Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:16:08 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 200
Total: 200

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Pilih Mana Tinggal di Indonesia atau di Luar Negeri?

Dimulai oleh Karno Giyantono, September 14, 2009, 04:31:26 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Alan adhityo


eel_boy

di Indonesia..!!! Saya memang baru 3 bulan di Singapore, tapi saya dan teman2 ttp merindukan segala kekacauan dan kemacetan yg terjadi di Indonesia. yah, tidak ada negara yg sempurna... Hidup lebih terasa santai di Indo. di sini serba terburu-buru...

exile_rstd

kalau dipilih sih tetep tinggal di Indonesia. memang saya pernah ke Arab, Madinah dan kondisi disana cukup nyaman tapi enaknya di Indonesia ga bakal ketemu bencana yang biasanya ditemui di negara subtropis. contoh : angin topan, musim salju dll.
ditambah lagi org2 di Indonesia kan blm terlalu maju, bisa jadi tantangan tersendiri buat 'coba2' mencerdaskan org2 kita. seperti yang saya lakukan sekarang ini. tapi butuh ketabahan soalnya ga semua org suka atau peduli atau sadar dgn kesehatan dan science.
i adore your intelligence

syx

pilihan tinggal di luar negeri bisa dibenarkan, tergantung pada konteksnya. kalo pilihan tersebut dilandaskan karena tidak suka bangsa sendiri itu harus dipertanyakan karena kita sudah lahir di sini, makan di sini, menghirup udara di sini... dari kalangan ilmuwan, seringkali yang jadi masalah di indonesia adalah perhatian pemerintah pada riset sangat kecil. peralatan dan fasilitas riset tidak memadai. kalau sudah gitu apa harus nganggur jika kita bertahan di indonesia. ya kalau ingin maju ya terpaksa ke negara yang lebih baik fasilitas risetnya. pe-er untuk pemerintah yang ingin mempertahankan pada ilmuwannya dan mengembangkan teknologi negeri ini. tapi sepertinya pemimpin negara lebih sibuk bikin album lagu.

exile_rstd

memang. saya pernah lihat acara yang mengangkat topik tentang orang2 kita yang sukses diluar negeri, dan sebagian adalah scientist. menurut mereka tidak hanya pemerintah yang kurang memperhatikan fasilitas untuk riset tapi juga sebagian orang2 kita yang kurang tertarik minat akan science dkk. mungkin karena sebagian besar pekerjaan di negara kita isipol (ilmu sosial dan politik).
i adore your intelligence

Fariz Abdullah

Pilihan untuk tinggal di luar negeri itu murni karena kecintaan pada sains, atau gaji?

Banyak juga scientist yang patriotik, mengembangkan riset teknologi tepat guna dgn fasilitas dan dana minim dan kayaknya pendapatannya juga kecil..Tapi dia tetap berguna bagi bangsanya di tengah keterbatasan..Partisipan di Forsa ini ada lho yang begitu..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

exile_rstd

tapi bagaimana mengembangkan suatu riset jika fasilitas yang digunakan tdk lengkap?
i adore your intelligence

Fariz Abdullah

Di mana ada kemauan di situ ada jalan..Memang tdk ideal..

Bagi yg motivasinya butuh fasilitas utk sains, ke luar negeri jalan keluarnya..Begitu juga yang motivasinya gaji besar..

Saya hanya mengagumi para putra bangsa, dgn fasilitas seadanya dan gaji tak seberapa, tetap menelurkan karya yg berguna..Yg begini ini kalo negara tdk memberi perhatian ya terlalu..
[move]DOUBT EVERYTHING AND FIND YOUR OWN LIGHT[/move]

exile_rstd

dilema kehidupan. mau ga mau selalu ada pilihan yang rumit untuk dipilih.
i adore your intelligence

nʇǝʌ∀

gwa pilih tinggal di Indonesia, soalnya masyarakatnya gampang dikibulin, gwa bisa jual tasbeh dengan harga selangit tapi gwa bilang aja azimat buat banyak kegunaan, syukur pelanggannya tersugesti, kalo nga terbukti kan bisa bawa2 takdir hehehe.

oh ya kalo mau jadi kaya tinggal di Indonesia aja, loe beli beberapa botol minyak wangi tanpa alkohol, terus loe pasang iklan aja di koran, jual minyak untuk mendatangkan uang dari alam gaib, pasti banyak yg minat tuh. jangan lupa bilang sama pembeli tentang tata cara ritualnya, kalo gagal kan loe bisa bawa2 takdir.

