama yang budaya waktunya sangat disiplin seperti Jepang...
hmm.. kadang saya terpikir untuk 'main tinggal' tapi saya memikirkan konsekuensinya..
untuk si pelaku yang sudah datang tapi langsung ditinggal sepertinya tidak etis juga, apalagi kalau ngaret-nya karena macet. (masih bisa dimaafkanlah) tapi kalau karena kesiangan tak maafin :P
kalau ditinggal begitu saja 'kan tidak menghargai..

#kecualiyangseringngaret,tinggalinaja :P
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada April 11, 2012, 12:00:51 PM
Kutip dari: topazo pada April 11, 2012, 06:05:05 AM
Kalau kita benci jam karet, kita juga harus benci budaya maklum jam karet...
Kalau ada janji, orangnya belum datang, ditinggal aja, toh kita juga masih ada agenda lain... Hayoo, berani nggak... Soalnya budaya "main tinggal" ini udah ada di luar negeri lo, terutama yang budaya waktunya sangat disiplin seperti Jepang...

Denger2 di Canada malah ada budaya "harus tepat waktu", jadi nggak boleh terlambat ATAUPUN datang lebih awal. Sepertinya susah diterapkan di negeri kita ini.  :angel:
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: topazo pada April 11, 2012, 12:41:36 PM
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 11, 2012, 12:00:51 PM
Denger2 di Canada malah ada budaya "harus tepat waktu", jadi nggak boleh terlambat ATAUPUN datang lebih awal. Sepertinya susah diterapkan di negeri kita ini.  :angel:
Kalau saya kadang2 ikut "budaya tepat waktu" ini... Kalau ada janji di sebuah tempat dan pas hampir sampai di tempat itu ternyata saya datang kecepetan, saya jalan2 dulu di sekitar situ... Pas teng, baru menuju tempat... Logikanya, kalau saya datang kecepetan, orang2 juga kemungkinan belum datang, ngapain juga bengong sendiri lama2, mending cari kegiatan selingan di sekitar situ...
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada April 11, 2012, 02:15:00 PM
paling ngeselin tu klo murid terlambat kena sanksi tapi giliran guru terlambat malah nga kena sanksi... masih mending klo cuma sekali2 aja terlambat itu pun nggak lama banget tapi kalo dah berkali-kali dan lumayan lama telatnya, ya seharusnya guru juga kena sanksi donk. mang siapa yg membayar dan siapa yang dibayar ?
murid terlambat sekali aja langsung kena sanksi
tapi guru terlambat berkali-kali masak nggak pernah kena sanksi..?
ingin murid disiplin? berikan dulu contoh yang baik!
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada April 11, 2012, 03:30:58 PM
Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada April 11, 2012, 02:15:00 PM
paling ngeselin tu klo murid terlambat kena sanksi tapi giliran guru terlambat malah nga kena sanksi... masih mending klo cuma sekali2 aja terlambat itu pun nggak lama banget tapi kalo dah berkali-kali dan lumayan lama telatnya, ya seharusnya guru juga kena sanksi donk. mang siapa yg membayar dan siapa yang dibayar ?
murid terlambat sekali aja langsung kena sanksi
tapi guru terlambat berkali-kali masak nggak pernah kena sanksi..?
ingin murid disiplin? berikan dulu contoh yang baik!

guru itu lebih berkewajiban datang ke sekolah dan tepat waktu ketimbang murid. soalnya mereka yang dibayar. atau SETIDAKNYA sama wajibnya. so yg terlambat itu yg kena sanksi apalagi yg dibayar karena mereka yg memegang amanah utk mendidik sesuai jadwal kerjanya.

analoginya...
saya memesan produk anda
saya membayar anda duluan
produk anda akan saya ambil pada waktunya nanti setelah selesai dibuat
dan ketika saya tidak mengambil produk anda
anda menjatuhkan sanksi pada saya
tapi ketika anda tidak memberikan produk anda ketika saya tagih
anda malah tidak kena sanksi

WHAT KIND OF LOGIC IS IT ?????

kalau anda orang berpendidikan, dan anda dipercaya untuk mendidik orang
atas alasan itulah anda dibayar, so jalankan kewajiban anda
berikan contoh yang baik kepada orang yang anda didik!
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada April 14, 2012, 12:52:29 PM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada April 11, 2012, 03:30:58 PM
guru itu lebih berkewajiban datang ke sekolah dan tepat waktu ketimbang murid. soalnya mereka yang dibayar. atau SETIDAKNYA sama wajibnya. so yg terlambat itu yg kena sanksi apalagi yg dibayar karena mereka yg memegang amanah utk mendidik sesuai jadwal kerjanya.

