Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 05:35:32 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 87
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 99
Total: 99

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Jam Karet:: Sebuah budaya Indonesia yang perlu dilestarikan?!!

Dimulai oleh m-Engineer, November 04, 2011, 03:01:34 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

m-Engineer

 :) :) :)
Jam karet, demikianlah sebuah ungkapan yang menggambarkan suatu keadaan molornya sebuah agenda atau jadwal dari yang sudah dijadwalkan semestinya. Fenomena ini biasanya terjadi pada acara-acara, kegiatan-kegiatan tertentu, dan rapat/sidang sekalipun. Terlepas dari segi positif dan negatifnya, ternyata budaya molor alias jam karet merupakan suatu hal yang spesial bagi bangsa Indonesia, mengingat budaya seperti ini jarang ditemukan pada bangsa lain.

Sebagaimana kebudayaan jam karet telah menjadi kebiasaan sejak lama hingga di berbagai belahan indonesia, maka merupakan hal yang wajar jika hal ini patut dijadikan budaya bahkan sebagai budaya asli indonesia. Sebuah budaya asli bangsa memang sebaiknya dilestarikan. Karena di samping segi negatif yang sudah diketahui bersama, budaya molor ini juga memiliki beberapa sisi positif. Diantaranya adalah:
1. memberikan ruang kosong bagi waktu untuk beristirahat, sehingga dalam pelaksanaan suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan rilek dan dinikmati.
2. dapat mengantisipasi kejadian tak diinginkan yang tidak terduga, sehingga dampak dari keterlambatan karena kejadian tersebut tidak mengakibatkan dampak yang cukup besar.
3. memberikan waktu lebih bagi pihak panitia dan penyelenggara untuk melakukan persiapan. Sedang acara yang telah disiapkan dengan baik dan tidak tergesa-gesa akan memberikan efek pada pelaksanaan yang lebih baik.


syx

paling sebal dng jam karet. kita datang on-time ternyata ruang masih kosong, musti nunggu sekian waktu. padahal waktu tersebut masih bisa kita gunakan dengan lebih produktif.

Monox D. I-Fly

Kutip dari: m-Engineer pada November 04, 2011, 03:01:34 PM
:) :) :)
Jam karet, demikianlah sebuah ungkapan yang menggambarkan suatu keadaan molornya sebuah agenda atau jadwal dari yang sudah dijadwalkan semestinya. Fenomena ini biasanya terjadi pada acara-acara, kegiatan-kegiatan tertentu, dan rapat/sidang sekalipun. Terlepas dari segi positif dan negatifnya, ternyata budaya molor alias jam karet merupakan suatu hal yang spesial bagi bangsa Indonesia, mengingat budaya seperti ini jarang ditemukan pada bangsa lain.

Sebagaimana kebudayaan jam karet telah menjadi kebiasaan sejak lama hingga di berbagai belahan indonesia, maka merupakan hal yang wajar jika hal ini patut dijadikan budaya bahkan sebagai budaya asli indonesia. Sebuah budaya asli bangsa memang sebaiknya dilestarikan. Karena di samping segi negatif yang sudah diketahui bersama, budaya molor ini juga memiliki beberapa sisi positif. Diantaranya adalah:
1. memberikan ruang kosong bagi waktu untuk beristirahat, sehingga dalam pelaksanaan suatu kegiatan dapat dilaksanakan dengan rilek dan dinikmati.
2. dapat mengantisipasi kejadian tak diinginkan yang tidak terduga, sehingga dampak dari keterlambatan karena kejadian tersebut tidak mengakibatkan dampak yang cukup besar.
3. memberikan waktu lebih bagi pihak panitia dan penyelenggara untuk melakukan persiapan. Sedang acara yang telah disiapkan dengan baik dan tidak tergesa-gesa akan memberikan efek pada pelaksanaan yang lebih baik.



Serius? Atau satire?  :-\
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

syx

... ntah, tidak jelas. sepertinya tidak ada penumpang yang senang pesawatnya delayed. kecuali kalau penumpangnya telat sampai bandara, pasti lega banget kalau mendengar pesawatnya belum berangkat.

exile_rstd

jam karet? artinya itu keterlambatan ya ??? CMIIW
saya rasa ga semua orang bisa menerima jam karet. apalagi dilestarikan, ga semua setuju lho.
i adore your intelligence

m-Engineer

Kutipjam karet? artinya itu keterlambatan ya huh CMIIW
saya rasa ga semua orang bisa menerima jam karet. apalagi dilestarikan, ga semua setuju lho.

