Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

April 19, 2024, 09:57:13 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 139
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 166
Total: 166

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

SISTEM PERTAHANAN DAN DAYA TEMPUR INDONESIA

Dimulai oleh Karno Giyantono, Agustus 26, 2009, 07:47:23 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

dewaruci

Kutip dari: heru.htl pada Oktober 14, 2009, 03:40:36 PM
Kayaknya dalam revolusi, hacker juga perlu diikutsertakan... buat njebolin rek. nya para koruptor... wkkkk... nyerang dari jalur virtual... wkkkk....

Terus terang nich, bapak gua marhaenis, gua juga marhaenis + sosialist, + yang mulia pemimpin besar revolusi gua ya Bung Karno lah... jadi kalau gua harus dukung revolusi, .... I'll be ready to show with action!

Emang seeh... negara kita dalam hal ketahanan sdh seperti manusia kena HIV... terutama gara-gara infeksi para deseptikon koruptor bejat itu!

Weleh, hacker adalah jenis keahlian yang sangat penting. Tapi sulit klo dimasukan dalam operasi intelejen, coz udah punya tendensi pengen revolusi seh ....

soviet regarda

#46
KutipPada akhir masa kekuasaan Soekarno, Badan Intelejen kita diserahkan pada PKI dan bermarkas di Madiun. Jika sebuah badan intelejen diserahan pada satu partai (kita tahu partai pasti punya tujuan sendiri) maka analisis intelejen akan bias dengan tujuan partai. Sehingga analisis intelejennya tidak bisa objective menilai situasi. Jadi wajar kalo kudeta tahun 66 disikapi secara kurang tepat oleh Soekarno.

kapan badan intelijen diserahkan ke pki?
bukannya pada Kabinet Dwikora I (64-66) Dr Soebandrio yang  menjabat sebagai kepala Badan Pusat Intelijen?
selain itu yang saya tau..
ada Heru Atmojo sebagai wakil intelijen AURI
Asisten Intelijen Kostrad, Yoga Soegomo
Asisten Intelijen Tjakrabirawa Ali Ebram
lha PKInya mana? siapa?
ditempatkan di badan intelijen mana?


KutipTapi sulit klo dimasukan dalam operasi intelejen, coz udah punya tendensi pengen revolusi seh ....

memangnya kalo punya tendensi pengen revolusi kenapa?
apakah karena kematian semangat revolusi dalam jiwa setiap manusia adalah keiinginan penguasa di seluruh dunia?
biar rakyat mudah dikuasai, dieksploitasi, tanpa punya tenaga untuk melawan?
jadi keadaan stagnan dan kekuasaan makin mapan?



biobio

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 16, 2009, 08:08:46 AM
apakah karena kematian semangat revolusi dalam jiwa setiap manusia adalah keiinginan penguasa di seluruh dunia?
Kalau yang ini sih, too obvious, bung Soviet.
"The pen is mightier than the sword"

dewaruci

Kutip
kapan badan intelijen diserahkan ke pki?
bukannya pada Kabinet Dwikora I (64-66) Dr Soebandrio yang  menjabat sebagai kepala Badan Pusat Intelijen?
selain itu yang saya tau..
ada Heru Atmojo sebagai wakil intelijen AURI
Asisten Intelijen Kostrad, Yoga Soegomo
Asisten Intelijen Tjakrabirawa Ali Ebram
lha PKInya mana? siapa?
ditempatkan di badan intelijen mana?

Diserahkan kepada PKI bukan berarti lembaga Biro Intelejen Pusat alias BIP (bukan Badan Pusat Intelejen seperti yang ditulis Pak Dhe Regarda) harus diisi dengan orang-orang PKI.

Namun hasil analisis BIP selalu memperlemah laporan kecurigaan intelejen Hankan akan aktivitas PKI.

Disamping itu, Dokumen Dewan Jenderal dinyatakan sah dan otententik oleh BIP. Sehingga semakin melegitimasi aksi pembunuhan para jenderal.   

KutipTapi sulit klo dimasukan dalam operasi intelejen, coz udah punya tendensi pengen revolusi seh ....

