Member baru? Bingung? Perlu bantuan? Silakan baca panduan singkat untuk ikut berdiskusi.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 28, 2024, 09:03:32 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 116
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 94
Total: 94

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Manfaat Berorganisasi?

Dimulai oleh ryoma, Februari 14, 2009, 09:43:48 AM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

ryoma

berikut ada tulisan yang saya dapat dari internet:

Benarkah berorganisasi di sekolah identik dengan penurunan prestasi dan konsentrasi belajar? Memang berorganisasi dapat bersifat adiktif. Namun, jika tidak pandai mengatur waktu, tugas-tugas lain bisa terbengkalai. Inilah salah satu sisi "negatif"-nya.

Melihat sisi "negatif" berorganisasi di sekolah, kita juga harus melihat sisi positifnya. Di luar semua itu berorganisasi di sekolah ternyata memiliki banyak nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam pengembangan pribadi.

Menambah pengalaman

Dengan menjadi anggota panitia suatu kegiatan, kita mendapat pengalaman berorganisasi. Bagaimana bekerja dalam komunitas yang terdiri dari individu-individu majemuk, beraneka ragam latar belakang dan pola pikir. Ada yang berpikir cepat dan nyambung dengan pikiran kita, namun ada juga yang lemot dan enggak nyambung-nyambung.

Dengan kesibukan tambahan ini, mau tidak mau kita harus belajar strategi menyatukan visi, membagi kerja, dan menjalankan tugas. Istilah kerennya, job description masing-masing tugas harus jelas. Berbagai benturan yang mungkin terjadi saat menyatukan visi, tentu akan menjadi tambahan pengalaman tersendiri. Begitu pula saat pembagian kerja, kita menjadi terbiasa untuk bekerja secara team work, saling membahu, mendukung satu dengan lainnya.

Selain memperoleh pengalaman berorganisasi, kita juga mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang yang kita kerjakan. Misalnya, bila bertugas sebagai seksi publikasi, kita akan mendapat pengalaman bagaimana berhubungan dengan orang lain di luar kelompok sendiri, bagaimana mempromosikan kegiatan yang kita buat dan media yang akan digunakan.

Bergabung dengan kepanitiaan suatu kegiatan tentu membuat kita harus berinteraksi dengan banyak orang. Proses interaksi ini membuat kita menjadi kenal dan dikenal banyak orang. Dengan kata lain, melalui pergaulan yang luas, kita akan memiliki banyak teman.

Sikap mental

Kegiatan di luar sekolah juga membentuk sikap mental positif, misalnya kedisiplinan, ketekunan, kejujuran, dan percaya diri. Setiap kerja pasti ada target waktu (deadline) yang harus dicapai. Dengan adanya job description kita harus bisa memimpin diri sendiri, menentukan skala prioritas dan disiplin dalam menjalankan rencana kerja agar selesai sebelum target waktu (deadline) yang ditentukan.

Selain kedisiplinan, ketekunan kita juga terasah. Tidak semua tugas yang menjadi tanggung jawab, mudah dilaksanakan. Kadangkala ada tugas yang membutuhkan ketekunan, seperti mewawancarai orang penting yang sulit ditemui. Bila tidak tekun tugas kita tidak terselesaikan.

Jabatan yang kita emban berhubungan dengan kepercayaan. Dalam melaksanakan tugas, kita diberi kepercayaan, bisa berupa wewenang atau materi. Kita dituntut bersikap jujur, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan. Hal ini membutuhkan keberanian untuk melawan keinginan negatif dan melatih kejujuran kita.

Dengan pengalaman yang kita dapatkan saat berorganisasi, secara sadar maupun tidak, tingkat kepercayaan diri kita juga meningkat. Kepercayaan diri yang tinggi ini amat berguna saat kita harus melangkah dan menentukan sesuatu. Bila kita percaya diri, maka kita akan lebih berani dalam menghadapi segala situasi.