Saya aja juga enggak setuju lho, mungkin sisi positifnya ada tapi sisi negatifnya buanyak n bikin SEBEL juga.
hanya saja KADANG-KADANG itu sangat berguna disaat kita tanpa sengaja TERLAMBAT dalam sebuah acara, jadwal bus, kereta, pesawat, dsb.  ;D ;D

exile_rstd

tapi saya rasa sisi positifnya hanya dirasakan oleh yang mengalami jam karet tersebut. dan diluar itu mengalami sisi negatifnya.
i adore your intelligence

Adelia.rike351

Kutip dari: exile_rstd pada November 07, 2011, 07:24:18 PM
tapi saya rasa sisi positifnya hanya dirasakan oleh yang mengalami jam karet tersebut. dan diluar itu mengalami sisi negatifnya.

bener juga. lagipula kalau ini dilestarikan, menjadikan bangsa ini JAUH dari kedisiplinan waktu

Alan adhityo

saya tidak setuju, karena kebiasaan ngaret baik dari acara maupun peserta dapat merugikan sebagian pihak. pengalaman saya, pernah ingin menghadiri suatu acara rapat yang diagendakan hanya 60 menit, saya datang 10 menit sebelum acara dimulai, ternyata dari total 40 orang peserta yang baru datang ontime tidak lebih dari setengahnya. baru sekitar 30menit berlalu dari agenda yang telah ditetapkan, mulailah acara (menunggu peserta). yang saya dapatkan, ketika telah diagendakan 60 menit itu, waktu acara hanya tinggal 30 menit sehingga tidak efektif jika dilangsungkan tepat 30 menit, apabila dibuat 60 menit orang yang bersangkutan apabila ada acara diluar jam itu akan merasa dirugikan atau perlu mengorbankan salah satu kegiatan (padahal sebelumnya telah diagendakan dengan matang).

menurut saya, intinya ini hal yang menyebalkan dan tidak menghargai satu sama lain, :)

exile_rstd

iyap, dan semua tidak menyukai orang yang tidak bisa menghargai kedisplinan akan waktu.

apalagi jika orang yang ngaret itu dengan 'enaknya' bilang minta maaf diselingi candaan.
i adore your intelligence

topazo

Mungkin ada hubungannya juga dengan budaya "maklum" yang dipunyai oleh sebagian Manusia Indonesia... Di sisi pelaku, jam karet merupakan sesuatu yang biasa, namun ternyata sang penderita jam karet juga kadang maklum dan terbiasa... Kalau menurut saya budaya yang tidak baik ya harus dihilangkan dan juga harus dari 2 sisi...

Kalau kita benci jam karet, kita juga harus benci budaya maklum jam karet...
Kalau ada janji, orangnya belum datang, ditinggal aja, toh kita juga masih ada agenda lain... Hayoo, berani nggak... Soalnya budaya "main tinggal" ini udah ada di luar negeri lo, terutama yang budaya waktunya sangat disiplin seperti Jepang...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

exile_rstd

Kutip dari: topazo pada April 11, 2012, 06:05:05 AM
..Kalau kita benci jam karet, kita juga harus benci budaya maklum jam karet...
Kalau ada janji, orangnya belum datang, ditinggal aja, toh kita juga masih ada agenda lain... Hayoo, berani nggak... Soalnya budaya "main tinggal" ini udah ada di luar negeri lo, terutama yang budaya waktunya sangat disiplin seperti Jepang...
hmm.. kadang saya terpikir untuk 'main tinggal' tapi saya memikirkan konsekuensinya..
untuk si pelaku yang sudah datang tapi langsung ditinggal sepertinya tidak etis juga, apalagi kalau ngaret-nya karena macet. (masih bisa dimaafkanlah) tapi kalau karena kesiangan tak maafin :P
kalau ditinggal begitu saja 'kan tidak menghargai..

#kecualiyangseringngaret,tinggalinaja :P
i adore your intelligence

Monox D. I-Fly

Kutip dari: topazo pada April 11, 2012, 06:05:05 AM
Kalau kita benci jam karet, kita juga harus benci budaya maklum jam karet...
Kalau ada janji, orangnya belum datang, ditinggal aja, toh kita juga masih ada agenda lain... Hayoo, berani nggak... Soalnya budaya "main tinggal" ini udah ada di luar negeri lo, terutama yang budaya waktunya sangat disiplin seperti Jepang...

Denger2 di Canada malah ada budaya "harus tepat waktu", jadi nggak boleh terlambat ATAUPUN datang lebih awal. Sepertinya susah diterapkan di negeri kita ini.  :angel:
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

topazo

Kutip dari: Monox D. I-Fly pada April 11, 2012, 12:00:51 PM
Denger2 di Canada malah ada budaya "harus tepat waktu", jadi nggak boleh terlambat ATAUPUN datang lebih awal. Sepertinya susah diterapkan di negeri kita ini.  :angel:
Kalau saya kadang2 ikut "budaya tepat waktu" ini... Kalau ada janji di sebuah tempat dan pas hampir sampai di tempat itu ternyata saya datang kecepetan, saya jalan2 dulu di sekitar situ... Pas teng, baru menuju tempat... Logikanya, kalau saya datang kecepetan, orang2 juga kemungkinan belum datang, ngapain juga bengong sendiri lama2, mending cari kegiatan selingan di sekitar situ...
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

nʇǝʌ∀

paling ngeselin tu klo murid terlambat kena sanksi tapi giliran guru terlambat malah nga kena sanksi... masih mending klo cuma sekali2 aja terlambat itu pun nggak lama banget tapi kalo dah berkali-kali dan lumayan lama telatnya, ya seharusnya guru juga kena sanksi donk. mang siapa yg membayar dan siapa yang dibayar ?
murid terlambat sekali aja langsung kena sanksi
tapi guru terlambat berkali-kali masak nggak pernah kena sanksi..?
ingin murid disiplin? berikan dulu contoh yang baik!

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!