Gunakan MimeTex/LaTex untuk menulis simbol dan persamaan matematika.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 06:53:35 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 206
Total: 206

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Cara hitung Rp/kwh - pls help

Dimulai oleh tommy, Maret 07, 2007, 01:39:36 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

tommy

Hai Oom & Tante,

Tolong bantuin gue dong cara menghitung Rp/kwh.

1. Lampu yang 40W itu artinya 40 watt per detik/menit/jam?

2. Kalo lampu 40W menyala selama 1 jam, dengan tarif listrik 200 Rp/kwh. Jadi berapa Rp tagihannya?

Kalo menurut perhitungan gue:
40W x 3600 detik = 144.000 watt
144.000 watt = 144 kW
144 kW x Rp 200 = Rp 28.800

Yang menurut gue sih pasti perhitungan ini salah. Rp 28.800 terlalu tinggi. ???

Please help me...
Thanks.

reborn

#1
Kutip1. Lampu yang 40W itu artinya 40 watt per detik/menit/jam?

per jam itu artinya

Kutip2. Kalo lampu 40W menyala selama 1 jam, dengan tarif listrik 200 Rp/kwh. Jadi berapa Rp tagihannya?

40/1000 x Rp 200 = Rp 8.

KutipKalo menurut perhitungan gue:
40W x 3600 detik = 144.000 watt
144.000 watt = 144 kW
144 kW x Rp 200 = Rp 28.800

Yang menurut gue sih pasti perhitungan ini salah. Rp 28.800 terlalu tinggi. ???

iya lah. Kebayang kalo make listrik 1000W berapa jadinya tuh?  :o

rudsaint

#2
Kutip dari: tommy pada Maret 07, 2007, 01:39:36 PM
Hai Oom & Tante,

Tolong bantuin gue dong cara menghitung Rp/kwh.

1. Lampu yang 40W itu artinya 40 watt per detik/menit/jam?

2. Kalo lampu 40W menyala selama 1 jam, dengan tarif listrik 200 Rp/kwh. Jadi berapa Rp tagihannya?


harga kwh 200...    Rp = (Rp/kwh ) kw x h  =  200 x 0.04kwh x 1 =  Rp  8......eh sama ama yg diatas gw          hmmmm,,,tapi itu bukan perjam sih...watt itu sendiri sudah per satuan waktu = joule / detik  kalo gak salah...  watt ya watt gak ada perjam2nya....kwh bukan kw/h

J03r494n

maap mau tanya 40x1000, 1000 nya darimana yach?

tq

peregrin

#4
*sorry sedikit mengulang penjelasannya rudsaint

kwh = kilowatt-hour

kwh berarti energi yg digunakan selama 1 jam pemakaian.

1 kwh = energi sebesar 1 kilowatt (= 1000 watt, dari situ asalnya angka 1000) digunakan selama 1 jam.


jadi, lampu 40W menyala 1 jam = 40 Wh (watt-hour) = 0.04 kwh (kilowatt-hour)

makanya kalo 1 kwh = Rp. 200 --> 40Wh = 40/1000 x 200 = Rp. 8 (jadi bukan 40x1000)


Bedakan antara watt-hour dengan watt:
Watt = Joule/detik
Lampu 40W = lampu tsb. mengkomsumsi energi listrik sebesar 40 Joule setiap detiknya.
Kalau lampu dinyalakan selama 1 jam = energi listrik yg dikomsumsi adalah 40 Wh (watt-hour), yang sebenarnya sama dengan 40 Joule/detik x 3600 detik = 144000 Joule.


Tolong dikoreksi kalo saya salah.
Free software [knowledge] is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of 'free' as in 'free speech', not as in 'free beer'. (fsf)

insan sains

Kutip dari: peregrin pada Mei 01, 2008, 09:38:40 PM
Bedakan antara watt-hour dengan watt:
Watt = Joule/detik
Lampu 40W = lampu tsb. mengkomsumsi energi listrik sebesar 40 Joule setiap detiknya.
Kalau lampu dinyalakan selama 1 jam = energi listrik yg dikomsumsi adalah 40 Wh (watt-hour), yang sebenarnya sama dengan 40 Joule/detik x 3600 detik = 144000 Joule.