Keuntungan tambahan

Di luar semua itu, ternyata masih ada keuntungan tambahan yang bisa kita dapatkan dari kegiatan berorganisasi di sekolah. Keuntungan tambahan itu adalah suvenir-suvenir yang dapat kita koleksi untuk dikenang di masa depan. Suvenir-suvenir itu dapat berupa kaus, kartu kepanitian, bandana, topi dan lain-lain. Benda - benda yang sekilas tidak berharga itu mungkin bisa menjadi berharga karena menyimpan kenangan yang tidak tergantikan.

Namun, pada akhirnya betapa pun positifnya berorganisasi di sekolah, kewajiban utama kita sebagai pelajar adalah belajar. Kemampuan berorganisasi hendaknya disertai dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik, agar kita dapat mendapatkan semua manfaat berorganisasi tanpa mengorbankan prestasi.

(Yudhistira C Mahaeswara, Kelas III IPS 2, SMU Kanisius, Jakarta )

sumber: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

bagaimana menurut teman-teman ForSa?  ???
When there is a will there is a way..
قل حو الله الحد

MilkShake

saya ikut berorganisasi tetapi nilai2 saya bagus dan tugas tidak terbengkelai
menurut saya itu sih tergantung prioritas
memang ada beberapa orang yang lebih mementingkan organisasi daripada belajar
padahal seharusnya hal itu saling mendukung
karena untuk berorganisasi juga dibutuhkan pengetahuan
saya akui berorganisasi itu banyak positifnya
banyak hal2 yang dapat kita temui dengan beroganisasi namun tidak ditemukan di bangku pelajaran

ray

klo menurut saya belajar berorganisasi sangt pentung d bandngkan kita belajar formal yg hny terpaku ma buku trus penjelasan dari guru,klo berorganisasi bisa nambh wawasan kita y misal' saling tukar pikiran taw yg laen'a
;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D ;D

rere

banyak hal-hal positif yang bisa didapat dari organisasi yang bisa menjadi modal kita untuk melangkah di masa yang akan datang

:kribo:

Monox D. I-Fly

Saya dulu waktu SMA doyan banget berorganisasi, tapi sekarang saya trauma...  :'(
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

ytridyrevsielixetuls

#5
Kutip dari: Monox D. I-Fly pada Juli 20, 2014, 10:28:19 PM
Saya dulu waktu SMA doyan banget berorganisasi, tapi sekarang saya trauma...  :'(

apakah anda termasuk orang-orang di bawah ini ?

1. anda suka dibully (secara umum).
2. anda baik pada orang lain tapi orang lain malah ngerjain anda. dan ketika anda kapok berbuat baik pada orang lain, orang lain malah mengecap anda seorang yang pelit.
3. dalam kerja kelompok, teman-teman satu kelompok kompakan membebani anda dengan tugas yang paling berat, bahkan boleh jadi hanya anda saja yang kerja.
4. guru-guru rada sentimen pada anda atau tidak terlalu peka pada isu-isu bullying di sekolah.
5. kalau anda melakukan kesalahan, maka kesalahan itu tampak 10 x lebih besar ketimbang kesalahan yang sama kalau dilakukan orang lain.
6. mudah sekali orang lain melupakan jasa anda tapi mudah sekali orang lain mengingat kesalahan anda.
7. musibah yang menimpa anda adalah hiburan bagi orang lain. ketika melihat anda kena musibah, mereka malah menterawakan anda.
8. anda melihat teman-teman kompakan melakukan kecurangan tapi anda takut mengadu karena diancam, namun ketika anda juga ingin sekali-sekali bermain licik, anda malah dilaporkan dan teman-teman menuding anda sebagai murid paling bandel.
9. hanya orang lain saja yang berhak untuk ngomong sesuka hati meskipun berisik dan jorok, sedangkan kalau anda yang melakukannya mereka akan terganggu dan membenci anda, menuding perilaku anda itu, yang sama aja dengan perilaku mereka, buruk.
10. anda selalu dijadikan kambing hitam atas kesalahan orang lain.
11. orang lain selalu menasehati anda dan ikut campur urusan pribadi anda, tapi mereka sangat anti kalau anda menasehati mereka.


eh kurang apa lagi yah... ada banyak alasan mengapa sebagian orang kapok berorganisasi bahkan bersosialisasi! hal-hal di atas adalah secuil isu yang dialami orang2 dengan "aura redup" sehingga tampang mereka, entah kenapa, tidak ada wibawanya dan selalu menarik orang-orang yang jahat. ini sering banget ditemui di kebanyakan sekolah/kampus.