Mengubah negara engga selamanya harus dengan jalan revolusi. Ada banyak jalan lain. Tapi kalo otakl kita udah bertendensi pengennya revolusi maka jalan lain selain revolusi tidak akan pernah mendapatkan cukup perhatian dari otak yang udah bertendensi revolusi.

soviet regarda

#49
Kutip
Diserahkan kepada PKI bukan berarti lembaga Biro Intelejen Pusat alias BIP (bukan Badan Pusat Intelejen seperti yang ditulis Pak Dhe Regarda) harus diisi dengan orang-orang PKI.
Namun hasil analisis BIP selalu memperlemah laporan kecurigaan intelejen Hankan akan aktivitas PKI.
maaf...saya malah bingung.. ;D
mohon pencerahannya.. :)

soalnya sebelumnya kawan dewaruci menulis ini:
KutipPada akhir masa kekuasaan Soekarno, Badan Intelejen kita diserahkan pada PKI  dan bermarkas di Madiun. Jika sebuah badan intelejen diserahan pada satu partai (kita tahu partai pasti punya tujuan sendiri) maka analisis intelejen akan bias dengan tujuan partai. Sehingga analisis intelejennya tidak bisa objective menilai situasi. Jadi wajar kalo kudeta tahun 66 disikapi secara kurang tepat oleh Soekarno.
lha trus yang bermarkas dimadiun itu kantor apa?
PKI atau apaan yang bermarkas dimadiun?

maaf tapi sepertinya harus dipahami dulu sebelumnya..
apa itu pengertian intel..
apa itu pengertian intelejen..
apa itu pengertian badan atau dinas intelijen..

KutipMengubah negara engga selamanya harus dengan jalan revolusi. Ada banyak jalan lain. Tapi kalo otakl kita udah bertendensi pengennya revolusi maka jalan lain selain revolusi tidak akan pernah mendapatkan cukup perhatian dari otak yang udah bertendensi revolusi.
maaf..tapi hubungannya dengan operasi intelejen apa?

soalnya kawan dewaruci menulis ini sebelumnya:
KutipWeleh, hacker adalah jenis keahlian yang sangat penting. Tapi sulit klo dimasukan dalam operasi intelejen, coz udah punya tendensi pengen revolusi seh ....

mohon pencerahannya..
trims.. :)





Dhantez

Ada yg dah baca ini belum: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Ternyata negara sekecil Singapore kekuatan militernya luar biasa, kita bahkan harus "duet" dgn malaysia utk mengimbanginya.. Di bagian bawah jg ada diskusi, tnyata antara Indonesia vs Malaysia skenario ambalat=> siapa menyerang dia yg kalah.. artinya dua2nya krg bagus dlm strategi penyerangan.

Soal kekuatan militer, kata temen sih kita emg punya pesawat tempur.. tp kita ga punya rudal nya.. hehehe..
Oba-chan ga itte ita: Ore wa ten no michi wo iki, subete wo tsukasadoru otoko

loser1942

hehehe......
ngomong2 soal alutsista indonesia, sebenarnya kadang sedih, tapi kadang2 lucu....
hahaha.....
btw tuh su-27 flanker pelor ama roketnya udah nyampe blom?

dewaruci

Bener Pak Dhe Regarda, harus ada kesamaan pengertian untuk menyelesaikan separuh masalah ....
Yang aku maksud sebagai badan adalah sebuah sistem yang dikelola oleh suatu institusi. Institusi ini bernama BIP yang membawahi institusi/dinas intelejen lainnya, seperti dinas intelejen Hankam, dinas intelejen Kostrad dan sebagainya. Nah markas BIP ini dipindah ke Madiun oleh Subandrio. Dalam menjalankan misinya, BIP banyak melindungi kepentingan PKI meski tidak diketahui pasti apakah para pejabat BIP adalah anggota  PKI atau bukan.
Sama seperti Adam Malik, ia tidak pernah merasa menjadi agen CIA, tapi CIA akan menganggap bahwa Adam Malik adalah salah satu agennya.

Setahuku, sebuah badan intelejen akan menganalisis informasi dan menyusun rencana operasi (apakah rencana penyerbuan, perlindungan atau rencana lain). Rencana ini yang akan dilaksanakan oleh dinas intelejen. Dan individu pelaksana operasi biasanya disebut dengan intel atau agen.

Revolusi adalah salah satu cara, bukan tujuan.
Jika badan intelejen menganalisis fakta-fakta dan menyusun rencana untuk mengganti pemimpin negara, belum tentu harus menggalang massa dan menciptaan kekacauan, tapi bisa cukup mempengaruhi kongres/perwakian rakyat saja. Sehingga penggantian presiden dapat tercapai tanpa revolusi yang mencolok dan tidak meninggalkan dendam.

