@__________

Bener banget tuh! satu hal lagi, orang Indonesia tidak adil dalam memvonis benar salah kalau ada unsur asusilanya. lain kali kalo ceramah tu fokus ke nafsu pribadi ajalah, ingatkan bahwa nga alasan pembenaran menyakiti orang lain cuma karena kamu terpesona pada harta, wajah, tubuhnya, dan lain2. 

manusia itu pada dasarnya exhibitionist, suka menunjukkan pesonanya demi menarik perhatian orang atau sekedar tidak dijauhi atau ingin diperhitungkan, terkadang tuntutan profesi. Tapi semuanya sama, mereka bukan berarti minta penjahat datang. tapi orang Indonesia sepertinya lebih suka logika penjahat yah?

Seksi ---> boleh diperkosa
Kaya ---> boleh dirampok
Pintar ---> boleh dimintai contekan
Penolong ---> boleh dikerjain
Dermawan ---> boleh dipelorotin
Nggak melawan ---> berarti memang suka diperlakukan buruk

itulah mindset orang sini! nga suka nyalahin pelaku, paling ramah juga salah dua-duanya. kalo sudah begini mending kita jadi penjahat kan ? 

so yang paling menghambat kemajuan negara kita tu siapa?

kekompakan masyarakat ingin dibangun so berhentilah pakai logika penjahat. kita nga bisa fokus pada kemajuan sains dan teknologi karena kita selalu disusahkan oleh orang2 bermental penjahat yg terus saja beretorika memaklumi kejahatan atas alasan "terpesona". yang begini jangan diremehkan karena berpengaruh juga pada wibawa negara di mata internasional.

Introspeksi diri itu bagus..Tapi introspektif berlebihan menimbulkan inferioritas dan berujung pada self esteem rendah..

Percaya diri itu bagus..Tetapi percaya diri berlebihan menimbulkan ultranasionalisme yang berujung pada chauvinisme..

Potensi Indonesia menjadi negara maju cukup besar, biar saja negara asing tidak senang.

https://www.researchgate.net/project/Indonesia-4