Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 05:19:16 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 134
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 123
Total: 123

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

SISTEM PERTAHANAN DAN DAYA TEMPUR INDONESIA

Dimulai oleh Karno Giyantono, Agustus 26, 2009, 07:47:23 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

dewaruci

@ Pak Dhe Regarda and Pak Dhe Ghostdoors

Kalo strategi pembangunan terintegrasi dengan strategi pertahanan, maka sistem pertahanan akan didukung dengan hasil pembangunan and vice versa.
Dan sepertinya integrasi antara pembangunan dan pertahanan tidak cukup dibahas dalam rapat kabinet, namun dalam sebuah proses pembahasan yang kontinyu/sustainable, menghasilkan kebijakan-kebijakan fleksibel yang mampu mengikuti perubahan demi perubahan. Pembahasan yang sustainable ini kayaknya lebih cocok dilakukan oleh intelejen yang bebas dari ikatan "kontrak politis". Karena kontrak politis adalah piagam 'birahi partai" yang akan membuat analisis tidak lagi objective.

Untuk kasus lapindo, solusi yang kita bahas disini akan membungkam potensi tumbuhnya gerakan perlawanan nekat dari para korban lapindo. Artinya, juga meningkatkan stabilitas keadaan yang bermuara pada peningkatan kualitas pertahanan.

Mungkin, solusi kita untuk kasus lapindo adalah solusi yang 'benar', bukan solusi ala Soeharto 'bereskan' (bereskan/bantai korban lapindo) ataupun solusi ala SBY 'lanjutkan' (lanjutkan penderitaan mereka huakakakakka). .... well, just kidding!

soviet regarda

KutipPembahasan yang sustainable ini kayaknya lebih cocok dilakukan oleh intelejen yang bebas dari ikatan "kontrak politis". Karena kontrak politis adalah piagam 'birahi partai" yang akan membuat analisis tidak lagi objective.
emang ada intelejen yang bebas dari ikatan "kontrak politis"?

dewaruci

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 22, 2009, 11:53:00 PM
KutipPembahasan yang sustainable ini kayaknya lebih cocok dilakukan oleh intelejen yang bebas dari ikatan "kontrak politis". Karena kontrak politis adalah piagam 'birahi partai" yang akan membuat analisis tidak lagi objective.
emang ada intelejen yang bebas dari ikatan "kontrak politis"?
Kalo agen intelejen, kayaknya engga ada.
Yang ada adalah "Agen" intelejen yang berbentuk ilmuwan, mereka yang melaporkan hasil riset/observasi apa adanya.

soviet regarda

KutipYang ada adalah "Agen" intelejen yang berbentuk ilmuwan, mereka yang melaporkan hasil riset/observasi apa adanya.
stuju..

KutipMungkin, solusi kita untuk kasus lapindo adalah solusi yang 'benar', bukan solusi ala Soeharto 'bereskan' (bereskan/bantai korban lapindo) ataupun solusi ala SBY 'lanjutkan' (lanjutkan penderitaan mereka huakakakakka). .... well, just kidding!
solusi ala Soeharto 'bereskan'
(bereskan/bantai sibakri dan kroni2nya termasuk seluruh capitalist bastard yang jadi elit politik indonesia saat ini sepertinya malah jadi solusi yang 'benar') he

ghostdoors

Kutip
Kalo agen intelejen, kayaknya engga ada.
Yang ada adalah "Agen" intelejen yang berbentuk ilmuwan, mereka yang melaporkan hasil riset/observasi apa adanya.

bullshit...!!!
bgmn dg kasus '97...??
beberapa partai dipecah belah...!! adanya indikasi ulah para intelijen...!!!
(Kompas, 11 Juli 1997),(Kompas, 28 Juli 1997)
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

bahkan sekarang pun, strategi ini msh dipakai...!!!
"TIDAK ADA SEJARAH YANG TIDAK MENETESKAN DARAH DAN SETIAP PERJUANGAN MEMBUTUHKAN PENGORBANAN"

dewaruci

@Pak Dhe Ghostdoors
Intelejen yang bebas dari kontrak politik yang kayaknya engga ada. Agen intelejen yang memecah belah partai emang ada.

Sedang "agen" yang berbentuk ilmuwan biasanya engga punya struktur, tapi punya efek yang patut diperhitungkan. Contoh kasus hasil penelitian kandungan bakteri/virus pada susu formula bikin menkes tergopoh-gopoh kan? Karna engga ada struktur buat follow up, counter intelligence akan mudah mematahkan hasil investigasi peneliti.

Makanya, dalam dunia demokrasi, pemimpin negara punya hak prerogatif buat mengangkat pejabat negara. Makanya klo kepala negara bener-bener pengen liat negaranya adil makmur dan kuat, maka dia bisa saja mengangkat pejabat-pejabat pelaksana operasi intelejen integrasi pembangunan yang bebas dari kontrak politis dan rahasia.

soviet regarda

KutipKalo agen intelejen, kayaknya engga ada.
Yang ada adalah "Agen" intelejen yang berbentuk ilmuwan, mereka yang melaporkan hasil riset/observasi apa adanya.
mungkin istilah "agen intelejen ilmuwan" menurut bang dewaruci adalah benar2 ilmuwan..
bukan "agen intelejen" beneran yang berkoordinasi dibawah badan intelejen..
sama halnya dengan anak sd yang ngelantur tentang bom..bang dewaruci mengistilahkannya dengan "kegiatan intelejen" juga..
yah memang jadi rancu jika setiap kegiatan manusia dikait-kaitkan dengan kegiatan intelejen..


dewaruci

Kutip dari: soviet regarda pada Oktober 23, 2009, 06:07:33 PM
mungkin istilah "agen intelejen ilmuwan" menurut bang dewaruci adalah benar2 ilmuwan..
bukan "agen intelejen" beneran yang berkoordinasi dibawah badan intelejen..
sama halnya dengan anak sd yang ngelantur tentang bom..bang dewaruci mengistilahkannya dengan "kegiatan intelejen" juga..
yah memang jadi rancu jika setiap kegiatan manusia dikait-kaitkan dengan kegiatan intelejen..
Hehe ... bener juga. Tapi point utamanya adalah bahwa setiap individu bangsa memiliki kontribusi dalam penciptaan sistem pertahanan. Satu individu memiliki potensi untuk mengoyak sistem pertahanan. Makanya, klo mau bikin sistem pertahanan yang tangguh, tiap individu harus di sejahterakan dulu biar engga neko-neko.

soviet regarda

KutipHehe ... bener juga. Tapi point utamanya adalah bahwa setiap individu bangsa memiliki kontribusi dalam penciptaan sistem pertahanan. Satu individu memiliki potensi untuk mengoyak sistem pertahanan. Makanya, klo mau bikin sistem pertahanan yang tangguh, tiap individu harus di sejahterakan dulu biar engga neko-neko.
nah kalo ini baru sip nih...

truf777

IDF bukan pasukan khusus
IDF ( israeli defense force )
sama kayak TNI
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

Wildan Cahyo Arsito

[move]Mempertahankan suatu prestasi lebih sulit daripada merebut prestasi[/move]

truf777

yang saya tau si gitu
mbah wiki juga blg gitu
"I've always wondered if there was a god. And now I know there is --
and it's me." -homer simpson-

Faith means not wanting to know what is true. – Friedrich Nietzsche

loser1942


semut-ireng

Banyak ide2 hebat di sini,  ayo dilanjut saja ! :D