Tolong dikoreksi kalo saya salah.

Setuju......

Aku rasa tepat penjelasannya.

Bye the way, any way, bus way.... ngomong-ngomong masalah penghitungan listrik. Kayaknya kontrakanku gak pake hitung-hitungan kayak gitu deh. Pake hitung-hitungan "kantong petugas". Kalo "kantongnya" dah tipis, meteran listriknya tiba-tiba harus dibayar sampe 75 rb. Tapi kalo lagi "kantongnya" tebel, paling aku bayarnya 30 rb doang.. Padahal seingetku, tuh kontrakan cuman kepasang charger notebook, 5 lampu TL, dan itupun hanya waktu malam saja, juga beberapa menit pompa air di-on-kan pas pagi.

Huh... dasar PLN-PLN...!! Udah mah gak becus ngelola (banyak mati listrik), eh malah pegawainya pada "edan-edan". Ups.. sorry-sorry, malem2 malah uring-uringan. Soalnya ga dimana-mana, dari bulan kemarin keliling Indonesia, di semua tempat mulai dari Sumatera, Jawa sama Kalimantan, selalu ada aja yang namanya pemadaman. Bahkan di Pekanbaru udah kayak minum obat aja 3 kali sehari selalu ada mati listrik.

Sok lah atuh PLN dibenahin semuanya. Jangan bilang rugi melulu, padahal dikaulah yang memonopoli kelistrikan di negeri ini. Salah dirimu kalo gak bisa memanage, yang harusnya untung malah jadi buntung.
Menuju Indonesia sebagai THE COUNTRY MASTER OF TECHNOLOGY, 2030

ifniadi

#6
Cara menghitung tagihan listrik PLN
Setelah mengetahui bahwa catatan meteran saya salah input oleh PLN, saya meminta dijelaskan bagaimana cara menghitung tagihan pemakaian listrik PLN. Berdasarkan jumlah pemakaian yang benar, maka catatan pemakaian listrik saya akan menjadi seperti berikut:

Bulan Tagihan   KWh meter
Januari   0 - 9
Februari   9 - 34
Maret   34 - 34
April   34 - 50
May   50 - 81
Juni   81 - 412
Jadi pemakaian bulan Juni saya sebesar 412 dikurangi 81 jadi sebesar 331 KWh. Dengan demikian total penggunaan untuk bulan Juni sebesar 331 KWh yang akan dihitung dengan tarif penggunaan PLN.
Berdasarkan informasi dari Call Center PLN 123 tadi, saya mendapatkan informasi tarif untuk penggunaan listrik rumah residensial dengan daya 2200 Watt (R1/2200) sebagai berikut:

Penggunaan   Tarif (dalam Rupiah)
20 KWh pertama   390
40 KWh kedua   445
Per KWh berikutnya   495
Jadi setelah dihitung akan menjadi seperti berikut:

Penggunaan   Tarif (dalam Rupiah)   Biaya (dalam Rupiah)
20 KWh (0 - 20)   x 390   7.800
40 KWh (20 - 60)   x 445   17.800
271 KWh berikutnya (60 - 331)   x 495   134.145
Total      159.745
Jadi didapat total penggunaan listrik sebesar Rp. 159.745,-. Ini adalah nilai pemakaian bersih tanpa Abodemen dan Pajak. Sekarang mari menghitung Abodemen dan Pajak.
Rumus menghitung Abodemen listrik PLN:

