Forum Sains Indonesia

Ilmu Sosial => Sosial dan Politik => Topik dimulai oleh: mhyworld pada Juli 12, 2012, 07:15:38 PM

Judul: Pemilu dua putaran
Ditulis oleh: mhyworld pada Juli 12, 2012, 07:15:38 PM
Baru-baru ini warga Jakarta baru saja melaksanakan pemilihan calon gubernur. Karena belum ada calon yang memperoleh suara mayoritas, pilkada harus dilanjutkan untuk putaran kedua pada bulan September.
Apakah menurut anda sistem ini sudah cukup efektif dan efisien? Apakah keuntungan yang diperoleh sebanding dengan biaya dan sumber daya lain yang dikorbankan, seperti waktu dan tenaga? Adakah metode lain yang lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas hasilnya? Silakan didiskusikan di sini.  :)
Judul: Re:Pemilu dua putaran
Ditulis oleh: mhyworld pada Juli 13, 2012, 09:35:55 AM
IMO, pemilu dua putaran memiliki kekurangan lain di samping besarnya biaya dan sumber daya yang harus dikeluarkan. Biasanya calon yang lolos putaran pertama akan melakukan manuver politik untuk meraih dukungan dari calon yang tidak lolos, baik secara personal maupun melalui partai politik. Hal ini sering menimbulkan bargaining politik yang beresiko melunturkan idealisme calon yang bersangkutan.
Judul: Re:Pemilu dua putaran
Ditulis oleh: mhyworld pada Juli 13, 2012, 11:11:58 AM
Pemilu dilakukan dua putaran jika pada putaran pertama tidak ada calon yang meraih suara mayoritas (>50 %). Tujuannya supaya calon terpilih memiliki cukup legitimasi karena didukung oleh mayoritas pemilih. Jika pada putaran pertama ada calon yang meraih suara mayoritas, putaran kedua tidak perlu dilaksanakan lagi.

Pada intinya, pemilu putaran pertama menanyakan kepada pemilih, calon mana yang mereka inginkan untuk menjadi pemenang / memegang jabatan yang diperebutkan.
Sedangkan pada putaran kedua, tujuan utamanya untuk mengetahui pilihan para pemilih yang calonnya tidak lolos pada putaran pertama. Diasumsikan bahwa pemilih yang calonnya lolos ke putaran kedua tidak mengubah pilihannya.

Usul saya, pemilu cukup dilaksanakan satu putaran. Data yang diperlukan dalam putaran kedua seharusnya sudah bisa diambil dalam putaran pertama. Jadi selain memilih calon yang didukung untuk memenangkan pemilu, pemilih juga memasukkan calon alternatif jika calonnya gagal memperoleh suara yang diperlukan, yaitu alternatif pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sesuai jumlah calon. Memang pekerjaan untuk rekapitulasi menjadi sedikit lebih berat, namun dengan penggunaan IT tentunya hal ini dapat diatasi tanpa masalah yang berarti. Keuntungannya, kita bisa menghemat sumber daya untuk melaksanakan pemilu, baik dari segi dana, waktu, maupun tenaga yang terkuras cukup banyak dalam penyelenggaraan pemilu tersebut.
Judul: Re:Pemilu dua putaran
Ditulis oleh: riochi pada Agustus 24, 2012, 10:20:47 PM
dua putaran. biaya yang diperlukan banyak, ada celah adanya konflik menjatuhkan antar pasangan
Judul: Re:Pemilu dua putaran
Ditulis oleh: mhyworld pada September 22, 2012, 11:36:15 AM
Pilkada DKI telah selesai, dan hasilnya (pemenangnya) sama saja dengan putaran pertama. Bayangkan saja berapa banyak biaya yang bisa dihemat seandainya pilkada tersebut dilakukan sekali saja.