analoginya...
saya memesan produk anda
saya membayar anda duluan
produk anda akan saya ambil pada waktunya nanti setelah selesai dibuat
dan ketika saya tidak mengambil produk anda
anda menjatuhkan sanksi pada saya
tapi ketika anda tidak memberikan produk anda ketika saya tagih
anda malah tidak kena sanksi

WHAT KIND OF LOGIC IS IT ?????

kalau anda orang berpendidikan, dan anda dipercaya untuk mendidik orang
atas alasan itulah anda dibayar, so jalankan kewajiban anda
berikan contoh yang baik kepada orang yang anda didik!

sejak kapan sekolah menganggap kewajiban guru lebih besar (meskipun jelas2 guru yang dibayar dan telah diakui secara resmi sebagai tenaga pendidik so seharusnya memberikan contoh yang baik) ?
sekolah ngak pernah menganggap kewajiban guru lebih besar atau sama dengan murid dalam hal kedisiplinan datang tepat waktu ke sekolah... kalau iya kenapa cuma murid saja yang kena point pelanggaran ketika terlambat ?

sekolah selalu punya alasan untuk melibatkan murid dlm berbagai kegiatan tambahan seperti 'tidak terlalu mahal' atau 'bermanfaat' atau 'tidak ada salahnya'. OK but kenapa sekolah tidak punya alasan untuk menjatuhkan sanksi kepada guru yang terlambat ?
menjatuhkan sanksi pada guru yang datang terlambat itu kan 'tidak mahal sama sekali' dan 'bermanfaat' karena dapat menjadikan contoh yang baik dari pihak sekolah kepada murid dan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan pada setiap elemen yang terdapat di dalamnya. dengan demikian kan si murid akan mencontoh kedisiplinan itu ketika kerja nanti.
so apa salahnya menerapkan contoh yang baik? 'tidak ada salahnya' kan? malah bagus, murid jadi punya fear factor. guru aja tegas ditindak apalagi murid... kan begitu
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada April 14, 2012, 01:16:10 PM
Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada April 14, 2012, 12:52:29 PM
sejak kapan sekolah menganggap kewajiban guru lebih besar (meskipun jelas2 guru yang dibayar dan telah diakui secara resmi sebagai tenaga pendidik so seharusnya memberikan contoh yang baik) ?
sekolah ngak pernah menganggap kewajiban guru lebih besar atau sama dengan murid dalam hal kedisiplinan datang tepat waktu ke sekolah... kalau iya kenapa cuma murid saja yang kena point pelanggaran ketika terlambat ?

sekolah selalu punya alasan untuk melibatkan murid dlm berbagai kegiatan tambahan seperti 'tidak terlalu mahal' atau 'bermanfaat' atau 'tidak ada salahnya'. OK but kenapa sekolah tidak punya alasan untuk menjatuhkan sanksi kepada guru yang terlambat ?
menjatuhkan sanksi pada guru yang datang terlambat itu kan 'tidak mahal sama sekali' dan 'bermanfaat' karena dapat menjadikan contoh yang baik dari pihak sekolah kepada murid dan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan pada setiap elemen yang terdapat di dalamnya. dengan demikian kan si murid akan mencontoh kedisiplinan itu ketika kerja nanti.
so apa salahnya menerapkan contoh yang baik? 'tidak ada salahnya' kan? malah bagus, murid jadi punya fear factor. guru aja tegas ditindak apalagi murid... kan begitu

ya itulah... sekolah tidak pernah mentolerir apapun alasan murid terlambat. macet, hujan, banjir, mobil/motor mogok, angkutan umum penuh, dsb. hal ini bertujuan supaya murid terbiasa disiplin dan mencegah murid mencari-cari alasan terlambat. lagipula, cuma buang2 waktu dan energi aja kalau pihak sekolah melakukan investigasi alasan murid tsb.
so intinya terlambat memiliki konsekwensi kena sanksi. salah sendiri, kenapa terlambat!