[move]
     -/"|           -/"|           -/"|
<(O)}D     <(O)}D     <(O)}D
     -\_|          -\_|           -\_|

Monox D. I-Fly

Kutip dari: ytridyrevsielixetuls pada Juli 23, 2014, 03:31:08 AM
apakah anda termasuk orang-orang di bawah ini ?

1. anda suka dibully (secara umum).
2. anda baik pada orang lain tapi orang lain malah ngerjain anda. dan ketika anda kapok berbuat baik pada orang lain, orang lain malah mengecap anda seorang yang pelit.
3. dalam kerja kelompok, teman-teman satu kelompok kompakan membebani anda dengan tugas yang paling berat, bahkan boleh jadi hanya anda saja yang kerja.
4. guru-guru rada sentimen pada anda atau tidak terlalu peka pada isu-isu bullying di sekolah.
5. kalau anda melakukan kesalahan, maka kesalahan itu tampak 10 x lebih besar ketimbang kesalahan yang sama kalau dilakukan orang lain.
6. mudah sekali orang lain melupakan jasa anda tapi mudah sekali orang lain mengingat kesalahan anda.
7. musibah yang menimpa anda adalah hiburan bagi orang lain. ketika melihat anda kena musibah, mereka malah menterawakan anda.
8. anda melihat teman-teman kompakan melakukan kecurangan tapi anda takut mengadu karena diancam, namun ketika anda juga ingin sekali-sekali bermain licik, anda malah dilaporkan dan teman-teman menuding anda sebagai murid paling bandel.
9. hanya orang lain saja yang berhak untuk ngomong sesuka hati meskipun berisik dan jorok, sedangkan kalau anda yang melakukannya mereka akan terganggu dan membenci anda, menuding perilaku anda itu, yang sama aja dengan perilaku mereka, buruk.
10. anda selalu dijadikan kambing hitam atas kesalahan orang lain.
11. orang lain selalu menasehati anda dan ikut campur urusan pribadi anda, tapi mereka sangat anti kalau anda menasehati mereka.


eh kurang apa lagi yah... ada banyak alasan mengapa sebagian orang kapok berorganisasi bahkan bersosialisasi! hal-hal di atas adalah secuil isu yang dialami orang2 dengan "aura redup" sehingga tampang mereka, entah kenapa, tidak ada wibawanya dan selalu menarik orang-orang yang jahat. ini sering banget ditemui di kebanyakan sekolah/kampus.



Coba saya bahas satu per satu:
1. Ya.
2. Ya, dan akhirnya saya jadi punya prinsip anti-hero: Aku bukan orang jahat, tapi aku juga bukan orang baik.
3. Kalau waktu SMA malah sebaliknya, saya cenderung diremehkan.
4. Nggak juga sih.
5. Ya.
6. Ya.
7. Kayaknya sih enggak.
8. Ya.
9. Ya.
10. Mungkin, tapi kayaknya enggak.
11. They wouldn't even bother with me.