Abodemen PLN = (Daya/1000) x (Rp/kVA)
Untuk R1/2200, Rp/kVA yang ditetapkan PLN adalah Rp 30.200,-. Jadi Abodemen untuk R1/2200 adalah:
(2200/1000) x Rp 30.200,- = Rp 66.440,-
Jadi total tagihan listrik tanpa pajak adalah
Rp 159.745,- + Rp 66.440,- = Rp 226.185,-
Rumus menghitung pajak (3% dari total tagihan listrik anda):
3% x Rp 226.185,- = Rp 6.785,55 (dibulatkan Rp 6.800,-)
Jadi total tagihan PLN setelah dikenakan pajak adalah:
Rp 226.185,- + Rp 6.800,- = Rp 232.985,-
Cara cepat dan referensi perbandingan:
Silahkan hitung dari website resmi PLN:
[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]
Prosedur perbaikan pencatatan meteran listrik
Setelah mengetahui jumlah tagihan saya, saya kemudian menanyakan bagaimana prosedur perbaikan kesalahan pencatatan tersebut. Melalui Call Center tersebut saya dijelaskan tentang prosedurnya. Saya diberikan nomor customer complain 00761, kemudian pihak Call Center 123 akan memberikan form complain ini ke kantor PLN setempat. Kemudian Kantor PLN setempat akan mem-follow up dengan melakukan pengecekan kembali (cross check) ke rumah saya. Setelah dilakukan pengecekan ulang, saya diminta membawa kartu pencatatan listrik yang telah diperbaiki ke kantor PLN tersebut untuk meminta koreksi pencatatan listrik.
Jarak antara pengaduan ke Call Center 123 dengan petugas yang datang mengecek ke rumah saya adalah 2 hari kerja. Kemudian saya ke kantor PLN setempat untuk meminta koreksi pencatatan listrik. Disana saya diminta menemui bagian pencatatan meter. Setelah dijelaskan, petugas disana membuat surat laporan perbaikan. Tetapi saya tidak diberikan salinan surat tersebut, petugas memberikan penjelasan surat tersebut akan diberikan ke pusat PLN untuk dikoreksi pencatatan meterannya. Saya hanya diminta menunggu sekitar 3 hari untuk proses tersebut kemudian dipersilahkan memeriksa kembali tagihan listriknya. Jika sudah dikoreksi, saya bisa langsung membayar tagihan tersebut.

Cara membaca meteran listrik
Berikut ini saya tampilkan bagaimana cara membaca meteran listrik. Ini adalah meteran listrik yang saat ini sedang berjalan dirumah saya:

Cara membacanya dengan hanya meihat bagian yang hitan/biru pada gambar bukan bagian yang berwarna merah, bagian merah yang berjalan tidak dibaca. Dengan demikian pada gambar tersebut hanya dibaca 499 saja, tanpa angka 5. Jika pembacaan meteran tidak sesuai, anda bisa mengadukan ke Call Center PLN 123.



alloy

setau sy, rumusnya, jadi lampu 40W, rumusnya 40 : 220 (volt) x 0.8 (coshv) = 0.145 VA,
0.145 x 720 (24 jam x 30 hari) : 1000 = 0.1044 = 0.1044 va x 550 (rata2 per KWH) = Rp. 57.42 / bulan (tarif sebelum kenaikan TDL)

cartiman

1. Lampu yang 40W itu artinya 40 watt per detik/menit/jam?
    40W bukan 40 watt per detik/menit/jam

2. Kalo lampu 40W menyala selama 1 jam, dengan tarif listrik 200 Rp/kwh. Jadi berapa Rp tagihannya?
    = 40/1000 kali 200 = 8 rupiah per jam.
    Kalau sehari pakai 12 jam maka tagihan sebulan = 12 x 30 x 8 = 2880 rupiah ditambah biaya beban

zxcvb


Ordinary Man

Kutip dari: insan sains pada Juli 11, 2008, 01:16:24 AM
Setuju......

Aku rasa tepat penjelasannya.

Bye the way, any way, bus way.... ngomong-ngomong masalah penghitungan listrik. Kayaknya kontrakanku gak pake hitung-hitungan kayak gitu deh. Pake hitung-hitungan "kantong petugas". Kalo "kantongnya" dah tipis, meteran listriknya tiba-tiba harus dibayar sampe 75 rb. Tapi kalo lagi "kantongnya" tebel, paling aku bayarnya 30 rb doang.. Padahal seingetku, tuh kontrakan cuman kepasang charger notebook, 5 lampu TL, dan itupun hanya waktu malam saja, juga beberapa menit pompa air di-on-kan pas pagi.

Huh... dasar PLN-PLN...!! Udah mah gak becus ngelola (banyak mati listrik), eh malah pegawainya pada "edan-edan". Ups.. sorry-sorry, malem2 malah uring-uringan. Soalnya ga dimana-mana, dari bulan kemarin keliling Indonesia, di semua tempat mulai dari Sumatera, Jawa sama Kalimantan, selalu ada aja yang namanya pemadaman. Bahkan di Pekanbaru udah kayak minum obat aja 3 kali sehari selalu ada mati listrik.