lalu bagaimana dengan guru? bisakah sekolah tidak mentolerir alasan mereka terlambat ?
apa mungkin itu salah? atau mahal harganya ? atau tidak bermanfaat sama sekali ?
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada April 17, 2012, 03:46:18 PM
Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada April 14, 2012, 01:16:10 PM
ya itulah... sekolah tidak pernah mentolerir apapun alasan murid terlambat. macet, hujan, banjir, mobil/motor mogok, angkutan umum penuh, dsb. hal ini bertujuan supaya murid terbiasa disiplin dan mencegah murid mencari-cari alasan terlambat. lagipula, cuma buang2 waktu dan energi aja kalau pihak sekolah melakukan investigasi alasan murid tsb.
so intinya terlambat memiliki konsekwensi kena sanksi. salah sendiri, kenapa terlambat!

lalu bagaimana dengan guru? bisakah sekolah tidak mentolerir alasan mereka terlambat ?
apa mungkin itu salah? atau mahal harganya ? atau tidak bermanfaat sama sekali ?

Iya nih... Di kampus juga sering gitu... Katanya waktu kontrak kuliah, mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit nggak boleh masuk kelas... & di pertemuan selanjutnya mereka yg terlambat lebih 15 menit jg bener2 nggak boleh masuk... Eh, pertemuan berikutnya lg, malah dosennya sendiri yg telat nyampe' 30 menit... Fair nggak tuh?  >:(
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada April 17, 2012, 07:40:22 PM
hehe, masa-masa sekolah. memang wajarlah seperti itu.
kalau saya ga terlalu memikirkan adil atau tidaknya tentang keterlambatan antara guru dan murid.
yang penting murid belajar, guru memberi pembelajaran dan pengarahan.

dan saya sendiri sudah jg terbiasa disiplin dalam hal waktu. (masalahnya jarak antara sekolah dan rumah jauh)
tapi memang ada pengaruh dari adat istiadat ditempat saya yg terbiasa dengan sikap disiplin.

dan lagi pula, siswa/i yang sudah dewasa pasti sudah mampu membedakan mana contoh yang baik dan mana yang buruk.
contoh baik itu tidak hanya dalam satu tindakan saja.
lagipula semua siswa/i tidak terlalu dipusingkan dengan keterlambatan dan sikap adil/tidak adil. (misalnya seperti disekolah saya)

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 17, 2012, 03:46:18 PM
Iya nih... Di kampus juga sering gitu... Katanya waktu kontrak kuliah, mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit nggak boleh masuk kelas... & di pertemuan selanjutnya mereka yg terlambat lebih 15 menit jg bener2 nggak boleh masuk... Eh, pertemuan berikutnya lg, malah dosennya sendiri yg telat nyampe' 30 menit... Fair nggak tuh?  >:(
kalau cerita yang saya dengar dari guru, kalau sudah kuliah 'kan sudah beda. katanya dosen ga peduli mau mahasiswa/i ada kendala yang terpenting tugasnya terpenuhi. tapi ini 'kan baru katanya, saya belum merasakan. ::)
tiap manusia itu berbeda.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada April 18, 2012, 03:45:38 PM
Kutip dari: exile_rstd pada April 17, 2012, 07:40:22 PM
kalau cerita yang saya dengar dari guru, kalau sudah kuliah 'kan sudah beda. katanya dosen ga peduli mau mahasiswa/i ada kendala yang terpenting tugasnya terpenuhi. tapi ini 'kan baru katanya, saya belum merasakan. ::)
tiap manusia itu berbeda.

Memang benar begitu kok... (sad truth)  :-[
Masalahnya sering kali para dosen tuh selain sering telat, jam kuliahnya juga sering kosong... Bukannya aq sok rajin sih, tapi kok mereka enak banget makan gaji buta begitu, sementara para mahasiswa yang bayar justru nggak dapet apa2...  >:(
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: __________ pada April 18, 2012, 04:29:54 PM
jadinya guru kencing berlari, murid kencing berdiri ;D

anda masih mending kuliah, anda tidak ada piket maupun upacara. padahal disiplin waktu itu jauh lebih penting daripada upacara maupun piket. tapi yang diutamakan selalu saja kewajiban siswa.
disiplin waktu itu sifatnya universal, beda dengan piket maupun upacara yg sifatnya eksklusif. bahkan cleaning service aja mesti disiplin waktu. so salah satu mental yang paling mempengaruhi mental disiplin pekerja adalah disiplin waktu bukan piket maupun upacara.
namun pada praktekknya, kewajiban piket dan upacara malah ditempatkan di atas disiplin waktu... tapi hanya berlaku untuk siswa. sedangkan guru tidak dikenakan kewajiban disiplin waktu tsb, makanya tdk ada sanksi bagi guru yg terlambat.

