Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 03:50:37 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 207
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 217
Total: 217

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Mengenai tayangan multimedia di Indonesia

Dimulai oleh reborn, Agustus 03, 2010, 06:15:53 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Bicara soal pendidikan, apakah media komunikasi terutama televisi sudah menjadi alat pendidikan yg baik???
saya merasa resah karena makin hari media yg paling populer ini tayangannya semakin tidak mendidik menurut saya.
alasannya, saya melihat banyak tayangan yg bukan memberi contoh yg baik bagi pemirsanya, tetapi malah menampilkan tayangan-tayangan yg memberi contoh BURUK (misal:perkelahian, perselingkuhan, perceraian, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, klenik, setan, karakter jahat, kejam,dls).
pertanyaannya, bagaimana bangsa ini dapat menjadi lebih baik bila contoh baik yg dapat ditiru semakin sedikit dan contoh buruk semakin BANYAK???
BUKANKAH MANUSIA BELAJAR DARI KEADAAN DI SEKELILINGNYA, DAN CONTOH YG BURUK LEBIH MUDAH DITIRU KETIMBANG CONTOH YG BAIK???
bukankah semakin banyak orang yg melakukan suatu tindakan yg sama, akan membangun kebenaran umum bahwa tindakan tersebut adalah WAJAR / umum untuk dilakukan???

Ditulis ulang dari artikel yang dikirim oleh WIEDY

Huriah M Putra

Sinetron Indonesia sangat harus difilter kembali..
Terlalu tidak mendidik.
Apalagi semakin larut, maka akan semakin tidak mendidik dengan plot dan cerita murahan.
Sementara sesuatu yang kecil dan tidak diketahui banyak orang diberitakan sampai menjadi masalah nasional (merujuk pada video artis), sesuatu yang jelas2 bermasalah tidak disentuh sama sekali.
Memang aku cinta Indonesia. T.,T
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

Notonektid

Kutip dari: Huriah M Putra pada Agustus 03, 2010, 08:24:40 PM
Sinetron Indonesia sangat harus difilter kembali..
Terlalu tidak mendidik.
Apalagi semakin larut, maka akan semakin tidak mendidik dengan plot dan cerita murahan.
Sementara sesuatu yang kecil dan tidak diketahui banyak orang diberitakan sampai menjadi masalah nasional (merujuk pada video artis), sesuatu yang jelas2 bermasalah tidak disentuh sama sekali.
Memang aku cinta Indonesia. T.,T

Hehehe, kan sengaja biar anak-anak kecil gak nonton secara itu waktunya mereka dah pada tidur  ;D

Yg perlu dikhawatirin juga sebenarnya tayangan-tayangan di siang hari kayak acara kriminal atau gosip yg jelas-jelas bukan konsumsi anak-anak

Omong-omong sempat ada kabar kan, pemerintah mau memberlakukan semacam kuota bahwa TV harus menayangkan acara bertema pendidikan minimal porsinya sekian jam?

heru.htl

Adegan menangis, adegan pacaran, adegan masuk UGD, adegan pemakaman, adegan perang-mulut, adegan saling benci/sirik-dengki, adegan foya-foya, gosip, dll adegan tidak mendidik mendominasi acara TV swasta Indonesia.

cleo

kurang seru kalau nggak ada yang kontra. hehehe ;D

menurut saya, kita analogikan acara tidak mendidik ini adalah "kancil yang cerdik". maksudnya bukan berarti kita diajarkan cara untuk menipu orang lain, tetapi supaya kita waspada / cepat menebak bila kita di-cerdik-i orang lain.

bencong

ya, namanya juga televisi, gausah pada sirik deh... artis kan juga butuh makan, walau kemampuan pas-pasan. yang penting enak dilihatnya, kan pada cakep2 semua...
hemat saya sih, udah kalo acaranya jelek ya ganti chanel, kalo semua chanel jelek ya matiin aja tvnya, terus online deh...
haha, tapi emang brengsek juga ya sinetron2, soalnya ibukku juga sering nonton. sinetron kan masalahnya dibuat2, nah yang nonton pasti juga harus mengikuti sampai ikut ngerasain masalahnya, lah, masalah sendiri aja pada ga keurus, ngapain ngurusin masalah di sinetron yang cuma dibuat2. nah, menurut saya mending dikasih banyak tayangan komedi seperti OVJ. ya walau udah ga lucu2 amat, yang penting jangan ampe sedih. kasian ibuk2 seIndonesia deh.
trus berita soal bunuh diri juga, jangan terlalu enteng menyimpulkan penyebab bunuh diri, org bunuh diri pasti sebelumnya mikir berulang kali, masa diberitain "hanya gara2 duit 2000 perak". takutnya justru menari parameter dan percontohan masyarakat boss. "oh, aku kehilangan duit sejuta, yang di TV aja kehilangan 2000 terus bisa bunuh diri, kenapa aku ga bisa?" akhirnya banyak org2 bunuh diri. plis, pembawa berita jangan asal njeplak deh kalo ngomong.
[move]
kenapa harus berlari, kan gunung ga kemana-mana....
[/move]

heru.htl

Siaran TV kalau acaranya TIDAK BERMANFAAT itu hanya semakin menambah krisis energi.

