yang bisa tak pikirin cuman ngitung pake rotary encoder, cuman masalahnya kalibrasi luas pipa sama per sudut rotary-nya gimana yah ?? belum kecepantan air-nya ?? masa' harus mapake PWM ??

masa' harus mapake PWM ??

Kalo pake PWM gimana caranya tuh??      

yang bisa tak pikirin cuman ngitung pake rotary encoder, cuman masalahnya kalibrasi luas pipa sama per sudut rotary-nya gimana yah ?? belum kecepantan air-nya ??

Iya bisa pakai rotari encoder.... Kalibrasinya secara langsung aja pada sistem plannya...
Menurutku ada 2 cara, pertama berdasarkan aliran debit air persatuan waktu atau cara kedua berdasarkan counter sensor rotary encoder..

Cara 1 : Debit aliran air (dgn catatan selalu konstan dan tidak berubah-ubah)
Sistem mengalirkan air dengan debit tetap 100 ml/detik, kalo benar-benar tetap maka cara ini efektif dan tepat. Gunakan Interupsi timer setiap 100 mS (tapi terserah) jadi setiap 1 kali interupsi berarti air mengalir 10 mL rotary encoder kurang berfungsi karena hanya mendeteksi adanya aliran air atau tidak.

Cara 2 : Counter Rotary Encoder
Gunakan patokan nilai counter rotary Encoder dengan aliran air..
Nyalakan aliran air selama beberapa waktu kemudian matikan...(atau ada cara lain).
Misal air terkumpul 625 mL dan Counter rotary Encoder menghitung 25637 maka
1 mL = 41,0192 counter.

Kira-kira begitu....
moga memberi pencerahaan