ketika guru/dosen anda ngaret berarti anda sudah kehilangan beberapa menit berharga untuk menyerap ilmu dan bertanya tentangnya. anda sudah bayar kan, so kalau anda mengulang-ulang kembali mata kuliah anda/tidak naik kelas gara2 kurang ilmu kan yang rugi anda juga.. karena anda harus bayar lagi

dengan demikian guru bersalah pada siswa kalau dia terlambat karena guru yang dibayar
sedangkan siswa bersalah pada mereka sendiri kalau mereka yg terlambat karena siswa yang membayar

sayangnya tidak sedikit sekolah yg tdk bisa melihat hal itu. mereka telah mengajari siswa cara berpikir irasional dan tidak efisien, mereka hanya mengandalkan sikap bijaksana siswa untuk tidak meniru keterlambatan guru padahal institusi pendidikan wajib punya sistem disiplin yang terorganisir.

jadi tentu saja masalahnya bukan siswa tahu atau tidak tahu bahwa terlambat itu tidak disiplin, masalahnya adalah terlepas dari seberapa bijaksana siswa, pihak institusi jangan mengendorkan kedisiplinan sendiri lah.. karena kewajiban institusi pendidikan dlm hal kedisiplinan adalah menunjukkan mental disiplin sekaligus menularkannya pada pembelajar (tanpa perduli latar belakang pembelajar itu mau sudah disiplin dari sananya atau tidak).
tidak masalah mau anda itu jenius fisika, kimia, biologi... kan tetap aja guru2 mesti wajib menguasai ilmunya dan mengajarkannya juga pada anda. terlepas seberapa jenius/bodohnya murid.
so guru wajib menunjukkan disiplin waktunya. terlepas dari seberapa bijaksananya siswa dalam menilai. terlepas dari apakah siswa sudah disiplin atau tidak.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: topazo pada April 18, 2012, 04:54:54 PM
Mungkin harus ada redefenisi dari korupsi... Karena menurut saya, jam karet ataupun pelanggaran disiplin lainnya adalah termasuk korupsi (korupsi mestinya bukan hanya uang, tapi juga waktu, atau juga korupsi hak orang)... Dan gerakan anti korupsi, harus ikut memperhatikan dan memberantas korupsi jenis lain ini juga...
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada April 20, 2012, 10:18:20 AM
Kutip dari: topazo pada April 18, 2012, 04:54:54 PM
Mungkin harus ada redefenisi dari korupsi... Karena menurut saya, jam karet ataupun pelanggaran disiplin lainnya adalah termasuk korupsi (korupsi mestinya bukan hanya uang, tapi juga waktu, atau juga korupsi hak orang)... Dan gerakan anti korupsi, harus ikut memperhatikan dan memberantas korupsi jenis lain ini juga...
ng? benarkah? saya baru tau ada korupsi diaspek kehidupan lain selain diaspek politik ekonomi. tapi btw anda mendapatkan kesimpulan ini darimana? (source internet atau buku)
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada April 20, 2012, 10:21:00 AM
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 18, 2012, 03:45:38 PM
Memang benar begitu kok... (sad truth)  :-[
Masalahnya sering kali para dosen tuh selain sering telat, jam kuliahnya juga sering kosong... Bukannya aq sok rajin sih, tapi kok mereka enak banget makan gaji buta begitu, sementara para mahasiswa yang bayar justru nggak dapet apa2...  >:(
mm.. kalau bgtu kenapa tidak memberitahu pada dosen atau yang berkaitan?
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: topazo pada April 20, 2012, 12:26:02 PM
Kutip dari: exile_rstd pada April 20, 2012, 10:18:20 AM
ng? benarkah? saya baru tau ada korupsi diaspek kehidupan lain selain diaspek politik ekonomi. tapi btw anda mendapatkan kesimpulan ini darimana? (source internet atau buku)
Hehehe, ini cuman pemikiran saya... Tapi toh mungkin beberapa orang juga berpikir tentang korupsi yang "non politis"... Contohnya, mungkin Madame exile_rstd pernah mendengar istilah "korupsi waktu", yang sinonimnya bisa jadi "jam karet", sesuai judul...
Kalau gak salah saya, pokoknya tindakan korupsi itu adalah perbuatan menguntungkan diri sendiri dan merugikan negara... Esensi dari sebuah negara adalah penduduknya... Jadi kalau kita merugikan penduduk lain demi menguntungkan diri sendiri... Saya pribadi mengatakan itu termasuk korupsi (atau kalaupun tidak, itu adalah saudara dekat dari korupsi)...
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: ytridyrevsielixetuls pada April 20, 2012, 08:12:10 PM
Topazo,
dalam kasus ketidakdisiplinan guru/dosen dalam hal waktu yang kita bahas belakangan ini lebih tepat disebut korupsi uang yang disebabkan oleh tidak disiplin waktu. seperti kasusnya si Monox di mana ia kehilangan menit2 dan hari2 berharga karena dosen sering ngaret bahkan jam pelajaran kosong.
padahal gaji yang dosen terima itu full 100%

