Selamat datang di ForSa! Forum diskusi seputar sains, teknologi dan pendidikan Indonesia.

Welcome to Forum Sains Indonesia. Please login or sign up.

Maret 29, 2024, 07:35:35 PM

Login with username, password and session length

Topik Baru

Artikel Sains

Anggota
Stats
  • Total Tulisan: 139,653
  • Total Topik: 10,405
  • Online today: 231
  • Online ever: 1,582
  • (Desember 22, 2022, 06:39:12 AM)
Pengguna Online
Users: 0
Guests: 198
Total: 198

Aku Cinta ForSa

ForSa on FB ForSa on Twitter

Tanya soal fast food waste

Dimulai oleh reborn, Maret 04, 2007, 03:46:51 PM

« sebelumnya - berikutnya »

0 Anggota dan 1 Pengunjung sedang melihat topik ini.

reborn

Nanya dong soal fast food waste. Di mana2 ada fast food skrg ada, kalo dulu warteg sekarang kayaknya jamannya fast food yah  ;D

Seperti McDonald’s, KFC, Coca cola, dll. Nah, efeknya ke lingkungan sekarang sebesar apa tuh? Soal regulasi, terutama di Indo, dah ada belum. Baca2 di Taiwan [pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.] ini cukup ketat yahh?

Minyak goreng bekas masakan misalnya, daripada dibuang, bisa kan diolah jadi sumber energi biofuel. Kertas dan plastik juga bisa didaur ulang lagi untuk ngurangin limbah.

Gimana nih mas adjie  ::)

adjie

fast food dengan restaurant apapun, limbahnya sebagian besar pasti terdiri dari 3 macam: lemak, minyak, dan limbah organik (sayur2an, ikan dll), yang kita sebut limbah buangan komersial.

Buangan2 itu biasanya dibuang ke saluran2 drainase (kita sebut got), yang akhirnya lari ke sungai, atau badan air terdekat. Lemak, minyak dan limbah organik ini di air, akan terdegradasi, dengan memanfaatkan oksigen dalam air, sehingga oksigen dalam air akan terkuras. Nah, misal Dissolved Oxygen dalam sungai yang normal antara 5-6, dengan adanya limbah macam ini tentu DO akan turun drastis.

Kira2 begitu. masalah peraturan, ada peraturan baku mutu, atau aturan sumber daya air. Nanti saya cari nomornya yah.. :D

Skr, idealnya bagaimana? Idealnya buangan restoran itu ya dibuang ke pengolahan air buangan. Masalahnya di Indonesia, baru beberapa kota saja yang punya unit pengolahan buangan itu. Infrastruktur mahal, butuh perencanaan yang matang, karena seperti kita ketahui, bawah tanah kita itu sudah gak karuan isinya, kabel telkom, pipa PDAM, sehingga butuh koordinasi yang tidak mudah untuk peletakan pipa2 buangan di dalam tanah itu.

Makanya kita selalu membuang limbah ke saluran yang ada, padahal saluran kita itu sebenarnya untuk menampung air hujan.

Masalah reuse, ataupun recycle, sebenarnya cukup banyak kok dilakukan. Di Surabaya, limbah kertas, dijual ke industri yang membutuhkan. Trade off garbage. Semacam itulah. Tapi kalo dijadikan sumber energi biofuel.. wow.. masih jauh kayaknya boss.. Saya belum menemukan pusat penelitian di bidang ini.. Tp, kita tunggu saja..

bluesky

minyak2 goreng sisa minyak resto besar (fast food juga kali), disebut "minyak jelantah", suka dijual tuh ke penadah minyak jelantah. Di daerahku ada penadahnya, tulisannya gede2 pula "menerima minyak jelantah"
Minyak itu terus ditambah H2O2 seenak jidatnya...(takarannya maksudnya) dan dipanaskan, biar jadi bening lagi. lalu dijual deh...
Serem...
Resiko cancer bukan? H2O2 kan agen free radicals.

Pernah ada liputannya di Trans TV.

Makanya di rumah gak pernah make yang minyak curah, takut, selalu pake yang branded. Bukannya sok, tapi takut cancer hihihi.

Yang lebih edun lagi penggunaan strirofoam di fastfood...itu dikemanain yah sampahnya...
Sebel banget kalo makan di fastfood yang dikit2 stirofoam, dikit2 stirofoam, walopun makan di situ.... :kribo:
yang suka di lab silahkan masuk ke...

[pranala luar disembunyikan, sila masuk atau daftar.]

Monox D. I-Fly

H2O2 itu bikin matinya dalam jangka panjang ya? Saya kira langsung, soalnya sering denger joke kayak gini:
KutipA scientist walked into a bar and said "I want H2O!". Another scientist said "I want H2O too!". The second scientist died.
Gambar di avatar saya adalah salah satu contoh dari kartu Mathematicards, Trading Card Game buatan saya waktu skripsi.