Sok lah atuh PLN dibenahin semuanya. Jangan bilang rugi melulu, padahal dikaulah yang memonopoli kelistrikan di negeri ini. Salah dirimu kalo gak bisa memanage, yang harusnya untung malah jadi buntung.

Ordinary Man

Kutip dari: insan sains pada Juli 11, 2008, 01:16:24 AM
Setuju......

Aku rasa tepat penjelasannya.

Bye the way, any way, bus way.... ngomong-ngomong masalah penghitungan listrik. Kayaknya kontrakanku gak pake hitung-hitungan kayak gitu deh. Pake hitung-hitungan "kantong petugas". Kalo "kantongnya" dah tipis, meteran listriknya tiba-tiba harus dibayar sampe 75 rb. Tapi kalo lagi "kantongnya" tebel, paling aku bayarnya 30 rb doang.. Padahal seingetku, tuh kontrakan cuman kepasang charger notebook, 5 lampu TL, dan itupun hanya waktu malam saja, juga beberapa menit pompa air di-on-kan pas pagi.

Huh... dasar PLN-PLN...!! Udah mah gak becus ngelola (banyak mati listrik), eh malah pegawainya pada "edan-edan". Ups.. sorry-sorry, malem2 malah uring-uringan. Soalnya ga dimana-mana, dari bulan kemarin keliling Indonesia, di semua tempat mulai dari Sumatera, Jawa sama Kalimantan, selalu ada aja yang namanya pemadaman. Bahkan di Pekanbaru udah kayak minum obat aja 3 kali sehari selalu ada mati listrik.

Sok lah atuh PLN dibenahin semuanya. Jangan bilang rugi melulu, padahal dikaulah yang memonopoli kelistrikan di negeri ini. Salah dirimu kalo gak bisa memanage, yang harusnya untung malah jadi buntung.
Maf mas mau ngasih info boleh ya? kan semua udah tau bangsa kita masih gitu. gimana klo kita mulai

Ordinary Man

Kutip dari: insan sains pada Juli 11, 2008, 01:16:24 AM
Setuju......

Aku rasa tepat penjelasannya.

Bye the way, any way, bus way.... ngomong-ngomong masalah penghitungan listrik. Kayaknya kontrakanku gak pake hitung-hitungan kayak gitu deh. Pake hitung-hitungan "kantong petugas". Kalo "kantongnya" dah tipis, meteran listriknya tiba-tiba harus dibayar sampe 75 rb. Tapi kalo lagi "kantongnya" tebel, paling aku bayarnya 30 rb doang.. Padahal seingetku, tuh kontrakan cuman kepasang charger notebook, 5 lampu TL, dan itupun hanya waktu malam saja, juga beberapa menit pompa air di-on-kan pas pagi.

Huh... dasar PLN-PLN...!! Udah mah gak becus ngelola (banyak mati listrik), eh malah pegawainya pada "edan-edan". Ups.. sorry-sorry, malem2 malah uring-uringan. Soalnya ga dimana-mana, dari bulan kemarin keliling Indonesia, di semua tempat mulai dari Sumatera, Jawa sama Kalimantan, selalu ada aja yang namanya pemadaman. Bahkan di Pekanbaru udah kayak minum obat aja 3 kali sehari selalu ada mati listrik.

Sok lah atuh PLN dibenahin semuanya. Jangan bilang rugi melulu, padahal dikaulah yang memonopoli kelistrikan di negeri ini. Salah dirimu kalo gak bisa memanage, yang harusnya untung malah jadi buntung.
maaf mas mau ngasih info boleh ya ?
kita kan tahu bangsa kita masih gitu, gimana klo kita mulai membenahi diri kita masing masing soalnya dipikir pikir klo mikirin masalah itu ga ada abisnya..
mendingan kita kasih masukan langsung ke PLN yg bae atau minimal kita jd contoh ke mereka yang baik.. klo w si optimis klo masing masing kita ky gitu ya bisa memperbaiki sedikit keadaan bangsa kita..
info lagi setau w klo pemimpin itu cerminan rakyatnya..
klo rakyatnya ga korupsi pemimpinnya juga mirip mirip