Namun sebenarnya poin-poin di atas bukanlah alasan saya kapok berorganisasi, melainkan alasan saya kapok bersosialisasi. Sampai-sampai dulu pernah ada adik tingkat yang tanya ke saya, "Mas, kok aku lihat kamu kayaknya anti-sosial gitu sih?" dan kujawab, "Aslinya aku nggak anti-sosial ya, tapi sosial yang anti sama aku.". Kalau alasan saya kapok berorganisasi sudah beda lagi.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.

nʇǝʌ∀

mayoritas jawaban YA berarti di mata orang, anda tidak berwibawa/berkarisma dan malah mengundang keusilan mereka. saya pikir pantas saja anda jadi anti-sosial bahkan kapok jadi orang baik. coba perhatikan orang2 di dunia, ada orang yang sombong, nakal, dan kata-katanya kasar tapi disukai orang banyak. ada orang yang santun dan dermawan tapi mudah sekali dibenci bahkan dikerjai. karisma dan wibawa mungkin bisa disiasati dengan pendidikan karakter, tapi saya tetap yakin ada faktor genetis. ada orang-orang di dunia ini yang lahir dengan bakat gambang disukai dan dilihat lebih cocok jadi pemimpin. tapi ada juga yang sebaliknya.

kalau alasan kapok berorganisasi memang apa sih? birokrasinya bobrok gitu yah? atau struktrur ngak jelas, tugas nga jelas, tanggung jawab ngak jelas? atau kerja-samanya kurang baik?

dulu saya juga pernah denger curhatan orang yang seperti anda nasibnya. tapi ada yang unik dari dirinya, giliran ingin bergaul dan bersahabat eh sosial seperti memusuhi dirinya, tapi giliran dia males bergaul dan mengucilkan diri eh sosial seperti ingin menarik dirinya untuk membaur bersama orang2. dan selalu begitu kejadiannya. diinginkan malah tidak datang, nggak diinginkan malah datang.

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

Monox D. I-Fly

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 23, 2014, 04:27:13 PM
kalau alasan kapok berorganisasi memang apa sih? birokrasinya bobrok gitu yah? atau struktrur ngak jelas, tugas nga jelas, tanggung jawab ngak jelas? atau kerja-samanya kurang baik?

Alasannya berhubungan dengan paragraf Anda yang pertama:
Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 23, 2014, 04:27:13 PM
mayoritas jawaban YA berarti di mata orang, anda tidak berwibawa/berkarisma dan malah mengundang keusilan mereka. saya pikir pantas saja anda jadi anti-sosial bahkan kapok jadi orang baik. coba perhatikan orang2 di dunia, ada orang yang sombong, nakal, dan kata-katanya kasar tapi disukai orang banyak. ada orang yang santun dan dermawan tapi mudah sekali dibenci bahkan dikerjai. karisma dan wibawa mungkin bisa disiasati dengan pendidikan karakter, tapi saya tetap yakin ada faktor genetis. ada orang-orang di dunia ini yang lahir dengan bakat gambang disukai dan dilihat lebih cocok jadi pemimpin. tapi ada juga yang sebaliknya.
Saya pernah didaulat jadi ketua suatu organisasi, dan ternyata saya tidak bisa menjalankan amanah tersebut dengan baik. Sejak saat itu saya trauma ikut berorganisasi, trauma jadi pemimpin, dan bahkan selain alasan soal bullying di atas sebagian alasan saya tidak mau dianggap sebagai orang baik juga berasal dari sini: Karena orang yang dianggap baik cenderung diberi tanggungjawab lebih. Saya tidak mau diberikan tanggungjawab yang di luar kapasitas saya lagi.

Kutip dari: nʇǝʌ∀ pada Juli 23, 2014, 04:27:13 PM
dulu saya juga pernah denger curhatan orang yang seperti anda nasibnya. tapi ada yang unik dari dirinya, giliran ingin bergaul dan bersahabat eh sosial seperti memusuhi dirinya, tapi giliran dia males bergaul dan mengucilkan diri eh sosial seperti ingin menarik dirinya untuk membaur bersama orang2. dan selalu begitu kejadiannya. diinginkan malah tidak datang, nggak diinginkan malah datang.
Saya juga begitu. Mereka anggap saya sombong karena nggak mau bergaul dengan mereka, padahal awalnya mereka sendiri yang menjauh dari saya. Jadi mereka menarik saya untuk membaur bersama pun saya sudah tidak percaya karena setiap kali saya menuruti membaur bersama mereka saya hanya jadi bahan ledekan.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.