Tapi ada kalanya, ditengah operasi intelejen terjadi perkembangan yang ekstrem sehingga operasi intelejen bisa berakibat lebih fatal sehingga operasi harus diubah/dibatalkan. Hanya analisis yang benar-benar objektif, tidak terpenjara dalam satu frame of reference yang bisa melihat apakah sebuah operasi harus diteruskan atau dibatalkan.

Ada baiknya belajar dari sejarah:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

dewaruci

Kutip dari: Dhantez pada Oktober 17, 2009, 09:34:18 PM
Ada yg dah baca ini belum: [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Ternyata negara sekecil Singapore kekuatan militernya luar biasa, kita bahkan harus "duet" dgn malaysia utk mengimbanginya.. Di bagian bawah jg ada diskusi, tnyata antara Indonesia vs Malaysia skenario ambalat=> siapa menyerang dia yg kalah.. artinya dua2nya krg bagus dlm strategi penyerangan.

Soal kekuatan militer, kata temen sih kita emg punya pesawat tempur.. tp kita ga punya rudal nya.. hehehe..

Sebagai tempat dagang, singapura harus membuka diri terhadap kedatangan orang-orang dari berbagai belahan bumi. Ini membuat sistem intelejennya sangat rentan terhadap penyusupan dari musuh. Makanya, alusista-nya harus canggih, buat jaga-jaga kalo intelejennya kebobolan.

soviet regarda

#54
KutipBener Pak Dhe Regarda, harus ada kesamaan pengertian untuk menyelesaikan separuh masalah ....
sip! dan sebaiknya menyelesaikan masalah jangan cuma separuh..sekalian selesaikan suatu masalah dengan total, jangan nanggung..seperti reformasi yang melakukan perombakan nanggung..akhirnya kekuasaan militer dan pengusaha gaya orba kuat lagi..

KutipNah markas BIP ini dipindah ke Madiun oleh Subandrio
untuk bagian ini saya tambahkan..
Dr Soebandrio menjabat sebagai kepala Badan Pusat Intelijen (BPI) bukan BIP.

KutipBIP banyak melindungi kepentingan PKI meski tidak diketahui pasti apakah para pejabat BIP adalah anggota  PKI atau bukan.
Bisa ditunjukan buktinya? atau fakta dan peristiwa sejarah yang mengarah pada hal itu?

KutipRevolusi adalah salah satu cara, bukan tujuan.
benar..dan tujuan revolusi adalah?

KutipJika badan intelejen menganalisis fakta-fakta dan menyusun rencana untuk mengganti pemimpin negara, belum tentu harus menggalang massa dan menciptaan kekacauan, tapi bisa cukup mempengaruhi kongres/perwakian rakyat saja. Sehingga penggantian presiden dapat tercapai tanpa revolusi yang mencolok dan tidak meninggalkan dendam.
nah..dalam badan intelejen itu ada jabatan kepala badan intelejen..dan setiap kepala badan intelejen pastilah orang pemerintah..misal si hendro priyono dan si samsyir siregar..
jadi bagaimana mungkin intelejen bisa menyusun rencana untuk mengganti pemimpin negara? apalagi mempengaruhi kongres/perwakian rakyat untuk kepentingan kaumminus?


kadang kita terperangkap dalam bayangan bahwa intelejen itu merupakan sesuatu yang hebat..
super rahasia, hanya diketahui orang-orang tertentu yang bisa mengetahui segalanya..
nyatanya badan intelejen itu berisi kumpulan orang-orang yang dekat dengan kekuasaan..
dan intelejen hanya untuk melayani dan mengakomodasi kepentingan penguasa itu sendiri..
agar kekuasaan tetap bertahan..

ok..lanjut kawan dewaruci :)





ghostdoors

lebih baik utk ditinjau ulang apa arti revolusi. berikut adl arti revolusi yg saya kutip dr wikipedia:
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat —seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan— yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.