kalau korupsi waktu itu sama saja mengambil jatah waktu milik orang lain sehingga jatah waktu kita bertambah dan jatah waktu mereka berkurang.

jadi contohnya begini, A dan B harus bekerja menggunakan sebuah komputer.
sesuai jadwal,
A menggunakan komputer dari jam 9 hingga 10 AM.
B menggunakan komputer dari jam 10 hingga 11 AM.

tapi ternyata A menggunakan komputer dari jam 9 hingga 10:30 AM
jadi A ini korupsi waktu 30 menit. di mana 30 menit tersebut adalah milik B.
jadi gara-gara si A korupsi waktu, dia dapat jatah waktu 1 jam 30 menit dan si B cuma dapat jatah waktu 30 menit. padahal seharusnya masing2 menggunakan komputer selama 1 jam saja.

jadi berbeda dengan guru/dosen ngaret atau mengosongkan jam pelajaran tapi tetap nerima gaji 100 persen. kalau yang ini ngak ubahnya seperti wakil rakyat yang males datang kerja tapi tetap nerima gaji 100 persen.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: topazo pada April 20, 2012, 08:36:17 PM
Kalau dosen dan guru mungkin jatuh2nya ke korupsi uang, tapi bisa jadi korupsi waktu juga, karena kalau satu guru datang terlambat, bisa saja dia mengambil jatah mengajar guru yang lain, atau malah megambil jatah jam istirahat murid... Tergantung konteks mana kita melihatnya...
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada April 20, 2012, 09:17:59 PM
sekolah sebagai institusi pendidikan memang harus punya sistem kedisiplinan terorganisir sebagaimana yang dikatakan oleh __________
sekolah tidak boleh mengendorkan kedisiplinannya sendiri cuma karena ada siswa yang tidak mempersoalkannya atau siswa sudah disiplin dari sananya.
itu kewajiban setiap institusi pendidikan. mereka bukan cuma dapat dana dari pemerintah saja (negeri) tapi juga dapat dana dari siswa/mahasiswa atau wali mereka. sekolah dan universitas itu bukan mall atau toko, tapi institusi pendidikan resmi yang wajib diikuti setiap masyarakat.
so tidak pantas kalau mereka membiarkan ketidakdisiplinan oknum pendidiknya sendiri cuma karena ada siswa yang ikhlas atau siswa sudah disiplin dari sananya.

saya sendiri sudah terbiasa disiplin bersih dan rapi tanpa piket tapi sekolah tetap mewajibkan saya piket dengan alasan melatih disiplin bersih dan rapi. meski sudah ada petugas kebersihan.
dengan demikian sekolah tidak mau tahu apakah saya dan siswa lainnya sudah disiplin atau tidak,
sekolah tidak mau tahu apakah siswa itu pandai menilai atau tidak.
semua siswa harus diterapkan disiplin bersih dan rapi yaitu piket.
dengan demikian, sekolah sebenarnya tidak percaya begitu saja pada kematangan berpikir siswa.
sekolah tetap mempersoalkan kedisiplinan siswa.
so sekolah harus memberikan ajaran yang baik.

lalu kalau gurunya yang tidak disiplin, mengapa berubah lagi cara pandangnya? sekolah memilih mengandalkan kematangan murid dalam menilai kedisiplinan atau ketidakdisiplinan guru.
artinya dalam hal ketidakdisiplinan guru, sekolah menjadi percaya pada kematangan berpikir siswa. jadi ajaran yang tidak baik pun minta dimaklumi.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada April 20, 2012, 09:24:19 PM
bagaimana seandainya kalau guru tidak digaji atau dikurangi gajinya?
mereka pasti akan merasakan ketidakadilan karena mereka tidak mau keikhlasan dan kedisiplinan mereka dalam mengajar disalah-gunakan. so mereka akan menuntut pihak berwenang utk memberikan keadilan pd mereka.
dan kalau tuntutan mereka gagal direalisasikan, mereka akan minta bantuan siswa untuk berdemo.

