katanya pak harto korupsi nyampe 800 triliun ya... wah banyak amat bro... berapa banyak tuh kalau dijadiin uang recehan Rp 500,- an.... emang bener ya 800 triliun ... ah kali aja 800 triliun + 500 rupiah... 

Kutip dari: heru.htl pada September 21, 2009, 11:18:23 PM
katanya pak harto korupsi nyampe 800 triliun ya... wah banyak amat bro... berapa banyak tuh kalau dijadiin uang recehan Rp 500,- an.... emang bener ya 800 triliun ... ah kali aja 800 triliun + 500 rupiah... 

kan mknya dibilang sampai...
jd sekitar itulah...
apalah artinya 500 rupiah jk dibandingkan dgn 800 T 

kali aja diitung model kayak itungannya ahli fisika lho... kalau perlu digitnya 12 angka dibelakan koma

terus terang aku baru tahu nih sebanyak itu..apa KPK tau nggak ia..? kayaknya tau..wong kita yang kecil2 ini juga tau, walau lewat berita.. nah yg jadi masalah itu infonya dari mana ?, kalo emang udah jelas itu hasil korup, bearti milik Indonesia dong..milik masyarakat, sementara APBN kita kan udah ada, kita ambil aja rame-rame yok ketimbang dikorup lagi

Kutip dari: qmonkcuakep pada Juni 01, 2009, 08:49:23 PM

...Toh juga Reformasi belum isa buktiin mampu membangun 1/3 panjang jalan raya yg dibangun/dilebarkan Orba (nich data dari PU lho), yg ada malah nambah lobang dimana2 .

Ukuran development tdk cuma infrastruktur saja.. Oiya jgn lupa, klo rezim Orba melakukan semua pembangunan itu dgn duit utang. Dan thanks to their stupidity, pemerintahan pasca krisis 1998 membayar utang itu sebanyak 4-5 kali lipat dari jumlah seharusnya (krn kurs rupiah anjlok). Dgn beban utang yg diwariskan sebanyak itu, pemerintahan pasca krisis terpaksa mengurangi alokasi dana ke pembangunan, kesejahteraan, dsb dsb demi mengurangi beban utang.. hasilnya apa? pembangunan dan kesejahteraan seolah2 lebih enak di jaman Soeharto!!

Contoh yg lebih "mikro" adl Garuda Indonesia. Tentu kita ingat kasus penggelembungan harga (mark up) pembelian 6 pesawat Airbus A330 pada masa Soeparno (sekitar 1996).. kalo lupa coba baca di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.], [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.], dan ulasan menarik dr blog [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] (serikat karyawan garuda).

Jika kita bandingkan performa Garuda saat Orba dan pasca Orba tentu tidak adil mengingat kasus markup - dimana pembayaran pesawat dilakukan dgn cara diangsur - sekali lagi thanks to Orba's stupidity, ketika kurs rupiah anjlok jumlah utang tersebut berlipat dan sampai tahun 2007 masih membentuk 60% dari beban utang Garuda (baca di artikel detik tadi, atau di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] ini). Itulah kenapa Garuda terus merugi! Mereka membayar pesawat hasil skandal markup sebesar 4-5 kali lipat harga seharusnya (krn kurs rupiah).
Tp untunglah performa Garuda skrg lebih baik.. setelah bisa mulai untung pd tahun 2007, restrukturisasi utang di 2008 membuat mereka lebih cepat terbebas dari tanggungan2 utang (yg menurut beberapa pengamat sbg taktik licik).. For me whatever lah.. Garuda adl ikon penerbangan Indonesia, jika mesti ditutup hny krn jaga image bank2 pemberi utang dalam negeri that's stupid either.


laporan profit Garuda.. oiya skrg mereka sdg mengejar program Quantum Leap

Kutip dari: qmonkcuakep pada Juni 01, 2009, 08:49:23 PM
...Apakah ini yg membuat kita2 yg mengaku sebagai reformis dgn lantang menyuarakan we're better than Soeharto with his Orba Dan usut terus kasus korupsinya biarpun orangnya dach lewat. Apa etis ya

Etis? Pertama, KKN yg terjadi saat ini adl warisan Soeharto. Jadi kalo bahas masalah KKN yg ada skrg, ya warisan beliau ini.. menurut saya sih, kita kelewat etis kalo membiarkan kesalahan sebesar itu tdk diadili (ingat juga kasus nenek ngambil buah kapas - diadili, anak2 miskin ngambil kakao diadili juga, Sorharto ini kasus korupsi yg menghancurkan ekonomi negara, yg akhirnya maksa nenek dan anak2 td utk nyuri, masak dgn alasan ETIS kita malah melepas Soeharto). Kedua, setahu saya masalah hukum ini bisa dibebankan ke keturunan (ada tdk ahli hukum disini yg bisa mengkonfirmasi?)..

Jgn lupa juga sebagian besar media massa (terutama televisi) masih dikuasai orang dekat Soeharto atau orang Golkar.. baca artikel Aditjondro di [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] ini. Intinya, kita mesti berusaha objektif saat menerima informasi dari media2 tsb..

saudara Dantez..jelasin dong apa itu KKN,

Kutip dari: Lanthoq pada Desember 13, 2009, 10:35:29 PM
saudara Dantez..jelasin dong apa itu KKN,

Anda bikin aturan bahwa cengkeh hasil budidaya petani hanya boleh dijual ke perusahaan yang ditunjuk negara, dengan harga yang ditentukan oleh anda. Dan perusahaan itu dipimpin oleh kroni anda. Atau anda bikin aturan instansi pemerintah harus memakai mobil produk perusahaan tertentu, dan perusahaan itu dipimpin putera anda. Itu contoh KKN...

Yup.. itu contoh KKN bagian Nepotisme saya rasa..

KKN itu terdiri dari korupsi, kolusi, nepotisme. Korupsi sudah jelas kan..
Yg artinya serupa tak sama adl kolusi n nepotisme. Kolusi adl melakukan suatu perjanjian demi kepentingan bersama sedang nepotisme adl mengutamakan pertimbangan hubungan keluarga dalam urusan bisnis. Kalo tdk salah kolusi dan nepotisme adl warisan penjajahan Belanda.

Sebenarnya kolusi n nepotisme tdk melulu jelek. Asal itu dilakukan krn itu adl pilihan terbaik (scr keseluruhan), saya rasa masih tdk apa2. Misal, dlm penerimaan pegawai, krn seseorang tahu benar kualitas saudaranya (sampai ke sifat pribadinya), akan lebih aman merekrut saudaranya itu daripada merekrut org lain bukan? Masalahnya, yg banyak kita jumpai adl kualitas tdk menjadi pertimbangan.

gitu aja kok repot...suharto memang sudah gk ada tapi harta rakyat indonesia ya masih ada yang dicari hartanya bukan orangnya begitu aja kok repot

ck ck ck

bwt gw mh hukum ditegakkan yes! jurdil yess!!fearless NO!!!

hukum yes! jurdil yes!!fearless NO!!!