Biar tdk ada kesalahpahaman tetntang ini (maaf kalo OOT)..... ;D

Untuk intelijen sndri bisa mempunyai peran ganda. bisa loyal kpd negaranya atau malah sebaliknya. seperti halnya intelijen inggris pd akhir PD II, yg ketauan ternyata merangkap sbg itelijen jerman juga.
susah memang utk membuktikan loyalitas suatu intelijen. mengingat pengangkatan dan publikasi yg sgt rahasia. terbukti kehancuran soekarno jg berawal dr penkianatan intelijenya sendiri. ((konspirasi ganyang malaysia)...Khawatir bahwa kampanye akan membuat militer keluar dr jawa dan kemudian jawa menjadi kosong dan berada dibawah kendali PKI. Soeharto memerintahkan intelijen Kostrad Ali Moertopo utk membuka kontak dg Komando Inggris dan menteri Luar Negeri Malaysia Tan Tri Ghozali Shafie pd bulan Agustus 1964. (dlm buku "Menyingkap Kabut Halim 1965, Hal.24/25)
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

soviet regarda

menyinggung soal revolusi..
saya menambahkan pendapat comrade ghostdoor..
jadi revolusi bukanlah suatu kata atau aksi yang wajib dijauhi..
apalagi beranggapan bahwa revolusi sama dengan kehancuran dan porak poranda..
revolusi itu, membobol dan membangun..
kalo kata bung karno shape and reshape..

KutipUntuk intelijen sndri bisa mempunyai peran ganda. bisa loyal kpd negaranya atau malah sebaliknya. seperti halnya intelijen inggris pd akhir PD II, yg ketauan ternyata merangkap sbg itelijen jerman juga.
agen ganda adalah intelnya atau agennya bukan badan intelejennya..
kalo badan intelejen secara institusional selalu loyal pada penguasa..

ghostdoors

nah itu dia bung. secara prsonal sgt sulit utk mmbuktikn loyalitas anggota intljenya..!
palagi jman skrg..,dmn da duit sikat aj..! ;D
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

loser1942


soviet regarda

Kutipnah itu dia bung. secara prsonal sgt sulit utk mmbuktikn loyalitas anggota intljenya..!
palagi jman skrg..,dmn da duit sikat aj..! nyengir

itu mah suatu keniscayaan comrade..
dalam dinamika kehidupan sosial yang penuh intrik politik..
akan selalu ada penghianatan..akan selalu ada kontra revolusi..

dan loyalitas seseorang dalam institusi apapun susah dibuktikan..
institusi itu sendirilah yang seharusnya mengawasi dan menindak setiap penghianat..

dan jika institusi itu telak tidak dapat diharapkan untuk menindak penghianat..
mau apa kita? terus berharap pada institusi yang jelas bobrok luar dalam?

contoh sederhana saja..
tidak jauh-jauh ke luar negeri..
tidak berpusing-pusing ngurusin intelejen juga..

misal..
saat terjadinya bencana lumpur lapindo..
si bakri itu menjabat menkesra alias menteri kesejahteraan rakyat..
dia ga pernah melunasi ganti rugi yang telah dijanjikan pada korban lapindo..
sampai saat ini dia tidak menepati janjinya..
sebagai menteri kesejahteraan rakyat, dia malah menyengsarakan rakyat..
kita mau apa?

mau mengharapkan TNI supaya menembak si bakri?
mau mengharapkan Polri biar ngeborgol si bakri?
mau mengharapkan kejaksaan biar menuntut si bakri?
mau mengharapkan DPR membuat aturan atau teriak-teriak maksa si sby supaya nagih utang si bakri?
atau malah berharap pada dinas intelejen busuk supaya bikin laporan yang bisa membuat sibakri melunasi utangnya?

jelas semua itu cuma ngimpi..
ngimpi di siang bolong..
karena sebenarnya setiap institusi tadi fungsinya hanya untuk melayani dan mengakomodasi kepentingan penguasa berduit banyak..
tuh si bakri masih cengar cengir aja dirumahnya..
banyak duit dan makan enak tiap hari..
sementara korban lapindo?
hanya menambah jumlah kaumminus di indonesia saja..

yang bukan ngimpi adalah..
kaum minus harus mengandalkan kekuatan dirinya sendiri..
untuk bangkit dan melawan segala bentuk penindasan..
segala bentuk eksploitasi..
segala bentuk penghisapan manusia oleh manusia..
dan apa kekuatan kaum minus itu?
kekuatan kaum minus adalah kesadaran dan hanyalah perlawanan bersama menentang capitalist bastard di indonesia yang bisa merubah sistem tengik yang ada..
bukan menyandarkan harapan pada institusi tengik bikinan negara pelayan penguasa..