artinya guru sebenarnya sangat menjunjung tinggi kedisiplinan terutama kedisiplinan bayar gaji dan kedisiplinan bayar iuran sekolah tepat waktu. saya pun akan mendukung guru itu asal sekolah juga sudah menunjukkan kedisiplinannya sebagai institusi pendidikan.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: __________ pada April 20, 2012, 10:07:30 PM
di halaman pertama semua orang tidak setuju dengan jam karet.
ada yang bilang sebel, ada yang bilang menyebalkan, ada yang bilang ngeselin, ada yang bilang tidak menghargai kedisiplinan waktu, ada yg bilang lebih banyak negatifnya, dsb...

di halaman kedua fokus ke sekolah/kampus/institusi pendidikan.
tapi hingga sekarang saya belum dengar ada yang mengatakan dampak negatif dari jam ngaret di kalangan guru dan dosen. dan fakta di lapangan, ketidakdisiplinan mereka ini sepertinya menjadi anak emas.

saya yakin setiap anda sekolah, selalu saja ada guru yang curhat betapa menderitanya hidup mereka dan betapa besarnya pengorbanan mereka, so simpati terhadap mereka akan mengalahkan sikap kritis anda (bolehj saja bersimpati asal perilakunya juga adil dan peka juga pada perasaan siswa jangan selfish dan cuma berharap siswa yang mengerti dirinya saja).

tapi apa mau dikata, kalaupun anda kritik/protes anda akan diinjak-injak, sudah bukan rahasia lagi. mengadukan pihak berwenang/lebih berkuasa atau mengungkapkan kesalahan mereka alamat kehancuran anda sendiri.
biasanya siswa/mahasiswa yang kritis pada kebijakan sekolah/kampus akan dihambat kemajuan prestasinya.... so jangan menyalahkan siswa/mahasiswa yang tidak berani kritik.

tapi giliran guru yang yang merasakan ketidakadilan dari pihak yang lebih berkuasa, mereka bisa memobilisasi siswa untuk demo.

the lower your rank is, the easier you are to be used to fulfill powerful people's goals!
and also the easier you are to be oppressed by them when you criticize their mistakes.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: exile_rstd pada April 23, 2012, 02:18:50 PM
setiap keterlambatan pasti ada alasannya. walaupun mungkin tidak semua memiliki alasan yang sejujurnya atau cuma ngeles. tapi saya ga mau muluk2 tentang pandangan yang "menyerang", tetapi tiap org bebas mengemukakan pendapat. tinggal penilaian org2 saja. ;D
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada Oktober 17, 2014, 09:39:30 PM
Kutip dari: __________ pada April 20, 2012, 10:07:30 PM
tapi apa mau dikata, kalaupun anda kritik/protes anda akan diinjak-injak, sudah bukan rahasia lagi. mengadukan pihak berwenang/lebih berkuasa atau mengungkapkan kesalahan mereka alamat kehancuran anda sendiri.
biasanya siswa/mahasiswa yang kritis pada kebijakan sekolah/kampus akan dihambat kemajuan prestasinya.... so jangan menyalahkan siswa/mahasiswa yang tidak berani kritik.