Jika 1 Pesawat Penerima TV saja minimal 50 Watt, maka jika ada 20 Juta Pesawat Penerima TV beroperasi bersamaan selama 1 Jam terbuang == 200 Mega Watt listrik

neoarm23

Kutip dari: heru.htl pada September 17, 2010, 01:25:41 AM
Siaran TV kalau acaranya TIDAK BERMANFAAT itu hanya semakin menambah krisis energi.

Jika 1 Pesawat Penerima TV saja minimal 50 Watt, maka jika ada 20 Juta Pesawat Penerima TV beroperasi bersamaan selama 1 Jam terbuang == 200 Mega Watt listrik
ya selain bisa dikatakan pemborosan, seperti yang disampaikan rekan-rekan forsa sebelumnya, secara tidak langsung mendidik masyarakat ke arah yang tidak baik (konsumtif, kekerasan, dsb) dengan adegan-adegan dari berbagai acara di TV.

mendidik dalam hal ini tidak hanya ke anak kecil, juga ke orang dewasa. Bayangkan saja kawan saya pernah curhat ke saya tentang bu'denya yang menonton sinetron hingga larut malam. Meskipun sudah dewasa, tetap saja kita akan selalu mengalami proses yang namanya pendidikan, baik sadar maupun tidak sadar, baik ke arah yang baik maupun tidak baik.

konklusinya, saya setuju dengan pendapat rekan-rekan forsa sebelumnya, televisi merupakan media yang tidak saya sarankan sebagai media pembelajaran. Saya pun hanya menonton siaran berita dari televisi. Itu pun harus difilter lagi berita yang kita terima, karena saya rasa media itu melihat sebuah berita tidak ubah layaknya lahan bisnis ;D

nandaz

..bisa dibilang, ngga ada complicated, Kalo dikasih saran mungkin alur yang sulit ditebak mungkin akan melejit inspirasi para penonton terutama saya mungkin ::)...tetapi saya sama sekali tidak tertarik dengan masalah kawin cerai, atau masalah puberitas abg :-\
starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible...
\dia\cal{ANONYMOUS}\cl

Huriah M Putra

ABG SMA pakai baju ketat2 dan rok2 yang sedikit dibawah pinggang (bukan lutut) datang ke sekolah hanya untuk rebutan cowok muka tua dengan rambut panjang gak beraturan yang datang ke sekolah cuman untuk tebar pesona dan berusaha mengaet cewek sebanyak mungkin.
What a nice movie.... suck..!!
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

neoarm23

Kutip dari: Huriah M Putra pada September 17, 2010, 12:31:21 PM
ABG SMA pakai baju ketat2 dan rok2 yang sedikit dibawah pinggang (bukan lutut) datang ke sekolah hanya untuk rebutan cowok muka tua dengan rambut panjang gak beraturan yang datang ke sekolah cuman untuk tebar pesona dan berusaha mengaet cewek sebanyak mungkin.
What a nice movie.... suck..!!
itu juga bentuk pendidikan, lihat aja sekarang hasilnya?
langsung teraplikasikan dalam kehidupan. :o
banyak banget anak sma yang pakai baju ketat, geng-gengan pun banyak terjadi. Mending bikin kelompok belajar aja dah ;D
atau gak nongkrong di forsa, biar pinter :)

gregy

musuh utama dari manusia ada media terutama TV ...

syx

sepertinya dua sisi mata uang... tergantung pemanfaatannya. kita tidak bisa liat negatifnya aja. banyak positifnya juga kan?

Huriah M Putra

Oke..
Apa positif dari ini?
Kutip dari: Huriah M Putra pada September 17, 2010, 12:31:21 PM
ABG SMA pakai baju ketat2 dan rok2 yang sedikit dibawah pinggang (bukan lutut) datang ke sekolah hanya untuk rebutan cowok muka tua dengan rambut panjang gak beraturan yang datang ke sekolah cuman untuk tebar pesona dan berusaha mengaet cewek sebanyak mungkin.
[move]OOT OOT OOT..!!![/move]

MonDay

ada yang bilang di setiap rumah ada iblis yang dipelihara yaitu televisi

pikir tv kasi konten yg tdk sesuai dgn yg kita mau, kita tak bs mengelak
internet kontenny sesuai yg kita cari