Forum Sains Indonesia

Ilmu Sosial => Sosial dan Politik => Topik dimulai oleh: Im pada November 30, 2016, 08:00:55 AM

Judul: Pemetaan Sosial Dan Politik Asia Tenggara
Ditulis oleh: Im pada November 30, 2016, 08:00:55 AM
Sebagai sebuah kawasan, Asia Tenggara pada akhir-akhir ini memainkan peranan yang cukup penting dalam di dunia internasional baik dari segi ekonomi politik maupun pengaruh di bidang kebudayaan. Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) juga dinilai sebagai organisasi kawasan yang memiliki peranan yang signifikan dan diperhitungkan. Terbukti dengan dijalinnya kerjasama antara ASEAN dan Cina di bidang perdagangan bebas. Terlepas dari kontroversinya, pasar ASEAN dipandang sangat menjanjikan bagi Cina. Terlebih lagi negara-negara Asia Tenggara yang terhimpun dalam ASEAN selangkah lagi akan bergerak pada Komunitas ASEAN tahun 2015, suatu upaya untuk lebih mengintegrasikan ASEAN secara pertahanan keamanan, sosial budaya, dan ekonomi. Pun demikian, kajian mengenai politik dan pemerintahan Asia Tenggara ini ternyata baru menarik di kalangan akademisi pasca Perang Dunia II, dengan alasan:
1)    Kurangnya kepentingan pemain-pemain utama politik internasional di Asia Tenggara, kecuali hanya sekedar mengeruk sumber daya dan tenaga manusia yang mereka punya untuk dijadikan mesin perang semasa Perang Dunia II, seperti halnya yang dilakukan oleh Jepang.
2)    Minimnya peran Asia Tenggara dalam menentukan urusan dunia internasional. Hal ini benar kiranya bahwa semasa dan sebelum Perang Dunia II, negara-negara di Asia Tenggara masih dalam kondisi terjajah.
3)    Pertumbuhan ekonomi yang dinilai masih kurang di Asia Tenggara. Menurut hemat penulis, kurangnya pertumbuhan ekonomi ini sebetulnya disebabkan oleh penjajahan ratusan tahun oleh negara-negara Eropa di Asia Tenggara. 

Dari bentuk negaranya, negara-negara Asia Tenggara juga memiliki penciri tersendiri. Setidaknya terdapat empat bentuk negara secara geografis:
1)    Compact – berbentuk hampir seperti lingkaran, yang dalam contoh ini adalah Kamboja
2)    Fragmented – biasanya berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah, seperti Indonesia
3)    Elongated – bentuk memanjang seperti Negara Vietnam
4)    Protuded – bentuknya lebih kompleks, dan beragam, biasanya terdapat 'tangan' yang memanjang, seperti Thailand dan Myanmar

Core Issues   
Asia Tenggara, sebagaimana kawasan lainnya, bukannya tanpa masalah. Sejumlah permasalahan yang beberapa hingga sekarang masih perlu untuk diselesaikan, menjadi tugas utama baik pemerintah maupun masyarakat Asia Tenggara untuk diselesaikan. Beberapa isu utama yang sering dibahas dalam politik dan pemerintahan Asia Tenggara ini adalah:
1)    Sengketa masalah perbatasan yang sering terjadi antara negara-negara Asia Tenggara. Hal ini dikarenakan kondisi geografis yang kebanyakan terdiri dari pulau-pulau yang bertebaran. Belum lagi klaim-klaim historis terhadap wilayah-wilayah tertentu.
2)    Konflik dan ketidakstabilan politik yang cenderung lebih internal diantara negara-negara Asia Tenggara, seperti masalah separatisme Aceh, Maluku Selatan, dan Papua di Indonesia; Sabah di Malaysia; Bangsamoro di Filipina; dan Pattani di Thailand. Meskipun Asia Tenggara tidak berkonflik secara paralel sesama mereka karena perbedaan sistem pemerintahan, tetapi secara internal-linier, sering terjadi konflik berkepanjangan seperti kudeta militer di Filipina, isu-isu demokrasi di Malaysia dan Singapura, jaringan narkoba di Kamboja, atau terorisme di Filipina dan Indonesia, yang sedikit banyak sering menyebabkan ketidakstabilan politik di Asia Tenggara.
3)    Pola-pola kehidupan masyarakat yang berkelompok dikarenakan kondisi fisiografi alam Asia Tenggara yang didominasi oleh dataran tinggi. Seringkali hal ini menjadi hambatan untuk menciptakan distribusi sumber daya yang merata, atau pembangunan yang merata.
4)    Asia Tenggara juga tidak lepas dari isu-isu mengenai tenaga kerja migran seperti TKI yang bekerja di Malaysia atau Singapura. Meskipun bisa memberikan pemasukan ekonomi bagi kedua belah pihak, namun seringnya terjadi pelanggaran HAM dan masalah lainnya, membuat permasalahan tenaga kerja migran ini perlu dipikirkan matang-matang dalam regulasi.
5)    Namun, Politik dan Pemerintahan Asia Tenggara juga tidak hanya fokus pada masalah-masalah yang sifatnya konfliktual, tetapi juga kooperatif. Jalinan kerjasama-kerjasama yang menjanjikan, investasi, pertukaran budaya, dan kerjasama di bidang pendidikan, juga menjadi isu utama dalam membahas politik dan pemerintahan Asia Tenggara.