Jadi inget temen kuliahku dulu pernah cerita kalau dia telat di suatu mata kuliah yang dosennya sendiri juga sering telat. Dia disindir si dosen, "Ini sudah jam berapa?" terus jawab kalau si dosen itu juga sering telat. Alhasil dia malah dimarahi si dosen, dikasih nilai E, dan kebetulan waktu skripsi dosen tersebut yang jadi pembimbingnya, dia dicuekin terus oleh si dosen meskipun udah minta maaf berkali-kali.  :(
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: __________ pada November 01, 2014, 03:15:24 PM
dosennya terlalu sensitif. kasihan sekali di mahasiswa padahal yang bayar siapa.
disiplin kerja kan juga meliputi kerjaan sebagai dosen, masak iya dosen nga boleh dikritik? padahal kritiknya membangun.
saya pikir setiap manusia punya sisi sensitifnya sendiri-sendiri sehingga mereka yang sensitif sekolah dan kuliah kalo dikritik maka dianggap menyerang. nggak peduli apa itu kritik yang membangun atau nggak, ngasih solusi atau nggak.
sehingga ada yang kesentil ketika suatu hal dikritik tapi ada juga yang tidak perduli...
di kritik saya jelas kritik yang membangun dan memberikan solusi seperti beberapa kritik yang lain. bahasa tidak mencaci-maki.
kalau saya kritik pemain sepak bola atau sopir angkot Indonesia dengan gaya bahasa yang sama, siapa yang merasa kesentil?
so, soal tersinggung apa nggak, ini masalah sensitifitas.
Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: nʇǝʌ∀ pada Desember 09, 2014, 10:14:37 AM
baru sekarang pingin reply...
menurut saya itu ketika sisi sensitif atau ego seseorang disinggung atau disentil, disitu tempramennya cenderung cepat naik. dan umumnya, seseorang yang ego atau sisi sensitifnya disentil memang lebih cenderung merespon negatif yang menyentil ego/sisi sensitifnya itu. dan setiap orang berbeda-beda.

semisal, ada orang yang tidak tersinggung ketika ada teori-teori sains mainstream dikritik orang lain, bahkan ketika orang lain itu bawa-bawa agama sebagai motif/landasan. biasa aja. tapi ketika institusi pendidikan macam sekolah dan universitas dan juga oknum-oknumnya seperti guru, dosen dikritik, dia langsung tersinggung dan menganggap setiap kritik terhadap institusi pendidikan dan pengajarnya sebagai serangan, tak perduli pada solusi maupun motif yang disodorkan oleh pengkritik.

tapi ada juga orang yang tidak tersinggung ketika institusi pendidikan dan pengajarnya dikritik. bahkan dia nggak perduli meskipun yang mengkritik itu menggunakan bahasa vulgar. tapi sangat cepat marah melihat orang mengkritik teori2 sains mainstream seperti teori evolusi dan hukum kekekalan energi. terlebih ketika orang yg mengkritik itu memiliki motif/landasan iman.

seringkali kita punya alasan mengapa kita pantas tersinggung dan mati-matian membela suatu hal atau idealisme atau prinsip yang dikritik orang lain sehingga kita menganggap sikap apatis tidak lebih baik. kita menganggap kepedulian kita yg lebih baik. tapi sebetulnya, kita sama saja dengan mereka yang apatis. semua itu tergantung seberapa sensitif dan egois kah kita dalam meninggikan suatu hal atau idealisme atau prinsip.

siapa yang peduli pada HAM ? kalau ada HAM orang dilanggar, siapa yang merasa kesentil? tapi HAM yang mana dulu? ya ujung-ujungnya ada prioritas, pilih-pilih, dll.... tidak semua pejuang HAM punya kesepakatan kasus pelanggaran HAM mana yg paling buruk dan paling pantas dipedulikan. dan tidak semua pejuang HAM punya definisi yang sama tentang pelanggaran HAM. dan tidak semua pejuang HAM punya penilaian yang sama seberapa bahaya atau bermanfaat kah ketika suatu kasus terkait HAM dipersoalkan. dan siapa saja yang berhak mengklaim sebagai pejuang HAM? lagi-lagi, tidak semua orang punya jawaban sama.


Judul: Re:Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!
Ditulis oleh: Monox D. I-Fly pada September 08, 2016, 11:11:21 AM
Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Desember 09, 2014, 10:14:37 AM
siapa yang peduli pada HAM ? kalau ada HAM orang dilanggar, siapa yang merasa kesentil? tapi HAM yang mana dulu? ya ujung-ujungnya ada prioritas, pilih-pilih, dll.... tidak semua pejuang HAM punya kesepakatan kasus pelanggaran HAM mana yg paling buruk dan paling pantas dipedulikan. dan tidak semua pejuang HAM punya definisi yang sama tentang pelanggaran HAM. dan tidak semua pejuang HAM punya penilaian yang sama seberapa bahaya atau bermanfaat kah ketika suatu kasus terkait HAM dipersoalkan. dan siapa saja yang berhak mengklaim sebagai pejuang HAM? lagi-lagi, tidak semua orang punya jawaban sama.
Jadi inget kasus yang sering terjadi belakangan ini: Guru menghukum siswa dengan hukuman ringan, siswa melapor, guru dipenjara. Sebenarnya siapa yang dibela oleh para pembela HAM?