Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 12:27:54 AM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 142
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 114
Total: 114

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Analog dan Digital

Dimulai oleh Farabi, November 01, 2011, 08:39:52 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

Farabi

Jadi dalam sistem digital itu, misalkan frequensi 107 adalah 0 dan 108 adalah satu gitu ya? Sedangkan dalam analog, 107 misalkan adalah 0, dan 107.01 adalah 1, 107.02 adalah 2 dst? Kalau begitu, lebih cepat sistem analog daripada digital dong ya dalam pemindahan data?
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

mhyworld

secara teoritis memang begitu, namun pada prakteknya transfer data/komunikasi analog sangat rentan derau/noise. Sehingga untuk mendapatkan data yang benar di sisi penerima (lolos dari sistem data integrity check), bisa diperlukan beberapa kali pengulangan proses transfer, sehingga totalnya bisa lebih lama daripada sistem digital.

Contoh yang anda berikan untuk sistem analog juga sebenarnya bukan sistem analog murni. Itu bisa disebut sistem digital non-biner, dalam hal ini berbasis 100, karena setiap data yang dikirim bisa memiliki 100 variasi/kemungkinan nilai. Bandingkan dengan sistem biner yang hanya memiliki 2 kemungkinan nilai data yang valid, yaitu 0 dan 1.

Pada prinsipnya, semakin banyak variasi datanya akan membuat data lebih rentan gangguan. Contoh untuk yang basis 100, perubahan frekuensi 0.005 saja sudah menyebabkan data yang diterima menjadi salah. Sedangkan pada sistem biner, secara teori masih bisa menerima data yang benar meskipun terjadi perubahan frekuensi sampai 0.49999. Pada prekteknya, ini tergantung pada filter frekuensi yang dipakai, sehingga threshold noise yang diijinkan untuk penerimaan data yang valid bisa diatur sesuai keperluan.

Sistem analog murni tidak menerapkan metode pembulatan apapun, sehingga secara teori, variasi data yang bisa dikirim dalam satu waktu bisa mencapai tak terhingga. Karena nilai yang dikirimkan terbentang pada suatu continuum bilangan real.
once we have eternity, everything else can wait

Farabi

Oh begitu ya, terima kasih banyak nih, ngerti sekarang.
Raffaaaaael, raffaaaaael, fiiii dunya la tadzikro. Rafaael. Fi dunya latadzikro bil hikmah, wa bil qiyad

Maa lahi bi robbi. Taaqi ilaa robbi. La taaqwa, in anfusakum minallaaahi.

semut-ireng

#3
Analog dan Digital  :

-   Pada sistem analog,  besaran listrik diwujudkan dalam suatu kuantitas lain yang setiap perubahannya adalah kontinyu dan sepadan.   Misalnya pada speedometer,  besaran listrik diwujudkan berupa kecepatan /  sudut yang terjadi karena bergeraknya jarum penunjuk.   Besarnya sudut tersebut adalah analog / sepadan dengan kecepatan mobil / motor.

-  Pada sistem Digital,  besaran listrik diwujudkan dalam suatu kuantitas yang diskrit / tak tentu / tidak kontinyu.  Misalnya pada rangkaian logika,  dikenal dua macam penerapan taraf tegangan,  yaitu taraf tegangan rendah / Low Level dan taraf tegangan tinggi / High Level.   Jika tegangan lebih tinggi  dinyatakan sebagai digit 1 dan tegangan lebih rendah sebagai digit 0,  maka disebut penerapan Positive Logic.   Sebaliknya dengan penerapan Negative Logic,  digit 1 untuk menunjukkan tegangan yang lebih rendah,  sedangkan digit 0 menunjukkan tegangan yang lebih tinggi.

*  Topik ini salah masuk,  mestinya di post di Ilmu Komputer.


mhyworld

Sistem analog maupun digital tidak terbatas pada besaran listrik. Bisa juga menggunakan besaran mekanik. Sistem kontrol pabrik-pabrik jaman dulu (sebelum 1980-an) banyak yang menggunakan sistem pneumatic. Mesin hitung jaman dulu pada awalnya berupa sistem mekanis.

Kalau menurut saya lebih sesuai masuk teknik instrumentasi, soalnya berhubungan erat dengan input dan output sistem secara fisik.
once we have eternity, everything else can wait

mhyworld

Mungkin tulisan saya di atas mengenai besaran mekanis tidak begitu diperhatikan ya? ??? jadinya pindah ke elektro deh.
once we have eternity, everything else can wait

semut-ireng

Sudah tepat masuk / dibahas di teknik elektro.   

Kutip

Sistem analog maupun digital tidak terbatas pada besaran listrik. Bisa juga menggunakan besaran mekanik.


Besaran mekanik diwujudkan dalam suatu kuantitas yang diskrit / digital ?


mhyworld

once we have eternity, everything else can wait

mhyworld


kuantitas yang diskrit / digital diwujudkan dalam suatu Besaran mekanik


once we have eternity, everything else can wait