"ya mungkin Tuhan belum berkehendak, kamu harus pasrah, sabar, ikhlas, dan yakin dan semua hasilnya diserahkan pada Tuhan, saya hanya perantara kok" hehehe lumayan deh minyak wangi botol kecil dijual ratusan ribu/jutaan bisa laku hahahaha!!!

terus kalo orang nanya  : "kalo begitu kenapa bukan kamu saja yg jadi kaya ?" bilang aja kamu dikenakan kode etik dari guru ghaib kamu bahwasanya ilmu kamu nga bisa digunakan utk keperibadian kamu, dll dll dll wkwkwkwk

                |'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''|
       __/""|"|--------nʇǝʌ∀ inc.------|
> (|__|_|!!|__________________|
      (o)!""""""(o)(o)!"""""""""""(o)(o)!

exile_rstd

i adore your intelligence

skuler

gw pengen keluar negri dulu supaya punya wawasan yg luas. sebagai praktisi, gw jg butuh untuk meliat/mencoba/menggunakan alat2 yg canggih2, rencana sih 5-10 taun berkelana ke berbagai project mancanegara lalu akhirnya balik ke indonesia buat adaptasi teknologi2 yg uda pernah gw pake.
"Who controls the present now controls the past. Who controls the past now controls the future."-- RATM, 1999.

semut-ireng

teorinya sich memang begitu,  bisa mengaplikasikan teknologi yang dipelajari disana.
prakteknya  .............ternyata tidak mudah,  buanyak sekali kendala dan hambatan di negeri kita ini,  bikin frustasi saja ...... ;D

syx

peneliti semakin sulit dan tidak diperhatikan di negara ini. liat aja masalah di LIPI saat ini yang didominasi peneliti 'senior' dan regenerasinya sangat sulit. blom lagi ada komentar dari salah satu menteri yang menganjurkan peneliti cari seseran aja karena tidak ada tambahan anggaran buat naikin gaji dan biaya riset (ga takut ama KPK?).
berita yang baru lagi terkait dengan susahnya siswa berprestasi untuk mendapatkan bea siswa dan kuliah di jurusan yang diminatinya di perguruan tinggi negeri ternama. malahan perguruan tinggi dari luar negeri, seperti dari singapura, yang rajin menjaring mereka.
mo jadi apa bangsa ini... pendidikannya carut marut. dosen saya pernah cerita, ada satu hal yang bisa diteladani dari israel: kepedulian terhadap pendidikan. informasi dari beliau, jumlah S3 dari komposisi penduduk mereka adalah yang tertinggi di dunia. banyak orang yahudi yang menduduki jabatan penting di universitas ternama di amerika dan eropa. dng pendidikan yang tinggi, mereka bisa menyetir negara besar seperti USA untuk bisa tunduk pada keinginan mereka.
indonesia? bangsa kita sebenarnya diakui sebagai pemasok orang pintar. tapi pemerintahnya jadi bahan olokan karena tidak mampu mengelola pendidikannya. kenapa tidak ada orang pintar yang jadi pemimpin bangsa ini?

exile_rstd

IMHO; dari sekian banyak kasus dan kejadian yang terjadi dalam ranah sosial-politik bisa memberi pandangan negatif bagi mereka yang pintar untuk memilih bidang tidak yang "menyulitkan". misalnya saya, orang pintar tapi saya ogah untuk join dibidang politik karena banyaknya kasus yang sudah membuat bidang/lembaga sosial-politik itu rendah dalam pandangan masyarakat IDN.

ditambah lagi budaya politik di IDN (menurut saya) kebanyakan budaya politik kaula (Subject Political Culture); posisi yang pasif, ketika mereka tidak berdaya untuk mempengaruhi atau mengubah sistem, jadi hanya menunggu kebijakan dari para penangguang kekuasan. CMIIW. jika ada org pintar yang mau bergabung dalam bidang sosial-politik, itupun dibagian yang tidak terlalu "ter-expose".

itu sekiranya pendapat saya, mungkin ada yang mau menambahkan/mengoreksi.
i adore your intelligence